Nama : Umu Kulsum
NIM : 1112051000108
Filsafat Dalam Ilmu Komunikasi
Ilmu komunikasi adalah ilmu yang amat luas. Maka dari itu, komunikasi memiliki cakupan yang amat penting apabila kita meniliknya terutama dari segi filsafat ilmu dan bukan hanya sebagai komunikasi dari pengertian harfiahnya saja. Filsafat ilmu adalah bagian filsafat yang mempertanyakan mengenai pengetahuan dan bagaimana kita mengetahui pengetahuan tersebut. Melalui titik filsafat ilmu, kita dapat memulai upaya penstrukturan ranah komunikasi yang beragam.
Secara sederhana, implementasi bisa diartikan pelaksanaan atau penerapan. Sehingga yang dimaksud dengan judul "Implementasi Filsafat dalam Ilmu Komunikasi" ialah penerapan dan pelaksanaan hal-hal filsafati dalam praktek ilmu komunikasi. Dalam berkomunikasi amat berbahaya jika kita menelaah mentah-mentah informasi atau pesan yang di sampaikan oleh komunikator.
Media massa pada abad ini telah menjadi fenomena tersendiri dalam proses komunikasi massa dewasa ini bahkan ketergantungan manusia pada media massa sudah sedemikian besar. Di Indonesia berdasarkan survey AC Nieslen di tahun 1999 bahwa 61% sampai 91% masyarakat Indonesia suka menonton televisi, hasil ini lebih lanjut dijelaskan bahwa "hampir 8 dari 10 orang dewasa di kota-kota besar menonton televisi setiap hari 4 dari 10 orang mendengarkan radio. Hal ini menunjukkan bahwa menonton televisi merupakan "aktivitas" utama masyarakat yang seakan tidak bisa ditinggalkan. Realita ini sebuah bukti bahwa televisi mempunyai kekuatan hipnotis pemirsa, sehingga seolah-olah televisi telah mengalienasi seorang dalam agenda setting.
Perkembangan pertelevisian di Indonesia sudah mulai amat menarik, televisi-televisi swasta bermunculan melegkapi dan memperkaya tv yang sudah ada. Fenomena ini tentu saja menggembirakan karena idealnya mesyarakat Indonesia memiliki banyak alternatif dalam memilih suguhan acara televisi. Namun kenyataannya, yang terjadi adalah stasiu-stasiun televisi swsta, terjebak di selera pasar karena tema acara yang disajikan hampir sama saluran tv tidak lagi beragam tetapi seragam di mana informasi yang disampaikan kepada public hanya itu-itu saja. contohnya saja acara music yang saat ini di tayangkan oleh stasiun TV RCTI hampir sama dengan acara Musik di stasiiun Tv Swasta RCTI.
Kerangka Teoritis
Louis O Katsoff dalam bukunya " Element of Philosophy" menyatakan bahwa kegiatan filsafat merupakan renungan, yaitu suatu jenis pemikiran yang meliputi kegiatan meragukan segala sesuatu, mengajukan pertanyaan, menghubungkan gagasan yang satu dengan gagasan yang lainnya, menanyakan mengapa, mencari jawaban yang lebih baik ketimbang jawaban pada pandangan mata.
1. Epistemologi
Merupakan cabang filafat yang menyelidiki asal, sifat, metode dan batasan pengetahuan manusia yang bersangkutan dengan kriteria bagi penilaian terhadap kebenaran dan kepalsuan.
a. Ontologi
Cabang filsafat mengenai sifat (wujud) atau lebih sempit lagi sifat fenomena yang ingin kita ketahui.
b. Aksiologis
Adalah cabang filsafat yang berkaitan dengan nilai seperti etika, estetika, atau agama. Little John menyebutkan bahwa aksiologi merupakan bidang kajian filosofi yang membahas value (nilai-nilai) Little John mengistilahkan kajian menelusuri tiga asumsi dasar teori ini adalah dengan nama metatori.
2. Kajian Aspek Epistemologis
Dalam berita hal terpenting adalah fakta. Pada titik ini yang paling inti dalam setiap pesannya pelapor jurnalisme mesti membawa muatan fakta. Menurut Charnley ( 1965: 22.30) mengungkapkan kunci standarisasi Bahasa penulisan yang memakai pendekatan ketepatan pelapor faktualisasi peristiwa, yaitu akurat, seimbang, obyektik, jelas, dan singkat serta mengandung waktu kekinian atau up date.
3. Kajian Aspek Ontologis
Dalam kajian berita infotaiment ini bahasan secara ontologis, tertuju pada keberadaan berita infotaiment dalam ruang publik. Pada abad ke-19 pernah berkembang jurnalisme yang berusaha mendapatkan audiens dengan mengandalkan berita kriminalitas yang sensasional, skandal seks, hal-hal yang menegangkan dan pemujaan kaum selebritis.
4. Kajian Pada Aspek Aksiologi
Secara aksiologis kegunaan berita infotaiment dititik beratkan kepada hiburan. Pengelola acara ini menarik audiens dengan cara menyajikan tontonan yang enak dilihat sebagai sebuah strategi bisnis jurnalisme.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar