Senin, 03 November 2014

Tugas Etika dan Filsafat Komunikasi ke 6

Nama :   Nenden Nelawati       
NIM     :  1112051000135   
Kelas  :   KPI 5 E      

AFLIKASI FILSAFAT DALAM KOMUNIKASI
 
Filsafat komunikasi adalah disiplin ilmu yang menelaah pemahaman (verstehen) secara fundamental, metodologis, sistematik, analitis, kritis, dan holistis teori dan proses komunikasi yang meliputi segala dimensi dan metodenya. Pernyataan tersebut merupaka definisi Onong U Effendi yang terdapat dalam bukunya Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa filsafat komunikasi adalah studi secara mendalam tentang pernyataan manusia yang disampaikan pada manusia lain menuju kemengertian bersama.[1]
Ada beberapa aspek yang dikaji oleh filsafat komunikasi yaitu : komunikasi sebagai ilmu pengetahuan, seperti fenomena komunikasi manusia (sebagai suatu obyek), bagaimana mendapatakan pengetahuan tentang komunikasi manusia sebagai ilmu secara benar atau berdasarkan cara-cara tertentu, dan untuk apa komunikasi manusia sebagai ilmu pengetahuan digunakan, serta berbagai ragam pertanyaan filsafat lainnya tentang komunikasi.
Agar terciptanya sebuah alur komunikasi yang baik dan sistematis, maka diperlukannya aspek-aspek tersebut. Dengan melihat berbagai konteks informasi pesan yang disampaikan, untuk itu sebuah produk komunikasi amat sangat dibutuhkan untuk berkomunikasi. Dalam pembuatan produk selalu dimulai dengan munculnya ide, demikian halnya dengan perancangan alat komunikasi. Ide tidak dapat muncul begitu saja, jika kita tidak melakukan pemikiran-pemikiran.
 Produk komunikasi tersebut dibuat agar komunikan dapat menangkap atau memahami simbol-simbol atau makna yang disampaikan oleh komunikator. Pada zaman sekarang pesan dapat disampaikan melalui berbagai produk komunikasi seperti : handphone (HP), television (TV), dan buku.Media massa adalah segala bentuk  dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan informasi atau pesan. Dewasa masa kini telah ketergantungan terhadap media massa. Dimana media massa telah menjadi fenomena tersendiri dalam proses komunikasi massa.
Membahas hal-hal seperti bagaimana sebuah pengetahuan itu (epistemology) berkembang. Samapai sejauh manakah eksistensinya (ontologi) perkembangannya dan bagamanakah kegunaan nilai-nilainya (aksiologi) bagi kehidupan sosial.
·         Handphone (HP)
HP kini menjadi sebuah kebutuhan pokok manusia, dimana sebagian manusia bahkan hampir semuanya tidak bisa lepas dari HP. Dengan HP kita bisa berkomunikasi dengan cepat kapan saja dan dimana saja baik secara pesan, suara dan gambar kita bisa menikmatinya. Terlebih pada zaman sekarang yang memiliki perkembangan tekhnologi sangat canggih, dimana HP bukan hanya untuk berkomunikasi saja namun bisa meminta informasi yang kita butuhkan melalui jejaring sosial (internet) seperti google.
 
 
·         Television (TV)
Televisi merupakan media yang dapat mendominasi komunikasi massa karena sifatnya yang dapat memnuhi kebutuhan dan keinginan khalayak, dimana televisi bersifat audio visual (didengar dan dilihat), dan dapat menggambarkan kenyataan dan secara langsung dapat menyajikan peristiwa yang sedang terjadi.[2]
Kemudian survey Ac Nielsen di tahun 1999 membuktikan  bahwa 61 % sampai 91% masyarakat Indonesia suka menonton TV. Hal tersebut menunjukan bahwa menonton televisi merupakan sebagai aktivitas atau kebiasaan utama masyarakat yang tidak bisa ditinggalkan. Realita membuktikan bahwa televisi memang memiliki kekuatan yang sangat kuat sehingga dapat mengipnotis pemirsanya (masyarakat).
 
·         Buku
Buku merupakan sekumpulan kertas yang dijadikan satu. Kertas bertulisan tersebut memiliki tema bahasan yang sama dan susunannya mengikuti kronologi tertentu dari awal bahasan sampai kesimpulannya. Buku biasa dikatakan sebagai jendela ilmu pengetahuan. Untuk kita belajar, mencari informasi dan sebagainya. Apapun yang tidak kita ketahui akan kita temukan dalam sebuah buku. Dimana buku dibuat untuk menyatukan ilmu pengetahuan tertentu agar terkumpul dalam satu tempat, agar pengetahuan tidak terpencar  sehingga mudah ditemukan dan dipelajari, serta menjadi rujukan kita dalam belajar.
 
 
 
 


[1] Sumarno AP, Kisyanti EL Karimah, Ninis Agustini Damayanti. Filsafat  dan etika Komunikasi. Universitas Terbuka. (Jakarta:2007).hal : 214-218
[2] Riswandi. Dasar-Dasar Penyiaran. (Graha Ilmu : Yogyakarta, 2009), hal  2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini