Senin, 03 November 2014

Tugas 6_Syifa Fauziah Syukur_KPI 5 D

APLIKASI FILSAFAT DALAM KOMUNIKASI

Manusia merupakan mahluk yang berakal. Hal inilah yang membedakan manusia dengan mahluk yang lainnnya, karena manusia memiliki kemampuan untuk berpikir. Berpikir merupakan hal yang lazim dilakukan oleh semua orang, tidak hanya dari kalangan tertentu saja, tapi semua kalangan masyarakat. Berpikir erat sekali hubungannya dengan filsafat. Namun, tidak semua orang dapat dikatakan berpikir filsafat. Karena berpikir filsafat memiliki karakteristik tersendiri; berpikir radikal, universal, konseptual, sistematik, komprehensif, dan bertanggung jawab.[1]

Berfikir filsafat sangatlah penting untuk semua orang dalam rangka menjalani aktivitas sehari-hari, atau untuk mencari solusi bagi sebuah permasalahan. Jika ditelaah secara mendalam, begitu banyak manfaat berpikir filsafat, yaitu mengajarkan cara berpikir kritis, sebagai dasar dalam mengambil keputusan, menggunakan akal secara proporsional, membuka wawasan berpikir menuju kearah penghayatan, dan sebagainya. Itulah sebabnya mengapa setiap orang diharapkan untuk selalu berfikir filsafat kapanpun, dimanapun, dan dalam situasi apapun ia berada. Terlebih lagi seorang komunikator dan atau seorang jurnalis, yang harus selalu berfikir filsafat radikal, universal, konseptual, koheren/konsisten, dan sistematis dalam kegiatan jurnalismennya yang meliputi mencari, mendapatkan, mengolah, menyimpan, dan menyebarkan suatu peristiwa kepada masyarakat melalui beragam media massa.

Media massa telah menjadi fenomena tersendiri dalam proses komunikasi massa, bahkan ketergantungan manusia terhadap media massa dewasa ini telah begitu besar. Media massa yang digandrungi masyarakat saat ini adalah televisi. Hal ini, dapat dibuktikan dengan adanya televisi di setiap rumah-rumah masyarakat. Media massa khususnnya televisi paling banyak digunakan oleh masyarakat sebab informasi yang disuguhkan dikemas semenarik mungkin sehingga lebih menarik perhatian masyarakat. Selain itu, media ini juga memiliki peran yang besar dalam membentuk opini publik. Hal ini, tak terlepas dari peran seorang komunikator atau jurnalis dalam mengemas suatu peristiwa atau berita.[2]

Selain itu alat yang digandrungi masyarakat saat ini adalah handphone atau telepon genggam. Seiring dengan meningkatnya mobilitas manusia dan kebutuhan, kemunculan HP sangat membantu pada era canggih seperti. Seperti yang telah kita lihat di masyarakat saat ini, hampir semua masyarakat memiliki HP, tak hanya orang dewasa bahkan saat ini anak seusia sekolah dasar pun telah memilikinya. HP merupakan salah satu tekhnologi komunikasi yang saat ini menjadi kebutuhan pokok manusia.

Dengan HP kita dapat berkomunikasi dengan orang-orang yang jaraknya sangat jauh dari kita. Kita dapat memanfaatkan telepon, SMS, BBM atau bertatap muka melalui video call atau skype. Apabila tidak ada HP, mungkin untuk berkomunikasi dengan orang lain yang jauh jaraknya , kita akan kesulitan. Seperti zaman dahulu menggunakan surat, yang membutuhkan waktu cukup lama.

Fenomena yang sedang marak saat ini adalah BBM (BlackBerry Massanger). BBM merupakan salah satu fitur HP smartphone. Selain itu, masih di dalam fitur BBM sendiri yaitu BC atau Broadcast Message. Dan fitur ini ada sisi positif dan negatifnya. Sebenarnya fitur BC (broadcast message) ini sangat bermanfaat. Tapi karena penyalahgunaannya yang sekarang malah mengganggu beberapa orang.

Di satu sisi BC membantu kita untuk mempromosikan barang-barang yang kita jual, selain itu BC juga dapat membantu kita untuk menyebarluaskan pesan penting yang akan disampaikan kepada teman-teman ataupun saudara. Tetapi disisi lain, BC ini sering kali digunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab untuk menyebarluaskan hal-hal yang tidak penting. Cotohnya seperti menyebarluaskan berita nenek Ani (berita hantu), bagi orang yang mendapatkan BC ini apabila tidak disebarluaskan ke kontak yang ada di BBM, maka menurut BC tersebut nenek Ani akan gentayangan di rumah orang tersebut, ini merupakan hal yang tidak masuk akal.

Tapi walaupun begitu, BC ini tetap menjadi fitur yang bermanfaat jika digunakan secara wajar. Ini akan kembali kepada penggunanya, bagi pengguna yang labil ia akan turut bahkan melakukan hal-hal yang tidak logis juga. Akan tetapi bagi orang yang kritis, ia akan berusaha untuk tidak menghiraukan hal-hal yang tidak penting, ia akan memikirkan terlebih dahulu apakah itu hal yang logis atau tidak maupun bermanfaat atau tidak. Yang pasti, gunakan semua fasilitas dan kemudahan yang ada itu secara proposional. Tidak perlu melakukan hal yang berlebihan, atau bahkan sampai merugikan orang lain.

 

 

 



[1] Sumarno dkk, Filsafat dan Etika Komunkasi, (Jakarta: Universitas Terbuka), 2003.

[2] Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, (Bandung: PT. Citra Aditya Bakti), 2000.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini