Nama: Mudillah
NIM: 1112051000132
Kelas: KPI 5E
Tugas : ke-6
APLIKASI FILSAFAT DALAM KOMUNIKASI
Filsafat Ilmu Komunikasi diartikan sebagai "kegiatan berpikir dan mengkaji secara lebih mendalam, cermat, dan kritis terhadap proses komunikasi yang meliputi ontologinya, epistemologinya maupun aksiologinya dan mencoba memperoleh jawaban yang tepat dengan terus menanyakan jawaban-jawaban untuk memecahkan masalah-masalah dalam proses komunikasi tersebut" (Kriyantono 2012: 47). Dalam hal ini, filsafat komunikasi berarti menggali secara mendalam baik segala hal maupun fenomena komunikasi itu sendiri. Hal ini dapat bertujuan untuk menemukan pengetahuan baru atau bahkan memperbarui dan menyempurnakan teori yang sudah ada. Kegiatan berfilsafat ini berdasarkan keingintahuan dan keragu-raguan manusia akan segala sesuatu yang berada di sekitarnya.
Komunikasi merupakan salah satu kebutuhan manusia yang sangat penting. Fungsi dari komunikasi sendiri sebagai komunikasi sosial. Dengan berkomunikasi seseorang akan mendapatkan eksistensi dirinya, bisa melangsungkan kehidupannya, mendapatkan informasi yang dibutuhkan dari orang lain, dan lain sebagainya.
Namun, amat berbahaya jika seseorang menelan mentah – mentah informasi atau pesan yang didapatkan dari komunikator. Perlu dipertanyakan aspek ontologis, epistemologis dan aksiologis atas konteks pesan yang disampaikan. Hal ini diperlukan agar tercipta sebuah alur komunikasi yang kritis dan membangun. Berpikir filosofis adalah berpikir kritis dalam menangkap suatu fenomena dan pesan.
Berbicara tentang komunikasi, media online merupakan salah satu contoh dari produk komunikasi yang juga salah satu cara seseorang untuk mendapatkan informasi terkini yang terjadi. Pada saat ini media online telah menjadi fenomena tersendiri di dalam komunikasi massa.
Perusahaan riset pemasaran bernama Markplus Insight dan majalah online Marketeers memperlihatkan hasil survey terbaru mereka. Survey tersebut mengungkap bahwa tahun lalu (2013) terdapat 74,6 pengguna internet di Indonesia, naik 22 persen dari tahun sebelumnya (2012) yang jumlahnya 61,1 juta. Angka ini akan melampaui 100 juta di tahun 2015.[1] Hampir separuh masyarakat internet di Indonesia berusia di bawah 30 tahun, sementara 16,7 persennya berusia di atas 45 tahun. Kebanyakan masyarakat internet mengakses dunia online melalui smartphone (86 persen) dan menghabiskan Rp 50.000 dan Rp 100.000 tiap bulannya untuk mengakses internet. Survey ini membuktikan bahwa media online telah melekat dan telah bergantung di keseharian masyarakat Indonesia.
- Media social
Media sosial atau yang biasa disebut dengan jejaring sosial kini telah menjadi fenomena. Sebagian masyarakat tidak bisa menghindari keberadaan media sosial di tengah-tengah masyarakat. Dengan menggunakan media sosial kita bisa berinteraksi satu lain, misalnya dengan teman, mencari teman, ataupun dengan saudara-saudara yang jauh lokasinya. Tidak hanya untuk berinteraksi, media sosial memberikan informasi satu sama lain. Adakalanya jejaring sosial itu pun untuk mencari penghasilan dengan membuat sebuah akun onlineshop, yang sekarang banyak kita jumpai di media sosial. Keberadaan media sosial ini tentunya untuk mempermudah dalam berkomunikasi tentunya.
- Berita online
Berita online merupakan situs dimana kita dapat menjumpai berita aktual atau informasi terkini yang terjadi di sekeliling kita. Adapun adanya berita online adalah untuk mempermudah mengakses berita-berita terkini sehingga orang tidak perlu menonton tayangan berita di televisi atau pun membeli koran terlebih untuk orang-orang yang sibuk bekerja yang seharian harus berada di depan komputer. Dengan adanya berita online, keberadaannya sangat membantu. Namun, berita online belum bias dikatakan sudah akurat, karena berita online hanya mengejar kecepatan dalam menyampaikan berita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar