Senin, 03 November 2014

Ajeng dwi rahma putri_tugas 5_PMI 3_KEBIJAKAN PERKOTAAN DI INDONESIA

Pengembangan transportasi perkotaan
            Sistem transportasi kota mempunyai peran penting dalam mengarahkan perkembangan kota dan merupakan salah satu pembentuk struktur kota. Oleh karenanya penyediaan system transportasi kota haruslah terkait dengan tata guna lahan kota. Selain itu, sistem transportasi juga merupakan penunjang pertumbuhan ekonomi kota. Perekonomian kota akan dapat lebih berkembang dengan baik bila kota didukung oleh sistem transportasi yang efisien.
Sistem transportasi yang tidak efisien akan menimbulkan biaya tambahan sebagai akibat kemacetan, keterkaitan antar modal  yang tidak saling mendukung, kurangnya angkutan umum yang memadai khususnya bagi masyarakat ekonomi lemah, dan sebagainya. Disamping itu, terdapat kecenderungan pengembangan perkotaan yang lebih memihak kepada pengguna mobil pribadi, sedangkan pejalan kaki dianggap sebagai warga negara kelas dua, terlebih lagi para diffable, insan lansia, perempuan, dan anak-anak. Dengan konsep demikian, maka dampaknya adalah kota memerlukan jaringan jalan dan fasilitas parkir dalam jumlah banyak, pembangunan jembatan penyeberangan yang kurang memperhatikan kebutuhan masyarakat dan lebih demi kelancaran arus lalu-lintas, sementara kepentingan angkutan umum tampak kurang diperhatikan dan dikembangkan. Kesemua hal tersebut pada gilirannya menyebabkan timbulnya persoalan-persoalan polusi udara, kebisingan, kemacetan lalu-lintas, ketidakefisienan pergerakan, pemborosan energi, dan sebagainya.
Hal-hal tersebut merupakan beberapa permasalahan transportasi perkotaan yang perlu ditangani oleh kota-kota di Indonesia.

            Artikel  ini mencoba untuk menguraikan konsep Kebijakan Pengembangan Transportasi Perkotaan di Indonesia yang berusaha mengindikasikan upaya yang diperlukan bagi penyelesaian permasalahan-permasalahan transportasi perkotaan. Kebijakan transportasi ini tentunya sangat berkaitan erat dengan kebijakan pengembangan perkotaan itu sendiri. Untuk itu, sebelumnya akan dilakukan pembahasan secara ringkas mengenai pergeseran dan perubahan paradigma yang terjadi saat ini dalam pengembangan perkotaan.
Dengan berkembangnya teknologi komunikasi dan transportasi, kota-kota dapat langsung terkait dengan pasar internasional dan bekerja sama atau bersaing dengan kota-kota lain di dunia melalui kemitraan dan penanaman modal dalam dan luar negeri. Batas antar kota-kota didunia semakin tidak jelas. Dalam hal ini kota-kota di Indonesia dituntut untuk mampu bersaing dengan kota-kota lain di dunia. Untuk itu kota-kota tersebut harus mempunyai visi pengembangan kota yang jelas dan mampu menciptakan lingkungan dan iklim yang kondusif yang dapat menarik minat investor luar negeri maupun untuk mempertahankan investor yang telah masuk ke Indonesia.
            Nilai saing kota-kota tersebut sangat dipengaruhi oleh ketersediaan infrastruktur yang memadai, adanya keahlian yang diperlukan untuk berlangsungnya kegiatan ekonomi, tersedianya fasilitas bagi pengembangan investasi, kestabilan politik dan keamanan, serta adanya good governance.
Oleh
Budhy Tjahjati S.
ANALISIS
Berdasarkan hasil analisis yang saya lakukan dari blog karya Budhy Tjahjati S tentang transfortasi kota. Transfortasi menurut Kammaludin tranfortasi adalah mengangkut atau membawa sesuatu kesebelah lain atau dari suatu tempat ke tempat lain. Tranfortasi di bagi ke dalam beberapa jenis seperti darat, laut, udara. Dengan transfortasi yang semakin hari semakin maju membuat jarak yang jauh menjadi lebih dekat. Tetapi tidak semua transfortasi berdampak baik.
Sekarang ini banyak sekali kita temui transfortasi-transfortasi yang baaru seperti sekarang ini di jakarta sedang dibangun monorel. Dengan adanya monorel ini masyarakat ibu kota bisa dengan mudah berpergian tanpa terkena macet yang sampai sekarang belum bisa di atasi.
Menurut saya kebijakan teransfortasi penting untuk di lakukan, karena dengan transfortasi kita bisa berpergian, sekolah, kuliah, kerja, berdagang dan melakukan kegiatan lain nya. Tetapi jika keadaannya seperti sekarang ini banyak sekali masyarakat ibu kota yang lebih senang menggunakan kendaraan pribadi di bandingkan dengan kendaraan umum. Walaupun kendaraan pribadi di sebut juga transfortasi, tetapi dengan banyak nya kendaraan pribadi saat ini sebenarnya akan menghambat teransfortasi, karena mereka lebih memilih menggunakan kendaraan peribadi di bandingkan kendaraan umum dengan berbagai macam alasan salah satunya gengsi.
Padahal transfortasi diharapkan dapat memudahkan atau membuat jalan yang jauh menjadi dekat dan sangat berfungsi sekali utnuk para pekerja dan lain-lain. Menurut saya pemerintah harus membuat kebijakan transfortasi. Sayang sekali jika pemerintah sudah memperbaruhi transfortasi tetapi tidak dimanfaatkan dengan baik. Dengan adanya kebijakan ini diharapkan dapat menguragi kemacetan di jalan yang disebabkan oleh kendaraan pribadi, dan diharapkan dengan kebijakan ini dapat menarik minat masyarakat indonesia untuk lebih menggunakan transfortasi umum.
Menurut teori
            Menurut analisis yang saya buat, maka hasil dari analisis ini memakai teori weber karna kebijakan adalah suatu tindakan sosial yang di lakukan pemerintah. Dalam sosiologinya Weber, secara eksplisit menyatakan kalau tindakan sosial itu sebagai pokok bahasan sentral. Sumbangan Weber terhadap pemikiran tentang tindakan sosial membantu memperbaiki pemahaman tentang watak dan kemampuan-kemampuan aktor sosial secara individu melalui sebuah tipologi tentang berbagai cara dimana individu yang bersangkutan bisa bertindak di lingkungan eksternalnya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini