Tugas 6 : Aplikasi Filsafat dalam Komunikasi
Ada keyakinan mendasar bahwa filsafat bertitik tolak pada pengalaman. Manusia yang berfilsafat berada dalam satu konteks pengalaman tertentu. Untuk memberi makna kehidupan dalam filsafat, diandaikan bahwa manusia memiliki pengalaman dan pengetahuan tentang apa yang akan menjadi bahan refleksinya. Filsafat selalu memulai dengan bentuk pengetahuan tertentu, dari suatu bidang pengalaman tertentu.
Dari sejarah filsafat sendiri, filsuf selalu mulai dengan apa yang dianggap sebagai pengetahuan, sistem ide, keyakinan, dan hidup dalam tradisi masyarakat waktu itu. Berbagai bentuk pengetahuan dan bidang pengalaman yang tersedia bagi refleksi filsafat, perlu dipilih, diseleksi dan dianalisa. Setelahnya, filsafat mengatur dan menginterpretasikan ide-ide, keyakinan, serta nilai sehingga terbentuk suatu sistem pemikiran yang mampu memberi arah pada kehidupan manusia.
Semua makhluk hidup pada dasarnya berkomunikasi. Jangankan manusia yang diberkahi akal budi, binatang saja pada dasarnya melakukan komunikasi dengan sesamanya. Komunikasi sebagai praktik sudah ada seiring dengan diciptakan manusia, dan manusia menggunakan komunikasi dalam rangka melakukan aktivitas sosialnya. Karenanya manusia tidak mungkin berkomunikasi.
Secara etimologi (bahasa), kata "komunikasi" berasal dari kata bahasa Inggris "communication" yang mempunyai akar kata dari bahasa Latin "communicare" (Weekley, 1967: 338). Kata "communicare" sendiri memiliki tiga kemungkinan arti, yaitu :
1. "to make common", atau membuat sesuatu menjadi umum;
2. "cum + munus", berarti saling memberi sesuatu sebagai hadiah; dan
3. "cum + munire", yaitu membangun pertahanan bersama.
Sedangkan secara epistimologis (istilah), terdapat ratusan uraian eksplisit (nyata) dan implisit (tesembunyi) untuk menggambarkan definisi komunikasi. Dalam Oxford English Dictionary yang ditulis tahun 1989 saja sudah terdapat 12 definisi komunikasi (Ruben, 1992:11).
Aplikasi filsafat dalam komunikasi, komunikasi melibatkan hubungan seseorang dengan orang lain atau sehubungan seseorang dengan lingkungannya, baik dalam rangka pengaturan atau kordinasi. Dalam kehidupan nyata, aplikasi filsafat komunikasi bisa dilihat dari cara manusia satu dengan manusia lainnya berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari. Seorang warga lingkungan setempat harus melaporkan dirinya kepada ketua lingkungan setempat dengan cara berkomunikasi karena peraturan yang telah ditetapkan di dalam lingkungan tersebut.
Komunikasi sebagai pesan, yaitu tanda (signal) atau kombinasi tanda yang berfungsi sebagai stimulus (pemicu) bagi penerima tanda. Pesan dapat berupa tanda atau simbol. Sebagian dari tanda dapat bersifat universal, yakni dipahami oleh setiap manusia di seluruh dunia, seperti senyum sebagai tanda senang, atau asap tandanya api. Tanda lebih bersifat universal daripada simbol. Ini dikarenakan simbol terbentuk melalui kesepatan. Contoh aplikasi filsafat dalam hal ini adalah komunikasi non verbal yang sering kita temui, yaitu simbol mengangkat ibu jari yang dari dulu sampai sekarang arti dari simbol mengangkat ibu jari memiliki arti setuju atau bagus. Contoh aplikasi filsafat dalam komunikasi lainnya adalah mengangkat tangan ketika berdo'a, itu sebagai komunikasi manusia dengan Tuhan dalam agar islam. Mengangkat tangan merupakan arahan untuk manusia agar memohon dengan rendah hati untuk mendapatkan petunjuk dari apa yang kita harapkan untuk kehidupan yang lebih baik.
Sumber : Mufid Muhammad, Etika dan Filsafat Komunikasi,(Jakarta: Kencana: 2009)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar