Rabu, 28 November 2012

Kelompok sosial & Kehidupan Masyarakat_Mohamad Firman Hadi_JNRL1B_Laporan3

Judul penelitian:
KELOMPOK SOSIAL : Study Kasus Kelompok Pengajian Baitu Syirkah
Peneliti :
Nama   : Mohamad Firman Hadi
NIM    : 1112051100038
 
 
 
I.                   Latar Belakang
 Kelompok social bagaimanapun juga tidak bisa dipandang sebelah mata keeksisan atau keberadaannya dimasyarakat, Kelompok-kelompok sosial ini menjadi wadah bagi terkumpulnya orang-orang yang memiliki kesatuan hidup ataupun kesamaan dalam beberapa hal yang membuatnya tergabung dalam suatu kelompok sosial, visi misi sesuatu yang membuat mereka bersatu untuk mencapai tujuan dari suatu kelompok sosial tersebut.
Pengertian mengenai kelompok sosial  menurut beberapa ahli seperti soerjono soekanto, hendro puspit dan sosiolog-soaiolog lainnya sangatlah berfariasi, namun dapat ditarik kesimpulan bahwa kelompok sosial adalah suatu himpunan ataupun kesatuan-kesatuan hidup  nyata, teratur, dan tetap dari individu-individu yang terjadi karena adanya hubungan diantara mereka secara timbal balik dan saling memengaruhi serta memiliki kesadaran akan keanggotaannya dan saling berinteraksi, guna mencapai tujuan bersama.
Kelompok social dapat terbentuk karena adanya beberapa factor yang menyebabkan seseorang ingin membentuk suatu kelompok social yang diantaranya yaitu, kepentingan yang sama, keturunan yang sama, nasib yang sama dan lain-lain. Kepentingan yang sama inilah yang menyebabkan lahirnya Kelompok Pengajian Baitu Syirkah. Kelompok Pengajian Baitu Syirkah ini beranggotakan ibu-ibu rumah tangga yang memiliki nasib dan kepentingan yang bisa dibilang sama yaitu ingin mendalami ilmu agama islam dan ingin mengamalkannya.
 
II.                Pertanyaan Pokok Penelitian
1.    Apakah kontribusi  Kelompok Pengajian Baitu Syirkah di masyarakat dan peran serta dalam menumbuhkan rasa cinta terhadap ilmu agama kepada ibu-ibu rumah tangga ?
 
 
III.             Metode Penelitian
Metode yang digunakan yaitu kualitatif, metode sosiologi yang prosesnya mengambil data secara langsung dengan keakuratan data yang kuat dan lebih spesifik karena data langsung didapat dari narasumbernya.
 Wawancara ini dilakukan pada :
Lokasi : rumah ketua Kelompok Pengajian Baitu Syirkah Ibu Titi ,
di Jl. Semanan Raya RT/RW 005/011 semanan kalideres  jakarta barat
Waktu :selasa 27 november,  pukul 19.00 WIB
 
IV.               GAMBARAN SUBYEK DAN OBYEK PENELITIAN
Kelompok Pengajian Baitu Syirkah didirikan sejak tahun 19 April 2000 silam. suatu kelompok sosial yang  solid karena umurnya yang bisa dibilang sudah senior  menjadikan kelompok pengajian Baitu Syirkah sudah melekat dan memiliki hubungan relasi yang baik dengan masyarakat sekitar.  Dengan anggotanya yang terdiri dari ibu-ibu rumah yang umumnya sibuk dengan kegiatan rumah tangganya mereka menyempatkan diri untuk tetap menuntut ilmu agama dimajlis ini. Selain pengajian bagi kaum ibu-ibu Kelompok Pengajian Baitu Syirkah juga terintegrasi dengan pengajian untuk para pemuda pemudi di wilayah tersebut. Ibu Titi begitu para anggota pengajian memanggilnya, wanita dengan segudang pengalaman dibidang dakwah ini menjadi ketua  sekaligus pengajar Kelompok Pengajian Baitu Syirkah khususnya pengajian ibu-ibu. Dengan semangat dakwah yang tidak pernah padam beliau terus mengajar tanpa kenal lelah, karna bagi beliau mengajarkan ilmu agama adalah suatu hal yang tidak hanya bergua bila diamalkan didunia saja tapi juga akan dapat membantu kita di akhirat nanti. Maka dari itulah Kelompok Pengajian Baitu Syirkah, tidak pernah sepi dari anggota-anggota yang haus akan ilmu agama.
 
V.                 ANALISIS
Kelompok Pengajian Baitu Syirkah merupakan kelompok social  yang sangat  perduli dengan nasib ibu-ibu rumah tangga yang ingin sekali mengenyam pendidikan agama sekali lagi, karena mungkin kesibukan menjalani kegiatan rumah tangga menjadikan mereka sedikit bosan dengan rutinitas yang setiap hari dijalankan dan ingin sesuatu yang berbeda. Kegiatan Kelompok Pengajian Baitu Syirkah tidak hanya mengaji dan mengaji saja tapi juga ada kegiatan tambahan yang biasa dilakukan setiap bulan ataupun setiap tahunnya seperti: kunjungan ketempat- tempat ziarah sunan-sunan/khiai termasyur, Arisan dan yang baru- baru ini mereka adakan serta merupakan kegiatan baru yang diusulkan oleh salah satu anggotanya yaitu kunjungan pengajian kesalah satu stasiun televisi swasta yaitu diacara MAMAH DEDEH. Selain kegiatan- kegiatan diatas Kelompok Pengajian Baitu Syirkah juga menawarkan paket Umroh dan Haji bagi para anggotanya yang memiliki kemampuan untuk menjalankannya.
                Kelompok social yang besar tidak ada artinya bila tidak mempunyai hubungan relasi yang baik dengan masyarakat sekitar tapi Kelompok Pengajian Baitu Syirkah tidak begitu, kelompok pengajian ini telah memberikan sedikit kontribusinya kepada masyarakat sekitar dengan membantu memberantas buta  Aksara dan Buta Al-Quran(tidak bisa mambaca). Selain itu juga kelompok social ini juga pernah mengundang ustad-ustad kondang seperti  Zanudin MZ Alm. Dan beberapa ustad lainnya demi menarik perhatian warga yang belum tertarik mnegikuti pengajian di Kelompok Pengajian Baitu Syirkah agar terpanggil untuk bergabung dengan majelis ini.
 
VI. Daftar Pustaka
-http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/artikel_detail-45461-Makalah-Kelompok%20Sosial.html
 

kelompok sosial masyarakat_Annisa Rahmah Jurnalistik1B_Laporan penelitian 3

 
 

Judul Penelitian :

Hubungan Perkembangan PGRI terhadap Tenaga Kerja Pendidikan

Peneliti :

Annisa Rahmah (1112051100043)

Jurnalistik 1B
 
 
I.                   Latar Belakang
 
Perkembangan pendidikan di Indonesia saat ini cendrung tidak mengalami perkembangan yang signifikan. Terutama pada persebaran tenaga ahli mengajar. Persebaran tenaga ahli cendrung hanya terpusat di daerah yang maju. Seperti Jakarta dan Jawa Barat.
 
Selain itu saat ini yang terjadi adalah kurang merata serta kecilnya anggaran pendidikan untuk daerah-daerah yang belum berkembang atau letaknya yang jauh dari pusat kota. Juga masih rendahnya tingkat kesadaran masyarakat di pedesaan akan pentingnya pendidikan menjadi faktor rendahnya kualitas sumber daya manusia saat ini.
 
Sesuai dengan visi PGRI yaitu didirikan untuk mempertahankan kemerdekaan,  mengisi kemerdekaan dengan program utama di bidang pendidikan untuk mencerdaskan  kehidupan bangsa, dan memperjuangkan kesejahteraan bagi para guru. Maka peristiwa-peristiwa yang menyangkut pendidikan masih berada dibawah naungan PGRI.
Selain itu salah satu misi PGRI yaitu meningkatkan kesejahteraan dan profesionalitas guru menjadikan alasan hal-hal diatas sebagai salah satu tanggungjawab PGRI. Namun saat ini nyatanya hal-hal itu masih tetap menjadi angan-angan.
 
II.                Pertanyaan Pokok
 
1.      Apa sebenarnya tujuan pokok didirikannya PGRI?
2.      Bagaimana peran PGRI terhadap perkembangan pendidikan di Indonesia?
 
III.             Metodologi Penelitian
 
Metode yang digunakan: Kualitatif. Yaitu metode sosiologi yang prosesnya mengambil data secara langsung, dimana peneliti sebagai instrument. Metode ini dilakukan dengan dasar mencari data-data yang kuat lalu dilakukan wawancara terhadap narasumber. Metode kualitatif yang digunakan metode komparatif, yaitu mementingkan perbandingan antara bermacam-macam masyarakat beserta bidang-bidangnya untuk memperoleh perbedaan-perbedaan dan persamaan-persamaan serta sebab-sebabnya.
Lokasi:      Rumah Bapak Kibun Nurdin
                  Jalan Moh Kahfi 2 Nomor 31 Jak-Sel
Waktu:      Selasa, 27 November 2012
                  7.00 malam
 
IV.             Gambaran Subyek/Obyek Penelitian
 
Bapak Kibun Nurdin (8 Juli 1950) merupakan seorang pensiunan pegawai negeri sipil. Dulunya ia seorang guru yang mengajar pelajaran IPA di sekolah dasar. Selama tiga puluh delapan tahun beliau mengabdikan dirinya menjadi seorang guru. Sebelum menjadi guru beliau menempuh pendidikan di SPG (Sekolah Pendidikan Guru).
Selama puluhan tahun itu tentu saja ia telah banyak merasakan asam garamnya dari dunia pendidikan. Beliau dapat dikatakan sebagai seorang saksi sejarah dari perkembangan dunia pendidikan dalam kurun hamper empat dekade.
Selama menjadi seorang guru ia menjadi anggota PGRI serta aktif mengikuti segala kegiatan yang diadakan oleh PGRI. Serta aktif dalam anak lembaga dibawah naungan PGRI seperti koperasi.
PGRI itu sendiri mempunyai kepanjangan yaitu Persatuan Guru Republik Indonesia. PGRI mempunyai sejarah panjang dalam pendiriannya. Pada tahun 1932 nama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB) diubah menjadi Persatuan Guru Indonesia (PGI). Perubahan nama ini mengejutkan pemerintah Belanda, karena kata "Indonesia" yang mencerminkan semangat kebangsaan sangat tidak disenangi oleh Belanda. Sebaliknya kata "Indonesia" ini sangat didambakan oleh guru dan bangsa Indonesia. 
Pada zaman pendudukan Jepang segala organisasi dilarang, sekolah ditutup, Persatuan Guru Indonesia (PGI) tidak dapat lagi melakukan aktivitas. Lalu pada tanggal 24-25 November 1945 di Surakarta. Di dalam kongres inilah, pada tanggal 25 November 1945 --seratus hari setelah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia--  Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) didirikan.
PGRI adalah organisasi perjuangan, profesi, dan tenagakerjaan, berskala nasional yang bersifat unitaristik, tanpa mmemandang perbedaan ijzah, tempat bekerja, kedudukan,suku, jenis  kelamin, agama, dan asal usul independen, yang berlandaskan pada prinsip kemandirian organisasi dengan mengutamakan kemitrasejajaran dengan berbagai pihak non partai politik, bukan partai politik, tidak terkait dan atau mengikat diri pada kekuatan organisasi/partai politik manapun.
Kini dalam meluaskan sayap dan jam kerja dari PGRI terdapat beberapa anak lembaga dibawah naungan PGRI yaitu Koperasi, PT. Guru Sejahtera Indonesia, Yayasan Pembina Lembaga Pendidikan, Majalah Suara Guru, dan lain-lainnya.
 
V.                Analisis
 
Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Yang dapat diterima menjadi anggota PGRI adalah warga negara Republik Indonesia, yang dengan sukarela mengajukan permohonan menjadi anggota serta memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam Anggaran Rumah Tangga yang tersedia pada link www.pgri.or.id.
PGRI mempunyai tujuan yang sangat jelas yaitu mewujudkan cita-cita proklamasi NKRI dan  mempertahankan, mengamankan, juga mengamalkan pancasila dan UUD 1945. Berperan serta mmengembangkan sistem dan pelaksanaan pendidikan nasional dengan baik serta meningkatkan mutu dan kemampuan profesi tenaga kependidikan.
Visi misi dari PGRI juga tertulis sangat jelas diantaranya mensukseskan pembangunan nasional, memajukan pendidikan nasional, meningkatkan kesejahteraan guru dan lain-lainnya.
Didalam undang-undang yang mengatur tentang PGRI juga disebutkan seputar hak dan wewenang serta keanggotaan dari Persatuan Guru Republik Indonesia yang dicantumkan dalam beberapa pasal dan bab.
Diantaranya hak dari anggota yaitu hak bicara; hak memilih; hak dipilih; hak membela diri; hak memperoleh pembelaan dan perlindungan hukum; hak suara; hak memperjuangkan peningkatan harkat dan martabatnya.
Lalu ada juga wewenang yang dimiliki oleh anggota PGRI yaitu menetapkan dan menegakkan kode etik guru; memberikan bantuan hukum kepada guru; memajukan pendidikan nasional; melakukan pembinaan dan pengembangan profesi guru; memberikan perlindungan profesi guru.
Dalam hal peran terhadap perkembangan pendidikan di Indonesia PGRI sangat berpengaruh. Terlihat jelas pada semua tujuan, visi, dan misi yang menjadi dasar dari terbentuknya PGRI itu sendiri. Selain itu terbukti dari anak-anak lembaga pgri yang semakin bertambah dan berkembang. Contohnya, yayasan Pembina lembaga pendidikan. Yayasan tersebut kini memiliki beberapa turunan dari yayasan pusat tersebut.
Selain itu, sering kali diberikan penghargaan-penghargaan kepada guru berprestasi sebagai wujud apresiasi yang diharapkan dapat menjadi motivasi kedepannya. Lewat anak-anak lembaga serta event-event yang dipunyai PGRI jugalah perkembangan pendidikan mulai terangkat.
Saat ini sudah banyak sekolah-sekolah menengah dan perguruan tinggi yang berada dibawah naungan PGRI. PGRI juga sering kali melaksanakan seminar serta workshop yang berskala lokal, nasional maupun internasional yang tidak lain demi perkembangan pendidikan di Indonesia. Karena lewat cara itulah salah satunya kita dapat meningkatkan kualitas sdm yang ada.
Fungsi dari PGRI itu sendiri secara terperinci yaitu
1.      Memajukan profesi,
2.      Meningkatkan kompetensi,
3.      (Meningkatkan) Karier,
4.      (Meningkatkan) Wawasan Kependidikan,
5.      (Memberikan) Perlindungan Profesi
6.      (Meningkatkan) Kesejahteraan, dan
7.      (Melaksanakan) Pengabdian Masyarakat
Yang kini menjadi prioritas kita semua adalah bagaimana cara membangkitkan dan menyebarkan virus butuh dan haus akan pendidikan. Serta rasa prihatin, saling menolong, dan sikap tenggang rasa. Agar pendidikan dapat dirasakan oleh seluruh kalangan dimanapun mereka ada. Karena hal tersebut bukan hanya menjadi tanggungjawab pemerintah atau pgri atau tenaga pengajar saja, melainkan seluruh warga Indonesia.
Jadi, sangat jelas bahwa peran pgri terhadap perkembangan pendidikan di Indonesia sangat besar. Karena memang itulah yang menjadi landasan berupa tujuan, visi, dan misi dari dibentuknya PGRI.
 
DAFTAR PUSTAKA
 
Soekanto, Soerjono. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2012
 
Narasumber: Bapak Kibun Nurdin (Mantan anggota PGRI)
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Kelompok sosial & Kehidupan Masyarakat_Dwinda Nur Oceani_JNRL1B_Laporan3

 

 

Judul Penelitian :

 Berkomunikasi dengan Masyarakat Melalui Desain Grafis

Peneliti :

Nama   : Dwinda Nur Oceani

NIM    : 1112051100039

 

 

I.                   Latar Belakang

Saat ini cara berkomunikasi tidak hanya dengan satu cara atau dua cara tetapi dengan berbagai cara dan saat ini banyak orang menggunakan kreatifiasnya untuk berkomunikasi seperti pada penelitian ini yang berjudul "Berkomunikasi dengan Masyarakat Melalui Desain Grafis" . Bagi beberapa orang tidak mudah untuk berkomunikasi secara langsung untuk mengungkapkan isi hati, pengharapan, pesan, atau untuk mendapatkan pengakuan dari orang lain dengan verbal( percakapan secara langsung) dari tidak mudahnya berkomunikasi secara langsung maka sekarang orang banyak memilih untuk berkomunikasi melalui desain grafis untuk menyuarakan apa yang ingin disuarakan.

Desain grafis adalah suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin. Dalam disain grafis, teks juga dianggap gambar karena merupakan hasil abstraksi simbol-simbol yang bisa dibunyikan. desain grafis diterapkan dalam desain komunikasi dan fine art. Seperti jenis desain lainnya, desain grafis dapat merujuk kepada proses pembuatan, metoda merancang, produk yang dihasilkan (rancangan), atau pun disiplin ilmu yang digunakan (desain).

Seni desain grafis mencakup kemampuan kognitif dan keterampilan visual, termasuk di dalamnya tipografi, ilustrasi, fotografi, pengolahan gambar, dan tata letak.

Karena semakin cepat dan pesat perkembangan dari desain grafis masyarakatpun mulai memperhatikan seruan dari para desainer desain grafis yang berupa apa saja, seperti poster, banner, pamflet, dll, dari semakin kritisnya masyarakat sekarang maka para desainer juga mulai peka untuk mewakili perasaan masyarakat saat ini.

 

 

II.        Pertanyaan Pokok

1.      Apakah desain grafis dapat merubah perspektif orang?

2.      Cara apakah yang efektif untuk menyampaikan pesan melalui desain?

 

III.       Metode Penelitian

Metode yang digunakan : Kualitatif  adalah metode yang lebih menekankan pada aspek pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah dari pada melihat permasalahan untuk penelitian generalisasi. Metode penelitian ini lebih suka menggunakan teknik analisis mendalam ( in-depth analysis ), yaitu mengkaji masalah secara kasus perkasus dan juga memiliki data yang kuat.

 

Lokasi : Student Center, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Waktu : Rabu, 28 November 2012, pukul 17.00 WIB

 

IV.       Gambaran Subyek/ Obyek  Penelitian

Seorang Mahasiswa bernama Dwi Prasetyo, yang sekarang mengenyam pendidikan SI di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta , mengambil jurusan ilmu perpustakaan, Fakultas Adab dan Humaniora, ia adalah pecinta seni dan lebih spesifiknya ia mencintai seni visual atau yang biasa orang sebut dengan desain komunikasi visual (DKV), memiliki passion(gairah) yang kuat dalam desain grafis , ia tergabung dalam bagian/anggota dan ia juga salah satu founder dari Komunitas Pandora Squad atau yang biasa disingkat (PS).

Pandora Squad (PS) adalah komunitas kampus yang menampung orang-orang pencinta desain grafis  tepatnya di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, komunitas ini terbentuk pada tanggal 4 Februari 2010 dan dari 8 pencetus salah satu pencetusnya adalah Rifani Muhammad Syafri yang juga mengenyam pendidikan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Tarbiyah. Pandora Squad terbentuk awalnya karena kegelisahan para mahasiswa UIN dari berbagai Fakultas dan jurusan yang merasa kalau media visual dikampusnya kurang berkembang maka mereka berinisiatif untuk menghidupkan dan menumbuhkan sense of creativity ( rasa kreativitas ) dari anak-anak UIN sendiri yang notabene mereka bukanlah anak dari jurusan DKV tetapi mereka sangat mencintai seni terutama DKV karena itu semua akhirnya terbentuklah Pandora Squad (PS) yang sampai saat ini pun tetap eksis dan terus berusaha untuk mengembangkan kemampuan mahasiswa/mahasiswi UIN yang cinta dengan seni visual. Aktivitas PS biasa kumpul hari kamis jam 4 sore di Cafe Cangkir UIN Jakarta, biasa membahas tentang perkembangan dari desain grafis lalu ada tutorial, sharing dan komunitas ini juga sudah banyak mengisi untuk event-event kampus/iklan dll . Sistem yang dianut oleh PS adalah egaliter, kekeluargaan dan kekerabatan. Tidak ada suatu struktur yang dapat membatasi mereka, semuanya prinsipnya sama, ingin belajar. Siapa yang menguasai suatu teknik, maka dia wajib mengajarkannya kepada yang lain. Dengan sistem egealiter tersebutlah, yang menjadikan Pandora Squad menjadi kompak.

 

 

V.        Analisis

            Komunitas desain grafis adalah sebagai wadah bagi para pecinta seni visual yang ingin mengembangkan kreativitas dan passion nya terhadap seni visual, Desain grafis yang dapat dikatakan juga sebagai seni visual, adanya desain sebenarnya untuk mengkomunikasikan informasi kepada masyarakat dalam bentuk visual karena menyangkut penggambaran pandangan manusia. Perspektif orang pada desain itu berbeda-beda ada yang menanggapinya dengan biasa saja, tertarik, dan sangat tertarik ada juga yang sampai merubah cara pandang seseorang karena desain dapat merubah perspektif orang. Ketika orang melihat sebuah karya desain grafis lalu ia dapat menangkap maksut dari desain tersebut dan menerapkannya dalam hidup maka dapat dikatakan bahwa telah terjadi komunikasi dengan masyarakat melalui desain grafis/ dikatakan berhasil mengubah perspektif seseorang. Dan memang terbukti kalau sebuah desain memang dapat merubah perspektif masyarakat seperti poster tentang perang di Amerika yang posternya menvisualkan "seseorang yang sedang menunjuk kearah audience" yang bertuliskan "we want you" dan dari poster itu banyak warga Amerika yang akhirnya mau untuk menjadi sukarelawan perang. Untuk saat ini pada akhirnya banyak komunitas-komunitas yang berusaha mengkomunikasikan berbagai macam hal yang positif kepada masyarakat melalui desain grafis terutama komunitas Pandora Squad itu sendiri. Evan Hernandes salah satu founder nya PS mengatakan " Kritik dalam bentuk visual itu lebih efektif dari pada teriakan kosong tanpa ada rekaman yang jelas".

            Untuk mempermudah penyampaian pesan dari sebuah desain itu dibutuhkan desain yang apik, unik, serta punya penggambaran yang baik dan visualisasi yang benar (benar-benar mendeskripsikan keadaan sebenarnya tanpa membuatnya menjadi terlalu berlebihan) itu sudah cukup mempermudah masyarakat memahami isi dari desain tersebut dan pesan yang disampaikan pun akan terus diingat oleh masyarakat nantinya, desainer nya pun juga harus tahu siapa target masyarakatnya jadi bisa disesuaikan. Bahwasanya komunitas desain grafis mengkomunikasikan perspektifnya melalui desain kepada masyarakat dan masyarakat menanggapinya dengan perspektifnya yang pasti dari penafsiran masing-masing memiliki tujuan yang sama yaitu menyuarakan hal positif melalui seni visual.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Drs.Sumanto.M.A. , 1995 , Metodologi Penelitian Sosial Dan  Pendidikan , Yogyakarta : Andi Offset.

http://galeritangsel.com/pandora-squad/

http://id.wikipedia.org/wiki/Desain_grafis

Narasumber :Dwi Prasetyo

           

 

 

 

 

kelompok sosial dan kehidupan masyarakat_M.Alief Mumtaz Nadiby_JNR1B_laporan ke3

Judul Penelitian : Kelompok Sosial (kelompok badminton warga desa gembong)

Peneliti               : Muhammad Alief Mumtaz Nadiby 1112051100056


I.                  Latar Belakang

Kelompok sosial adalah kumpulan individu yang saling memiliki hubungan dan saling berinteraksi sehingga mengakibatkan tumbuhnya rasa kebersamaan dan rasa saling memiliki.

Adapula menurut para ahli ialah :

1.      Menurut Sorjono Soekanto
Kelompok sosial adalah himpunan atau kesatuan-kesatuan yang hidup bersama karena adanya hubungan di antara mereka secara timbal balik dan saling mempengaruhi.

2.      Menurut Hendro Puspito
Kelompok sosial adalah suatu kumpulan nyata, teratur dan tetap dari individu-individu yang melaksanakan peran-perannya secara berkaitan guna mencapai tujuan bersama.

3.       Menurut Paul B. Horton & Chaster L. Hunt
Kelompok sosial adalah suatu kumpulan manusia yang memiliki kesadaran akan keanggotaannya dan saling berinteraksi.

 

Ciri-ciri Kelompok Sosial

1. Merupakan satuan yang nyata dan dapat dibedakan dari kesatuan manusia yang lain.
2. Memiliki struktur sosial, yang setiap anggotanya memiliki status dan peran tertentu.
3. Memiliki norma-norma yang mengatur di antara hubungan para anggotanya.
4. Memiliki kepentingan bersama
5. Adanya interaksi dan komunikasi diantara para anggotanya.

Klasifikasi kelompok sosial menurut erat longgarnya ikatan antar anggota menurut Ferdinand Tonnies:

Paguyuban (gemeinschaft)

Paguyuban atau gemeinschaft adalah kelompok sosial yang anggota-anggotanya memiliki ikatan batin yang murni, bersifat alamiah, dan kekal. Ciri-ciri kelompok paguyuban :

  • Terdapat ikatan batin yang kuat antaranggota
  • Hubungan antar anggota bersifat informal

Tipe paguyuban

·         Paguyuban karena ikatan darah (gemeinschaft by blood)

Kelompok genealogis adalah kelompok yang terbentuk berdasarkan hubungan sedarah. Kelompok genealogis memiliki tingkat solidaritas yang tinggi karena adanya keyakinan tentang kesamaan nenek moyang.

Contoh: keluarga, kelompok kekerabatan.

·         Paguyuban karena tempat (gemeinschaft of place)

Komunitas adalah kelompok sosial yang terbentuk berdasarkan lokalitas. Contoh: Beberapa keluarga yang berdekatan membentuk RT(Rukun Tetangga), dan selanjutnya sejumlah Rukun Tetangga membentuk RW (Rukun Warga).

Contoh: Rukun Tetangga, Rukun Warga.

·         Paguyuban karena ideologi (gemeinschaft of mind)

Contoh: partai politik berdasarkan agama

 

Patembayan (gesellschaft)

Patembayan atau gesellschaft adalah kelompok sosial yang anggota-anggotanya memiliki ikatan lahir yang pokok untuk jangka waktu yang pendek. Ciri-ciri kelompok patembayan :

  • hubungan antaranggota bersifat formal
  • memiliki orientasi ekonomi dan tidak kekal
  • memperhitungkan nilai guna (utilitarian)
  • lebih didasarkan pada kenyataan sosial

Contoh: ikatan antara pedagang, organiasi dalam suatu pabrik atau industri.

Apa perbedaan masyarakat paguyuban dengan patembayan ?

Masyarakat paguyuban adalah masyarakat dengan sistem hubungan masyarakat yang bukan berdasarkan motif ekonomi. Rukun tetangga, rukun warga, perkumpulan ibu-ibu senam aerobik tingkat RW, klub badminton bapak-bapak, kegiatan karang taruna.
Masyarakat patembayan adalah masyarakat dengan sistem hubungan masyarakat yang justru berdasarkan motif ekonomi. Perseroan Terbatas adalah salah satu contohnya.

Dalam tipe paguyuban menurut Ferdinand Tonnies pada point  Paguyuban karena ikatan darah (gemeinschaft by blood). salah satunya adalah kelompok badminton bapak-bapak daerah kp.gembong kec.balaraja kab.tangerang (depan puskesmas gembong).

 

 

II.               Pertanyaan Pokok Penelitian

1.      Seberapa efektif kegiatan ini dalam menjaga tali silaturahmi?

2.      Apa pengaruh kegiatan kelompok sosial ini yang sangat menonjol?

 

 

 

III.           Metode Penelitian

Metode yang digunakanya itu adalah metode kualitatif,  yang menggunakan instrument indep yaitu wawancara langsung dengan narasumber. Alasannya, bahwa penelitian dengan metode ini hanya memerlukan waktu yang singkat, efektif dan dengan metode ini dapat menghasilkan pernyataan/jawaban yang lebih akurat dan dapat menimbulkan kepercayaan antara narasumber dan peneliti.

 

Lokasi Penelitian         : depan PUSKESMAS ds.gembong kec.balaraja kec jayanti

  Kode pos :15610

Waktu                         : selasa, 27 november 2012 (pukul 21.00 s/d 23.00 wib)

 

 

 

IV.           Gambaran Subyek atau Obyek Penelitian

Bapak Iyus Hambali adlah seorang guru olahraga yang mengajar di MTS.yapidi jayanti , beliau bertempat tinggal di ds.gembong yang tidak jauh dari lokasi lapangan badminton tersebut.  Berikut adalah biodata bapak Iyus Hambali :

Nama                           : Iyus Hambali

Tempat, tanggal lahir  : Tangerang, 12 Juli 1979

Pekerjaan                     : PNS

 

Saya mengambil tema ini karena walaupun sudah berjalan cukup lama, tapi kegiatan ini tetap bertahan hingga saat ini selama. Saya ingin mengetahui apa saja kiat-kiat mereka dalam menjaga tali silaturahmi kelompok ini.

 

 

 

V.               Analisis

 

Berawal dari hobi sekumpulan bapak-bapak ds.gembong dalam olahraga badminton pada tahun 2008, karena didaerah tersebut tidak ada gor atau tempat badminton yang layak, maka para bapak-bapak tersebut memunculkan ide bagaimana kalo mencari lahan yang kosong untuk menyalurkan hobi olahraga badminton ini kemudian mereka pun mendapatkan lokasinya yaitu depan PUSKESMAS ds.gembong.

Menurutnya agar kegiatan ini selalu berjalan dan tidak putus ditelan zaman mereka pun selalu mengadakan kompetisi tiap 2 bulan sekali untuk mempererat tali silaturahmi dari kalangan anak-anak, remaja, dan para remako (remaja kolot). Seiring berjalannya waktu kegiatan dua bulanan itupun menurutnya efektif untuk mencari bakat bagus dari tiap kalangan dan khususnya untuk menjaga silaturahmi antar kelompok ini.

Agar selalu menjaga kegiatan ini, mereka pun menata jadwal pada rabu malam dan sabtu malam, biasanya para anak-anak sudah hadir dilapangan pada pukul 19-00 wib dan semakin malam barulah para remaja dan para remaco yang bermain hingga larut malam.

Dampak yang positif pun terjalin dari kegiatan ini yaitu yang paling jelas adalah menyehatkan jasmani dan rohani. Adapun dampak yang lainnya seperti warga  ds.gembong dikenal sebagai warga yang kreatif oleh desa-desa lainya, daan tidak lupa yaitu kegiatan ini menjaga silaturahmi warga ds.gembong dari kalangan anak-anak hingga para remaco.

 

 

DAFTAR PUSTAKA

www. wikipedia.com

id.answers.yahoo.com

Narasumber bapak Iyus Hambali

Cari Blog Ini