Rabu, 28 November 2012

kelompok sosial dan kehidupan masyarakat_M.Alief Mumtaz Nadiby_JNR1B_laporan ke3

Judul Penelitian : Kelompok Sosial (kelompok badminton warga desa gembong)

Peneliti               : Muhammad Alief Mumtaz Nadiby 1112051100056


I.                  Latar Belakang

Kelompok sosial adalah kumpulan individu yang saling memiliki hubungan dan saling berinteraksi sehingga mengakibatkan tumbuhnya rasa kebersamaan dan rasa saling memiliki.

Adapula menurut para ahli ialah :

1.      Menurut Sorjono Soekanto
Kelompok sosial adalah himpunan atau kesatuan-kesatuan yang hidup bersama karena adanya hubungan di antara mereka secara timbal balik dan saling mempengaruhi.

2.      Menurut Hendro Puspito
Kelompok sosial adalah suatu kumpulan nyata, teratur dan tetap dari individu-individu yang melaksanakan peran-perannya secara berkaitan guna mencapai tujuan bersama.

3.       Menurut Paul B. Horton & Chaster L. Hunt
Kelompok sosial adalah suatu kumpulan manusia yang memiliki kesadaran akan keanggotaannya dan saling berinteraksi.

 

Ciri-ciri Kelompok Sosial

1. Merupakan satuan yang nyata dan dapat dibedakan dari kesatuan manusia yang lain.
2. Memiliki struktur sosial, yang setiap anggotanya memiliki status dan peran tertentu.
3. Memiliki norma-norma yang mengatur di antara hubungan para anggotanya.
4. Memiliki kepentingan bersama
5. Adanya interaksi dan komunikasi diantara para anggotanya.

Klasifikasi kelompok sosial menurut erat longgarnya ikatan antar anggota menurut Ferdinand Tonnies:

Paguyuban (gemeinschaft)

Paguyuban atau gemeinschaft adalah kelompok sosial yang anggota-anggotanya memiliki ikatan batin yang murni, bersifat alamiah, dan kekal. Ciri-ciri kelompok paguyuban :

  • Terdapat ikatan batin yang kuat antaranggota
  • Hubungan antar anggota bersifat informal

Tipe paguyuban

·         Paguyuban karena ikatan darah (gemeinschaft by blood)

Kelompok genealogis adalah kelompok yang terbentuk berdasarkan hubungan sedarah. Kelompok genealogis memiliki tingkat solidaritas yang tinggi karena adanya keyakinan tentang kesamaan nenek moyang.

Contoh: keluarga, kelompok kekerabatan.

·         Paguyuban karena tempat (gemeinschaft of place)

Komunitas adalah kelompok sosial yang terbentuk berdasarkan lokalitas. Contoh: Beberapa keluarga yang berdekatan membentuk RT(Rukun Tetangga), dan selanjutnya sejumlah Rukun Tetangga membentuk RW (Rukun Warga).

Contoh: Rukun Tetangga, Rukun Warga.

·         Paguyuban karena ideologi (gemeinschaft of mind)

Contoh: partai politik berdasarkan agama

 

Patembayan (gesellschaft)

Patembayan atau gesellschaft adalah kelompok sosial yang anggota-anggotanya memiliki ikatan lahir yang pokok untuk jangka waktu yang pendek. Ciri-ciri kelompok patembayan :

  • hubungan antaranggota bersifat formal
  • memiliki orientasi ekonomi dan tidak kekal
  • memperhitungkan nilai guna (utilitarian)
  • lebih didasarkan pada kenyataan sosial

Contoh: ikatan antara pedagang, organiasi dalam suatu pabrik atau industri.

Apa perbedaan masyarakat paguyuban dengan patembayan ?

Masyarakat paguyuban adalah masyarakat dengan sistem hubungan masyarakat yang bukan berdasarkan motif ekonomi. Rukun tetangga, rukun warga, perkumpulan ibu-ibu senam aerobik tingkat RW, klub badminton bapak-bapak, kegiatan karang taruna.
Masyarakat patembayan adalah masyarakat dengan sistem hubungan masyarakat yang justru berdasarkan motif ekonomi. Perseroan Terbatas adalah salah satu contohnya.

Dalam tipe paguyuban menurut Ferdinand Tonnies pada point  Paguyuban karena ikatan darah (gemeinschaft by blood). salah satunya adalah kelompok badminton bapak-bapak daerah kp.gembong kec.balaraja kab.tangerang (depan puskesmas gembong).

 

 

II.               Pertanyaan Pokok Penelitian

1.      Seberapa efektif kegiatan ini dalam menjaga tali silaturahmi?

2.      Apa pengaruh kegiatan kelompok sosial ini yang sangat menonjol?

 

 

 

III.           Metode Penelitian

Metode yang digunakanya itu adalah metode kualitatif,  yang menggunakan instrument indep yaitu wawancara langsung dengan narasumber. Alasannya, bahwa penelitian dengan metode ini hanya memerlukan waktu yang singkat, efektif dan dengan metode ini dapat menghasilkan pernyataan/jawaban yang lebih akurat dan dapat menimbulkan kepercayaan antara narasumber dan peneliti.

 

Lokasi Penelitian         : depan PUSKESMAS ds.gembong kec.balaraja kec jayanti

  Kode pos :15610

Waktu                         : selasa, 27 november 2012 (pukul 21.00 s/d 23.00 wib)

 

 

 

IV.           Gambaran Subyek atau Obyek Penelitian

Bapak Iyus Hambali adlah seorang guru olahraga yang mengajar di MTS.yapidi jayanti , beliau bertempat tinggal di ds.gembong yang tidak jauh dari lokasi lapangan badminton tersebut.  Berikut adalah biodata bapak Iyus Hambali :

Nama                           : Iyus Hambali

Tempat, tanggal lahir  : Tangerang, 12 Juli 1979

Pekerjaan                     : PNS

 

Saya mengambil tema ini karena walaupun sudah berjalan cukup lama, tapi kegiatan ini tetap bertahan hingga saat ini selama. Saya ingin mengetahui apa saja kiat-kiat mereka dalam menjaga tali silaturahmi kelompok ini.

 

 

 

V.               Analisis

 

Berawal dari hobi sekumpulan bapak-bapak ds.gembong dalam olahraga badminton pada tahun 2008, karena didaerah tersebut tidak ada gor atau tempat badminton yang layak, maka para bapak-bapak tersebut memunculkan ide bagaimana kalo mencari lahan yang kosong untuk menyalurkan hobi olahraga badminton ini kemudian mereka pun mendapatkan lokasinya yaitu depan PUSKESMAS ds.gembong.

Menurutnya agar kegiatan ini selalu berjalan dan tidak putus ditelan zaman mereka pun selalu mengadakan kompetisi tiap 2 bulan sekali untuk mempererat tali silaturahmi dari kalangan anak-anak, remaja, dan para remako (remaja kolot). Seiring berjalannya waktu kegiatan dua bulanan itupun menurutnya efektif untuk mencari bakat bagus dari tiap kalangan dan khususnya untuk menjaga silaturahmi antar kelompok ini.

Agar selalu menjaga kegiatan ini, mereka pun menata jadwal pada rabu malam dan sabtu malam, biasanya para anak-anak sudah hadir dilapangan pada pukul 19-00 wib dan semakin malam barulah para remaja dan para remaco yang bermain hingga larut malam.

Dampak yang positif pun terjalin dari kegiatan ini yaitu yang paling jelas adalah menyehatkan jasmani dan rohani. Adapun dampak yang lainnya seperti warga  ds.gembong dikenal sebagai warga yang kreatif oleh desa-desa lainya, daan tidak lupa yaitu kegiatan ini menjaga silaturahmi warga ds.gembong dari kalangan anak-anak hingga para remaco.

 

 

DAFTAR PUSTAKA

www. wikipedia.com

id.answers.yahoo.com

Narasumber bapak Iyus Hambali

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini