Rabu, 28 November 2012

kelompok sosial masyarakat_Annisa Rahmah Jurnalistik1B_Laporan penelitian 3

 
 

Judul Penelitian :

Hubungan Perkembangan PGRI terhadap Tenaga Kerja Pendidikan

Peneliti :

Annisa Rahmah (1112051100043)

Jurnalistik 1B
 
 
I.                   Latar Belakang
 
Perkembangan pendidikan di Indonesia saat ini cendrung tidak mengalami perkembangan yang signifikan. Terutama pada persebaran tenaga ahli mengajar. Persebaran tenaga ahli cendrung hanya terpusat di daerah yang maju. Seperti Jakarta dan Jawa Barat.
 
Selain itu saat ini yang terjadi adalah kurang merata serta kecilnya anggaran pendidikan untuk daerah-daerah yang belum berkembang atau letaknya yang jauh dari pusat kota. Juga masih rendahnya tingkat kesadaran masyarakat di pedesaan akan pentingnya pendidikan menjadi faktor rendahnya kualitas sumber daya manusia saat ini.
 
Sesuai dengan visi PGRI yaitu didirikan untuk mempertahankan kemerdekaan,  mengisi kemerdekaan dengan program utama di bidang pendidikan untuk mencerdaskan  kehidupan bangsa, dan memperjuangkan kesejahteraan bagi para guru. Maka peristiwa-peristiwa yang menyangkut pendidikan masih berada dibawah naungan PGRI.
Selain itu salah satu misi PGRI yaitu meningkatkan kesejahteraan dan profesionalitas guru menjadikan alasan hal-hal diatas sebagai salah satu tanggungjawab PGRI. Namun saat ini nyatanya hal-hal itu masih tetap menjadi angan-angan.
 
II.                Pertanyaan Pokok
 
1.      Apa sebenarnya tujuan pokok didirikannya PGRI?
2.      Bagaimana peran PGRI terhadap perkembangan pendidikan di Indonesia?
 
III.             Metodologi Penelitian
 
Metode yang digunakan: Kualitatif. Yaitu metode sosiologi yang prosesnya mengambil data secara langsung, dimana peneliti sebagai instrument. Metode ini dilakukan dengan dasar mencari data-data yang kuat lalu dilakukan wawancara terhadap narasumber. Metode kualitatif yang digunakan metode komparatif, yaitu mementingkan perbandingan antara bermacam-macam masyarakat beserta bidang-bidangnya untuk memperoleh perbedaan-perbedaan dan persamaan-persamaan serta sebab-sebabnya.
Lokasi:      Rumah Bapak Kibun Nurdin
                  Jalan Moh Kahfi 2 Nomor 31 Jak-Sel
Waktu:      Selasa, 27 November 2012
                  7.00 malam
 
IV.             Gambaran Subyek/Obyek Penelitian
 
Bapak Kibun Nurdin (8 Juli 1950) merupakan seorang pensiunan pegawai negeri sipil. Dulunya ia seorang guru yang mengajar pelajaran IPA di sekolah dasar. Selama tiga puluh delapan tahun beliau mengabdikan dirinya menjadi seorang guru. Sebelum menjadi guru beliau menempuh pendidikan di SPG (Sekolah Pendidikan Guru).
Selama puluhan tahun itu tentu saja ia telah banyak merasakan asam garamnya dari dunia pendidikan. Beliau dapat dikatakan sebagai seorang saksi sejarah dari perkembangan dunia pendidikan dalam kurun hamper empat dekade.
Selama menjadi seorang guru ia menjadi anggota PGRI serta aktif mengikuti segala kegiatan yang diadakan oleh PGRI. Serta aktif dalam anak lembaga dibawah naungan PGRI seperti koperasi.
PGRI itu sendiri mempunyai kepanjangan yaitu Persatuan Guru Republik Indonesia. PGRI mempunyai sejarah panjang dalam pendiriannya. Pada tahun 1932 nama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB) diubah menjadi Persatuan Guru Indonesia (PGI). Perubahan nama ini mengejutkan pemerintah Belanda, karena kata "Indonesia" yang mencerminkan semangat kebangsaan sangat tidak disenangi oleh Belanda. Sebaliknya kata "Indonesia" ini sangat didambakan oleh guru dan bangsa Indonesia. 
Pada zaman pendudukan Jepang segala organisasi dilarang, sekolah ditutup, Persatuan Guru Indonesia (PGI) tidak dapat lagi melakukan aktivitas. Lalu pada tanggal 24-25 November 1945 di Surakarta. Di dalam kongres inilah, pada tanggal 25 November 1945 --seratus hari setelah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia--  Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) didirikan.
PGRI adalah organisasi perjuangan, profesi, dan tenagakerjaan, berskala nasional yang bersifat unitaristik, tanpa mmemandang perbedaan ijzah, tempat bekerja, kedudukan,suku, jenis  kelamin, agama, dan asal usul independen, yang berlandaskan pada prinsip kemandirian organisasi dengan mengutamakan kemitrasejajaran dengan berbagai pihak non partai politik, bukan partai politik, tidak terkait dan atau mengikat diri pada kekuatan organisasi/partai politik manapun.
Kini dalam meluaskan sayap dan jam kerja dari PGRI terdapat beberapa anak lembaga dibawah naungan PGRI yaitu Koperasi, PT. Guru Sejahtera Indonesia, Yayasan Pembina Lembaga Pendidikan, Majalah Suara Guru, dan lain-lainnya.
 
V.                Analisis
 
Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Yang dapat diterima menjadi anggota PGRI adalah warga negara Republik Indonesia, yang dengan sukarela mengajukan permohonan menjadi anggota serta memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam Anggaran Rumah Tangga yang tersedia pada link www.pgri.or.id.
PGRI mempunyai tujuan yang sangat jelas yaitu mewujudkan cita-cita proklamasi NKRI dan  mempertahankan, mengamankan, juga mengamalkan pancasila dan UUD 1945. Berperan serta mmengembangkan sistem dan pelaksanaan pendidikan nasional dengan baik serta meningkatkan mutu dan kemampuan profesi tenaga kependidikan.
Visi misi dari PGRI juga tertulis sangat jelas diantaranya mensukseskan pembangunan nasional, memajukan pendidikan nasional, meningkatkan kesejahteraan guru dan lain-lainnya.
Didalam undang-undang yang mengatur tentang PGRI juga disebutkan seputar hak dan wewenang serta keanggotaan dari Persatuan Guru Republik Indonesia yang dicantumkan dalam beberapa pasal dan bab.
Diantaranya hak dari anggota yaitu hak bicara; hak memilih; hak dipilih; hak membela diri; hak memperoleh pembelaan dan perlindungan hukum; hak suara; hak memperjuangkan peningkatan harkat dan martabatnya.
Lalu ada juga wewenang yang dimiliki oleh anggota PGRI yaitu menetapkan dan menegakkan kode etik guru; memberikan bantuan hukum kepada guru; memajukan pendidikan nasional; melakukan pembinaan dan pengembangan profesi guru; memberikan perlindungan profesi guru.
Dalam hal peran terhadap perkembangan pendidikan di Indonesia PGRI sangat berpengaruh. Terlihat jelas pada semua tujuan, visi, dan misi yang menjadi dasar dari terbentuknya PGRI itu sendiri. Selain itu terbukti dari anak-anak lembaga pgri yang semakin bertambah dan berkembang. Contohnya, yayasan Pembina lembaga pendidikan. Yayasan tersebut kini memiliki beberapa turunan dari yayasan pusat tersebut.
Selain itu, sering kali diberikan penghargaan-penghargaan kepada guru berprestasi sebagai wujud apresiasi yang diharapkan dapat menjadi motivasi kedepannya. Lewat anak-anak lembaga serta event-event yang dipunyai PGRI jugalah perkembangan pendidikan mulai terangkat.
Saat ini sudah banyak sekolah-sekolah menengah dan perguruan tinggi yang berada dibawah naungan PGRI. PGRI juga sering kali melaksanakan seminar serta workshop yang berskala lokal, nasional maupun internasional yang tidak lain demi perkembangan pendidikan di Indonesia. Karena lewat cara itulah salah satunya kita dapat meningkatkan kualitas sdm yang ada.
Fungsi dari PGRI itu sendiri secara terperinci yaitu
1.      Memajukan profesi,
2.      Meningkatkan kompetensi,
3.      (Meningkatkan) Karier,
4.      (Meningkatkan) Wawasan Kependidikan,
5.      (Memberikan) Perlindungan Profesi
6.      (Meningkatkan) Kesejahteraan, dan
7.      (Melaksanakan) Pengabdian Masyarakat
Yang kini menjadi prioritas kita semua adalah bagaimana cara membangkitkan dan menyebarkan virus butuh dan haus akan pendidikan. Serta rasa prihatin, saling menolong, dan sikap tenggang rasa. Agar pendidikan dapat dirasakan oleh seluruh kalangan dimanapun mereka ada. Karena hal tersebut bukan hanya menjadi tanggungjawab pemerintah atau pgri atau tenaga pengajar saja, melainkan seluruh warga Indonesia.
Jadi, sangat jelas bahwa peran pgri terhadap perkembangan pendidikan di Indonesia sangat besar. Karena memang itulah yang menjadi landasan berupa tujuan, visi, dan misi dari dibentuknya PGRI.
 
DAFTAR PUSTAKA
 
Soekanto, Soerjono. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2012
 
Narasumber: Bapak Kibun Nurdin (Mantan anggota PGRI)
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini