KELOMPOK SOSIAL DAN MASYARAKAT :
KOMUNITAS PECINTA COSPLAY (COSTUM PLAYER)
OLEH : LILIS YUNIARSIH
(1112051100048)
I. Latar Belakang
Pada penelitian kali ini saya ditugaskan untuk meneliti tentang Kelompok Sosial dan Masyarakat, untuk itu saya akan uraikan sedikit mengenai Kelompok Sosial dan Masyarakat. Kelompok sosial adalah kumpulan orang yang memiliki kesadaran bersama akan keanggotaan dan saling berinteraksi. Kelompok diciptakan oleh anggota masyarakat. Kelompok juga dapat memengaruhi perilaku para anggotanya. Kelompok sosial, yaitu kelompok yang anggotanya memiliki kesadaran jenis dan berhubungan satu dengan yang lainnya, tetapi tidak terukat dalam ikatan organisasi.
Saya mengambil judul Komunitas Pecinta Costum player atau disingkat "Cosplay". Alasan saya memilih judul tersebut karena Komunitas merupakan salah satu kelompok sosial yang bersifat informal karena komunitas/ kelompok ini tidak memiliki struktur yang jelas atau bahkan tidak ada dan juga komunitas ini hanya sekedar untuk hiburan saja.
II. Pertanyaan Pokok Penelitian
1. Bagaimana awal terbentuknya komunitas ini ?
Awal terbentuknya yaitu dari sebuah festival kebudayaan jepang yang sering mempertemukan kami, sehingga kami pun berkeinginan untuk membentuk komunitas ini sebagai wadah untuk menyalurkan kreatifitas dan hobi kami.
2. Mengapa berkeinginan untuk membentuk komunitas seperti ini ?
Alasannya karena kami memiliki kesamaan hobi. Dengan terbentuknya komunitas seperti ini kami dapat menyalurkan ekspresi seni kami dan juga dapat mengenal para cosplayer-cosplayer yang berasal dari luar Jakarta sehingga kami dapat saling bertukar pengalaman satu sama lain.
III. Metode Penelitian
Pada penelitian kali ini saya masih menggunakan metode "Kualitatif" yaitu melalui pendekatan dengan melakukan wawancara dengan narasumber yaitu Surya Mahardika yang merupakan salah satu anggota Komunitas Cosplay Jakarta.
Kali ini saya melakukan wawancara pada :
Hari : Minggu, 25 November 2012
Pukul 13.00 s.d 17.00 WIB
Tempat : UNJ (Universitas Negeri Jakarta)
IV. Gambaran Subyek/ Obyek Penelitian
Cosplay adalah istilah bahasa Inggris buatan Jepang (wasei-eigo) yang berasal dari gabungan kata "costume" (kostum) dan "play" (bermain). Cosplay berarti hobi mengenakan pakaian beserta aksesori dan rias wajah seperti yang dikenakan tokoh-tokoh dalam anime, manga, manhwa, dongeng, permainan video, penyanyi dan musisi idola, dan film kartun. Pelaku cosplay disebut cosplayer, Di kalangan penggemar, cosplayer juga disingkat sebagai layer.
Di Jakarta ada komunitas bagi para pecinta cosplay di Indonesia. Disini mereka yang mempunyai hobi dan kecintaan terhadap tokoh-tokoh manga dalam komik Jepang dapat menyalurkan hasrat seni mereka melalui event-event yang diadakan. Mereka dapat menyalurkan kreatifitas mereka melalui kostum lengkap dengan aksesoris atau senjata yang mirip dengan tokoh yang mereka idolakan. Komunitas ini juga sebagai wadah untuk besosialisasi antar sesama pecinta cosplay.
V. Analisis
Kelompok sosial adalah kumpulan orang yang memiliki kesadaran bersama akan keanggotaan dan saling berinteraksi. Kelompok sosial diciptakan oleh anggota masyarakat. kelompok sosial ada yang bersifat formal dan informal. Yang bersifat formal misalnya adalah organisasi yang memiliki struktur yang jelas dan memiliki beberapa aturan-aturan yang harus dipatuhi oleh para anggotanya. Sedangkan yang bersifat informal tidak memiliki struktur yang jelas atau bahkan tidak sama sekali.
Penelitian kali ini yaitu mengenai Kelompok Sosial dan Masyarakat, saya memilih judul Komunitas Pecinta Cosplay. Komunitas ini bersifat informal karena hanya digunakan sebatas untuk hiburan bagi para penggemar manga. Namun komunitas ini sangat diminati di masyarakat terutama para pecinta cosplay. Karena selain menyalurkan kreativitas mereka dapat bertukar pengalaman satu sama lainnya. Komunitas ini berdiri sekitar awal tahun 2011. Komunitas ini terbentuk disalah satu fans page jejaring sosial yaitu facebook. Berawal dari situlah komunitas ini makin berkembang dan sebagai tempat untuk bertukar informasi yang berkaitan dengan anime atau cosplay. Kini jumlah anggota komunitas ini sekitar 2000 orang, tetapi tidak semua anggota cosplayer itu aktif.
Sekitar tahun 1985, hobi cosplay semakin meluas di Jepang karena cosplay telah menjadi sesuatu hal yang mudah dilakukan. Kegiatan cosplay dikabarkan mulai menjadi kegiatan berkelompok sejak tahun 1986. Pada awalnya cosplay tidak begitu banyak di kenal di Indonesia. Pada awal 2000-an, beberapa event seperti Gelar Jepang UI mengadakan Event Cosplay. Tetapi saat itu belum ada yang berminat, cosplay pertama saat itu hanyalah EO dari acara Gelar Jepang tersebut. Beranjak dari Event Jepang, beberapa pemuda-pemudi (kebanyakan pemudi) di Bandung memperkenalkan gaya Harajuku dan hadirnya cosplayer pertama yang bukan merupakan EO saat itu. Berlanjut hingga sekarang, hampir tiap bulannya selalu ada event cosplay di Jakarta, dan di kota-kota besar di Indonesia. Sayangnya orang-orang Indonesia masih kurang menghargai cosplay, terkadang cosplayer disamakan dengan badut atau sejenisnya. Maka dengan adanya festival tersebut diharapkan dapat lebih memasyarakatkan cosplay di Indonesia. Di kota Jakarta saat ini terdapat sedikitnya 30 komunitas cosplay yang aktif berkumpul dan berfestival, belum lagi dikota besar lainnya.
VI. Daftar Pustaka
Surya Mahardika
Tidak ada komentar:
Posting Komentar