Blog tempat mengirimkan berbagai tugas mahasiswa, berbagi informasi dosen, dan saling memberi manfaat. Salam Tantan Hermansah
Senin, 10 Desember 2012
Laporan 12_Mia Kurnia_KPI 1_sosok Pengubah 2
Laporan 13, Sosok Pengubah Umat 2, Thabitha N Dhiraja, KPI 1 E
Pendiri Majelis Nurul Musyafa
Nama : Thabita N Dhiraja
NIM : 1112051000141
Kelas : KPI 1E
I. Latar Belakang
Setiap insan manusia pasti ingin menjadi yang lebih baik kedepannya, baik dimata sesama manusia dan dimata Allah SWT. Dengan setiap kepala berbeda beda yang memiliki pemikiran berbeda bedapula sehingga mempunyai jalan masing masing untuk membuktikan menjadi yang terbaik. Dalam konteks ini peneliti akan meneliti salah satu sosok pengubah umat yang dikiranya dapat dijadikan contoh untuk kita semua. Saya memilih sosok ini karena saya rasa merupakan sosok yang tepat dijadikan contoh karena telah mendirikan sebuah majelis untuk para anak muda sekitar dan dapat dikatakan sebuah majelis yang maju walau umurnya baru.
Sekarang banyak didapati generasi muda yang ternyata pikirannya terbuka dan maju untuk berpastisapasi dengan majelis seperti ini. Yang sebenarnya diperkirakan generasi muda jaman sekarang tidak minat dengan pengajian yang dilaksanakan waktu malam ini. Berhubung dengan zaman yang serba canggih seperti ini tidak menutup kemungkinan untuk tidak berjalan dengan lancarnya sebuah kegiatan ini, melainkan sangat sukses dan maju karna banyak yang bertasipasi dan banyak yang mengikuti kegiatan majelis ini yang tempat pelaksanaannya bisa berpindah tempat.
II. Pertanyaan Pokok Penelitian
1. Bagaimana partisipasi dan tanggapan masyarakat sekitar mengenai majelis ini?
III. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Penelitian yang menggunakan pertanyaan pertanyaan kepada orang langsung dengan wawancara. Alasan menggunakan metode ini karna metode kualitatif metode yang mudah sehingga mendapatkan hasil dengan mudah tanpa memakan banyak waktu, dan juga dari narasumber terpercaya. Dan menurut saya metode ini sangat tepat.
Lokasi penelitian : Jl. Pramuka gg.H.Jumin Mampang Depok
Waktu : Minggu, 9 Desember 2012
IV. Gambaran Tokoh
Sosok tokoh yang saya teliti kali ini adalah seorang yang aslinya adalah guru mengaji anak anak di sebuah ta'lim yang merupakan salah satu pendiri majelis Nurul Musyafa ini. Beliau bernama Askariyadih yang yang mempunyai nama panggilan akrab Bang Okang. Bang Okang ini mulanya adalah seorang guru mengaji dan akhirnya memutuskan untuk mendirikan sebuah Majelis ini bersama temannya yaitu H. Yunus.
V. Analisis
Di dirikan pada tahun 2012, yang dapat dibilang masih baru dalam permulaannya. Walau demikian tidak menghalang majelis ini untuk berjalan, karena walau dibilang masih umur baru amjelis ini sudah memiliki banyak jamaah. Jamaah pengikut majelis ini rata rata adalah bukan lain masyarakat sekitar lingkungan rumah pendiri tersebut.
Majelis ini disambut dengan baik oleh masyarakat sekitar, dan mendapat tanggapan positif dari orang orang. Pengikut majelis ini pun bertambah terus seiring dengan berjalannya waktu. Tidak hanya dari kalangan remaja yang megikuti majelis ini, melainkan dari anak anak hingga sampai bapak bapak dan ibu ibu mengiuti majelis ini. Majelis ini di selenggarakan setiap satu minggu sekali, yang jatuh pada tiap hari minggu yang di laksanakan pada malam hari. Walau kegiatan ini di laksanakan malam hari tidak mematahkan semangat pada pengikut majelis ini.
Majelis ini berdampak negatif bagi masyarakat sekitar, khususnya bagi para remaja sekitar. Majelis ini mengurangi kegiatan nognkrong tidak jelas yang dilakukan oleh para remaja jaman sekarang, sehingga ketika mengikuti majelis ini memberikan dorongan positif kepada warga sekitar.
Laporan 12, Sosok Pengubah Umat1, Thabitha N Dhiraja, KPI 1E
Sosok pendiri tempat membaca alquran yang mengajarkan anak-anak mengaji
Nama : Thabita N Dhiraja
NIM : 1112051000141
Kelas : KPI 1E
I. Latar Belakang
Orang tua macam apapun sangat berharap anak-anak mereka memiliki kecerdasan religius dalam kehidupan sehari-harinya, karena bagaimanapun mereka akan banyak mendapat manfaat, seperti perilaku disiplin, rajin, hormat dengan orang tua, menghargai sesama, jujur, berani, bertanggungjawab, dan yang terpenting tentu saja akan menyelamatkan diri dan kedua orang tuanya dari ancaman-ancaman kubur maupun di hari akhir.
Di sisi lain, realitas menunjukan banyak orang tua prihatin dengan trend anak-anak remaja mereka yang menghabiskan waktu sore menjelang sholat magrib hingga waktu sholat Isya dengan jalan-jalan sore, memadati mall atau pusat-pusat perbelanjaan, nongkrong di sentra keramaian atau caffe, dan di warnet-warnet game online. Padahal waktu prime time tersebut para orang tua sejujurnya menginginkan anaknya berada di rumah, bersih dan rapi, mendirikan sholat magrib, dan membaca Qur'an (mengaji) meskipun hanya beberapa halaman, mengerjakan hal-hal kecil dengan keluarga, berbagi cerita dengan orang tua atau saudara, lalu kemudian sholat Isya berjamaah.
Betapa pentingnya mengaji dalam hidup kita, karena dalam Al-Quran dijelaskan bahwasanya mana yang harus dikerjakan dan ditinggilkan, dan juga harus kita amalkan dari setiap pelajaran yang dikandung dalamnya. Sebagaimana yang kita semua tahu bahwa Al-Quran merupakan pedoman hidup umat muslim.
II. Pertanyaan Pokok Penelitian
1. Bagaimana pengaruh tempat belajar membaca Al-Quran ini kepada penduduk sekitar?
III. Metode Penelitian
Metode yang saya gunakan kali ini adalah metode kualitatif. Menurut saya metode ini merupakan metode yang sangat tepat untuk penelitian ini, karena metode kualitatif merupakan metode yang menggunakan cara dengan memberikan pertanyaan langsung kepada orang dengan wawancara. Sehingga dapat mendapatkan hasil akurat tanpa membuang buang waktu banyak.
Lokasi penelitian : Jl. Pramuka gg.H.Jumin Mampang Depok
Waktu : Minggu, 9 Desember 2012
IV. Gambaran Tokoh
Tokoh yang saya angkat kedalam penelitian saya adalah seorang guru mengaji yang juga merupakan pendiri atau pencetus tempat mengaji ini. Beliau adalah seorang ibu yang bisa dikatakan sudah tidak muda lagi umurnya. Beliau bernama ibu Ayanih, seorang ibu yang mempunyai 5 anak yang anak anaknya tersebut sudah besar besar. Ibu Ayanih ini selagi mudanya memang sudah menjadi guru mengaji sehingga wajar lah dihari tua nya ia menghabiskan waktunya untuk menjadi guru mengaji anak anak.
V. Analisis
Bermula dari ide iseng ibu Ayanih yang bosan dengan waktu waktu lenggangnya dan ia juga sadar betapa pentingnya pembekalan ilmu membaca Al-Quran yang harus ditanam dari kecil sehingga jiakalu sudah besar sudah bisa dengan mahir. Maka ia memutuskan ingin mengabdi dengan menjadi guru mengaji kepada anak anak kecil sekitar rumahnya. Mulailah ia dengan mengumpulkan anak anak kecil yang berniat ingin belajar mengaji. Dengan dilihatnya banyak anak anak yang bertasipasi dan sadar akan betapa pentingnya mengaji dimulailah kegiatan tersebut. Ibu Ayanih mengorbankan teras halaman rumahnya yang digunakan untuk tempat mengaji tersebut, yang sangat menariknya semua ini tidak dipungut biaya oleh ibu Ayanih dia hanya menerima seikhlasnya pemberian dari orang iorang yang dia ajarkan mengaji tersebut.
Kegiatan belajar membaca Al-Quran ini dimulai setelah azan magrib, lalu bermuncullah anak anak warga sekitar rumah ibu Ayanih yang niat ingin membaca Al-Quran. Dimulainya dengan membaca iqro untuk pengenalan pengenalan huruf huruf arab, lalu dengan membaca surat surat pendek dan lalu membaca Al-Quran secara bertahap.
Dengan adanya kegiatan seperti ini anak anak warga sekitar rumah ibu Ayanih dapat membaca Al-Quran dan mengurangi jumlah buta huruf arab atau dapat membaca Al-Quran, dan ini merupakan sesuatu yang bermanfaat dan dapat memajukan insan insan muda islam.
Lap 5_Kepemimpinan_Aragea Noorma Gustina_ Jurnalistik 1A
STUDI KASUS KEPEMIMPINAN
JUDUL : KEPEMIMPINAN PADA MASA SOEKARNO
PENELITI : ARAGEA NOORMA GUSTINA ( JURNALISTIK 1A )
NIM : 1112051100008
I. LATAR BELAKANG
Suatu organisasi atau perkumpulan yang terjadi di dalam masyarakat pasti memiliki pemimpin. Pemimpin dalam suatu organisasi atau perkumpulan adalah tokoh utama dalam berjalannya organisasi tersebut. Menurut para ahli, kepemimpinan ialah :
1. Menurut Tannebaum, Weschler and Nassarik kepemimpinan ialah Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi, dalam situasi tertentu dan langsung melalui proses komunikasi untuk mencapai satu atau beberapa tujuan tertentu.
2. Menurut Hersey dan Blanchard pada tahun 1992, kepemimpinan ialah proses memepengaruhi aktivitas seseorang atau kelompok orang untuk mencapai tujuan dalam situasi tertentu. Formulasi kepemimpinan adalah fungsi pemimpin, pengikut dan variable situasional lainnya
3. Menurut Hadari Nawawi, kepemimpinan ialah kemampuan menggerakkan, memberikan motivasi dan mempengaruhi orang-orang agar bersedia melakukan tindakan-tindakan yang terarah pada pencapaian tujuan melalui keberanian mengambil keputusan tentang kegiatan yang harus dilakukan
Berdasarkan pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan itu sangat penting bagi suatu kelompok, organisasi, bahkan pada suatu negara. Pada penelitian kali ini saya akan meneliti bagaimana pola kepemimpinan presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno. Alasan saya memilih presiden Soekarno sebagai bahan penelitian karena beliau selalu berhubungan erat dengan Indonesia. Beliau mempunyai sifat yang sangat baik, dan sangat dikenal bagi para pemimpin dunia. Sehingga beliau sering menjadi inspirasi bagi masyarakat Indonesia. Pribadinya yang cerdas namun tetap taat kepada agama yang beliau anut. Ini lah yang menjadi faktor pendorong utama saya meneliti mengenai pola kepemimpinannya.
II. PERTANYAAN POKOK
· Bagaimana pola kepemimpinan Presiden Soekarno dan pengaruhnya bagi bangsa Indonesia?
III. METODE PENELITIAN
Metode yang saya gunakan pada penelitian kali ini adalah metode kualitatif. Hal ini bertujuan agar saya lebih mudah mendapatkan informasi mengenai pola-pola kepemimpinan presiden Soekarno. Karena metode ini lebih menitik beratkan kepada pengumpulan data melalui narasumber. Dan narasumber yang saya gunakan terdiri dari buku-buku biografi beliau yang sangat banyak beredar di masyarakat.
IV. GAMBARAN TOKOH
Presiden Soekarno lahir pada tanggal 06 Juni 1901 di Surabaya dari pasangan Raden Sukemi Sosrodihardjo seorang guru dan Ida Ayu Nyoman Rai (Bangsawan Bali) dan lebih dikenal sebagai Idayu. Ia bersekolah pertama kali di Tulung Agung hingga akhirnya ia pindah ke Mojokerto, mengikuti orangtuanya yang ditugaskan di kota tersebut. Di Mojokerto, ayahnya memasukan Soekarno ke Eerste Inlandse School, sekolah tempat ia bekerja. Kemudian pada Juni 1911 Soekarno dipindahkan ke Europeesche Lagere School (ELS) untuk memudahkannya diterima di Hoogere Burger School (HBS). Pada tahun 1915, Soekarno telah menyelesaikan pendidikannya di ELS dan berhasil melanjutkan ke HBS di Surabaya, Jawa Timur. Ia dapat diterima di HBS atas bantuan seorang kawan bapaknya yang bernama H.O.S. Tjokroaminoto. Tamat HBS Soerabaja bulan Juli 1921, bersama Djoko Asmo rekan satu angkatan di HBS, Soekarno melanjutkan ke Technische Hoogeschool te Bandoeng (sekarang ITB) di Bandung dengan mengambil jurusan teknik sipil pada tahun 1921, setelah dua bulan dia meninggalkan kuliah, tetapi pada tahun 1922 mendaftar kembali dan tamat pada tahun 1926. Soekarno menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD). Ia disemayamkan di Wisma Yaso, Jakarta dan dimakamkan di Blitar, Jawa Timur di dekat makam ibundanya Ida Ayu Nyoman Rai
V. ANALISIS
Presiden Soekarno merupakan sosok pemimpin yang sangat kuat dan pemberani. Tak heran banyak petinggi negri dan para pemimpin negara-negara yang mengenalnya bahkan bersahabat dengannya. Soekarno sendiri sering menyebut dirinya adalah seorang marxis, dan itu dibuktikan melalui ucapan-ucapanya bahkan Dr. Tjipto Mangunkusumo menulis tentang Bung Karno di tahun 1941 dalam Hong Po mengakui akan hal itu. Peran Soekarno di mata dunia sebagai Presiden Indonesia pernah menorehkan sejarah emas seperti Indonesia sebagai pelopor Gerakan Non Blok (GNB), Manuver Soekarno yang memanfaatkan Uni Sovyet sebagai kawan politik melawan Amerika Serikat untuk membebaskan Irian Barat.
Ia dikenal sebagai pemimpin yang sangat anti terhadap kolonialisme dan kapitalisme, baginya kedua isme tersebut melahirkan struktur sosial masyarakat yang eksploitatif. Tiada pilihan lain baginya selain berjuang secara politis untuk menentang kedua paham tersebut. Menurutnya kapitalisme mendorong lahirnya imperialisme baik imperialisme politik maupun imperialisme ekonomi. Tetapi ia tidak menyamakan imperialisme dengan pemerintah kolonial. Imperialisme menurutnya bukanlah pegawai pemerintah, bukanlah suatu pemerintahan, bukanlah kekuasaan bukanlah pribadi atau organisasi apapun.
Sebaliknya imperialisme adalah sebuah hasrat berkuasa yang antara lain terwujud dalam sebuah sistem yang memerintah atau mengatur ekonomi dan negara dan orang lain. Lebih dari sekedar suatu institusi, imperialisme merupakan kumpulan.
Kepemimpinannya sangat berpengaruh bagi bangsa Indonesia, selain mengantarkan bangsa Indonesia kepada kemerdekaan, beliau juga memberikan pengaruh yang kuat dalam hal politik, delegasi dengan negara-negara lain bagi Indonesia itu sendiri. Perubahan pada masyarakat pun sangat terasa. Yang tadinya hanya takut pada penjajahan dan hanya di perbudak oleh penjajah, sekarang menjadi masyarakat yang pemberani dan memiliki semangat bergelora untuk mendapatkan hak dan pendidikan. Sehingga sekarang kita dapat merasakan kebebasan dan pendidikan yang sesuai di negeri kita sendiri. Beliau selalu menjadi aspirasi bagi kaum muda untuk dapat bergerak lebih maju dari kemarin. Beliau merupakan tokoh sentral pada masanya. Selain dalam hal itu, beliau juga sangat berpengaruh pada pembangunan infrastruktur di Indonesia. Seperti contohnya Mesjid Istiqlal, Monument Nasional, Hotel Indonesia, Patung Selamat datang dan masih banyak lagi.
Tanggal 1 Oktober 1965 merupakan titik balik dalam perjalanan hidup Soekarno, karena sejak tanggal itu Soekarno bukan lagi merupakan pemimpin tertinggi di Indonesia. Perlahan tapi pasti sinar bintang Presiden Soekarno mulai surut ke belakang.
Setelah tidak berkuasa Bung karno dikarantina, ia diperlakukan tidak manusiawi, dan sakit-sakitan. Perlakuan kasar dan misteri dibalik kematian Soekarno masih menjadi perdebatan kompleks dalam sejarah bangsa Indonesia. Sejak Supersemar 1966 dikeluarkan Soekarno secara praktis tidak memegang kekuasaan seperti semula. Selain itu situasi politik Indonesia menjadi tidak menentu setelah enam jenderal dibunuh dalam peristiwa yang dikenal dengan sebutan Gerakan 30 September atau G30S pada 1965.
Tetapi di balik semua unsur politik yang terjadi di dalam pemerintahannya, beliau tetap sosok presiden yang menginspirasi banyak kaum masyarakat Indonesia untuk mencapai kemerdekan yang sebanarnya tanpa perlu di perlakukan tidak adil oleh bangsa lain, karena bangsa Indonesia adalah bangsa yang kuat.
VI. DAFTAR PUSTAKA
1. Katoppo, Aristides (ed).1994. 80 Tahun Bung Karno Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
2. Anwar, Rosihan H. 2007. Soekarno, Tentara, PKI, Jakarta: Yayasan Bogor Indonesia.