Nama : Dityan Zahra P
NIM : 111205100149
KEPENGARUHAN SOSOK PENGUBAH UMAT TERHADAP SEKELILINGNYA
A. Latar Belakang
Permasalahan sampah sudah menjadi masalah yang amat sering dibicarakan, mulai dari penumpukannya, pembuangannya yang sembarangan serta keberadaan pembuangan sampah akhir yang merepotkan bahkan memusingkan masyarakat serta pemerintah. Pengurangan sampah ini seringkali dilakukan dengan membakarnya secara sekaligus bertumpuk, mungkin memang hasilnya penumpukan sampah akan berkurang tetapi dampaknya akan menimbulkan populasi udara dan akan menimbulkan penyakit pernapasan pada orang-orang. Adalah daur ulang sampah yang menjadi cara pengurangan sampah secara 'bersih', walaupun memerlukan waktu yang tidak sebentar tetapi manfaat yang dihasilkan banyak.
B. Pertanyaan Pokok
1. Bagaimanakah pengaruh yang diberikan sosok tersebut terhadap lingkungan sekitar, baik dalam aspek sosial maupun aspek lainnya?
C. Metode Penelitian
Metode yang dilakukan adalah metode kualitatif untuk mencari data yang mendalam dan luas secara deskriptif. Bertempat di rumah subjek penelitian, diJalan Dieng IV No. 21 Komplek Keuangan – Ciledug. Pada tanggal 5 Desember 2012, pukul 15.00 – selesai.
D. Gambaran Tokoh
Adalah Saudara Rahardian Yusuf atau Ucup, yang menjadi narasumber pada penelitian kali ini. Beliau hanya masyarakat setempat biasa yang tergerak hatinya untuk mengurangi populasi sampah dilingkungan masyarakat.
E. Analisis
Kegiatan mendaur ulang sampah bukan lagi hal yang asing ditelinga kita. Selain mengurangi populasi sampah yang menumpuk dilingkungan masyarakat, pendaur ulangan sampah ini juga bisa menghasilkan pupuk organik. Kegiatan mendaur ulang sampah ini lebih terkenal dilakukan secara individual saja, padahal kegiatan ini lebih bermanfaat lagi bila dilakukan berkelompok atau bermasyarakat. Mendaur ulang sampah secara berkelompoklah yang sedang diterapkan oleh Saudara Rahardian Yusuf. Bermula dari kegiatan kerja bakti kecil-kecilan dengan keluarganya, Saudara Ucup memiliki ide mendaur ulang sampah secara bersama-sama, tak hanya dengan keluarganya. Kegiatan ini pun dilakukan secara bertahap dengan mengajak tetangganya dengan ajakan awal hanya bekerja bakti, ketika kerja bakti yang direncanakan sesuai dengan apa yang dibayangkan, saudara Ucup pun menyalurkan idenya secara tidak langsung, yaitu menyisipkannya dengan bahan obrolan para tetangga. Awalnya, memang tidak mudah mengajak tetangga yang kebanyakan adalah para orang tua dan remaja untuk ikut merealisasikan kegiatan ini. Tapi, dia tidak pantang menyerah. Pelan-pelan dia tetap menjalankan kegiatan tersebut selama 2minggu sekali, dengan yang diajak adalah anak-anak yang diajak sambil bermain, lambat laun orang tua dari anak-anak tersebut ikut meramaikan kegiatan ini. Walaupun kegiatan ini tidak pasti anggotanya berapa, tetapi untuk lingkungan bermasyarakat anggotanya pun sudah lumayan. Sekecil-kecilnya hal yang dilakukan, akan memberikan dampak bagi kita maupun oranglain, begitulah seperti yang bapak saya bilang, dan memang begitulah yang terjadi didalam kegiatan mendaur ulang sampah ini. Kegiatan ini terbilang tidak besar, hanya masuk dalam ruang lingkup masyarakat kecil tetapi perubahan yang diberikan tidak kecil. Selain mengurangi populasi serta penumpukan sampah dilingkungannya, kegiatan ini juga membantu mendidik anak yang masih kecil untuk terus merawat lingkungan dan bumi, mempererat tali silahturahmi atau keeratan bertetangga dengan tetangga lain, tak hanya itu, pendaur ulangan sampah ini juga dapat menghasilkan pupuk yang nantinya bisa dipakai oleh masyarakat itu juga. Walaupun kegiatan pendaur ulangan sampah ini terkesan jorok, tetapi hasilnya lingkungan menjadi bersih. Bila kita mengerjakan dengan senang hati, kegiatan ini juga memberikan kepuasaan batin untuk kita. Saudara Ucup masih terus mencoba mengembangkan kegiatan ini dengan warga yang lain, bahkan saudara Ucup berpikir untuk agar pupuk hasil pendaurulangan ini dijual. Tetapi, keinginannya yang masih ingin direalisasikan adalah mengajak semua warga turut melaksanakan kegiatan ini dengan sepenuh hati tanpa ada paksaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar