Senin, 10 Desember 2012

Sosok Perubah Sosial 2 -Apik Sopankatanya KPI 1 E 1112051000162

PENDIDIKAN BAGI SIAPA SAJA
       I.            LATAR BELAKANG
Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan mendasar setiap manusia. Setiap manusia berhak untuk mendapatkan pendidikan mulai dari pendidikan dasar, hingga sampai kepada jenjang yang lebih tinggi . Pendidikan menjadi salah satu alat untuk mencapai kesuksesan.
 Sekarang ini orang-orang sudah memprioritaskan pendidikan. Perkembangan zaman menuntut manusia untuk meraih keinginannya melalui pendidikan. Bagi orang yang berkecukupan, mereka bisa menyekolahkan ke luar negeri untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik, hingga menempuh pendidikan yang tinggi demi mendapatkan gelar.
Kesadaran masyarakat mengenai pendidikan sudah sangat nampak jelas. Didorong oleh kemampuan financial, tentu akan mendapatkan pendidikan yang lebih berkelas. Pendidikan dan ilmu inilah yang nantinya bisa menentukan masa depan seseorang . Seseorang yang memiliki gelar di identikan bahwa orang tersebut tentu akan berhasil, begitu juga sebaliknya orang yang berpendidikan rendah dipandang tidak akan bisa sukses, walaupun tidak selamanya opini tersebut benar.
Setiap orang tentu saja ingin berhasil, dan tidak dapat dipungkiri bahwa pendidikan merupakan sesuatu yang sangat penting untuk meraih kesuksesan dan keberhasilan tersebut,  atau untuk memperoleh jabatan atau kedudukan . Realitanya saat ini gelar yang disandang setelah nama seseorang merupakan nilai lebih di mata perusahaan atau sejenisnya. Standar yang digunakan perusahaan untuk merekrut karyawan atau pegawai ditentukan oleh pendidikan yang ditempuh calon pegaiwannya. Tentu kita sering melihat lowongan pekerjaan mencantumkan pendidikan sebagai syarat pertama. Dan juga untuk mendapatkan kedudukan atau jabatan tentu ada standar pendidikan . Makin tinggi gelar yang disandang, maka akan tinggi juga jabatan yang akan diperoleh, sedangkan apabila pendidikannya rendah tentu orang tersebut tidak akan diperhitungkan untuk menduduki jabatan yang tinggi.
Tetapi faktanya bahwa tidak semua rakyat Indonesia dapat mendapatkan pendidikan. Banyak penduduk Indonesia hidup dibawah garis kemiskinan. Banyak orang tua yang tidak mampu menyekolahkan anaknya. Banyak anak usia anak dan remaja yang putus sekolah karena orang tuanya tidak mampu untuk membiayai sekolah mereka.
Walaupun saat ini pemerintah telah menggalakkan wajib sekolah 12 tahun, dan membebaskan biaya pendididikan mulai dari tingkat sekolah dasar hingga sekolah menengah pertama tetap saja kebutuhan sekolah lainnya tidak bisa mereka penuhi. Biaya yang digratiskan oleh pemerintah hanya biaya pendidikan saja, atau bisa juga berupa keringanan biaya melalui Bantuan Operasional Sekolah atau BOS. Kebutuhan sekolah lainnya tetap mereka tanggung sendiri, yaitu masalah seragam sekolah. Dan juga tentu butuh uang transportasi untuk mencapai sekolah dan biaya lain seperti seragam dan buku-buku sekolah.
Faktor perekonomian merupakan banyaknya anak-anak putus sekolah dan tidak mampu untuk bersekolah. Tentu mereka juga mampunyai cita-cita dan harapan yang tinggi sama seperti yang lainnya, tetapi keadaanlah yang tidak sejalan dengan keinginan meraka yang purtus atau tidak sekolah. Mereka bekerja untuk membantu meringankan beban orangtuanya walaupun hasil yang didapatkan tidak seberapa.
Hal ini yang mendorong beberapa orang yang peduli akan pendidikan bagi orang-orang yang tidak mampu. Mereka ingin mewujudakan keinginan anak-anak usia remaja yang putus sekolah untuk melanjutkan pendidikan dan nantinya apa yang mereka dapat dapat bermanfaat untuk memperbaiki kehidupan mereka.
Harapannya semoga seluruh warga Indonesia dapat mendapatkan haknya yaitu mendapatkan pendidikan, dan setiap orang dapat merasakan keberhasilan.
    II.            PERTANYAAN POKOK
      1.            Bagaimana pengaruh "pendidikan gratis"  ini terhadap anak-anak yang kurang mampu untuk bersekolah ?
 III.            GAMBARAN OBJEK/ SUBJEK PENELITIAN
Yang saya teliti adalah pengurus yayasan pendidikan gratis yang ada di Masjid Baiturrahman Bintaro Jaya sector 4 . Bagaimana peran dan pengaruh mereka kepada anak-anak yang kurang mampu sekolah.
 IV.            METODE PENELITIAN
Metode yang saya gunakan masih sama dengan laporan sosok perubah sebelumnya yaitu metode kuantitatif yaitu menggunakan beberapa responden untuk mendapatkan data.
Tempat            : Masjid Baiturrahman Bintaro sector 4  rumah Ibu Farida, paburan barat , rumah    Bapak Sobah
Waktu             : Selasa 4 Desember 2012
Responden      : Bapak Ustad Sobah, Ibu Farida , Arum, Retno, Ibu Maryati, dan beberapa masyarakat sekitar masjid baiturrahman.
    V.            ANALISIS
Pendidikan merupakan kebutuhan mendasar bagi setiap manusia. Pendidikan mempunyai arti yang sangat penting dalam kehidupan saat ini. Setiap orang mulai dari bayi sudah dididik orang tuanya, ini juga salah satu proses pendidikan. Pendidikan tidak terbatas oleh usia, mulai dari bayi hingga tua setiap orang masih tetap membutuhkan pendidikan. Pendidikan memberikan ilmu dan ajaran antara menetukan baik dan buruk serta memberikan pengetahuan yang luas sekali.
Tetapi banyak faktor yang menyebabkan ada beberapa atau bahkan banyak orang yang tidak dapat mengenyam pendidikan. Ekonomi merupakan salah satu faktor terbesar dalam hal ini . Orang yang berkecukupan tentu saja bisa mendapatkan pendidikan disekolah hingga perguruan tinggi. Tetapi kenyataannya tidak semua orang di Indonesia hidup berkecukupan. Ekonomi mereka sangat rendah dan hanya cukup untuk mencukupi kebutuhan pangan setiap hari saja. Dan untuk kebutuhan yang lain sulit untuk dipenuhi, termasuk hal pendidikan. Pendidikan dianggap sebagai sesuatu yang mahal dan tidak mungkin untuk masyarakat yang kurang mampu dan bagi orang yang kurang kesadarannya bahwa pendidikan itu sangat penting.
Saat ini banyak sekali orang yang dari daerah-daerah  hanya lulus SD langsung bekerja dan merantau ke Jakarta. Pendidikan mereka anggap tidak penting, asal sudah bisa membaca dan menulis saja itu sudah cukup. Pemikiran seperti ini tentu saja salah. Dapat membaca dan menulis saja itu tidak cukup. Butuh kemampuan dan pendidikan yang cukup untuk mendapatkan pekerjaan yang layak. Sehingga pada akhirnya, orang-orang yang berasal dari daerah dan tidak berpendidikan tadi, hanya bekerja asal-asalan saja di ibukota.
Inilah yang mendasari beberapa orang yang prihatin terhadap pendidikan orang yang kurang mampu. Seperti salah satu orang yang saya teliti saat ini, merupakan orang yang peduli terhadap sesama khususnya bagi anak-anak yang putus sekolah mulai dari tingkat SD hingga SMA. Sebenarnya ini adalah sebuah yayasan yang merupakan salah satu program Masjid Baiturrahman sector.4. Mereka ingin merubah dan memperbaiki kondisi mereka yang kurang mampu melalui memberikan pendidikan hingga SMA bagi mereka yang kurang mampu atau putus sekolah. Sehinggga nantinya pendidikan yang mereka dapatkan dapat digunakan untuk masa depan anak-anak.
Awal mulanya, beberapa pengurus masjid sector 4 prihatin melihat kondisi anak-anak sekitar perumahan Bintaro yang bekerja walaupun mereka masih kecil. Anak-anak ini putus sekolah, karena orang tua mereka tidak mampu lagi untuk menyekolahkan mereka. Lalu setelah itu pengurus masjid bekerja sama dengan berbagai lembaga dan individu untuk mendirikan sekolah gratis bagi mereka yang kurang mampu. Hingga pada akhirnya pada tahun 2009 pendidikan gratis ini dapat terealisasikan. Sumber dana operasional pendidikan gratis ini berasal dari bantuan yayasan atau lembaga, dari donator masjid tetap dan sebagainya.
Pendidikan gratis ini mulai dari setara tingkat SD hingga SMA. Mereka tidak dipungut biaya sedikitpun untuk mengikuti sekolah di pendidikan ini. Pelajaran yang diajarkan juga sama dengan yang diajarkan disekolah pada umumnya. Guru yang mengajar adalah orang-orang sekitar masjid juga, sekolah ini hanya tiga hari saja dalam seminggu. Jadi bagi mereka yang ingin bekerja masih tetap bisa, karena nantinya mereka juga akan mendapat ijazah setara dengan sekolah SD, SMP dan SMA yang bisa mereka gunakan.
Hal ini tentu saja menjadi titik terang bagi mereka yang ingin melanjutkan sekolah tapi terbentur masalah biaya. Bagi mereka, inilah yang mereka harapkan , ada orang yang peduli terhadap mereka. Orang tua anak-anak yang sekolah di pendidikan gratis ini juga sangat merasa terbantu dan senang karena anak mereka dapat bersekolah gratis, dan nantinya juga akan mendapat ijazah. 100 % responden sangat mendukung dan senang dengan adanya pendidikan gratis ini. Mereka berterimakasih kepada pihak-pihak yang masih mempunyai kepedulian terhadap sesama, dan tentu saja pengaruh pendidikan gratis ini sangat besar dalam kehidupan mereka. Semua orang memang layak mendapatkan pendidikan.
 
 
 
 
 
 
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini