Senin, 10 Desember 2012

laporan 5, tokoh ke-2. fahmi KPI 1 E

MENJADI SOSOK ATAS SIKAP KRITIS, CERDAS DAN DINAMIS


nama : Fahmi
NIM    : 1112051000129



A. Latar Belakang


Mahasiswa merupakan bibit-bibit yang dapat memperjuangkan kemerdekan bangsa dan sebagai pundak kemajuan Negara. Karena dalam diri seorang mahasiswa memiliki semangat yang tinggi menuju perubahan. Dalam realitas, dari zaman dulu sampai sekarang, telah terbukti peranan mahasiswa yang menginginkan perubahan sistem pemerintahan yang dianggapnya tidak sepemikiran dengan para mahasiswa. 
Oleh karena itu, tidak jarang mahasiswa-mahasiswa yang melakukan aksi-aksi demonstrasi dijalan, gedung-gedung pemerntahan dan lain-lain. Hal ini dikarenakan tidak adanya kesepahaman antara pemerintahan dengan para mahasiswa, bisa juga karena pemerintah dianggap tidak adil dalam mengeluarkan paraturan baru yang membuat rakyat menegah kebawah menjadi sengsara. Bahkan ada yang mengatakan bahwa suara rakyat adalah suara tuhan. Jadi jangan heran jika banyak aksi-aksi dijalan yang dilakukan oleh para mahasiswa yang terjadi itu atas rasa empati terhadap rakyat kecil yang suaranya sering kali diacuhkan bahkan tidak digubris oleh pemerintah. 
Namun dibalik jiwa patriot yang dimiliki oleh mahasiswa atau demonstran, para mahasiswa juga dicap sebagai biang anarki dijalan. Hal inilah yang membuat citra mahaswa menjadi buruk dimata masyarakat, masyarakat kebanyakan beranggapan bahwa mahasiswa hanya bisa demo dan membuat kericuhan saja. Tapi selain memiliki sikap kritis, mahasiswa juga harus cerdas dan dinamis. Cerdas disini adalah memiliki pemikiran yang terus berkembang dan peka terhadap apa yang terjadi dilingkungan sekitar. Dan dinamis disini yaitu selalu ingin bergerak demi terciptanya suatu perubahan.
Muhamad Ngadikun adalah salah satu sosok mahasiswa yang telah berperan banyak dan menjadi sosok bagi mahasiswa lainnya. Bagaimana tidak? Dya sudah berhasil merubah pandangan masyarakat tentang mahasiswa. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang sosok tersebut, saya akan melakukan penelitian tentang sosok pengubah. Untuk lebih lanjut langsung saja lihat laporan penelitian dibawah ini.



B. Pertanyaan Pokok

Masihkah diperlukan mahasiswa yang kritis? dan bagaimana membentuk suatu sikap yang kritis?



C. Metode Penelitian


a. metode penelitian : Kualitatif
b. lokasi                   : Kediaman Ngadikun, didaerah Cipayung - Jakarta Timur
c. Waktu                  : 21.00 - 02.00


D. Gambaran Tokoh


Muhamad Ngadikun saat ini bekerja sebagai karyawan swasta, dan dulunya seorang mahasiswa di sebuah perguruan tinggi swasta didaerah fatmawati. Meskipun sekarang sudah bekerja, namun tetap saja jiwa mahasiswanya masih terlihat jelas didala dirinya.



E. Analisis

Menurutnya Mahasiswa harus tetap kritis, peran mahasiswa dalam perjalanan bangsa Indonesia sangat besar dan penting,  namun sebagian besar mahasiswa masih berpikiran sempit.  Karena itu, mahasiswa harus mengubah pemikirannya yang sempit menjadi terbuka, kritis,  cerdas, dinamis dan memiliki empati terhadap masalah-masalah bangsa, jika tidak, bangsa Indonesia akan terus terpuruk. Peran mahasiswa sangat penting dalam era reformasi.
Karena itu, mahasiswa harus mendorong diri mereka untuk tetap berpikir kritis, terbuka, dan menghargai pluralisme. Dengan demikian, mahasiswa mampu menjadi penjaga perjalanan bangsa Indonesia. Salah satu penyebab keterpurukan bangsa Indonesia adalah belum adanya pemimpin yang mumpuni. Mungkin bangsa ini tengah mengalami demoralisasi. Karena itu, mahasiswa harus meningkatkan kualitas mereka sehingga mampu ikut andil dalam perjalanan bangsa ini.
Saat ini Negara Indonesia memiliki masalah serius tentang kepemimpinan. Kita bisa lihat dalam masyarakat hampir tidak ada kepercayaan lagi dalam terhadap segala macam pemimpin. Pengaruh korupsi moral terasa dalam rendahnya kadar kepemimpinan di semua level kehidupan bangsa. Padahal, tanpa kepemimpinan yang andal negara ini tidak akan pernah keluar dari kemelut. Karena itu, mahasiswa dituntut mengembangkan sikap dan kemampuan agar mampu memberikan teladan bagi bangsa ini. Nasib bangsa Indonesia sangat tergantung dari apakah bangsa ini berhasil membangun kehidupan yang demokratis, pluralistik, dan benar-benar mewujudkan solidaritas sosial. Di sinilah peran dan tugas mahasiswa sangat besar untuk ikut mewujudkan Indonesia yang lebih baik.
Cara membentuk sikap kritis itu dengan cara kembali lagi pada diri sendiri apakah ada keinginan dari diri kita,adanya suatu respon kita terhadap semua hal dan yang terakhir bagaimana kita action atau bertindak untuk mewujudkan fikiran itu ,yaitu melalui tindakan dan presepsi. Satu lagi yang mesti diingat jangan selalu berharap tapi bertindaklah ,bahwa dengan tindakanlah bahwa perubahan itu akan terwujud.
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini