Sosok pendiri tempat membaca alquran yang mengajarkan anak-anak mengaji
Nama : Thabita N Dhiraja
NIM : 1112051000141
Kelas : KPI 1E
I. Latar Belakang
Orang tua macam apapun sangat berharap anak-anak mereka memiliki kecerdasan religius dalam kehidupan sehari-harinya, karena bagaimanapun mereka akan banyak mendapat manfaat, seperti perilaku disiplin, rajin, hormat dengan orang tua, menghargai sesama, jujur, berani, bertanggungjawab, dan yang terpenting tentu saja akan menyelamatkan diri dan kedua orang tuanya dari ancaman-ancaman kubur maupun di hari akhir.
Di sisi lain, realitas menunjukan banyak orang tua prihatin dengan trend anak-anak remaja mereka yang menghabiskan waktu sore menjelang sholat magrib hingga waktu sholat Isya dengan jalan-jalan sore, memadati mall atau pusat-pusat perbelanjaan, nongkrong di sentra keramaian atau caffe, dan di warnet-warnet game online. Padahal waktu prime time tersebut para orang tua sejujurnya menginginkan anaknya berada di rumah, bersih dan rapi, mendirikan sholat magrib, dan membaca Qur'an (mengaji) meskipun hanya beberapa halaman, mengerjakan hal-hal kecil dengan keluarga, berbagi cerita dengan orang tua atau saudara, lalu kemudian sholat Isya berjamaah.
Betapa pentingnya mengaji dalam hidup kita, karena dalam Al-Quran dijelaskan bahwasanya mana yang harus dikerjakan dan ditinggilkan, dan juga harus kita amalkan dari setiap pelajaran yang dikandung dalamnya. Sebagaimana yang kita semua tahu bahwa Al-Quran merupakan pedoman hidup umat muslim.
II. Pertanyaan Pokok Penelitian
1. Bagaimana pengaruh tempat belajar membaca Al-Quran ini kepada penduduk sekitar?
III. Metode Penelitian
Metode yang saya gunakan kali ini adalah metode kualitatif. Menurut saya metode ini merupakan metode yang sangat tepat untuk penelitian ini, karena metode kualitatif merupakan metode yang menggunakan cara dengan memberikan pertanyaan langsung kepada orang dengan wawancara. Sehingga dapat mendapatkan hasil akurat tanpa membuang buang waktu banyak.
Lokasi penelitian : Jl. Pramuka gg.H.Jumin Mampang Depok
Waktu : Minggu, 9 Desember 2012
IV. Gambaran Tokoh
Tokoh yang saya angkat kedalam penelitian saya adalah seorang guru mengaji yang juga merupakan pendiri atau pencetus tempat mengaji ini. Beliau adalah seorang ibu yang bisa dikatakan sudah tidak muda lagi umurnya. Beliau bernama ibu Ayanih, seorang ibu yang mempunyai 5 anak yang anak anaknya tersebut sudah besar besar. Ibu Ayanih ini selagi mudanya memang sudah menjadi guru mengaji sehingga wajar lah dihari tua nya ia menghabiskan waktunya untuk menjadi guru mengaji anak anak.
V. Analisis
Bermula dari ide iseng ibu Ayanih yang bosan dengan waktu waktu lenggangnya dan ia juga sadar betapa pentingnya pembekalan ilmu membaca Al-Quran yang harus ditanam dari kecil sehingga jiakalu sudah besar sudah bisa dengan mahir. Maka ia memutuskan ingin mengabdi dengan menjadi guru mengaji kepada anak anak kecil sekitar rumahnya. Mulailah ia dengan mengumpulkan anak anak kecil yang berniat ingin belajar mengaji. Dengan dilihatnya banyak anak anak yang bertasipasi dan sadar akan betapa pentingnya mengaji dimulailah kegiatan tersebut. Ibu Ayanih mengorbankan teras halaman rumahnya yang digunakan untuk tempat mengaji tersebut, yang sangat menariknya semua ini tidak dipungut biaya oleh ibu Ayanih dia hanya menerima seikhlasnya pemberian dari orang iorang yang dia ajarkan mengaji tersebut.
Kegiatan belajar membaca Al-Quran ini dimulai setelah azan magrib, lalu bermuncullah anak anak warga sekitar rumah ibu Ayanih yang niat ingin membaca Al-Quran. Dimulainya dengan membaca iqro untuk pengenalan pengenalan huruf huruf arab, lalu dengan membaca surat surat pendek dan lalu membaca Al-Quran secara bertahap.
Dengan adanya kegiatan seperti ini anak anak warga sekitar rumah ibu Ayanih dapat membaca Al-Quran dan mengurangi jumlah buta huruf arab atau dapat membaca Al-Quran, dan ini merupakan sesuatu yang bermanfaat dan dapat memajukan insan insan muda islam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar