Pengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Seni Graffiti
Gema Septian
Nama : Giovanni
NIM : 1112051000142
1. Latar Belakang
Graffiti adalah coretan-coretan pada dinding yang menggunakan komposisi warna, bentuk, garis, dan volume untuk menuliskan kata atau symbol tertentu. Alat yang di gunakan merupakan cat semprot.
Graffiti biasanya di ciptakan untuk mengisi ruang publik dengan berbagai macam kritikan atau aspirasi. Tema yang diangkat biasanya terkait dengan permasalahan-permasalahan yang terdapat dalam kehidupan masyarakat yang mencakup masalah politik, ekonomi, sosial, dan budaya.
Pada awalnya, banyak masyarakat yang menolak akan kehadiran graffiti. Karena, graffiti di anggap merusak keindahan kota. Namun, lambat laun masyarakat mulai dapat menerima kehadiran graffiti. Karena, saat ini masyarakat mulai dapat menemukan letak estetika sebuah graffiti.
Gema Septian merupakan salah satu tokoh pengubah cara pandang masyarakat terhadap graffiti. Bomber (sebutan untuk seorang seniman graffiti) yang memulai karirnya sejak 2007 ini telah berhasil merubah cara pandang masyarakat terhadap seni jalanan ini.
Gema mengenal seni jalanan ini dari sebuah video game terkenal yang mengangkat tema tentang graffiti itu sendiri. Tema yang di angkat oleh gema biasanya berupa kritikan terhadap pemerintah.
Dalam penelitian kali ini penulis ingin mengetahui seberapa besar peran para Bomber dalam mengubah cara pandang masyarakat terhadap seni graffiti itu sendiri. Gema Septian akan menjadi objek pada penelitian kali ini. Semoga penelitian kali ini juga dapat merubah cara pandang masyarakat terhadap seni graffiti.
2. Pertanyaan Pokok
Bagaimana cara mengubah pola pikir masyarakat terhadap seni graffiti?
3. Metode Penelitian
a. Metode Penelitian : Metode Kualitatif
b. Hari/tanggal : Jumat, 7 Desember 2012
c. Narasumber : Sdr. Gema Septian
4. Gambaran Tokoh
Gema Septian merupakan salah seorang graffiti artist. Ia berhasil memenangkan berbagai macam perlombaan graffiti di berbagai event. Di setiap karyanya ia sering menyelipkan kritikan-kritikan terhadap pemerintah.
5. Analisis
Graffiti merupakan seni jalanan yang di dalamnya berisikan kritikan-kritikan serta aspirasi-aspirasi terhadap berbagai kehidupan masyarakat yang mencakup kehidupan politik, ekonomi, sosial, dan budaya.
Gema septian merupakan salah seorang seniman graffiti yang berhasil merubah cara pandang masyarakat terhadap graffiti. Pada awalnya, ia terinspirasi dari sebuah video game yang mengakat tema tentang graffiti itu sendiri. Dari sinilah ia mulai mencoba untuk menggambar di tembok dengan menggunakan cat semprot. Ia beranggapan bahwa tembok merupakan media publik dimana semua orang pasti bisa melihatnya.
Awalnya, orang tuanya sendiri pun tidak menyetujui bidang yang ditekuninya ini. Ini di karenakan biaya yang perlu di keluarkan untuk membuat satu gambar saja sangat banyak. Karena alat yang digunakan merupakan cat semprot yang harganya dikenal cukup mahal untuk satu warnanya saja.
Selain itu Gema juga pernah di tangkap tukang sampah karena tertangkap sedang mencorat-coret tembok. Namun, lambat laun Gema akhirnya bisa membuktikan kepada keluarga dan masyarakat bahwa hobinya ini bisa menghasilkan prestasi. Ia mengikuti berbagai lomba graffiti dan akhirnya ia berhasil menjadi juara.
Seiring berjalannya waktu orang tuanya pun mulai melihat prestasi anaknya ini. Alhasil, mereka pun mau membiayai segala keperluan untuk memenuhi hobi anaknya ini. Begitu juga dengan masyarakat, banyak masyarakat yang akhirnya meminta tembok kosong mereka dihias oleh berbagai karya dari seniman jalanan ini.
Sampai saat ini narasumber sering memenangkan berbagai lomba graffiti. Prestasi terbesar yang pernah ia raih adalah juara I di tingkat kota Tangerang Selatan pada perayaan hari anti narkoba. Selain itu, ia juga pernah menjadi juara I di event neslite "Your Face".
Narasumber menjelaskan bahwa dalam merubah cara pandang masyarakat terhadap graffiti adalah dengan menunjukan bahwa hobinya itu bisa menghasilkan prestasi dan menunjukan bahwa graffiti bukan hanya coretan untuk sekedar mengejar eksistensi semata.
Narasumber berharap kedepannya di Indonesia dapat di dirikan tempat teritori tertentu untuk para seniman graffiti dalam menumpahkan berbagai karyanya. Yang nantinya disana bisa dijadikan sebagai media penyampaian kritik dan saran kepada pemerintah.
Terakhir, narasumber berpesan kepada para seniman graffiti agar terus berkarya dan lebih kritis dalam memenuhi ruang publik. Serta tidak hanya sekedar mengejar eksistensi semata. Supaya kedepannya seni graffiti ini tidak lagi dipandang sebelah mata oleh masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar