Nama : Wiji Lestari (1112051000093)
Kelas : KPI 5C
APLIKASI FILSAFAT DALAM KOMUNIKASI ( ADVERTASING / PERIKLANAN)
Aplikasi Filsafat dalam Komunikasi
Ilmu komunikasi adalah ilmu yang amat luas. Maka dari itu, komunikasi memiliki cakupan yang amat penting apabila kita mulai meniliknya terutama dari segi filsafat ilmu, dan bukan hanya sebagai komunikasi dari pengertian harfiahnya saja. Filsafat ilmu ialah bagian filsafat yang mempertanyakan mengenai pengetahuan dan bagaimana kita mengetahui pengetahuan tersebut. Melalui tilikan filsafat ilmu, kita dapat memulai upaya penstrukturan ranah komunikasi yang beragam.
Komunikasi merupakan bagian dari kajian filosofis, sehingga di dalam praktek komunikasinya di terapkan pemikiran filosofis. Filsafat ilmu komunikasi mengkaji ilmu komunikasi dari segi ciri-ciri, cara perolehan, dan pemanfaatannya, komunikasi juga dapat menjadi kajian ilmu yang bermetode, bersistem, dan berlaku universal karena memiliki objek kajian formal (tingkah laku) dan material (manusia)
Dalam berkomunikasi dipertanyakan aspek ontologis, epistemologis dan aksiologis atas konteks pesan yang disampaikan. Hal ini diperlukan agar tercipta sebuah alur komunikasi yang kritis dan membangun. Berpikir filosofis adalah berpikir kritis dalam menangkap suatu fenomena dan pesan.
Berdasarkan teori komunikasi Lasswell yaitu media komunikasi, alat komunikasi atau produk komunikasi sangat dibutuhkan pada saat komunikasi. Produk komunikasi dibuat untuk mengemas simbol-simbol atau makna yang ingin disampaikan. Pesan tidak disampaikan langsung tetapi dituangkan terlebih dahulu dalam media komunikasi, seperti Televisi, radio, buku, film, spanduk, dan sebagainya.
Produk Komunikasi
Media massa telah menjadi fenomena tersendiri dalam proses komunikasi massa, bahkan ketergantungan manusia pada media massa sudah sedemikian besar, dengan adanya media massa di manfaatkan oleh advertising agency dalam memasarkan produknya.
Advertising atau periklanan adalah suatu bentuk komunikasi ke konsumen dan biasanya mengandung makna persuasive (ajakan). Pada dasarnya iklan telah ada sejak jaman purba. Hal ini bisa dilihat dari lukisan-lukisan di dinding-dinding kota kuno atau bentuk-bentuk barang yang mengandung unsur ajakan terhadap suatu benda, anggur atau makanan misalnya.
Advertising diawali dengan munculnya teknologi cetak pada tahun 1455, maka muncul lah media iklan baru saat itu, yaitu dengan menggunakan kertas, yang dapat diproduksi massal, misalnya dalam bentuk handbill (selebaran iklan). Surat kabar yang diterbitkan oleh Johann Carolus (1575 – 1634) diakui sebagai penerbit surat kabar yang pertama. Surat kabarnya yang disebut Relation aller Fürnemmen und gedenckwürdigen Historien di akui oleh asosiasi surat kabar dunia sebagai surat kabar yang pertama.
Selanjutnya iklan di masa colonial muncul di Pennsylvania Gazette milik Benjamin Franklin. Franklin adalah orang pertama yang mengaplikasikan kemampuan menulis berita iklan (copywriter) dan juga orang pertama yang menggunakan ilustrasi atau gambar di samping tulisan-tulisan tersebut. Penggunaan iklan sebagai media komersil pertama muncul di New York Sun, juga milik Benjamin Franklin. Dengan perkembangan zaman iklan bermunculan di Radio dan Televisi hingga saat ini.
Jika kita membicarakan mengenai manfaat iklan,manfaat iklan itu sendiri sangat besar dimana dengan iklan konsumen akan mengetahui produk yang produsen tawarkan, membantu meningkan penjualan dll. Manfaat iklan yang terbesar adalah membawa pesan yang ingin disampaikan kepada konsumen dan khalayak ramai oleh produsen. Nilai ekonomis suatu iklan sangat tergantung pada daya jangkau media yang digunakan. Iklan membantu produsen menimbulkan kepercayaan bagi konsumennya. Iklan dijadikan sumber pemasukan kas dalam media elektronik maupun cetak, tanpa iklan media tidak akan berkembang.
Iklan-iklan yang secara gagah tampil dihadapan masyarakat dengan ukuran besar dan logo yang menarik menimbulkan kepercayaan yang tinggi bahwa perusahaan yang membuatnya bonafid dan produknya bermutu, itulah strategi produsen dan advertising agency untuk menarik perhatian konsumen.
Referensi
Bambang Q-anees dan Elvinaro Ardianto. 2007. Filsafat Ilmu Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
http://hotmarkohot.wordpress.com/2011/01/21/asal-usul-periklanan-advertising-di-dunia/ diakses pada 10-November-2014.