Senin, 10 November 2014

Mutia Sholeha_KPI 5D_Revisi tugas ke 6_Etika dan Filsafat Komunikasi

Definisi Telivisi
Televisi adalah sebuah media telekomunikasi terkenal yang berfungsi sebagai penerima siaran gambar bergerak beserta suara, baik itu yang monokrom (hitam-putih) maupun berwarna. Kata "televisi" merupakan gabungan dari kata tele ("jauh") dari bahasa Yunani dan visio ("penglihatan") dari bahasa Latin, sehingga televisi dapat diartikan sebagai "alat komunikasi jarak jauh yang menggunakan media visual/penglihatan."
Penggunaan kata "Televisi" sendiri juga dapat merujuk kepada "kotak televisi", "acara televisi", ataupun "transmisi televisi". Penemuan televisi disejajarkan dengan penemuan roda, karena penemuan ini mampu mengubah peradaban dunia. Di Indonesia 'televisi' secara tidak formal sering disebut dengan TV.
 
 Televisi Secara Ontologi
Ontologi merupakan suatu kajian filsafat yang paling kuno dan beasal dari Yunani. Studi tersebut membahas keberadaan sesuatu yang bersifat konkret. Tokoh Yunani yang memiliki pandangan yang bersifat ontologis dikenal seperti Thales, Plato, dan Aristoteles . Pada masanya, kebanyakan orang belum membedaan antara penampakandengan kenyataan. Thales terkenal sebagai filsuf yang pernah sampai pada kesimpulan bahwa air merupakan substansi terdalam yang merupakan asal mula segala sesuatu. Namun yang lebih penting ialah pendiriannya bahwa mungkin sekali segala sesuatu itu berasal dari satu substansi belaka (sehingga sesuatu itu tidak bisa dianggap ada berdiri sendiri).
Terkait dengan definisi ontologi di atas, definisi televisi secara ontologi berbicara tentang hakikat keberadaan televisi, asal muasal atau sejarah munculnya televisi. Pada masa awal perkembangannya, televisi menggunakan gabungan teknologi optik, mekanik, dan elektronik untuk merekam, menampilkan, dan menyiarkan gambar visual. Bagaimanapun, pada akhir 1920-an, sistem pertelevisian yang hanya menggunakan teknologi optik dan elektronik saja telah dikembangkan, dimana semua sistem televisi modern menerapkan teknologi ini. Walaupun sistem mekanik akhirnya tidak lagi digunakan, pengetahuan yang didapat dari pengembangan sistem elektromekanis sangatlah penting dalam pengembangan sistem televisi elektronik penuh.
Gambar pertama yang berhasil dikirimkan secara elektrik adalah melalui mesin faksimile mekanik sederhana, (seperti pantelegraf) yang dikembangkan pada akhir abad ke-19. Konsep pengiriman gambar bergerak yang menggunakan daya elektrik pertama kali diuraikan pada 1878 sebagai "teleponoskop" (konsep gabungan telepon dan gambar bergerak), tidak lama setelah penemuan telepon. Pada saat itu, para penulis fiksi ilmiah telah membayangkan bahwa suatu hari nanti cahaya juga akan dapat dikirimkan melalui medium kabel, seperti halnya suara.
Ide untuk menggunakan sistem pemindaian gambar untuk mengirim gambar pertama kali dipraktikkan pada 1881 menggunakan pantelegraf, yaitu menggunakan mekanisme pemindaian pendulum. Semenjak itu, berbagai teknik pemindaian gambar telah digunakan di hampir setiap teknologi pengiriman gambar, termasuk televisi. Inilah konsep yang bernama "perasteran", yaitu proses mengubah gambar visual menjadi arus gelombang elektrik.
 Televisi Secara Epistemologi
Epistemologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu episteme, yang berarti pengetahuan (knowledge) dan logos yang berarti ilmu. Jadi menurut arti katanya, epistemologi ialah ilmu yang membahas masalah-masalah pengetahuan. Di dalam Webster New International Dictionary, epistemologi diberi definisi sebagai berikut: Epistimology is the theory or science the method and grounds of knowledge, especially with reference to its limits and validity, yang artinya Epistemologi adalah teori atau ilmu pengetahuan tentang metode dan dasar-dasar pengetahuan, khususnya yang berhubungan dengan batas-batas pengetahuan dan validitas atau sah berlakunya pengetahuan itu. 
Definisi televisi secara epistemologi adalah dari pengertian epistemologi di atas bahwa aspek epistemologi dalam filsafat merupakan aspek yang membahas tentang pengetahuan filsafat. Aspek ini membahas bagaimana cara kita mencari pengetahuan dan seperti apa pengetahuan tersebut.
Dalam konten ini yang membahas tentang televisi, jadi, televisi secara epistemologi yaitu bagaimana cara masyarakat memperoleh informasi atau pengetahuan dari televisi. Televisi menayangkan berbagai macam program yang berisi banyak informasi yang dapat diterima oleh masyarakat.
Televisi Secara Aksiologi
Aksiologi merupakan cabang ilmu filsafat yang membicarakan bagaimana manusia menggunakan ilmu nya.
Dalam televisi aspek aksiologinya adalah bagaimana masyarakat menggunakan televisi sebagai sumber informasi. Televisi memiliki berbagai macam konten acara diantaranya, berita, infitainment, film, sinetron, kuis, reality show, dan masih banyak lagi. Dari banyak konten acara tersebut masyarakat dapat memperoleh banyak informasi, baik dari dalam ataupun luar negeri. Namun tidak semua konten yang ditayangkan di televisi memiliki dampak yang positif bagi masyarakat. Dewasa ini banyak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi karena banyak kejadian di masyarakat yang disiarkan di media televisi yang kemudian ditiru oleh masyarakat dalam kehidupan nyata.
Masyarakat harus cerdas dalam memilih konten acara yang akan ditonton, dan jangan lupa juga untuk mendampingi anak-anaknya saat menonton tv. Ini merupakan salah satu aspek aksiologi dari televisi yang membicarakan bagaimana masyarakat menggunakan televisinya sesuai dengan kebutuhan dan hakikatnya sesungguhnya dari televisi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini