Senin, 10 November 2014

revisi tugas 6 _ Lidya ismawatie _ kpi 5 c _ 1112051000076


Nama : Lidya Ismawatie
Kelas : KPI 5-C 
Nim : 1112051000076
Aplikasi Filsafat Dalam Komunikasi

Mempelajari ilmu komunikasi secara menyeluruh, dan mendalam berarti mempelajari filsafat komunikasi. Karena sifatnya yang luas itu, maka kajian filsafat komunikasi sebagai langkah penelusuran akar ilmu komunikasi membutuhkan referensi dalam berbagai varian dan jenisnya menurut ruang lingkup akar komunikasi itu sendiri. Dalam berkomunikasi, pasti memerlukan sebuah informasi atau pesan yang disampaikan oleh pihak komunikator.

Dalam ilmu filsafat ada tiga aspek yakni aspek ontologis, epistimologis
dan aksiologis .Atas konteks informasi pesan yang disampaika sangat diperlukan guna terciptanya sebuah alur komunikasi yang kritis dan membangun. 

Didalam ilmu filsafat tiga aspek tersebut, atas konteks informasi pesan yang disampaikan. Hal ini diperlukan agar tercipta sebuah alur komunikasi yang baik dan sistematis. Jika melihat pada konteks informasi pesan yang disampaikan, maka produk komunikasi sangat dibutuhkan pada saat berkomunikasi. Produk komunikasi dibuat agar komunikan dapat menagkap simbol-simbol atau makna yang ingin disampaikan oleh komunikator. Pesan disampaikan biasa melalui berbagai macam produk komunikasi seperti: media sosial yakni Instagram.

-          Secara ontologis
Instagram berasal dari pengertian dari keseluruhan fungsi aplikasi ini. Kata "insta" berasal dari kata "instan", seperti kamera polaroid yang pada masanya lebih dikenal dengan sebutan "foto instan". Instagram juga dapat menampilkan foto-foto secara instan, seperti polaroid di dalam tampilannya. Sedangkan untuk kata "gram" berasal dari kata "telegram" yang cara kerjanya untuk mengirimkan informasi kepada orang lain dengan cepat. Sama halnya dengan Instagram yang dapat mengunggah foto dengan menggunakan jaringan Internet, sehingga informasi yang ingin disampaikan dapat diterima dengan cepat. Oleh karena itulah Instagram merupakan gabungan dari kata instan dan telegram.
   
-          Secara epistimologis 
Dalam situs jejaring sosial, komunikasi yang terjadi adalah komunikasi publik yang melibatkan lebih banyak orang, sehingga kualitas komunikasinya jadi tidak sebanding, pesan disampaikan dan direspon oleh anggota yang berkomunikasi dalam area publik yang selanjutnya disebut sebagai audien. Audien tidak dapat berkomunikasi secara langsung seperti komunikasi dua arah yang terjadi dalam komunikasi interpersonal. 

Instagram membangun suatu profil publik atau semi publik dalam sistem yang terbatas, mengartikulasikan daftar pengguna lain dengan siapa saja mereka berbagi, melihat dan menelusuri  daftar kolega mereka dan daftar kolega yang dibuat oleh orang lain dalam sistem. Mengijinkan dan menganjurkan seluruh pengguna untuk membuat, berbagi dan menyebarkan informasi dan gambar. yang menekankan berbagi konten antara pengguna dan kolaborasi secara online. Hal ini adalah bentuk aplikasi yang dinamis, fleksibel dan interaktif.

Instagram sebagai sebuah desain adalah aplikasi yang dinamis interaktif didasarkan pada input-input dari setiap orang yang melakukan komunikasi. Komunikasi terjadi tidak hanya antara pengguna dengan aplikasi yang digunakannya tetapi juga terjadi antara pengguna aplikasi satu dengan pengguna lainnya. Dengan demikian dalam Instagram komunikasi tidak lagi dilakukan satu arah atau dua arah saja tetapi berkembang menjadi komunikasi yang dilakukan dari berbagai arah.

-          Secara aksiologis

Secara aksiologis kegunaan dan Fungsi komunikasi praktis dan signifikasi foto dalam instagram  menentukan posisinya sebagai media komunikasi dari berbagai arah, ia menjembatani si pengirim dan penerima untuk berkomunikasi secara maya. Komunikasi terjadi melalui foto yang menyampaikan narasi tentang penggunanya misalnya narasi tentang aktivitas, hobi, ketertarikan penggunanya, yang  direspon oleh pengguna lain kemudian direspon kembali oleh si pengirim pesan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini