Senin, 10 November 2014

TUGAS 6 (REVISI)_GITA SULISTYANI (1112051000080)_KPI 5C_TELEVISI

APLIKASI FILSAFAT DALAM KOMUNIKASI


Menurut Socrates, filsafat sebagai cara berfikir yang radikal dan menyeluruh, cara berfikir yang mengupas sesuatu sedalam-dalamnya.Pengaplikasian filsafat dalam komunikasi berarti megupas keseluruhan dimensi yang terdapat dalam komunikasi. Sebuah komunikasi terjadi apabila terdapat sejumlah komponen di dalamnya, yaitu komunikator, pesan, media, komunikan dan efek. Pesan yang disampaikan komunikator merupakan pernyataan dari pikiran dan perasaannya yang dapat berupa informasi, keluhan, nasihat, dan sebagainya. Nantinya pesan tersebut akan menimbulkan dampak atau efek tertentu terhadap komunikan.

Prof. Onong Uchjana Effendy membagi proses komunikasi menjadi dua, yakni komunikasi tatap muka dan komunikasi bermedia. Menurutnya, komunikasi bermedia adalah komunikasi menggunakan saluran atau sarana untuk meneruskan suatu pesan kepada komunikan yang jauh tempatnya dan banyak jumlahnya. Media yang digunakan untuk komunikasi bisa berbagai macam seperti menggunakan media massa. Menurut Cangara, media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak dengan menggunakan alat-alat komunikasi seperti surat kabar, film, radio dan televisi. Walaupun media massa merujuk pada surat kabar, radio, dan televisi, tetapi kini sudah ada yang di sebut dengan media baru (new media), yaitu teknologi berbasis komputer seperti internet. Selain itu, media massa juga memiliki fungsi untuk memberikan informasi, pendidikan, hiburan, dan persuasif.

Saat ini media massa telah menjadi fenomena tersendiri dalam proses komunikasi bahkan ketergantungan manusia pada media massa sudah sedemikian besar. Namun, dari sekian media massa yang ada media komunikasi massa yang paling disenangi masyarakat adalah televisi. Ini dikarenakan banyak program acara yang ditampilkan mulai dari anak-anak hingga orang tua, sehingga mereka dapat banyak pilihan untuk memilih yang sesuai dengannya. Televisi juga lebih menggambarkan apa yang terjadi di luar lingkungan mereka karena berupa audio saja tetapi juga visual. Di Indonesia perkembangan televisi dimulai dari berdirinya TVRI pada 1962, hingga 27 tahun setelah berdirinya TVRI, penduduk Indonesia hanya bisa menyaksikan satu saluran televisi saja. Namun pada tahun 1989, Pemerintah akhirnya mengizinkan RCTI sebagai stasiun televisi swasta pertama di Indonesia, meski hanya penduduk yang mempunyai antena parabola dan dekoder yang dapat menyaksikan RCTI, walaupun pada akhirnya dibuka untuk masyarakat mulai tanggal 21 Maret 1992 di Bandung.

Banyaknya televisi swasta saat ini membawa banyak dampak dalam kehidupan masyarakat, baik positif atau negatif. Kehadiran mereka pun sering menimbulkan pro dan kontra dalam masyarakat. Pada satu sisi masyarakat dipuaskan oleh kehadiran mereka yang menayangkan hiburan dan memberikan informasi, namun di sisi lain mereka pun tidak jarang menuai kecaman dari masyarakat karena tayangan-tayangan mereka yang kurang bisa diterima oleh masyarakat ataupun individu-individu tertentu. Bagaimanapun juga, televisi telah menjadi sebuah keniscayaan dalam masyarakat dewasa ini. Kemampuan televisi yang sangat menakjubkan untuk menembus batas-batas yang sulit ditembus oleh media masa lainnya. Televisi mampu menjangkau daerah-daerah yang jauh secara geografis, ia juga hadir di ruang-ruang publik hingga ruang yang sangat pribadi.

Kemampuan televisi yang tidak hanya menampilkan suara tetapi juga gambar ini, sangat bermanfaat bagi banyak pihak, baik dari kalangan ekonomi, hingga politik. Bagi kalangan ekonomi televisi sering dimanfaatkan sebagai media iklan yang sangat efektif untuk memperkenalkan produk pada konsumen. Sementara, bagi kalangan politik, televisi sering dimanfaatkan sebagai media kampanye untuk menggalang massa. Sifat media massa yang serempak inilah yang akan membuat khalayak yang menonton acara yang sama secara serempak menaruh perhatian terhadap pesan yang didalam acara yang ditontonnya. Terkadang tujuan pesan yang ingin disampaikan suatu acara tidak selalu sama dengan yang diterima oleh penontonnya, bisa positif kadang bisa juga negatif. Misalnya seperti yang terjadi pada program yang dibuat oleh salah satu stasuin TV yang ceritanya tentang anak remaja, dalam sebuah adegan salah satu pemerannya menyanyikan sebuah lagu, kemudian penonton menyukai lagu tersebut, tidak lama berselang akhirnya membuat penyanyi aslinya yang mulanya tidak dikenal menjadi terkenal. Ini membuktikan bahwa penggunaan media massa memiliki dampak yang cukup besar dalam kehidupan manusia. Entah dampak tersebut nantinya berupa hal positif maupun negatif, ataupun bisa memberi manfaat bagi orang lain atau justru merugikan orang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini