Sivaul Fuadah – 11150510000014 – KPI 1A- Konflik Sosial Dan Perebutan Sumber Daya – Tugas 3
A. Definisi Konflik Sosial
Pengertian Konflik Dan Definisinya Serta Faktor PenyebabnyaKonflik adalah : Sikap saling mempertahankan diri sekurang-kurangnya diantara dua kelompok, yangmemiliki tujuan dan pandangan berbeda, dalam upaya mencapai satu tujuan sehingga merekaberada dalam posisi oposisi, bukan kerjasama. Konflik dapat berupa perselisihan (disagreement),adanya ketegangan (the presence of tension), atau munculnya kesulitan-kesulitan lain di antara duapihak atau lebih. Konflik sering menimbulkan sikap oposisi antara kedua belah pihak, sampai kepadatahap di mana pihak-pihak yang terlibat memandang satu sama lain sebagai penghalang danpengganggu tercapainya kebutuhan dan tujuan masing masing.Penyelesaian efektif dari suatu konflik seringkali menuntut agar faktor-faktor penyebabnya diubah.Penyebab terjadinya konflik dikelompokkan dalam dua kategori besar:A. Karakteristik Individual1. Nilai sikap dan Kepercayaan (Values, Attitude, and Baliefs) atau Perasaan kita tentang apa yangbenar dan apa yang salah, untuk bertindak positif maupun negatif terhadap suatu kejadian, dapatdengan mudah menjadi sumber terjadinya konflik.2. Kebutuhan dan Kepribadian (Needs and Personality)Konflik muncul karena adanya perbedaan yang sangat besar antara kebutuhan dan kepribadiansetiap orang, yang bahkan dapat berlanjut kepada perseteruan antar pribadi. Sering muncul kasus dimana orang-orang yang memiliki kebutuhan kekuasaan dan prestasi yang tinggi cenderung untuktidak begitu suka bekerjasama dengan orang lain.3. Perbedaan Persepsi (Perseptual Differences)Persepsi dan penilaian dapat menjadi penyebab terjadinya konflik. Misalnya saja, jika kitamenganggap seseorang sebagai ancaman, kita dapat berubah menjadi defensif terhadap orangtersebut.B. Faktor Situasi1. Kesempatan dan Kebutuhan Barinteraksi (Opportunity and Need to Interact)Kemungkinan terjadinya konflik akan sangat kecil jika orang-orang terpisah secara fisik dan jarangberinteraksi. Sejalan dengan meningkatnya assosiasi di antara pihak-pihak yang terlibat, semakinmengikat pula terjadinya konflik. Dalam bentuk interaksi yang aktif dan kompleks sepertipengambilan keputusan bersama (joint decision-making), potensi terjadinya koflik bahkan semakinmeningkat.2. Ketergantungan satu pihak kepada Pihak lain (Dependency of One Party to Another)Dalam kasus seperti ini, jika satu pihak gagal melaksanakan tugasnya, pihak yang lain juga terkenaakibatnya, sehingga konflik lebih sering muncul.3. Perbedaan Status (Status Differences)Apabila seseorang bertindak dalam cara-cara yang "arogan" dengan statusnya, konflik dapat muncul.Sebagai contoh, dalam engambilan keputusan, pihak yang berada dalam level atas organisasi merasatidak perlu meminta pendapat para anggota tim yang ada.
B. Sumber Daya dalam Perspektif Sosial
Sumber daya adalah suatu nilai potensi yang dimiliki oleh suatu materi atau unsur tertentu dalam kehidupan. Sumber daya tidak selalu bersifat fisik, tetapi juga non-fisik (intangible). Sumber daya ada yang dapat berubah, baik menjadi semakin besar mamupun hilang, da nada pula sumber daya yang kekal (selalu tetap). Selain itu dikenal pula istilah sumber daya yang dapat pulih atau terbarukan (renewable resources) dan sumber daya tak terbarukan (non-renewable resources).
Definisi dan pengertian dari sumber daya adalah sumber daya merupakan unsur lingkungan hidup yang terdiri atas sumber daya manusia, sumber daya alam hayati, sumber daya alam non hayati, dan sumber daya buatan (undang-undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1982). Dengan demikian semua sumber baik manusia, materi maupun energy yang secara nyata dan potensial dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia di sebut sumber daya (Manan, 1978). Menurut Soerianegara (1977) bahwa hutan, tanah, air, tanaman pertanian, padang rumput, dan populasi ikan merupakan beberapa contoh sumber daya alam yang dapat dipulihkan (renewable).
C. Contoh Perebutan Sumber Daya Dikehidupan Sehari-Hari
Dua negara dalam waktu yang bersamaan mengeluarkan ancaman penyerangan terhadap negara kaya minyak yaitu Iran, dua negara tersebut adalah Inggris dan Israel
Kasus Irak dan Libya adalah contoh nyata penggunaan isu Senjata Pemusnah Massal, isu HAM dan isu demokratisasi sebagai alasan keterlibatan negara-negara besar dan sekutunya dalam peperangan. Irak adalah negara pertama yang dijadikan proyek penguasaan sumber daya alam berupa ladang minyak dengan berlindung dibalik isu penghancuran senjata pemusnah massal dan penghancuran rezim anti demokrasi. Dalam kasus Irak seolah tujuan penguasaan ladang minyak "diabaikan" dan "ditutupi" dengan tujuan penghancuran senjata pemusnah massal dan kemudian penggulingan rezim tiran dan otoriter yang digembar-gemborkan melalui jaringan media massa yang juga dikuasai negara-negara penyerang; pencitraan yang muncul dan dominan di media massa dunia menyatakan memang ada "keuntungan" bagi rakyat Irak berupa jatuhnya rezim tiran dan otoriter Saddam Husein, Pemerintahan Demokratis pun terbentuk sudah, kebebasan terbit di negeri yang dulunya tirani meraja dan itulah anugerah terbesar yang diberikan Barat kepada rakyat Irak.