Minggu, 20 September 2015

Sivaul Fuadah - KPI 1A - Tugas 3

Sivaul Fuadah – 11150510000014 – KPI 1A- Konflik Sosial Dan Perebutan Sumber Daya – Tugas 3

 

A.      Definisi Konflik Sosial

 

Pengertian Konflik Dan Definisinya Serta Faktor PenyebabnyaKonflik adalah : Sikap saling mempertahankan diri sekurang-kurangnya diantara dua kelompok, yangmemiliki tujuan dan pandangan berbeda, dalam upaya mencapai satu tujuan sehingga merekaberada dalam posisi oposisi, bukan kerjasama. Konflik dapat berupa perselisihan (disagreement),adanya ketegangan (the presence of tension), atau munculnya kesulitan-kesulitan lain di antara duapihak atau lebih. Konflik sering menimbulkan sikap oposisi antara kedua belah pihak, sampai kepadatahap di mana pihak-pihak yang terlibat memandang satu sama lain sebagai penghalang danpengganggu tercapainya kebutuhan dan tujuan masing masing.Penyelesaian efektif dari suatu konflik seringkali menuntut agar faktor-faktor penyebabnya diubah.Penyebab terjadinya konflik dikelompokkan dalam dua kategori besar:A. Karakteristik Individual1. Nilai sikap dan Kepercayaan (Values, Attitude, and Baliefs) atau Perasaan kita tentang apa yangbenar dan apa yang salah, untuk bertindak positif maupun negatif terhadap suatu kejadian, dapatdengan mudah menjadi sumber terjadinya konflik.2. Kebutuhan dan Kepribadian (Needs and Personality)Konflik muncul karena adanya perbedaan yang sangat besar antara kebutuhan dan kepribadiansetiap orang, yang bahkan dapat berlanjut kepada perseteruan antar pribadi. Sering muncul kasus dimana orang-orang yang memiliki kebutuhan kekuasaan dan prestasi yang tinggi cenderung untuktidak begitu suka bekerjasama dengan orang lain.3. Perbedaan Persepsi (Perseptual Differences)Persepsi dan penilaian dapat menjadi penyebab terjadinya konflik. Misalnya saja, jika kitamenganggap seseorang sebagai ancaman, kita dapat berubah menjadi defensif terhadap orangtersebut.B. Faktor Situasi1. Kesempatan dan Kebutuhan Barinteraksi (Opportunity and Need to Interact)Kemungkinan terjadinya konflik akan sangat kecil jika orang-orang terpisah secara fisik dan jarangberinteraksi. Sejalan dengan meningkatnya assosiasi di antara pihak-pihak yang terlibat, semakinmengikat pula terjadinya konflik. Dalam bentuk interaksi yang aktif dan kompleks sepertipengambilan keputusan bersama (joint decision-making), potensi terjadinya koflik bahkan semakinmeningkat.2. Ketergantungan satu pihak kepada Pihak lain (Dependency of One Party to Another)Dalam kasus seperti ini, jika satu pihak gagal melaksanakan tugasnya, pihak yang lain juga terkenaakibatnya, sehingga konflik lebih sering muncul.3. Perbedaan Status (Status Differences)Apabila seseorang bertindak dalam cara-cara yang "arogan" dengan statusnya, konflik dapat muncul.Sebagai contoh, dalam engambilan keputusan, pihak yang berada dalam level atas organisasi merasatidak perlu meminta pendapat para anggota tim yang ada.

 

B.      Sumber Daya dalam Perspektif Sosial

 

Sumber daya adalah suatu nilai potensi yang dimiliki oleh suatu materi atau unsur tertentu dalam kehidupan. Sumber daya tidak selalu bersifat fisik, tetapi juga non-fisik (intangible). Sumber daya ada yang dapat berubah, baik menjadi semakin besar mamupun hilang, da nada pula sumber daya yang kekal (selalu tetap). Selain itu dikenal pula istilah sumber daya yang dapat pulih atau terbarukan (renewable resources) dan sumber daya tak terbarukan (non-renewable resources).

Definisi dan pengertian dari sumber daya adalah sumber daya merupakan unsur lingkungan hidup yang terdiri atas sumber daya manusia, sumber daya alam hayati, sumber daya alam non hayati, dan sumber daya buatan (undang-undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1982). Dengan demikian semua sumber baik manusia, materi maupun energy yang secara nyata dan potensial dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia di sebut sumber daya (Manan, 1978). Menurut Soerianegara (1977) bahwa hutan, tanah, air, tanaman pertanian, padang rumput, dan populasi ikan merupakan beberapa contoh sumber daya alam yang dapat dipulihkan (renewable).

 

C.      Contoh Perebutan Sumber Daya Dikehidupan Sehari-Hari

 

      Dua negara dalam waktu yang bersamaan mengeluarkan ancaman penyerangan terhadap negara kaya minyak yaitu Iran, dua negara tersebut adalah Inggris dan Israel

      Kasus Irak dan Libya adalah  contoh nyata penggunaan isu Senjata Pemusnah Massal, isu HAM dan isu demokratisasi sebagai alasan keterlibatan negara-negara besar dan sekutunya dalam peperangan. Irak adalah negara pertama yang dijadikan proyek penguasaan sumber daya alam berupa ladang minyak dengan berlindung dibalik isu penghancuran senjata pemusnah massal dan penghancuran rezim anti demokrasi. Dalam kasus Irak seolah tujuan penguasaan ladang minyak  "diabaikan" dan "ditutupi" dengan tujuan penghancuran senjata pemusnah massal dan kemudian penggulingan rezim tiran dan otoriter yang digembar-gemborkan melalui jaringan media massa yang juga dikuasai negara-negara penyerang; pencitraan yang muncul dan dominan di media massa dunia menyatakan  memang ada "keuntungan" bagi rakyat Irak berupa jatuhnya rezim tiran dan otoriter Saddam Husein, Pemerintahan Demokratis pun terbentuk sudah, kebebasan terbit di negeri yang dulunya tirani meraja dan itulah anugerah terbesar yang diberikan Barat kepada rakyat Irak.

 

ADITIYA AWALUDIN_PERUBAHAN SOSIAL DAN PERILAKU KESEHATAN MASYARAKAT_TUGAS 1

Nama               : Aditiya Awaludin

Jurusan            : PMI/5

NIM                : 1113054000012

PERUBAHAN SOSIAL DAN PERILAKU KESEHATAN MASYARAKAT

A.    Perubahan sosial

Perubahan sosial menurut Selo Soemardjan adalah perubahan yang terjadi pada lembaga-lembaga kemasyarakatan. Perubahan tersebut mempengauhi sistem sosial, termasuk nilai-nilai, sikap dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok masyarakat.

Sementara menurut Samuel Koenig : Perubahan sosial menunjukkan pada modifikasi yang terjadi pada pola kehidupan manusia. Modifikasi tersebut terjadi akibat pengaruh intern dan ekstern.

Perubahan sosial juga memiliki ciri-ciri yaitu :

a.       Tidak ada masyarakat yang berhenti berkembang (dinamis)

b.      Perubahan pada satu lembaga akan menyebabkan perubahan pada lembaga lainnya.

c.       Perubahan yang cepat (revolusi) dapat menyebabkan disorganisasi dalam kelompok dan bersifat sementara

d.      Perubahan sosial tidak hanya mencakup materiel / spiritualnya saja  tapi mencakup keduanya.

B.     Pengertian perilaku kesehatan

Definisi yang sederhana diajukan oleh Larry Green dan para koleganya yang menulis bahwa pendidikan kesehatan adalah kombinasi pengalaman belajar yang dirancang untuk mempermudah adaptasi sukarela terhadap perilaku yang kondusif bagi kesehatan. Data terakhir menunjukkan bahwa saat ini lebih dari 80 persen rakyat Indonesia tidak mampu mendapat jaminan kesehatan dari lembaga atau perusahaan di bidang pemeliharaan kesehatan, seperti Akses, Taspen, dan Jamsostek. Golongan masyarakat yang dianggap 'teranaktirikan' dalam hal jaminan kesehatan adalah mereka dari golongan masyarakat kecil dan pedagang. Dalam pelayanan kesehatan, masalah ini menjadi lebih pelik, berhubung dalam manajemen pelayanan kesehatan tidak saja terkait beberapa kelompok manusia, tetapi juga sifat yang khusus dari pelayanan kesehatan itu sendiri.

UU No.23,1992 tentang Kesehatan menyatakan bahwa: Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Dalam pengertian ini maka kesehatan harus dilihat sebagai satu kesatuan yang utuh terdiri dari unsur-unsur fisik, mental dan sosial dan di dalamnya kesehatan jiwa merupakanbagian integral kesehatan

C.     Hubungan antara perubahan sosial dan perilaku kesehatan masyarakat

Ilmu sosial dan kesehatan masyarakat memiliki kaitan yang sangat erat. Hal ini dikarenakan keduanya memiliki prinsip dasar yang sama, yaitu sama sama memperjuangkan keadilan sosial. Keadilan sosial berarti sebuah masyarakat dapat perlakuan adil serta pembagian yang adil sebagai imbalan dari individu kepada masyarakat dan masyarakat terhadap individu. Agen kesehatan masyarakat memperjuangkan keadilan sosial dan melihat kesehatan masyarakat sebagai bagian penting dari keadilan sosial.

Menurut Blum (1974), perilaku itu lebih besar perannya dalam menentukan pemanfaatan sarana kesehatan, dibandingkan dengan penyediaan sarana kesehatan itu sendiri. Pengalaman menunujukan bahwa penyediaan dan penambahan sarana pelayanan tidaklah selalu diikuti oleh peningkatan pemanfaatan sarana sarana tersebut. Misalnya, beberapa studi menunjukan bahwa puskesmas dan posyandu di daerah daerah tertentu tidaklah dimanfaatkan secara optimal (ministry of health, 1987; rasyid, dkk, 1988; sitohang & adi, 1989). Oleh karena itu jika kita menginginkan peningkatan derajat kesehatan masyarakat maka kita harus bersedia dan mampu mengubah perilaku masyarakat.

 

Perubahan sosial yang terjadi

Berdasarkan lingkungan eksternal yang berubah menuntut perubahan mind-set tenaga

kesehatan yaitu :

1.      Globalisasi dan teknologi manusia,

2.      Keadaan hiperkompetitif, terutama di perkotaan,

3.      Enam belas juta warga Indonesia berstandar sama dengan kelas atas penduduk Singapura,

4.      Pemain asing yang efisien, reputasi tinggi, berpengalaman, dan dipersepsi excellent,

5.      Konsumen makin cerdas dan tercerahkan, serta

6.      Tuntutan dokter lebih bisa diakses, terutama oleh menengah ke bawah.

 

Dari penjelasan yang sudah dijelaskan dapat dikatakan bahwa perubahan sosial dengan perilaku kesehaan masyarakat sangat berkaitan. Perubahan sosial dalam aspek kesehatan sangat lah banyak cakupannya mulai dari insfrastruktur dalam bidang kesehatan, pelayanan kesehatan, maupun dari individunya sendiri yang lebih peduli dengan kesehatan.

Mungkin kita bisa mengambil contoh perubahan sosial dalam bentuk kesehatan dari cara budaya masyarakat dalam memperoleh kesehatan. Dahulu masyarakat desa ketika sakit masih mengandalkan obat-obat tradisional yang datangnya dari alam, ataupun berobat kepada dukun untuk menyembuhkan penyakitnya. Namun sekarang dengan perubahan sosial dalam bidang kesehatan. Di desa sendiri sudah banyak puskesmas, sehingga masyarakat desa bisa berobat, dengan mendapatkan resep obat dari dokter.

Dari penjelasan diatas perubahan sosial dalam perilaku kesehatan masyarakat lebih dititik beratkan kepada individu atau masyarakat per-orangan itu sendiri, bukan kepada insfraksruktur sarana kesehatan. menurut saya sudah banyak sarana kesehatan yang dibuat oleh pemerintah, seperti puskesmas, posyandu yang dibuat di desa, kemudian diperkotaan. Dan juga saranan seperti kartu sehat, contohnya BPJS. Namun dalam hal ini semua sarana yang sudah diberlakukan tidak ada artinya bila tidak ada kesadaran perilaku dari masyarakat maupun sang penyedia layanan tersebut.    

 

Daftar Pustaka

http://rezakuo-burungkasuari.blogspot.co.id/p/pembahasan-konsep-perilaku-kesehatan.html

http://edukasidankesehatan.blogspot.co.id/2013/11/pelayanan-kesehatan-dan-tantangan.html

Sarwono, Solita. 1997. Sosiologi Kesehatan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press

 

Sudarma, Momon. 2008. Sosiologi Untuk Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika.

QURRATA 'AINI KOMUNIKASI, ORGANISASI, DAN KELOMPOK SOSIAL TUGAS 2

Qurrata 'Aini (Komunitas, Organisasi, dan Kelompok Sosial) Tugas 2

·        Definisi Komunitas, Organisasi, dan kelompok sosial

 

A.    Kelompok Sosial

Manusia sebagai makhluk sosial tentulah hidup bersama dengan orang lain. Dimana Aristoteles menyebutkan bahwa manusia sebagai zoon politikom, makhluk sosial. Sulit manusia hidup menyendiri di dunia ini, bila hal itu terjadi tentulah perilaku itu tidak sama dengan manusia. Hidup bersama dalam suatu kelompok dapat saja disebabkanoleh faktor keturunan atau secara kebetulan tinggal disuatu wilayah tertentu.

Secara umum kelompok sosial diklasifikasikan sebagai berikut:

a.       In group dan out group.

In group adalah perasaan menjadi anggota dari salah satu kelompok.

Out group adalah perasaan yang bukan anggota dari suatu keluarga terjadi dalam berbagai lapisan sosial masyarakat.

b.      Primary group dan secondary group

Primary group adalah kelompok yang antar keluarganya saling kenal satu sama lain karna pertalian darah persahabatan dan lain-lain.

Secondary group adalah karna kelompok itu timbul berdasarkan kepentingan yang sifatnya mencari untung rugi.

c.       Formal group dan informal group

Bersifat formal karna hubungan antar anggotanya dibentuk dengan sengaja berdasarkan aturan dan hukunyang diterima bersama. Sedangkan informal karna trjaninya pertemuan berulang-ulang secara pribadi yang tidak didasarkan pada suatu aturanatau hukum tertentu.

d.      Membership danrefrence group. Membership berarti anggotta dan suatu kelompok sosial tertentu. Sedangkan refrence group adalah kelompok yang diidentifikasinya walaupuan ia bukan anggota dan kelompok itu.

 

 

B.     Komunitas sosial

Komunitas dapat didefinisikan sebagai kelompok khusus dari orang-orang yang tinggal diwilayah tertentu, memiliki kebudayaan dan gaya hidup yang sama, sadar sebagai satu kesatuan dan bertindak secara kolektif dalam usaha meraka dan mencapai tujuan.

 

Definisi komunitas dapat didevini melalui:

a)      Terbentuk dari sekelompok orang.

b)      Saling berintegrasi secara sosial diantara anggota kelompoknya itu.

c)      Berdasarkan adanya kebetulan / tujuan daalam diri mereka atau diantara kelompok lain.

d)     Adanya wilayah-wilayah individu yang terbuka untuk anggota kelompok yang lain.

 

Pada dasarnya setiap komunitas yang ada itu terbentuk denagn sendirinya, tidak ada hubungan dari pihak manapun karna komunitas terbangun memiliki tujuan untuk memenuhi kebutuhan setiap individu kelompok tersebut. Suatu komunitas biasanya terbentuk karna ada  beberapa individu yang memiliki hobi yang sama, tempat tinggal yang sama dan memiliki keterkaitan yang sama pada beberapa hal.

 

C.    Organisasi sosial

Awal mulanya suatu organisasi sosial terbentuk karna adanya desakan dan kepentingan individu-individu dalam masyarakat.didalam suatu organisasi sosial terdapat proses yang dinamis hubungan antar manusia didalamnya senantiasa berubah tindakan masing-masing orang terhadap orang lain.

Difinisi organisasi sosial diistilahkan secara harfiah adalah suatu kesatuan orang-orang yang tersusun dengan teratur berdasarkan pembagian tugas tertentu. Istilah sosial berarti segala sesuatu yang berhubungan dengan pergaulan manusia dalam masyarakat.

Organisasi sosial merupakan gabungan dari kedua istilah tersebut, dapat diartikan sebagai suatu susunan atau struktur dari berbagai hubungan antar manusia yang terjadi dalam masyarakat, dimana hubungan tersebut merupakan suatu kesatuan yang teratur.secara luas organisasi sosial diartikan sebagai jaringan tingkah laku manusia dalam ruang lingkup yang kempleks pada setiap masyarakat. Sedangkan dalam arti sempit organisasi sosial dimaksud sebagai tingkah laku seseorang dalam kelompok-kelompok kecil, seperti keluarga, sekolah dan sebagainya.

Secara ringkas organisasi sosial didefinisikan sebagai suatu rangkaian pelapisan terstruktur hubungan antar manusiayang saling ketergantungan.

 

·        Perbedaan dan persamaan Komunitas, Organisasi, dan kelompok sosial

Persamaan

Persamaan komunitas, organisasi maupun kelompok sosial yaitu sama-sama melibatkan individu dengan individu lainnya, sama - sama sekumpulan manusia yang mempunyai tujuannya masing - masing. Jadi antar ketiga itu saling mempunyai hubungan yang signifikan karena tidak bisa hanya individu saja yang terlibat. Sebagai makhluk sosial manusia pastinya terlibat dalam tiga cakupan tersebut.

 

Perbedaan

Perbedaan komunitas, organisasi dan kelompok sosial yaitu terletak pada tujuannya misalkan komunitas itu bertujuan sekedar ekspresi jiwa, tergantung chemistry anggota-anggotanya. Sedangkan organisasi bertujuan yang sama dalam suatu wadah tertentu dan biasanya bersifat formal serta bernaungan hukum. Kelompok sosialpun bertujuan untuk mengabungkan suatu manusia dalam suatu wadah.

 

·        Contoh Komunitas, Organisasi, dan kelompok sosial

1. Komunitas:

komunitas vespa, komunitas jalan pagi, komunitas

2. Organisasi:

Osis, Pramuka, Pbb, Dema, Klise, Frosa,

3. Kelopok:

Kelompok belajar, kelompok belanja, kelompok masak.

 

D.    Sumber buku

Syiani, Abdul. Sosiologi sistematika, teori, dan terapan. Pt. Bumi Aksara. Jakarta:22012

 

 

 

 

 

 

Seli Nursolihat - KPI 1A - Konflik Sosial dan Perebutan Sumberdaya - Tugas3

Nama: Seli Nursolihat

Nim: 11150510000043

Kelas: KPI 1A

Konflik Sosial dan Perebutan Sumberdaya

A.    DEFINISI KONFLIK SOSIAL

Konflik sosial adalah suatu bentuk interaksi yang ditandai oleh keadaan saling mengancam, menghancurkan, melukai, dan melenyapkan diantara pihak-pihak yang terlibat. Sebenarnya, konflik tidak selalu membawa dampak negatif. sisi positif konflik sosial adalah konflik mengawali terjadinya perubahan. Pertentangan antar kelompok-kelompok sosial pada dasarnya adalah konflik mengawali terjadinya perubahan. Pertentangan antara kelompok-kelompok sosial pada dasarnya adalah bentuk tuntutan terhadap perubahan kondisi yang tidak menguntungkan. Suatu kelompok yang merasa diperlakukan tidak adil menuntut perubahan untuk memperjuangkan perubahan itu, jalan yang ditempuh adalah  menentang kondisi yang ada.

B.     SUMBERDAYA DALAM PERSPEKTIF SOSIOLOGI

Sumberdaya adalah suatu nilai potensi yang dimiliki suatu unsur tertentu dalam kehidupan. Sumberdaya terdiri dari sumberdaya fisik dan non fisik. Semua sumber baik manusia, materi, maupun energi yang secara nyata dan potensial dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan disebut sumberdaya. Sumberdaya ternasuk dalam kajian sosiologi lingkungan. Beragam perilaku sosial seperti konflik dan integrasi yang berkaitan dengan perubahan kondisi lingkungan, hal ini juga sangat berpengaruh terhadap sumberdaya baik sumberdaya fisik maupun sumberdaya non fisik.

C.     BERBAGAI KONFLIK DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

1)      Konflik pribadi

konflik pribadi merupakan konflik yang terjadi antarpribadi karena adanya perbedaan-perbedaan tertentu yang saling dipertahankan oleh masing-masing pihak.

2)      Konflik antarkelas atau antargolongan sosial

Terbentuknya kelas-kelas sosial menyebabkan terjadinya konflik antar kelas. Misalnya seperti yang diungkapkan oleh karl marx yaitu konflik antara kelas borjuis dan proletar (buruh)

 

 

3)      Konflik politik

Konflik politik menyangkut golongan-golongan dalam masyarakat (kepentingan) maupun diantara negara-negara yang berdaulat.

4)      Konflik rasial

Konflik rasial adalah pertentangan kelompok ras yang berbeda karena kepentingan kebudayaan yang saling bertabrakan.

5)      Konflik antarkelompok

Konflik antarkelompok adalah konflik yang terjadi karena persaingan untuk mendapatkan mata pencaharian yang sama atau terjadi karena pemaksaan unsur-unsur kebudayaan tertentu. Disamping itu mungkin ada pemaksaan agama, dominasi politik, adanya konflik tradisional yang terpendam.

 

 

Sumber buku:

Wartanto, SE, MM. Sosiologi untuk SMA. Jakarta, Gemesis Mitra Sampora.

 

Bagong suyanto dan J. Dwi Narwoko. 2006. Sosiologi teks pengantar dan terapan. Jakarta: kencana prenada Media Group.

Seli Nursolihat - KPI 1A - Konflik Sosial dan Perebutan Sumberdaya - Tugas3

Nama: Seli Nursolihat

Nim: 11150510000043

Kelas: KPI 1A

Konflik Sosial dan Perebutan Sumberdaya

A.    DEFINISI KONFLIK SOSIAL

Konflik sosial adalah suatu bentuk interaksi yang ditandai oleh keadaan saling mengancam, menghancurkan, melukai, dan melenyapkan diantara pihak-pihak yang terlibat. Sebenarnya, konflik tidak selalu membawa dampak negatif. sisi positif konflik sosial adalah konflik mengawali terjadinya perubahan. Pertentangan antar kelompok-kelompok sosial pada dasarnya adalah konflik mengawali terjadinya perubahan. Pertentangan antara kelompok-kelompok sosial pada dasarnya adalah bentuk tuntutan terhadap perubahan kondisi yang tidak menguntungkan. Suatu kelompok yang merasa diperlakukan tidak adil menuntut perubahan untuk memperjuangkan perubahan itu, jalan yang ditempuh adalah  menentang kondisi yang ada.

B.     SUMBERDAYA DALAM PERSPEKTIF SOSIOLOGI

Sumberdaya adalah suatu nilai potensi yang dimiliki suatu unsur tertentu dalam kehidupan. Sumberdaya terdiri dari sumberdaya fisik dan non fisik. Semua sumber baik manusia, materi, maupun energi yang secara nyata dan potensial dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan disebut sumberdaya. Sumberdaya ternasuk dalam kajian sosiologi lingkungan. Beragam perilaku sosial seperti konflik dan integrasi yang berkaitan dengan perubahan kondisi lingkungan, hal ini juga sangat berpengaruh terhadap sumberdaya baik sumberdaya fisik maupun sumberdaya non fisik.

C.     BERBAGAI KONFLIK DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

1)      Konflik pribadi

konflik pribadi merupakan konflik yang terjadi antarpribadi karena adanya perbedaan-perbedaan tertentu yang saling dipertahankan oleh masing-masing pihak.

2)      Konflik antarkelas atau antargolongan sosial

Terbentuknya kelas-kelas sosial menyebabkan terjadinya konflik antar kelas. Misalnya seperti yang diungkapkan oleh karl marx yaitu konflik antara kelas borjuis dan proletar (buruh)

 

 

3)      Konflik politik

Konflik politik menyangkut golongan-golongan dalam masyarakat (kepentingan) maupun diantara negara-negara yang berdaulat.

4)      Konflik rasial

Konflik rasial adalah pertentangan kelompok ras yang berbeda karena kepentingan kebudayaan yang saling bertabrakan.

5)      Konflik antarkelompok

Konflik antarkelompok adalah konflik yang terjadi karena persaingan untuk mendapatkan mata pencaharian yang sama atau terjadi karena pemaksaan unsur-unsur kebudayaan tertentu. Disamping itu mungkin ada pemaksaan agama, dominasi politik, adanya konflik tradisional yang terpendam.

 

 

Sumber buku:

Wartanto, SE, MM. Sosiologi untuk SMA. Jakarta, Gemesis Mitra Sampora.

 

Bagong suyanto dan J. Dwi Narwoko. 2006. Sosiologi teks pengantar dan terapan. Jakarta: kencana prenada Media Group.

Jamillah_Perubahan Sosial dan Prilaku kesehatan masyarakat_Tugas ke 1

Perubahan sosial dan prilaku kesehatan masyarakat.

Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan tehnologi. Ternyata banyak membawa perubahan terhadap kehidupan masusia, baik dalam perubahan pola hidup maupun tatanan social. Termasuk salahsatunya dalam bidang kesehatan masyarakat. Salah satu factor yang menentukan kondisi kesehatan masyarakat adalah prlaku masyarakat itu sendiri. Dimana proses terbentuknya prilaku tersebut dipengaruhi oleh beberapa factor : Meurut Sudarti (2005) yang menyimpulkan pendapat Bloom tentang suatu kesehatan, ada beberapa factor yang mempengaruhi status kesehatan yaitu : kesehatan lingkunan yang terdiri dari lingkungan fisik, social budaya, ekonomi, prilaku, keturunan, dan pelayanan kesehatan. Selanjutnya Blom menjelaskan, bahwa lingkungan social budaya tersebut tidak saja mempengaruhi status kesehatan, tetapi juga mempengaruhi prilaku kesehatan. Kesehatan masyarakat sangat penting bagi ketersediaan sumber daya manusia (SDM) berkualita yang menentukan daya saing bangsa. Pembangunan kesehatan merupakan pembangunan investasi SDM berkelanjutan. Namun, diakui atau tidak, saat ini persoalan kesehatan masyarakat semakin kompleks, bak di pedesaan maupun di perkotaan. Salah satu penyebab persoalan kesehatan masyarakat adalah modernisasi. Modernisasi muncul sebagai produk dari interaksi dan proses social di dalam masyarakat. Sebaliknya modernisasi itu secara bertahap akan berangsur-angsur mengubah pola pikir dan pola prilaku masyarakat guna terus menerus meningkatkan mutu kehidupan. Modernisasi ini sangat mempengaruhi perubahan social bagi kehidupan masyarakat. Semisal ketika pada zaman dahulu masyarakat lebih sering memasak dan memakan hasil panennya sendiri. Lebih banyak yang memilih berbelanja dipasar untuk kebutuhan dapur. Namun saat ini sudah tidak sedikit masyarakat yang memilih makanan yang dikemas secara instan atau Fast food/Junk food yang sebenarnya justru memiliki resiko yang sangat berbahaya bagi tubuh jika dikonsumsi secara terus menerus. Tidak dapat dipungkiri bahwa pada saat ini makanan cepat saji Fast/Jusk food telah menjadi Lifestyle atau gaya hidup. Hal ini terus diterapkan pada kehidupan sehari-hari sehingga sangat berdampak pada kesehatan masyarak itu sendiri. Masyarakat saat ini sangat berbeda dengan masyarakat zaman dahulu yang ketika sudah memasuki umur 70-an tetapi masih dapat berjalan bahkan bekerja dengan sehat. Tidak mudah sakit dan sebagainya. Pada zaman yang sebra canggih ini, justru kesehatan masyarakat menurun drastic. Banyak masyarakat yang usia nya masih terbilang muda namun sudah sakit-sakitan. Penyakit-penyakitnya pun beragam, sangat banyak dan kemungkinan besar diderita oleh masyarakat yang tidak menerapkan hidup sehat.

Atikah Rahmah jurnalistik 1B "KONFLIK SOSIOLOGI dan PEREBUTAN SUMBER DAYA"


Cari Blog Ini