Selasa, 12 April 2016

Haikal_Fadly_TIMELINE_PERMAI_AYU_TUGAS_5

Nama : Haikal Fadly

Kelas : MD4A

Tugas Metodologi penelitian (Timeline)

 

Assalamualaikum wr.wb

Pada hari selasa tanggal 12 April 2016 saya melakukan penelitian wawancara dari salah satu himpunan mahasiswa yang ada di Univ.Islam Negeri Syarif Hidayatullah ciputat yaitu kepada ketua umum himpunan mahasiswa Indramayu (PERMAI AYU) di DKI Jakarta yaitu saudara Agus 'an in. Himpunan mahasiswa yang diikuti kurang lebih 230 mahasiswa asal Indramayu ini didirikan pada tanggal 7 februari 2001 dan sampai sekarang permai ayu masih menjadi kebanggaan mahasiswa Indramayu. Kurang lebih sudah 800 anggota yang pernah menjadi anggota permai ayu. Permai ayu juga dikatakan organisasi karena setiap tahun ada pergantian ketua umum, dan sampai saat ini sudah melakukan 14 pergantian ketua.

Sebelum permai ayu di deklarasikan untuk menjadi himpunan mahasiswa Indramayu, permai ayu didahului HITMINDRA yang berada di UNJ rawamangun namun akhir 2000 himpunan itu dinyatakan dibubarkan karena organisasi yang tidak berjalan padahal pemda selalu memberi bantuan berupa dana.

Ditengah keadaan itu mahasiswa Indramayu ciputat membentuk Persatuan Mahasiswa Indramayu pada tahun 2001 melalui peerundingan antar mahasiswa kemudian memohon persetujuan kepada pemda daerah indramayu dan pada 7 februari 2001 himpunan ini resmi didirikan

Pada waktu yang bersamaan akhir tahun 2001 PEMDA Indramayu memberikan rumah/sekretariat sekaligus tempat tinggal untuk mahasiswa Indramayu yang ingin bergabung pada permai ayu, sehingga dengan adanya tempat tersebut memudahkan silaturahmi antar mahasiswa Indramayu.

Pada tahun 2003 dan tahun 2014 Permai Ayu melaksanakan program besar yang di laksanakan di TMII (Taman Mini Indonesia Indah) yaitu pagelaran seni yang mengangkat budaya dan kesenian Indramayu. Acara besar tersebut juga dihadiri oleh petinggi negara seperti DPR RI, DPD juga bupati Indramayu. Menurut Agus 'An in acara ini merupakan event penting karena walaupun hanya menampilkan hiburan-hiburan namun permai ayu merasa bangga karena sangat jarang dan mungkin tidak mengenal budaya dan kesenian dari Indramayu.

Abdul Hafiz_Kejadian Penting dalam Lembaga Dakwah_Tugas 5

Abdul Hafiz (11140530000016)

Manajemen Dakwah 4/A

Metodologi Penelitian Dakwah

 

Abdul Hafiz_Kejadian Penting dalam Lembaga Dakwah_Tugas 5

 

LANDASAN PEMIKIRAN

                "Hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang apabila meninggalkan dibelakang mereka anak-keturunan yang lemah, khawatirlah terhadap (kelemahan) mereka…." [QS. An Nisa' : 9].

                Menjadikan generasi penerus yang berkualitas, berakhlaqul karimah yang tinggi dan senantiasa mempunyai iman dan taqwa yang kokoh adalah tanggung jawab kita bersama. Kita sadari bahwa untuk mencapainya, tidak semudah membalikkan telapak tangan, namun memerlukan keseriusan dan kegigihan dalam menanganinya. Pendidikan dan pengajaran yang islami merupakan alternatif yang baik dalam menjadikan anak yang berkualitas tersebut. Pendidikan islami perlu diberikan kepada anak sejak dini. Salah satu pengenalan pendidikan yang islami adalah melalui penyelenggaraan Taman Kanak Kanak Al Qur'an dan Taman Pendidikan Al Qur'an (TKA-TPA).

 

KEADAAN TKA-TPA Al-Ikhlas

            TKA-TPA Al Ikhlas telah berdiri sejak tanggal tahun 2000 dan sampai saat ini Alhamdulillah masih tetap eksis dan selalu berusaha mengkualitaskan diri. TKA-TPA Al Ikhlas  pada saat ini tidak memiliki kurikulum baku. Meskipun demikian pengurus TPA selalu berusaha meningkatkan kualitas pengelolaan TPA dengan cara membuat  kurikulum dimana pendidikan TKA dapat diselesaikan dalam 3-4 semester dan dilanjutkan dengan TPA selama 6 semester.

Kegiatan belajar-mengajar dilaksanakan seminggu lima kali yaitu setiap hari senin-jum'at jam  15.30 – 17.00 WIB bertempat di Musholla Al-Ikhlas lantai dua (untuk lantai satu digunakan untuk tempat ibadah sholat). Pada saat ini Kegiatan Belajar Santri dibagi menjadi dua sesi-sesi membaca Iqro' atau Al Qur'an dan sesi menulis atau menggambar. Materi pendidikan meliputi Iqro', Taddarus, Baca Tulis Al-Qur'an, Hafalan, Materi Aqidah-Akhlaq,  Tajwid,  Qur'an-Hadits, Seni dan Keterampilan.

 

Tahun 2000 : Didirikan TKA-TPA Al Ikhlas, karena di daerah Jl. Salem II Rt: 002 Rw: 007 Serpong Tangerang Selatan Ini jarang sekali adanya tempat pendidikan Islam usia dini.

 

Tahun 2002 : Santri mulai mengenal tempat pendidikan TKA-TPA Al Ikhlas sehingga santri terus bertambah

 

Tahun 2003 : Mulai diadakannya safari dakwah atau jalan-jalan.

 

Tahun 2012 : Tenaga pengajar bertambah, sehingga kegiatan belajar-mengajar menjadi lebih efektif.

           

Tahun 2015 : Para pengajar/guru mendapatkan uang jasa dari pemerintah Tangerang Selatan.

Ahmad Budi Setiawan_1112053000033_Tugas Timeline_Manajemen Dakwah 4B

Nama:              Ahmad Budi Setiawan

NIM:               1112053000033

Jurusan:           Manajemen Dakwah 4B

 

            Seorang filolog pertama di Perguruan Tinggi Agama Islam sekaligus guru besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta bernama Oman Fathurahman adalah sosok yang saya wawancarai untuk tugas mata kuliah metodologi penelitian dakwah. Cukup sulit menemui beliau dikarenakan jam terbang yang dimiliki sangatlah padat. Pada hari senin, 11 april 2016 saya diberikan kesempatan untuk bertatap muka dengan beliau di gedung Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

            Oman Fathurahman lahir di Kuningan, Jawa Barat pada 8 Agustus 1969. Ia memperoleh pendidikan dasar keagamaan, bahasa Arab, dan kitab kuning dari ayahnya, K.H. M. Harun B.A., serta mengecap pendidikan formal di Madrasah Tsanawiyah PUI (1984) Kuningan, sebelum melanjutkan ke Madrasah Aliyah Negeri Cipasung Singaparna, Tasikmalaya (1987). Selain di Pondok Pesantren Cipasung, ia juga pernah menjadi santri 'sarungan' di Pesantren Haurkuning Salopa, dan Pesantren Miftahul Huda, keduanya di Tasikmalaya, Jawa Barat.

            Sebelum duduk sebagai mahasiswa di Jurusan Bahasa dan Sastra Arab Fakultas Adab Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syarif Hidayatullah Jakarta (lulus 1994), beliau harus berjuang keras menjadi pedagang asongan dan buruh cetakan di Jakarta. Beruntung selepas pendidikan sarjana ia memperoleh beasiswa dari Yayasan Naskah Nusantara dan Ecole Francaise d'Extreme-Orient (EFEO) untuk melanjutkan studi magister bidang filologi di Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Indonesia (1998) dan menyusul beasiswa Indonesian International Education Foundation (IIEF) untuk program doctor di Universitas dan bidang ilmu yang sama (2003). Kini, ia telah menjatuhkan minat studi utamanya di bidang kajian filologi, khususnya kajian naskah-naskah Islam Nusantara berbahasa Aab, Melayu, Sunda dan Jawa.

            Sejak 2008, beliau menjabat sebagai Ketua Umum Masyarakat Pernaskahan Nusantara (Manassa). Ia juga menjadi editor jurnal bereputasi Internasional, Studia Islamika, yang diterbitkan oleh pusat pengkajian islam dan masyarakat (PPIM) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

            Dalam karier akademiknya, beliau pernah menerima beberapa beasiswa prestisius, antara lain dari the Alexander von Humboldt Stiftung (The AvH) sebagai peneliti tamu (gastwissenschaftler) di Orientalisches Seminar, Cologne University, Jerman (2006-2008), dari the Chevening Fellowship untuk riset di Oxford Centre for Islamic Studies, Oxford University, UK (September-November 2010), dan sebagai visiting professor di research institute of languages and cultures for Asia and Africa (ILCAA), Tokyo University of Foreign Studies (TUFS) di Tokyo.

tugas 4 : Firdha muftiha 1112053000013

NAMA : FIRDHA MUFTIHA
NIM : 1112053000013
Nama Tokoh : Ibu Igin Nurginah
Ibu Igin Nurginah lahir di Garut tanggal 18Oktober 1970. Ibu Ginah adalah seorang putri dari pasangan Bapak H.Supian dan Ibu HJ. Rokayah. Beliau dibesarkan dengan penuh kasih sayang dari kedua orang tuanya. Walaupun begitu Ibu Ginah tidak dimanjakan oleh orang tuanya, tetapi Ibu Ginah disuruh hidup mandiri. Misalnya kalau ingin membeli sepatu, Ibu Ginah harus bekerja keras membantu orang tuanya di sawah.
Ibu Ginah salah satu murid yang pandai, beliau selalu mendapat ranking 5 besar disekolah. Ibu Ginag mempunyai cita-cita menjadi guru. Pada suatu hari Ibu Ginah ditanya oleh gurunya,
Guru : "Ginah, apa cita-cita kamu?'
Ibu Ginah : "saya ingin menjadi guru bu".
Guru : kenapa kamu ingin menjadi guru?
Ibu Ginah : karena saya ingin memberikan ilmu saya kepada murid-murid saya nanti dan karena seorang guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Jadi seorang guru bisa membuat kita awet muda karena kita berinteraksi dengan murid-murid yang masih muda. (dijawabnya serius dengan candaannya)
Guru : Subhanallah Ginah, semoga cita-cita kamu bisa terwujud yaa...
Ibu Ginah : amin Bu, trimakasih Bu.
Pada tahun 1993 bulan Maret, Ibu Ginah bertemu dengan seorang lelaki bernama Bambang Gunadi. Mereka berkenalah dan menjalin sebagai kekasih kurang lebih 7 bulan. Tepatnya tanggal 5 November 1993, Mereka melakukan pernikahan di rumah orang tua Ibu Ginah. Pada bulan September 1994 Ibu Ginah melahirkan anak pertamanya, yaitu Ajeng Eka NKP.
Setelah lulus kuliah ibu ginah bekerja di beberapa perusahaan. Pada tahun 1997 ibu ginah bekerja sebagai guru di TK Bahrul Ulum Bandung. Ibu ginah sangat senang sekali karena bisa menjadi guru juga, ya walaupun guru TK. Hanya satu tahun saja ibu ginah mengajar disana. Lalu pada tahun 1998 ibu ginah pindah rumah ke Tangerang.
Pada tahun 1999 ibu ginah dikaruniai anak laki-laki kembar yaitu Riko dan Rino, ibu ginah sangat senang tetapi pada usia 5 bulan si Rino meninggal dunia karena sakit panas. Kebahagian itu sirna begitu saja. Dengan begitu kesedihan ibu ginah tidak lama, beliau tetap melakukan aktifitas seperti biasa lagi.
Di Tangerang ibu ginah mengajar TK, SD dan SMP. Pak Bambang kerja di suatu perusahaan. Anak-anak di jaga oleh si bibi, walaupun di jaga dengan bibi ibu ginah tetap menjaga dan merawat anaknya setelah pulang mengajar.
Pada bulan April 2013 ibu ginah dikaruiniai anak kembar laki-laki lagi, yaitu Dani dan Dino. Ibu ginah sangat senang akhirnya mempunyai anak kembar lagi.
Pada tahun 2014 pak Bambang mengalami sakit yang cukup sering sehingga kerjaannya terbengkalai, mulai dari situ ekonomi keluarga ibu ginah semakin menurun. Pada saat itu juga ibu ginah hanya mengajar Paud, TK dan les aja. Ibu ginah berfikir agar bagaimana bisa menghasilkan uang untuk menghidupi keluarganya. Akhirnya ibu ginah dan anak perempuannya melakukan usaha dagang. Ibu ginah menjual aneka macam nughet dan putrinya menjual mochi ice cream. Tetapi dengan begitu ibu ginah masih tetap mengajar. Karena mengajar adalah salah satu cita-citanya. Dia akan tetap mengajar sampai akhir hayatnya.

Khoirunnisa_TimeLine PP Tubagus Pangeling_tugas 5

Oleh: Khoirunnisa (11140530000006) Kelas MD 4A "TimeLine obyek dakwah"  

Yayasan Pondok Pesantren Tubagus Pangeling  


Pada kesempatan kali ini, saya akan melaporkan tugas metodologi penelitian tentang sebuah Yayasan pondok pesantren yang berada di Kota Depok, jawa barat. Pondok pesantren ini bernama Pondok Pesantren Tubagus Pangeling. Pondok ini dikhususkan untuk anak-anak Yatim Piatu, tapi tidak memengaruhi jika yang tidak yatim/piatu untuk masuk kepondok ini. Pondok Pesantren ini beralamat di jalan Tapos raya, kota Depok, Jawa Barat. Pondok ini Didirikan oleh Alm. KH. Abu Bakar Siddiq. Berhubung pendiri sudah wafat, maka saya mengambil narasumber yang sudah cukup lama tinggal dipesantren Tubagus Pangeling ini. Narasumbernya adalah pengurus sekaligus alumni dari pondok pesantren ini yakni Ka Adri Ramadhan. Beliau mengajar di pondok dan mengurusi segala kegiatan pondok maupun sekolah umum. Beliau tinggal dipesantren ini sejak tahun 2007 hingga sekarang-2016. Sudah hampir 10 tahun tinggal dipesantren ini. Selama di pesantren ini, narasumber sendiri merasakan bagaimana perubahan-perubahan pesantren hingga seperti sekarang ini. Menurut cerita, tujuan didirikannya pesantren ini adalah untuk menciptakan rasa cinta terhadap anak yatim, sehingga anak-anak yatim tersebut tidak sampai salah jalan dalam kehidupan khususnya dalam agama. Pada tahun 2007, yayasan pondok pesantren ini dipegang keseluruhannya oleh Almarhum Abah sendiri, hanya bangunan pondok dan sekolah madrasah ibtidaiyah serta masjid saja. Pada saat itu masih sekitar 150 santri yang tinggal dipondok. Dalam internal pondok sendiri pada tahun 2007 ini dalam masa penurunan kualitas karena Abah sakit maka, koordinasi antar divisi pun sedikit melenceng dan tidak sampai informasi-informasi. Kemudian pada akhir 2007, Abah meninggal dunia. Kondisi ini cukup merubah keadaan pondok yang sebelumnya kondusif kemudian sudah mulai fungsi organisasinya menurun drastis. Karena factor itulah selama kurang lebih 5 tahun yakni hingga tahun 2012 selama itu organisasi pondok kurang teratur karena lemah pimpinan juga saat abah meninggal belum ditentukan siapakah pengganti abah. Kemudian setelah abah meninggal 2007 akhir mulialah tahun 2008 awal dipilih digantikan kepemimpinan oleh Buya Sofyan yaitu putra ketiga dari abah. Sebab saat masih hidup pun pondok sedang direnovasi, hingga abah meninggal renovasi belum rampung namun setelah diganti kepemimpinan dengan putra ketiga abah tahun 2008 rampunglah perubahan bangunan pondok, yang disertakan gedung sekolah Mts, SMA, kantor secretariat, hingga beberapa kamar khusus putri. Seiring berjalannya waktu dalam kepemimpinan Buya Sofyan, dengan mengikuti segala arahan beliau akhirnya pada tahun 2012 tumbuh kembali kemajuan organisasi dalam pesantren ini, cukup teratur organisasi-organisasi baik dari sekolah umum hingga pondok. Yang awalnya hanya sekolah MI, kemudian dibuka madrasah tsanawiyah lalu dibuka sekolah menengah atas yang tidak hanya dikhusus kan untuk santri pondok, tapi masyarakat umum juga bisa daftar kesekolah umum ini. Hingga sekarang, pondok pesantren ini sudah diakui oleh pemerintah mentri pendidikan maupun mentri agama yang sudah terakreditasi B. sedangkan kegiatan yang sering rutin dilaksanakan setiap hari pasti sholat berjama'ah 5 waktu, muroja'ah setiap ba'da sholat wajib , ba'da isya hingga jam 10 malam belajar pelajaran pondok (kitab). Pagi hingga siang sekolah formal. Sehari-hari santri dibiasakan untuk berbahasa arab lebih khususnya, namun tak lepas juga berbahasa inggris. Hingga saat ini organisasi tetap berjalan seperti biasanya, dan kegiatan lancar tanpa hambatan yang besar. Kekurangannya saat ini adalah, jumlah santri yang sudah menurun peminatnya dikarenakan melihat zaman yang berubah keadaannya.

Muhamad Faiz Al Maki_Time Line IRMAS (Ikatan Remaja Masjid) Darurohman_Tugas 5

Nama               : Muhamad Faiz Al Maki

NIM                : 111405300000020

Jurusan            : manajemen Dakwah 4A

 

A.    Sejarah Irmas (Ikatan Remaja Masjid) Darurohman

Irmas (Ikatan Remaja Masjid) Darurohman bertempat di jln Kadu kampung Cakung RT 005 RW 004 Desa Babat Kecamatan Legok Tangerang Banten, awal mula berdiri organisasi Irmas atau di singkat dengan ikatan remaja masjid Darurohman ini di perkasai para pemuda di kampung cakung pada tahun 2004. Sebut saja Ka Arif dengan Ka Ues dua pemuda yang mempunyari tegat yang sangat kuat dan menginginkan para pemuda dan pemudi di kampung cakung itu maju dan relijius, karna pada saat itu para pemuda dan pemudi di kampung cakung desa babat mayoritas terkontaminasi oleh budaya-budaya barat seperti warnet, ps, balap-balapan motor dan sebagainya.

Akhirnya dengan tekad yang kuat mereka berdua mengumpulkan pemuda dan pemudi yang ada di kampung cakung untuk berdiskusi dan membahas pembentukan organisasi, setelah ada kesepakatan mifakat dari semua anggota akhirnya di buatlah organisasi yang di namakan IRMAS (Ikatan Remaja Masjid) Darurohman yang di ketuai oleh Ka Arif dengan kawan-kawan pemuda dan pemudi cakung babat. Pada awal tahun berdirinya irmas dalam kepemimpinan Ka Arif menimbulkan kejayaan dari berbagai segi, dari segi kegiatan-kegiatan pemudaan, acara rutinitas masjid yang bersinergi dengan irmas, santunan anak yatim, membuat lomba-lomba islami dan lain-lain yang semuanya bertujuan mensyiarkan Islam dan memakmurkan masjid darurohman.

Bukan hanya dari kalangan pemuda dan pemudi saja yang antusias dalam kegiatan-kegiatan Irmas, orang tua sekalipun sangat mendukung dan sangat antusias dalam kegiatan yang di lakukan pemuda-pemudi kampung cakung, pasalnya kegiatan-kegiatan islami yang di lakukan oleh pemuda dan pemudi kampung cakung itu kegiatan dan dari dulu di inginkan oleh orang tua-orang tua kampung cakung.

Sudah dua dua kali pergantian kepemimpinan irmas ini, dari Ka arif ke Ka Kiwil dan sekarang di pimpin oleh Ka Betet, dalam wawancara organisasi irmas ini saya lebih tertarik untuk membahas kepemimpinan Ka Kiwil dengan Ka Betet yang perkembangan dari tahun ke tahunnya saya sendiri menyaksikan dan menikmatinya. Kepemimpinan Ka Kiwil di mulai pada tahun 2012 sampe tahun 2015 dan sekarang di pimpin oleh Ka Betet.

 

 

 

B.     Kejadian Penting Irmas

 

        Mengadakan sanlat (santri kilat) pada romadhon tahun 2012 dan di ikuti oleh anak-anak yang ada di kampung cakung

 

 

2012

Mengadakan pengajian rutin dari mushola ke mushola yang ada di kampung cakung, dan di wajibkan kepada pemuda yang jadi tuan rumah  untuk siap menjadi pengisi acara pengajian itu dari mc, tahlil sampe kultum

2013

Mengadakan acara santunan anak yatim dan muharroman dengan konsep musik islamik yang bertujuan mengajak pemuda-pemuda yang belom ada niat untuk gabung irmas

2014

Mengadakan acara muharroman dengan syistem iuran uang dari masyarakat kampung cakung

2015

 

 

 

 

 

Desi Nuryani_Timeline_Tugas 5

Oleh             : Desi Nuryani

NIM             : 11140530000051

Jurusan         : Manajemen Dakwah 4 B

Mata Kuliah : Metodologi Penelitian Dakwah

Dosen           : Tantan Hermansah M.Si

 

 

 

Pada hari kamis tepatnya tanggal 7 April 2016 pukul 13.00 WIB, bapak Tantan mengisi perkuliahan metodologi penelitian dakwah di kelas MD 4B, namun sebelumnya beliau menjelaskan tugas di minggu sebelumnnya yaitu social mapping. Bapak Tantan kemudian memberikan tugas untuk kami, tapi sebelumnya beliau sudah mengarahkannya terlebih dahulu apa saja yang akan dijadikan pembahasan dalam tugas selanjutnya. Dan tugas kali ini adalah Timeline, apa itu Timeline? Timeline atau alur sejarah adalah teknik penulusuran alur sejarah suatu masyarakat dengan menggali kejadian penting yang pernah dialami pada alur wakltu tertentu.

Pada saat itu saya belum mempunyai waktu yang luang untuk melakukan wawancara, karna pada hari kamis sore sampai malam saya masih berlatih di kampus mengikut UKM Marching Band, kemudian pada hari jumat sampai hari minggu saya ada kegiatan untuk anggota baru FKMB (Forum Komunikasi Mahasiswa Betawi) pada Orientasi Kepemimpinan dan Budaya yang lokasinya terletak di PPPPTK daerah Bojong Sari- Sawangan Depok. Saya baru bisa mewawancarai tokoh yang akan saya bahas pada tugas kali ini yakni pada hari senin sore, mengapa? Karena senin pagi sampai siang saya mengadakan rapat intern dengan teman-teman di FORMALIS (Forum Mahasiswa Menulis).

Sebenarnya pada sore itu saya ingin menjadikan paman saya sebagai tokoh yang akan saya bahas pada tugas timeline ini, namun beliau sedang ada kegiatan diluar sehingga saya tidak dapat menemuinya. Ibu saya mengatakan "gimana kalau kepala sekolah di Madrasah Ibtidaiyah tempat kamu sekolah dulu?" kemudian saya langsung mengunjungi rumah beliau, tetapi sama dengan sebelumnya, beliau juga sedang tidak ada di rumah. Tanpa berbasa basi panjang lebar saya langsung meluncur kearah kiri jalan menuju rumah sepupu dari ayah saya, yang kebetulan beliau juga termasuk salah satu tokoh masyarakat yang memiliki pengalaman banyak semasa hidupnya.

 Nama H. Abdurachman Halim Ma. Pd, biasa disapa dengan masyarakat setempat dengan panggilan bapak H. Madur. Beliau lahir di Bogor pada 3 Januari 1953. Pendidikan terakhir yang beliau tempuh adalah D-II atau setara dengan Pendidikan Guru SD di Universitas Terbuka Fakultas FKIP Jurusan PGSD. Beliau adalah sosok yang sangat dihormati oleh masyarakat, keramahannya, keteguhannya, kearifannya dan kepandaiannya membuat ia disegani oleh siapapun yang dekat dengannya. Sewaktu beliau menempuh pendidikannya maupun perjalanan hidupnya, banyak sekali lika liku yang harus dilalui. Tetapi beliau menyikapinya dengan pemikiran yang sangat dewasa dan realistis.

 Momentum apa saja yang paling diingat sepanjang perjalanan hidup beliau? Baik, saya akan memulai membahasnya. Pada tahun 1970 beliau lulus dari sekolah pendidikan guru (spg), beliau mengalami sedikit tekanan atau stress karena belum menyelesaikan pendidikannya sang ayah meninggalkannya/meninggal dunia. Beliau hampir putus asa, namun beliau bisa menyikapinya dengan baik yakni dengan menyibukkan dirinya sebagai suru, hingga pada tahun 1971 beliau diterima sebagai guru honorer di sekolah dasar kala itu. Kemudian pada tahun 1973 beliau diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS), hingga pada tahun 1973 belia memutuskan untuk menikah dan berkeluarga dengan wanita pilihannya. Pada tahun 1974 beliau menunaikan rukun Islam yang kelima yakni pergi haji ke tanah suci untuk menenangkan hatinya.

Selanjutnya, pada tahun 1980an beliau membagikan ilmunya melalui kegiatan mengajar antar kampung/dari kampung ke kampung. Karena menurut beliau di kampung tersebut kekurangan guru, jadi beliau bersama 9 orang temannya memanfaatkan situasi disaat itu. Dari beberapa sekolahnya, diantaranya adalah SDN 02 dan SDN 04 Pangkalan Jati, juga SDN 12 dan SDN 11 (Bertaraf Internasional). Pengalaman beliau mengajar sangat lama sekali, yakni selama 41 tahun beliau mengajar di berbagai sekolah lainnya. Pada tanggal 9-10 Januari 1993 beliau adalah peserta yang mengikuti Penataran Metode 'Iqra pertama (I) membawa nama Yayasan Nurul Aitam bersama Menteri Dalam Negeri ddan Meneteri Agama  Pada 16 Juni 1997 beliau menyelesaikan pendidikan terakhirnya di Universitas Terbuka Fakultas FKIP dengan Jurusan PGSD.

Kemudian, pada tahun 2000an beliau ditunjuk menjadi wakil RW, dengan masa periode yang cukup lama, karena beliau memiliki kempmuan yang bisa dibilang berbeda dengan yang lainnya. Pada tahun 2004 beliau mendampingi peserta didiknya sebagai wali kelas yang membimbing mereka dalam mengikuti berbagai macam lomba, diantaranya juara II lomba Matematika Prestasi dan Kreatifitas Siswa Tingkat SD/MI di tingkat Kecamatan Cilandak Jakarta Selatan, juga lomba Festival Kompetensi Kreatifitas Siswa Bidang Kerajinan Tangan pada tahun 2007 dengan meraih Juara II, dan juara II lomba Permainan Anak Nusantara Penggalang Putri dalam memperingati hari Pramuka Kwaran tingkat SD/MI  Kecamatan Cilandak Jakarata Selatan pada thun 2007 dan 2008. Hingga sampai kini pada akhirnya beliau ditunjuk sebagai ketua Mushollah dengan waktu yang juga lama, hanya dengan mengharap keRidhaan dari Allah SWT. 

M Fadlil H_MD 4 A_TIMELINE Tentang Mesjid Fathullah UIN Jakarta_tugas 5

Nama : Muhamad Fadlil Hidayat

Kelas  : MD 4 A

NIM   :11140530000066

 

TIMELINE TENTANG

MASJID FATHULLAH UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

 

Sebelumnya saya mengucapkan terima kasih banyak kepada bapak Tantan selaku dosen pengampu "Metodelogi Penilitian Dakwah" yang telah memberikan tugas Penelitian Berdasarkan Alur Sejarah (TIMELINE) kepada saya. Objek penelitian saya pada kesempatan kali ini yaitu MASJID FATHULLAH UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Segala puji bagi Allah SWT. Tidak ada hambatan dan halangan pada penelitian kali ini melainkan hanya sedikit rasa malas yang selalu menghantui saya untuk melakukan observasi dengan pengurus MASJID FATHULLAH UIN Syarif Hidayatullah Jakarta karena awalnya saya merasa bingung kepada siapa saya harus meminta data sebagai bahan informasi untuk tugas penelitian saya, untungnya saya adalah salah satu remaja ikatan masjid fathullah (IRMAFA) bang Handoko selaku wakil ketua IRMAFA mengarahkan saya agar minta data ke bang Fajrin .

Bang Fajrin adalah salah satu pengusrus Masjid Fathullah. Ia telah enam tahun mengurus kepengurusan masjid fathullah UIN syarif hidayatullah Jakarta. Kemudian sebagaimana aturan yang telah ditetapkan oleh dosen pengampu bahwa syarat minimalis pengurus harus lebih dari 5 tahun jadi, tidak diragukan lagi bahwa bang Fajrin sudah memenuhi kriteria syarat minimalis pengurus. sebelum saya melaporkan hasil Penelitian Berdasarkan Alur Sejarah (TIMELINE) tentang Masjid Fathullah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta saya akan melaporkan selayang pandang tentang masjid fathullah itu sendiri.

Masjid Fathullah mulai dibangun 1994 kemudian selesai dibangun pada hari senin. Tanggal 10 November 1997 sebuah bangunan masjid dengan kontruksi Permanen berlantai II seluas 2.125 m2. Ruang shalat lantai I : 985 m22, lantai II : 821 m2, ruang Kegiatan lantai I : 155 m2, lantai II : 164 m2, tempat wudlu lantai I : 119 m2, lantai II : 119 m2, tempat, penitipan putra dan putri,  dua buah menara konstruksi permanent.  Masjid Fathullah ini dibangun di bawah naungan UIN Syarif Hidayatullah langsung karena surat keputusan pembangunan juga dari pihak UIN yang memberikannya pada waktu itu bapak Qurais Sihab selaku rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Adapun visi masjid fathullah ini dibangun untuk Menjadikan Masjid Fathullah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai masjid yang terkemuka dalam pembinaan aqidah, ibadah, akhlak dan amaliah sosial bagi masyarakat kampus dan sekitarnya.

Dan misinya adalah menjadikan masyarakat kampus dan sekitarnya memiliki aqidah islamiyah yang lurus. Menjadikan masyarakat kampus dan sekitarnya dapat menjalankan ibadah secara baik dan benar sesuai dengan syari'ah. Membentuk kehidupan masyarakat kampus dan sekitarnya yang berakhlakul karimah. Menjadikan masyarakat kampus dan sekitarnya gemar melakukan amaliyah sosial. Menyiapkan generasi muda Muslim yang berilmu, berakidah lurus, berakhlakul karimah serta gemar beribadah dan beramaliah sosial.

Dan untuk kejadian yang dianggap penting menurut bang Fajrin yaitu adalah antusias mahasiswa yang amat sangat terhadap pengkajian kitab-kitab yang diselenggarakan oleh masjid Fathullah UIN Syarif Jakarta pada awal-awal tahun 1997 seperti hadis, fiqih dan akhlak. Pengkajian kitab ini dari tahun ketahun antusias mahasiswa  semakin berkurang yang sekarang entah apa yang menyebabkan mahasiswa semakin berkurang antusiasnya kami juga tidak paham ujar bang Fajrin kepada saya.

Pada tahun 1997 juga menjadi momen terbentuknya ikatan remaja masjid fathullah (IRMAFA) oraginasi ini dibentuk dengan harapan Menjadi center kajian Islam remaja se-Jakarta Selatan. Lahirnya generasi-generasi pemikir Islam yang berilmu, beramal dan berdayaguna. Menjadi model "Ikatan Remaja-Ikatan Remaja" lain Se-DKI. Dari organisasi ini juga terbentuk lagi lembaga ta'lim dan tahfidz Al-qur'an (LTTQ) dan lembaga pendidikan Al-qur'an (LPQ) dimana LTTQ dikhususkan untuk mahasiswa dan LPQ untuk anak-anak.

 Sebenarnya untuk kejadian penting menurut sejarah seperti hari kemerdekaan Indonesia dan lain sebagainya masjid Fathullah UIN Syarif Hidayatullah ini tidak ada pengaruh apa-apa dikarenakan masjid Fathullah sendiri baru selesai dibangun tahun 1997 jadi, menurut bang Fajrin selaku pengurus masjid Fathullah untuk kejadian penting menurut sejarah di bawah tahun 1997 kita tidak tahu apa-apa. Mungkin pada tahun 2004 ketika Aceh ditimpa tsunami masjid Fathullah hanya bisa berkontribusi dengan melaksanakan shalat ghaib berjamaah sebagai bentuk rasa duka.

Hanya ini yang dapat saya laporkan kurang lebihnya saya minta maaf semoga dengan laporan sederhana ini dapat bermanfaat kelak. Amin

 

 

 

 

 

 

 

M.Gustaf Maulana_Timeline_Metodologi Penelitian Dakwah_Tugas 5

NAMA            : M. Gustaf Maulana
NIM                : 1112053000003
MATKUL       : Metodologi Penelitian Dakwah
 
ALUR SEJARAH (TIMELINE)
Dalam tugas kali ini saya akan membahas masalah timeline atau alur sejarah moment hidup seseorang yang pada hakikatnya meiliki momen-momen terpenting semasa hidupnya. Saya memilih seorang tokoh masyarakat Drs. H.Ridwan Syahrani  M.Si. Beliau adalah seorang tokoh masyarakat yang lahir pada tanggal 3 Maret 1958 di Kalimantan Selatan. Beliau asli putra daerah Kalimantan Selatan yang lahir dari seorang veteran masa penjajahan Belanda bernama H.Dusni bin Abdu Samad. H.Ridwan merupakan seorang pegawai negeri sipil Kementrian Agama. Beliau sedang berdomisili di daerah Jakarta Pusat tepatnya kawasan menteng. Saya berkesempatan mewawancarai beliau hari senin, 11 April 2016.
Keramahan dan kesopanan beliau yang membuat diskusi kami menjadi begitu menarik tentang pengalaman hidup beliau semasa remaja sampai menjadi seorang PNS Kemenag yang juga membuka usaha jasa transportasi. Beliau memutuskan untuk menjadi santri pada usia 12 tahun sampai dengan 19 tahun sekitar mulai tahun 1969 – 1975 an. Di masa santri bercerita ada momen yang begitu unik, beliau kamping dengan palang merah remaja, ketika itu ada seorang santriwati meminta kapas terus menerus, dan ternyata selidik punya selidik  kapas itu dipakai untuk pelindung datang bulannya si santriwati itu karena pada masa itu belum ada pelindung datang bulan seperti sekarang.
Selepas masa menjadi seorang santri, H.Ridwan yang biasa dipanggil Mas Iwan akhirnya melanjutkan kuliah di Universitas IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Kurang lebih selama 4 tahun beliau menjadi seorang mahasiswa Fakultas Dakwah sekitar tahun 1980 an. Menjadi seorang mahasiswa pada masa orde baru beliau sempat memiliki sejarah yang beliau selalu ingat. Sekitar tahun 1980 an pula Mas Iwan mengalami kecelakaan yang mengakibatkan Mas Iwan dilarikan ke rumah sakit kristen dan disitu juga ada seorang pendeta yang mendoakan mas Iwan agar cepat sembuh. Tetapi, mas Iwan menolak karena dia tahu bahwa itu pendeta. Sebagai seorang mahasiswa yang pada masa itu terkenal dengan mahasiswa pergerakan, mas Iwan ini juga seorang aktivis yang mengikuti BEM di Fakultas tersebut. Masih sekitar tahun 1980-1983 an beliau sempat memulai aksi demo terhadap Dekanat Fakultas Dakwah pada masa itu. Jabatan di BEM nya pun cukup dibilang penting karena dipercaya menjadi pengatur keuangan (bendahara) BEM Fakultas.
Sedikit memang momen yang bersejarah di masa mas iwan menjadi mahasiswa. Mas Iwan layaknya mahasiswa lainnya yang lulus di tahun 1984 an setelah menimba ilmu selama kurang lebih 4 tahun. Selepas mas Iwan menjadi seorang sarjana tahun 80-an, tak disangka mas Iwan sudah mendapatkan pekerjaan sebagai seorang honorer Kementrian Agama daerah Kalimantan Selatan. Sebgai seorang perantau yang menimba ilmu di pulau Jawa, mas Iwan ingin mengabdi untuk asal kelahirannya di daerah yang terkenal dengan suku Dayaknya. Di masa-masa beliau menjadi seorang honorer itu sekitar tahun 1990an, mas Iwan sudah dipercaya untuk mengurus Masjid yang berada di daerah Kalimantan tepatnya Masjid yang berada di Jl.M.H. Tamrin. Menurut mas Iwan ini merupakan momen yang penting dalam hidupnya, karena beliau bisa mengaplikasikan ilmu yang selama ini dipelajari semasa kuliah untuk mengembangkan nilai-nilai keislaman, salah satunya dengan menjadi bagian dari Kementrian Agama.
Tahun 1995 pun mas Iwan diangkat menjadi PNS yang akhirnya mendapatkan rumah dinas dari Kementrian Agama. 34 tahun sebelumnya mas Iwan mengakhiri masa lajangnya dan menikahi seorang gadis asli Kalimantan yang bernama Risnawati. 4 tahun berselang karir mas Iwan mulai menanajak dan mendapatkan seoarang bayi kecil, mungil yang diberi nama Hafidz Maulana. Di sekitaran 1995an – 2000an beliau bekerja keras demi menghidpukan keluarga. Di tahun 1997 mas Iwan berangkat untuk menuanikan ibadah Haji bersama istri dan meninggalkan bayi mereka kepada adik ibu risnawati.
Di tahun 2000an , mas Iwan dan keluarga kecilnya sepakat untuk pindah dari rumah dinas dan membangun rumah sendiri yang lebih luas dan nyaman untuk keluarganya. Karir Pak H.Ridwan Syahrani terus menigkat yang sampai akhirnya di tahun 2013 beliau dipercaya menjadi sekretaris FKUB (Forum Komunikasi Umat Beragama) se-Kalimantan Tengah. Ini merupakan momen penting dan akan menjadi sejarah bagi hidup Drs.H.Ridwan Syahrani M.Si.
Begitu cerita singkat momen hidup Drs. H. Ridwan Syaharani yang beliau paparkan kepada Saya selama wawancara semoga menjadi inspirasi bagi saya dan pembaca sekalian.     

Maulida Rahmah_Alur Sejarah (Timeline)_Tugas 5

Nama   : Maulida Rahmah

NIM    : 11140530000055

Kelas   : MD 4B

 

Pada hari selasa ba'da Isya pada pukul 20:00 di kediaman Ustadzah Ibu Nur Hasanah, saya selaku mahasiswa yang ditugaskan untuk mewawancarai objek dakwah. Beliau adalah ketua Majlis Ta'lim Uswatun Hasana di daerah RT 002 RW 05 JL. Menjangan 3B Pondok Ranji – Ciputat Timur.

Ustadzah Nur Hasanah adalah anak pertama dari 8 bersaudara. Ayahnya bernama Sidik Rijan dan ibunya bernama Wasmiah. Yang dilahirkan di Jakarta, 8 Agustus 1965. Ia dilahirkan dari keluarga besar di Jakarta atau betawi tepatnya di daerah Cengkareng, Daan Mogot, Jakarta Barat, yang pada saat itu belum banyak orang, belum banyak pendatang yang tinggal disana. Disana, ia dari semasa kecil sampai tamat SD 6 tahun di Pedongkelan, pada saat itu juga, beliau dan keluarga hijrah ke daerah Ciputat, jl. Kp.Utan / Jl. WR. Supratman sampai saat ini. Walaupun pada waktu itu ia hijrah dari cengkareng ke Ciputat pada usianya genap 12 tahun, pas masuk sekolah SMP 02 Avilia Ciputat (yang sekarang SMPN 01Ciputat) pada tahun 1974. Sekolah SMP 3 tahun tamat, dan diteruskan di SMAN 46 Jakarta Selatan, dan pada saat itu masih menetap tinggal di kp.Utan Ciputat. Setelah itu, beliau tamat SMA 3 tahun, mencoba tes di perguruan tinggi IAIN, pada saat itu beliau belum bisa masuk di perguruan tinggi sana, mungkin belum Rizkinya. Akhirnya ia memutuskan untuk meneruskan di STKIP PGRI Ciputat, beliau kuliah disana Alhamdulillah kurang lebih sudah mencapai tingkat dua, namun ia setelah itu berhenti, dikarnakan ada suatu faktor, sehingga ia berhenti tidak melanjutkan, dan ia memutuskan untuk bekarja, tepatnya di Jakarta. Beliau bekerja pada hari senin-Jum'at, hari Sabtunya libur, dan pada hari minggunya ia isi dengan mengikuti organisasi YIS (Yout Islamic Study Club)  di daerah Al-Azhar, di masjid Al-Azhar, alamatnya di Kebayoran Baru - Jakarta Selatan.  Alhamdulillah semenjak beliau bekerja 2 tahun, beliau juga ikut organisasi tersebut, di organisasi sana sia bisa menimba ilmu pengetahuan agama serta bertemu dengan teman-teman disana, "sangat menyenangkan, dan Alhamdulillah pada saat ini ilmunya sangat bermanfaat" "ujar beliau". Karna dahulu beliau sekolah agama pada waktu sekolah SD, sorenya ngaji, pada waktu masih di Cengkareng. Pada saat pindah ke Ciputat beliau meneruskan sekolah agama di Madrasah Jamiyatul Khoir pada sore hari, karna pada pagi harinya beliau menjalan kan sekolah formal (SMP), pada saat itu kepala sekolah Madrasah Jamiyatu Khoir masih Bapak Ustad Madalih H.R.

            Setelah 2 tahun beliau bekerja lalu berhenti, ia tidak melanjutkan karier nya karena menikahdan beliau sendiri Alhamdulillah pada saat ini, di karuniai keturunan 4 orang anak, 2 laki-laki, dan 2 perempuan.

            Semasa remaja, waktu SMP beliau belum banyak mengikuti organisasi diluar sekolah, tetapi hanya di dalam sekolah SMP itu saja, karna beliau sangat menyukai olahraga, ia sering mengikuti lomba olahraga, lomba kepramukaan, lomba senam SKJ, dan Alhamdulillah beliau dan teman-temannya selalu mendapatkan juara pada saat mengikuti lomba-lomba tersebut. kalau di daerah rumah pada saat itu belum mengikuti apa-apa, karna belum berkembang. Tetapi pada saat SMA, di daerah rumah, ia dan teman-temannya mengadakan kegiatan olahraga (IKOPU) Ikatan Olahraga Kp. Utan, lalu beliau juga mengikuti ikatan remaja disana bersama kawan-kawan seperjuangan beliau membuat vokal grup lalu mengikuti lomba di kecamatan ciputat, dan Alahamdulillah beliau dan teman-temanya berhasil membawa nama baik dari kelurahan Cempaka Putih. Lalu di daerah rumahnya, beliau dan teman-teman ikatan remaja sering mengadakan kegiatan keagamaan yaitu lomba Musabaqoh Tilawatil Qur'an tingkat RT, lalu beliau mengikuti lomba tersebut dan mendapatkan juara pertama, tidak hanya lomba MTQ saja, beliau juga pernah mengikuti lomba puisi dan dapat juara 1 juga. Lalu sering mengadakan acara pmemperingati Maulid Nabi, Isra' Mi'raj, dll. beliau juga sering menjadi ketua panitia pada acara-acara tersebut.

"pada dari situ bukannya bakat mungkin, karna kita sudah dari keluarga kita dari dulu itu dengan agama memang sudah ditempah dari kecil, ayo bisa ngaji, sekolah madrasah, yang penting bisa menjalis sholat 5 waktu, puasa bulan Ramadhan. Orang tua kami selalu menerapkan hal itu kepada kami, maka dari itu sampai sekarang Alhamdulillah walaupun agak keras didikannya terutama bapak saya, dia itu siangnya kerja di bank BNI 46 pulang jam 4 sore / 5 sore lalu ngajar ngaji anak-anaknya waktu masi bertempat tinggal di Cengkareng, jadi kita sudah diterapkan disitu, bahwa ba'da sholat maghrib kita harus membiasakan membaca Al-Qur'an. Alhamdulillah sampai saat ini masi melekat, masih tertanam, dan bermanfaat untunk diri sendiri dan anak-anak saya yang telah saya ajarkan pula kepada mereka." (Ujar beliau).

Saat ini beliau tinggal di pondok Ranji – Ciputat Timur bersama suami dan anaknya.

Ibu Nur Hasanah menjadi ketua Majlis Ta'lim Uswatun Hasanah sudah 7 tahun, majlis ta'lim itu sendiri sebenarnya telah berdiri 15 tahun. Pada mulanya ditempat kediamannya yang sekarang dahulu belum ada yang mengadakan kegiatan pengajian ibu-ibu malam jum'at, akhirnya beliau dan teman-teman disana memutuskan untuk membuat majlis ta'lim, yang diberi nama oleh guru beliau di kp. Utan yaitu ibu Hj. Yayah Sofiah, yang di beri nama "Majlis Ta'lim Uswatun Hasanah" Alhamdulillah sampai saat ini telah berdiri 15 tahun. Ibu Nur Hasanah memipin, karena pada saat itu kerabatnya sudah tidak bisa lagi menjadi ketua MT. Uswatun Hasanah, jadi di alokasikan ke beliau.

Moment terkesan beliau pada saat remaja SMP, SMA yaitu pada saat beliau aktif di kegiatan positif yakni bersama-sama krabatnya mendirikan ikatan remaja islam di kp. Utan dan mengikuti lomba-lombasekaligus memenangkannya, belajar di YIS di bidang keagamaan.

 

 

 

 

Nur Afriani (11140530000002)_MD.4A_Metodelogi Penelitian Dakwah_Tugas1

METODOLOGI PENELITIAN DAKWAH

Nur Afriani      ( 11140530000002)

Kelas               : MD IV A

 

Penelitian adalah terjemahan dari bahasa Inggris "Recearch" yang terdiri dari kata re (mengulang) dan search (pencarian, pengajaran, penelusuran, penyelidikan, atau penelitian), maka research (penelitian) berarti berulang melakukan pencarian.[1] Bentuk penelitiannya baik berupa penelitian murni maupun penelitian terapan. Dakwah menurut Syeikh Ali Makhfudz dalam kitabnya Hidayatul Mursyidin yaitu mendorong manusia agar memperbuat kebaikan dan menurut petunjuk, menyeru mereka berbuat kebaikan dan melarangnya dari perbuatan munkar agar mereka mendapat kebahagiaan di dunia dan di akhirat.[2]

Penelitian dakwah sendiri dikenal banyak orang umumnya lebih kepada menafsirkan masalah dakwah, seperti masalah-masalah sosial yang dapat diteliti berkenaan dengan dakwah itu sendiri. Lebih fokus dengan permasalahan dakwahnya bukan kepada metode-metode yang digunakan untuk penelitian dakwah. Dalam penelitian dakwah sendiri biasanya setiap orang memiliki suatu metode yang berbeda-beda dalam penelitiannya, tergantung analisa masing-masing. Adapun metodologi penelitian bermakna seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah sistematis dan logis tentang pencarian data yang berkenaan dengan masalah tertentu untuk diolah, dianalisis, diambil kesimpulan dan selanjutnya dicarikan cara pemecahannya. [3]

Ada berbagai macam metode dalam melakukan penelitian yaitu: a). Penelitian Historis (historical research) yang bertujuan untuk membuat rekonstruksi masa lampau secara sistematis dan objektif. b). Penelitian Deskriptif yang bertujuan untuk membuat pencandraan secara sistematis, factual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu. c). Penelitian Perkembangan yang bertujuan untuk menyelidiki pola dan pertumbuhan/perubahan sebagai fungsi waktu. d). Penelitian Kasus dan Penelitian Lapangan yang bertujuan untuk mempelajari secara instensif tentang latar belakang keadaan sekarang dan keadaan lingkungan sesuatu unit sosial. e). Penelitian Korelasional yang bertujuan untuk mendeteksi sejauh mana variasi-variasi pada suatu faktor berdasarkan pada koefisien korelasi. f). Penelitian Kausal Komparatif yang bertujuan untuk menyelidiki kemungkinan hukum sebab-akibat dengan cara pengamatan dan pengumpulan data. g). Penelitian Eksperimental Sungguhan yang bertujuan untuk menyelidiki kemungkinan saling hubungan sebab-akibat dari beberapa data dan membandingkannya yang tidak dikenai kondisi perlakuan. h). Penelitian Eksperimental Semu yang bertujuan untuk memperoleh informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen yang sebenarnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol/ memanipulasikan semua variabel yang relevan. i). Penelitian Tindakan yang bertujuan untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan baru atau cara pendekatan baru dan untuk memecahkan masalah dengan penerapan langsung di dunia kerja atau dunia actual yang lain.[4]

Sedangkan jenis-jenis penelitian dakwah sendiri meliputi: a). Metode Historis disebut juga metode documenter, karena penelitian yang dilakukan adalah pada dokumen yang telah silam. b). Metode Deskriptif digunakan untuk menghimpun data aktual. c). Metode Eksperimen adalah cara melakukan penelitian dengan percobaan. d). Metode Survei bertujuan mengumpulkan data sederhana dalam rangka menguji hubungan-hubungan variabel yang terlebih dahulu dihipotesiskan.[5]

Sehubungan dengan wilayah sumber data yang dijadikan sebagai subjek penelitian maka terdiri dari beberapa jenis analisa data penelitian meliputi: a). Data Penelitian Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. b). Data Penelitian Sampel jika hanya akan meneliti sebagian dari populasi. Penelitian Sampel sendiri terbagi lagi yaitu: Sampel random atau sampel acak atau sampel campur; Sampel berstrata (stratified sampel); sampel wilayah (area probability sample); sampel proporsi (proportional sampel) atau sampel imbangan; sampel bertujuan (purposive sample); sampel kelompok (cluster sampel); dan sampel kembar atau (double sampel). c). Data Penelitian Kasus adalah suatu penelitian yang dilakukan secara intensif terinci dan mendalam terhadap suatu organisasi, lembaga, atau gejala tertentu.[6]

 

 



[1] Wardi Bachtiar, Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah, (Jakarta; Logos Wacana Ilmu, 1997), cet. 1, hlm. 1

[2] Hasanudin, Manajemen Dakwah, (Jakarta; UIN Jakarta Press, 2005), cet. 1, hlm. 40

[3] Op. cit., hlm. 1

[4] Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, (Jakarta; Rajawali Pers, 2012), cet. 23, hlm. 96-98

[5] Wardi Bachtiar, Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah, (Jakarta; Logos Wacana Ilmu, 1997), cet. 1, hlm. 59-64

 

[6] Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta; Rineka Cipta, 2010), cet. 14, hlm. 173-185

Cari Blog Ini