METODOLOGI PENELITIAN DAKWAH
Nur Afriani ( 11140530000002)
Kelas : MD IV A
Penelitian adalah terjemahan dari bahasa Inggris "Recearch" yang terdiri dari kata re (mengulang) dan search (pencarian, pengajaran, penelusuran, penyelidikan, atau penelitian), maka research (penelitian) berarti berulang melakukan pencarian.[1] Bentuk penelitiannya baik berupa penelitian murni maupun penelitian terapan. Dakwah menurut Syeikh Ali Makhfudz dalam kitabnya Hidayatul Mursyidin yaitu mendorong manusia agar memperbuat kebaikan dan menurut petunjuk, menyeru mereka berbuat kebaikan dan melarangnya dari perbuatan munkar agar mereka mendapat kebahagiaan di dunia dan di akhirat.[2]
Penelitian dakwah sendiri dikenal banyak orang umumnya lebih kepada menafsirkan masalah dakwah, seperti masalah-masalah sosial yang dapat diteliti berkenaan dengan dakwah itu sendiri. Lebih fokus dengan permasalahan dakwahnya bukan kepada metode-metode yang digunakan untuk penelitian dakwah. Dalam penelitian dakwah sendiri biasanya setiap orang memiliki suatu metode yang berbeda-beda dalam penelitiannya, tergantung analisa masing-masing. Adapun metodologi penelitian bermakna seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah sistematis dan logis tentang pencarian data yang berkenaan dengan masalah tertentu untuk diolah, dianalisis, diambil kesimpulan dan selanjutnya dicarikan cara pemecahannya. [3]
Ada berbagai macam metode dalam melakukan penelitian yaitu: a). Penelitian Historis (historical research) yang bertujuan untuk membuat rekonstruksi masa lampau secara sistematis dan objektif. b). Penelitian Deskriptif yang bertujuan untuk membuat pencandraan secara sistematis, factual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu. c). Penelitian Perkembangan yang bertujuan untuk menyelidiki pola dan pertumbuhan/perubahan sebagai fungsi waktu. d). Penelitian Kasus dan Penelitian Lapangan yang bertujuan untuk mempelajari secara instensif tentang latar belakang keadaan sekarang dan keadaan lingkungan sesuatu unit sosial. e). Penelitian Korelasional yang bertujuan untuk mendeteksi sejauh mana variasi-variasi pada suatu faktor berdasarkan pada koefisien korelasi. f). Penelitian Kausal Komparatif yang bertujuan untuk menyelidiki kemungkinan hukum sebab-akibat dengan cara pengamatan dan pengumpulan data. g). Penelitian Eksperimental Sungguhan yang bertujuan untuk menyelidiki kemungkinan saling hubungan sebab-akibat dari beberapa data dan membandingkannya yang tidak dikenai kondisi perlakuan. h). Penelitian Eksperimental Semu yang bertujuan untuk memperoleh informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen yang sebenarnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol/ memanipulasikan semua variabel yang relevan. i). Penelitian Tindakan yang bertujuan untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan baru atau cara pendekatan baru dan untuk memecahkan masalah dengan penerapan langsung di dunia kerja atau dunia actual yang lain.[4]
Sedangkan jenis-jenis penelitian dakwah sendiri meliputi: a). Metode Historis disebut juga metode documenter, karena penelitian yang dilakukan adalah pada dokumen yang telah silam. b). Metode Deskriptif digunakan untuk menghimpun data aktual. c). Metode Eksperimen adalah cara melakukan penelitian dengan percobaan. d). Metode Survei bertujuan mengumpulkan data sederhana dalam rangka menguji hubungan-hubungan variabel yang terlebih dahulu dihipotesiskan.[5]
Sehubungan dengan wilayah sumber data yang dijadikan sebagai subjek penelitian maka terdiri dari beberapa jenis analisa data penelitian meliputi: a). Data Penelitian Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. b). Data Penelitian Sampel jika hanya akan meneliti sebagian dari populasi. Penelitian Sampel sendiri terbagi lagi yaitu: Sampel random atau sampel acak atau sampel campur; Sampel berstrata (stratified sampel); sampel wilayah (area probability sample); sampel proporsi (proportional sampel) atau sampel imbangan; sampel bertujuan (purposive sample); sampel kelompok (cluster sampel); dan sampel kembar atau (double sampel). c). Data Penelitian Kasus adalah suatu penelitian yang dilakukan secara intensif terinci dan mendalam terhadap suatu organisasi, lembaga, atau gejala tertentu.[6]
[1] Wardi Bachtiar, Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah, (Jakarta; Logos Wacana Ilmu, 1997), cet. 1, hlm. 1
[2] Hasanudin, Manajemen Dakwah, (Jakarta; UIN Jakarta Press, 2005), cet. 1, hlm. 40
[3] Op. cit., hlm. 1
[4] Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, (Jakarta; Rajawali Pers, 2012), cet. 23, hlm. 96-98
[5] Wardi Bachtiar, Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah, (Jakarta; Logos Wacana Ilmu, 1997), cet. 1, hlm. 59-64
[6] Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta; Rineka Cipta, 2010), cet. 14, hlm. 173-185
Tidak ada komentar:
Posting Komentar