Selasa, 12 April 2016

Ahmad Taufik_Alur Sejarah (Timeline)_Tugas 5

Nama   : Ahmad Taufik

NIM    : 11140530000044

Jurusan: Manajemen Dakwah – 4B

Matkul : Metodologi Penelitian Dakwah

Pada tugas kelima ini, bapak Tantan memberikan tugas tentang alur sejarah (timeline) yang berarti merupakan teknik penelusuran alur sejarah suatu masyarakat dengan menggali kejadian penting yang pernah terjadi pada alur waktu tertentu. Kebetulan persyaratan tugas kali ini, narasumber harus berumur di atas 50 tahun. Saya sempat kebingungan ingin memilih siapa yang akan saya jadikan narasumber pada kali ini.

Jumat 8 April 2016 saya terpikir ingin mewawancarai H. Syarnubi, beliau merupakan saudara ayah saya dan usianya ±60 tahun saat ini. Karna saya mempunyai contact beliau, saya pun mencoba menghubungi beliau apakah ia bersedia saya jadikan narasumber yang nantinya akan saya wawancarai untuk tugas ini. Dan Alhamdulillah beliau dengan senang hati menerima saya datang kerumahnya  dan saya berencana ke rumah beliau pada hari Minggu.

Sabtu sore, dengan mendadak beliau mengabarkan bahwa ia ingin mengundur rencana pertemuan kita menjadi hari selasa karna beliau ada acara selama 2 hari. Saya sempat bingung, bagaimana mungkin saya baru wawancara hari selasa sedangkan selasa malam tepat pukul 00.00 sudah hari dikirim ke email bapak Tantan, dan kebetulan juga hari selasa saya ada jam kuliah dari pagi sampai sore.

Akhirnya saya dengan terpaksa membatalkan menjadikan beliau sebagai narasumber saya, dan pada saat itu saya langsung terfikir ingin mewawancarai saudara dari ayah saya, kebetulan beliau berumur diatas 50 tahun. Tidak langsung fikir panjang, malamnya saya bergegas datang kerumah beliau dan menanyakan apakah beliau bersedia untuk saya jadikan narasumber untuk saya wawancarai besok namun beliau meminta hari senin saja diwawancarainya.

Tidak diduga, saudara dekat rumah saya meninggal pada hari senin pagi akibat penyakit demam berdarah yang dideritanya. Setelah selesai menguburkan,  kebetulan baba haji Naisan datang kerumah duka dan akhirnya saya melakukan wawancara singkat dengan beliau di rumah saya.

H. Naisan Ahmad

Beliau lahir pada tanggal 15 November 1952 yang berarti saat ini berusia 64 tahun. Beliau merupakan anak ketujuh dari sepuluh bersaudara, ayahnya bernama H. Amat (Alm) dan ibunya bernama Hj. Tisah (Alm). Beliau menikah dengan Sakilah dan dikaruniai 4 orang anak (3 perempuan dan 1 laki-laki), memiliki 9 orang cucu dan 1 orang cicit. Beliau tinggal di Cinere, Depok.

Moment-moment penting/bersejarah/mengesankan yang pernah beliau ingat semasa hidupnya hingga sekarang, ialah ketika beliau menjuarai lomba MTQ Tingkat Kota Depok pada tahun 1975. Menurut saya, beliau memang memiliki suara yang khas dan bagus saat melantunkan ayat-ayat Al-Qur'an dan pantas juga disebut qori.

Pada masa mudanya, beliau mengaku gemar main catur dan pernah juara 1 lomba catur tingkat kecamatan pada tahun 1988. Selain gemar bermain catur, beliau juga menyukai olahraga bulu tangkis tingkat kelurahan pada tahun 1992. Namun beliau mengucapkan sambil bercanda, bahwa sekarang tidak sama seperti dahulu lagi karna faktor usia yang semakin bertambah.

Dan moment ketika beliau sedang ceramah sekitar tahun 1994, tiba-tiba saja ada seorang anak kecil yang naik ke atas panggung dan berbicara kepada saya bahwa anak kecil tersebut ingin bersholawat di atas panggung bersama beliau dan beliau pun mengikuti kemauan/keinginan anak tersebut untuk bersholawat bersamanya di atas panggung. Ketika beliau memberikan mic kepada anak kecil tersebut langsung ia (anak kecil) melantunkan shalawat dengan kepolosan seorang anak kecil.

Selain itu beliau juga mengungkapkan moment yang berkesan baginya yaitu saat beliau bisa pertama kali menginjakkan kaki di kota suci Mekkah pada tahun 2002. Dengan usaha sendiri mengumpulkan uang dan niat yang kuat, itu semua bisa terlaksana atas izin Allah menurutnya. Beliau juga berkata bahwa ia sangat merinding saat pertama kali bisa melihat Ka'bah yang merupakan kiblatnya jutaan umat muslim, air mata yang tidak sanggup beliau tahan saat itu karna beliau mengingat dosa-dosa yang pernah beliau perbuat.

Pada tahun yang sama, selang beberapa bulan setelah beliau pulang dari mekkah mengerjakan ibadah haji. Anak pertamanya yang bernama Nur'aini meninggal dunia, dan meninggalkan kedua anaknya Heny yang masih berumur 10 tahun dan Farid 1,5 tahun pada saat itu. Anaknya menderita penyakit gagal ginjal selama 3 bulan pada saat itu, namun ada orang pinter yang bilang bahwa anaknya sakit tidak wajar. Itu merupakan sebuah pukulan buat beliau, bukan moment menyenangkan tapi itu moment menyedihkan yang selalu beliau ingat sampai sekarang, walaupun beliau sudah mengikhlaskan kepergian anaknya.

Dan menurut beliau, moment-moment itulah yang sangat beliau ingat sampai saat ini. Bukan hanya moment senang tetapi ada moment sedih dibalik itu, dan menurut beliau juga memang hidup ini tidak selamanya mulus karna pasti akan selalu ada kerikil-kerikil kecil yang menghalanginya. "Harus ada niat dan usaha yang sungguh-sungguh supaya apa yang kita inginkan tercapai, agar setidaknya kita pernah membuat prestasi semasa hidup kita walau itu kecil, dan ingat! Harus tetap rendah hati", itu merupakan kata-kata yang disampaikan oleh narasumber saya yaitu H. Naisan kepada saya.

Demikian hasil laporan narasi tugas matakuliah metodologi penelitian dakwah yang dapat saya buat.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini