Nama : Risca Puspadelima
NIM : 11140530000008
Kelas : Manajemen Dakwah 4A
Masjid Raya Bintaro Jaya berdiri pada tanggal 1 Ramadhan 1417 H bertepatan dengan tanggal 10 Januari 1997. Masjid ini terletak di Jalan Maleo Raya, Sektor 9 Bintaro Jaya, Tangerang Selatan-Banten. Secara formil diresmikan penggunaannya oleh Prof. KH. Ali Yafie selaku Dewan Penasihat Masjid dan Ir. Hanafi Lauw selaku Presiden Direktur PT. Pembangunan Jaya. Masjid Raya Bintaro Jaya ini berdiri diatas lahan seluas 5.415 m² dengan keseluruhan luas bangunan masjid beserta infrastruktur pendukungnya seluas 1.700 m². Dalam penggunaannya, Masjid Raya Bintaro Jaya dapat menampung jamaah hingga 1100 orang dengan lahan parkir yang sanggup menampung 70 kendaraan roda empat. Masjid ini juga memiliki beberapa fasilitas pendukung ibadah dan pendidikan yang terdiri dari: Ruang Sholat, Ruang Serbaguna, Ruang Majlis Taklim, Ruang Klinik, Sekretariat, Pos Keamanan, Ruang Taman Pendidikan Al-Quran (TPQ), Perpustakaan, Ruang Rapat.
Secara umum, masjid Raya memiliki lingkup kegiatan yang dapat digolongkan kedalam 5 (lima) kelompok kegiatan, yaitu: Bidang Peribadatan, Bidang Pendidikan, Bidang ZIS dan social, Bidang Pengelolaan dan Pengembangan, Bidang Pendukung Operasional. Organisasi Masjid ini bersifat independen, mandiri, amanah dan bebas dari intervensi politik atau aliran agama tertentu. Dikelola oleh manajemen profesional yang berlandaskan sukarela, terbuka, selektif, akuntabel dan transparan. Organisasi MRBJ terdiri dari Dewan Kehormatan, Dewan Pakar, Dewan Pengurus dan Badan Pelaksana.
Masjid Raya Bintaro berfungsi sebagai "MIMBAR-MIHRAB-MENARA". Fungsi Mimbar adalah sebagai sarana syiar/dakwah Islam yang menyejukkan untuk membentuk manusia yang berakhlak mulia. Fungsi Mihrab adalah sebagai tempat ibadah yang bersih, nyaman dan khusuk, dan fungsi Menara diartikan untuk mensejahterakan dan memberdayakan umat disekitar Masjid ini.
Ada yang unik dari berbagai kegiatan yang ada di Masjid Raya Bintaro diantaranya:[1]
· Kopi subuh
Kegiatan kopi subuh ini merupakan kegiatan rutinitas setiap minggunya, yaitu tepat pada weekend ahad pagi setelah semua jamaah yang hadir melaksanakan sholat subuh dan tasmi al-qur'an dilanjutkan dengan sebuah kegiatan unik nan hangat yaitu kopi subuh. Kegiatan kopi subuh ini sudah dilaksanakan sejak tahun 2008, berawal dari berkumpulnya jamaah satu sampai puluhan orang, kini ketika acara kopi subuh berlangsung bisa mencapai ratusan orang. Adanya acara kopi subuh tersebut dilakukan guna mempererat tali silaturrahim antar jamaah masjid raya dengan pendatang manapun yg kebetulan menyempatkan waktu untk hadir di masjid ini. Acaranya selain acara ngobrol dan bincang santai dengan di pandu moderator juga, di kopi subuh panitia menyediakan sarapan untuk mengisi dahaga jasmani setelah tadi subuh diisi dengan dahaga rohani. Kegiatan ini merupakan sesuatu yang selalu ditunggu-tunggu para jamaah setiap minggunya. Sebab dengan kegiatan semacam inilah sebuah persatuan ummat dan dakwah dimulai dari sini. Karena dakwah tidak selalu di atas mimbar, tidak harus formal mengisi kajian dengan nasihat tetapi dakwah yang semacam inilah yang seharusnya banyak kita pakai.
· MLM Jamaah
MLM Jamaah ini dicetuskan pada tahun 2010. Jangan samakan MLM jamaah dengan Multi level Marketing dalam bisnis yang kita ketahui, dengan kita bisa mengajak orang maka semakin banyak juga bonus dan keuntungan kita. Inilah uniknya jamaah Masjid Raya Bintaro, dengan notabennya kebanyakan para jamaah merupakan pensiunan, pengusaha, public figure, mahasiswa dan macam-macam latar belakangnya. Ada yang namanya forum jamaah masjid raya bintaro, mereka membuat ittikad untuk bisa mengajak orang ke masjid dengan konsep MLM, minimal satu jamaah yang sudah istiqomah membawa jamaah lainnya, baik itu keluarganya, saudaranya maupun tetangganya. Tujuannya agar jamaah yang di ajak juga istiqomah untuk pergi ke masjid. Dari jamaah yang sudah istiqomah ini mengajak satu kembali jamaah lainnya begitu seterusnya. Semakin banyak mengajak orang sampai kebawah bercabang-cabang maka semakin besar keuntungan pahala yang didapat. Pendekatan yang dipakai pun, merupakan pendekatan secara kekeluargaan, tidak ada unsur paksaan apalagi mengancam. Namun dengan cara yang halus dan sopan. Ada lagi yang unik dari MLM Jamaah ini. Apabila ada salah seorang jamaah tidak solat 5 waktu sehari saja di masjid, maka jamaah yang ada disitu menelpon mengapa jamaah ini tidak ke masjid, apabila keesokannya tidak hadir lagi, maka disambangi ke rumahnya, silaturrahim dan menanyakan perihal tidak ke masjid. Tentunya dengan cara yang hangat dengan penuh kekeluargaan. Jamaah Masjid ini ibarat sudah seperti keluarga kedua, tidak peduli pangkat dia apa, jabatannya apa, bahkan tempat tinggalnya dimana. Kalau sudah istiqomah di masjid maka akan saling kenal satu sama lain seperti keluarga sendiri.
· Event Sporadis
MRBJ terkenal dengan event sporadisnya, yaitu event yang tiba-tiba diadakan tanpa planning yang lama. Kegitan ini di mulai pada tahun 2015. Hal ini sering terjadi ketika ada pembahasan penting yang harus disampaikan kepada ummat. Event ini lebih banyak dieksekusi oleh Remaja dan Pemuda Masjid Raya Bintaro, contoh kegiatannya sudah banyak seperti bedah film, mewaspadai akhir zaman, mewaspadai valentine day, dll. Tentunya dengan kemasan acara yang sungguh menarik hati. Dengan kemasan yang menarik tersebut tentunya akan lebih banyak jamaah yang mau hadir. Tak dapat di pungkiri memang kegiatan sporadis semacam ini selalu sukses diadakan oleh remaja dan pemuda masjid raya bintaro.
· Pasar kaget
Pasar kaget dimulai pada tahun 2012. Jika kita berkunjung ke masjid ini pada hari jumat, maka kita akan disuguhkan pemandangan yang berbeda dari biasanya, parkiran yang pada awalnya dipenuh mobil dan motor, di hari jumat hanya terlihat pedagang-pedagang pasar kaget yang yang ramai di sekitar parkir masjid, pasar kaget tersebut dimulai dari jam 9 pagi kemudian istirahat solat jumat dan dilanjutkan kembali setelah solat jumat berakhir.
Bermacam-macam benda perdagangan ada disana, ada perlengkapan solat, parabotan dapur, barang-barang kebutuhan sehari hari sampai pedagang makanan dan minuman yang ikut meramaikan pasar kaget tersebut.
· Mengejar Malam Lailatul Qodr
Kegiatan ini dimulai pada tahun 2010. Daya tarik masjid raya tidak hanya di hari hari biasa saja, di bulan Ramadhan pun tepatnya pada malam-malam 10 terakhir di bulan ramadhan, menjadi hal yang sangat menarik bagi jamaah yang hadir di masjid ini tahun 2015 bisa mencapai 10.000 jamaah dari dalam maupun luar kota. Selain itu, hal yang ditunggu-tunggu adalah muhasabah dan qiyamul lail yang tentunya menjadi kesan tersendiri.
[1] Hasil Wawancara dengan Ahya Hasyim, Wakil Ketua Remisya (Remaja dan Pemuda Islam Masjid Raya Bintaro) Minggu, 10 April 2016.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar