Pendidikan Cinta Lingkungan Hidup
Latar Belakang
Sekolah Dasar adalah institusi pendidikan formal yang strategis untuk membangun kesadaran, pola pikir dan perilaku ramah lingkungan kepada anak sejak dini. Pendidikan lingkungan hidup yang diajarkan pada tingkat sekolah dasar dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) mengisyaratkan pentingnya kreativitas dalam mengembangkan pembelajaran. Karena pada usia inilah kemampuan berpikir atau kecerdasan anak mulai berkembang, sehingga apabila pentingnya pelestarian lingkungan hidup mereka sadari dan lakukan sejak dini maka harapan kita bersama untuk membangun masyarakat yang peduli terhadap lingkungan akan terwujud.
Alam adalah sumber belajar yang tidak akan pernah habis untuk dieksplorasi, dikembangkan dan dijadikan media pembelajaran yang menarik bagi siswa didik. Alam mengajarkan banyak hal tentang kehidupan, tentang nilai-nilai, tentang kebaikan dan keburukan yang dikomunikasikan dengan bahasanya sendiri. Perkembangan teknologi informasi yang makin pesat telah menggeser pola perilaku anak yang lebih banyak dipengaruhi oleh media elektronik dibanding berelasi dengan alam lingkungannya. Magnet televisi, game komputer, bermain-main dengan handphone adalah keprihatinan mendalam yang terjadi pada anak-anak. Tanpa disadari, telah begitu banyak yang terlewati oleh anak dari kearipan alam dan lingkungan yang menjadi ruang hidup mereka.
Mendidik adalah proses panjang dan sistematis yang harus ditempuh untuk menjadikan seseorang menjadi manusia terdidik. Mendidik berbeda dengan mengajar yang dapat diartikan sebagai proses transfer ilmu pengetahuan kepada peserta ajar yang mengandalkan pada acuan kurikulum, silabus, dan metode pembelajaran yang digunakan seorang pengajar. Mendidik mengandung makna dan tujuan yang lebih besar dan subsantif sebagai upaya perubahan tingkah laku dan moral atitude siswa didik ke arah yang lebih baik. Anak didik tidak hanya disiapkan agar siap bekerja, tapi juga bisa menjalani hidupnya secara nyata sampai mati. Anak didik haruslah berpikir dan pikirannya itu dapat berfungsi dalam hidup sehari-hari.
Untuk dapat menumbuhkan rasa mencintai lingkungan, kita bisa menengok ke masa hidup nenek moyang kita. Tengok dan resapi kearifan lokal apa saja yang sudah diwariskan nenek moyang pada bangsa Indonesia. Nenek moyang mengajarkan arti penting menjaga lingkungan hingga cara memperlakukan lingkungan dengan baik. Nenek moyang kita memiliki kepekaan yang tinggi pada lingkungan yang memberinya kehidupan. Nenek moyang kita sangat sadar apabila sumber kehidupan mereka berasal dari alam. Alam memberi mereka pelajaran hidup dan mengajari mereka pola hidup yang baik. Dengan kondisi Indonesia yang seperti sekarang, dibutuhkan usaha serius untuk menciptakan manusia yang cinta lingkungan.
Salah satu upaya yang bisa ditempuh ialah dengan menciptakan cinta lingkungan melalui pendidikan. Institusi pendidikan dapat dijadikan sebagai batu loncatan yang baik untuk menanamkan nilai-nilai cinta lingkungan. Bukankah pada masa sekarang anak-anak amat gemar mencari ilmu hingga gelar tertinggi.
Cara menciptakan cinta lingkungan diwujudkan dengan mengkombinasikan pendidikan dan nilai-nilai kearifan lokal. Kerarifan lokal senantiasa dikembangkan lantas diterapkan dalam dunia pendidikan melalui kegiatan belajar mengajar. Cara mengajarnya tidak perlu menggunaan teori karena ini memerlukan praktik langsung di lapangan. Buat pembelajaran yang efektif menggunakan langkah nyata disertai diskusi dengan topik menarik terkait lingkungan.
Pemerintah tidak perlu bersusah-payah memasukkannya dalam suatu kurikulum. Menumbuhkan cinta lingkungan di dunia pendidikan dapat diselipkan dalam mata pelajaran tertentu yang berkaitan dengan lingkungan. Budaya mencintai lingkungan menjadi sesuatu yang penting dikembangkan di dunia pendidikan karena banyak anak Indonesia yang belajar di bangku sekolah. Anak-anak inilah yang akan menjadi generasi penerus dan pembangun bangsa. Mereka yang akan menentukan kebijakan mengenai lingkungan. Apabila mereka mencintai lingkungan sejak dini, mereka pasti akan memberi kebijakan terbaik bagi perbaikan lingkungan negara yang semakin tua ini.
Rumusan maslah
1. Apa yang di maksud pendidikan lingkungan hidup ?
2. Bagaimana proses yang harus dilakukan dalam menumbuhkan cinta lingkungan melalui pendidikan ?
Tujuan
1. Untuk memperkenalkan kepada anak betapa pentingnya lingkungan
2. Untuk mengajarkan tentang alam sekitar
3. Untuk memperkenalkan lingkungan dapat dijadikan sebagai sumber belajar
Manfaat
1. Agar anak dapat mengetahui pentingnya lingkungan sejak usia dini
2. Agar dapat menumbuhkan kesadaran mencintai serta menjaga lingkungan sejak dini
3. Manfaat dapat ditujukan pada penulis yakni agar dapat mengaplikasikan teori yang telah dipelajari pada mata kuliah Ekologi.
Sasaran
Sasaran yang di tujukan untuk pendidikan cinta lingkungan sejak dini adalah Anak-anak yang berusia 5 sampai 12 tahun, terutama Anak Sekolah Dasar. Dengan mengajarkan cinta lingkungan sejak dini, anak akan memperlakukan lingkungan dengan baik. Anak pada usia tersebut lebih mudah menerima pengajaran apa pun. Pengajaran tersebut akan lebih diterima apabila diajarkan oleh orang yang sesuai, seperti orang tua dan guru.
Komponen Kegiatan
Adapun beberapa komponen kegiatan yang dapat di lakukan dan diajarkan secara sederhana pada anak usia 5 sampai 12 tahun agar mereka cinta pada lingkungan.
- Mengajari anak untuk menghemat energi listrik dan energi lain yang dekat dengan lingkungannya.
- Mengajari anak untuk lebih bijak dalam memakai air dan memilih menggunakan air yang bersih.
- Mengajak anak untuk belajar sekaligus berekreasi di alam bebas yang lingkungannya masih asri.
- Memberi contoh nyata pada anak-anak tentang cara mencintai lingkungan.
- Mengajarkan pada anak untuk mendaur ulang sampah yang sudah tidak terpakai.
- Mengajarkan pada anak cara berkebun dan menanam pohon untuk penghijauan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar