Jumat, 09 November 2012

milki amirus sholeh: tugas 8: penelitian pandangan agama pada ormas dan parpol

MANIFESTASI NILAI AGAMA DALAM PANDANGAN NASIONALISME
PARTAI AMANAT NASIONAL (PAN)
Nama   : Milki Amirus Sholeh
Nim     : 1112051000138
a)      Latar belakang
Sebuah pendekatan akan nilai –nilai agama yang terkandung dalam sebuah partai merupakan penelitian yang memang padat akan beberapa macam–macam perbedaan terutama jika penelitian yang dilakukannya merupakan penelitian yang ditujukan terhadap partai politik yang sudah sangat jelas menonjolkan sisi dari apa  yang menjadi landasan nya, di Indonesia yang merupakan Negara yang banyak terkandung partai-partai (multi partai) yang setiap partai dengan satu yang lainnya berbeda dalam pandangannya , baik yang mengedepankan nilai nasionalis , demokrasi maupun agama sekalipun
            Dalam pendekatan untuk menhantarkan suatu fakta dan bukti adanya suatu percikan nlai agama dalam suatu partai maka dalam penelitian ini lebih mengacu pada partai yang lebih bersebrangan atau dalam artian lebih menonjolakan nilai nasionalis sebagai bahan sample nya penelitian ini memilih partai amanat nasional (PAN) sebagai bahan acuan terhadap pembedahan akann kemungkinan nilai nilai agama sebagai pacuan partai amanat nasional ,  lebih pentingnya lagi partai amanat nasional juga merupakan partai yang sejak lama berperan aktif dalam ranah perpolitikan bangsa dan seperti ditelisik pertai ini berdiri sejak 14 tahun lalu , dan telah banyak pula getar getirnya perjalanan parpol PAN , sedangkan dalam pandangan politiknya merupakan percikan rasa nasionalisme
            Partai PAN sendiri yang kita tau juga merupakan partai yang cukup aktif dalam kegiatan sosial diantaranya dalam dukungannya pada pendidikan dan bantuan sosial pada kaum duafa , partai yang didirikan oleh prof.amien rais ini bisa terbilang sudah cukup kaya akan pengalaman baik dalam kebangsaan maupun perhatiannya pada rakyat yang terwujud dalam visi dan misi
            Dengan penulisan penelitian ini guna menelaah tentang nilai manifestasi keagamaan yang terkandung dalam menjalankan partai serta asumsi tentang  dasar pada agama , diantara hal yang menyebabkan keragu-raguan pada parpol dikarnakan beberapa tahun terakhir parpol juga banyak yang ikut berperan dalam keagamaan seperti yang telah disebutkan diatas terkadang menimbulkan tanda Tanya apakah tindakan parpol itu tulus akan sikapnya ataukah ada tujuan yang memang diharapkan oleh parpol, dengan manusia penganut agama yang amat pluralis , Indonesia bisa juga merupakan tempat yang sangat strategis dalam pemampaatannya entah itu yang positive ataupun ada kepentingan untuk partai itu sendiri
b)     Pertanyaan pokok
 
1)      Butuhkah nilai-nilai agama sebagai nilai terapan dalam partai partai PAN ?
Dalam pertanyaan ini dialakukan guna mendapatkan keterangan dengan yang terkait dalam kepastiannya apakah dalam partai nasionalis juga ada unsur serapan dari nlai agama ataukan bersikap netral , hal ini dilakukan berkaitan dengan banyak oleh partai amanat nasional (PAN) beberapa bulan terakhir yang melakukan bentuk kegiatan yang bersifat keagamaan seperti adanya menyediakan qurban pada idhul adha, serta banyak pula kegiatan yang lain yang pada dasarnya digolongkan pada kegiatan keagamaan
2)      Jika ada nilai percikan agama dalam partai PAN  bagaimana manifestasi nilai agama oleh partai PAN ?
Pertanyaan ini di lakukan untuk meneliti jika ada asas agama dalam visi misi partai amanat nasional maka manifestasi apasaja yang telah dilakukan oleh partai amanat nasional dalam mewujudkannya
c)      Metode penelitian
Metode penelitiaan          : kualitatif ,metode ini digunakan guna menggali lebih dalam tak hanya dalam menelisik pandangan agama  tapi juga menelisik peran dan gerak parpol dalam menjalankan kinerja nya yang pada dasarnya mengunakan manfestasi nilai agama
Waktu                              : 07 november 2012 , jam 14:00-16:30
Tempat                             : kantor pusat partai amanat nasional (PAN)
                                          Jl. Tb .simatupang . Jakarta selatan
d)     Gambaran tokoh
nara sumber Anton Syafriuni.s.sos beliau  meruapakan wakil sekretaris jendral dari DPP PAN pusat , dalam kapsitasnya beliau juga merupakan tokoh dalam partai yang juga berpengalaman dalam seluk beluk partai itu sendiri , tak hanya sebagai pengurus partai tapi beliau juga merupakan tokoh yang cukup aktif baik dalam pendidikan seperti menjadi dosen dan pengamat politik, dengan kata lain beliau juga banyak faham akan bagaimana partai PAN  dimata beliau
e)      Analisis
Dalam sebuah partai seluruh serapan nilai nilai yang baik itu akan dimasukkah kedalam kaidah pedoman apalagi agama , karena sebuah partai gerak dan perjalanannya juga masih dalam etika serta nilai moral , etikalah yang mungkin dalam artian sempitnya adalah representasi dalam agama bagi partai terutama bagi partai amanat nasional (PAN) sendiri , namun dalam batasannya sebagai tujuan utama untuk kemajuan bangsa maka nilai agama tak tertuju pada satu dasar agama karena Indonesia meupakan Negara yang majmuk dengan berbagai kepercayaan yang ada didalamnya maka perlunya toleransi pada kedudukan agama , semua agama itu dalam penerapannya juga baik, dalam partai PAN tak terbatas bisa dari kalangan  kalangan , namun dalan tatarannya itu demi terwujudnya bangsa yang saling mengargai, dengan hal ini pulalah partai PAN tak hanya menjadikan landasan memajukan Negara pada rasa nasionalisme tapi juga ada nilai agama yang nantinya memberikan ukuran bagaimana baiknya suatu Negara , dalam platform  partai PAN sendiri juga ditulis
            "partai PAN adalah partai terbuka bagi warga Negara Indonesia laki laki dan perempuan yang berasal dari berbagai pemikiran , latar belakang etnis maupun agama, dan mandiri"
            Dalam visi partai PAN pun agama merupakan pacuan pada partai namun lebih pada toleransi agama agar terwujudnya kesatuan negri , pedoman yang lain bedasarkan nilai pancasila sebagai asas kebangsaan yang juga didalamnya terkandung pada sila pertama adanya unsur agama, dengan kata lain lebih pada manifestasi nilai kepancasilaan yang menghargai perbedaan
            Sedangkan untuk nilai manifestasinya partai PAN mengembalikan kepada tujuan semula, bahawa manifestasi dalam partai PAN percikannya bisa dituangkan pada bentuk torehan pada nilai sosial dalam masyarakat yang plural hal ini dimungkinkan agar indonesia bukan miliki salah satu agama mayoritas tapi merpakan seluruh manifestasi dari seluruh nilai agama yang baik untuk kemajuan bangsa, jika partai PAN menggunakan serta penekanannya pada nilai nilai agama maka kita pula akan mengingkari keberagaman yang telah membangun sebuah bangsa dan ini  bisa diperjelas dengan visi utamanya
            "terwujudnya PAN ebagai partai politik terdepan dalam mewujudkan masyrakat madani adil dan makmur , pemerintahan yang baik dan bersih di dalam Negara Indonesia yang demokratis  dan berdaulat , serta diridhoi allah SWT , tuhan yang maha esa"
            Dengan demikian partai amanat nasional tak hanya harus bergerak dalam kepentingan politik tak juga terjun langsung pada problematika dan juga mengawasi keamanan masyrakat bangsa yang aman tentram dan damai dan itu lah manifestasi paling tinggi dalam partai amanat nasional (PAN)
            Agama dalam pandangan partai nasionalis bukanlah sebuah praktek ajaran yang dijalankan melainkan suatu realitas keagamaan yang mesti dikukuhkan , dan siapapun itu jika ingin menjadi bagian yang besar nilai etika dan moral yang merupakan ajaran penting agama harus diletakkan dalam visi dan misi parpol , proses inilah yang nanti akan menghasilkan kesenaraian pada manusia, dan kembali pada yang awal bahwa parpol bukanlah kendaraan, tidak hanya memberikan sumbangsih pada masyrakat sendiri  tapi juga adanya pengamalan pada praktek kehidupan,
            Bhineka tunggal ika sebagai suara dari sila pertama yang berbentuk pesan agama lebih direfresentasikan sebagai ikatan yang harus kuat dalam toleransi agama , dan tugas ini pula menjadi pandangan partai amanat nasional, dengan tingkat kepercayaan yang tinggi oleh masyrakat nusantara  maka tugas pun akan lebih berat apalagi berhadapan pada mayrakat majmuk yang mempunyai berbagai problema , dan jika hal ini terus dijalankan dan dipelihara bukan tidak mungkin Negara Indonesia yang berbhinka tunggal ika akan terwujud
             Tapi kendala sering dihadapi dalam mewujudkan sebuah manifestasi dalam agama diataranya pertentangan antar agama namun partai amanat nasional (PAN) juga akan menyikapi dengan secepatnya , agama adalah rahmat bagi manusia tapi terkadang bisa menjadi sebuah bencana jika selalu dibiarkan terlalu banyak gesekan , maka sebagai partai nasionalis yang berkepribadian kebangsaan maka peran dalam partai dibutuhkan
            Dengan asumsi lain hal ini juga bisa mendatangkan income pada partai amanat nasional , dalam kaitan selanjutnya hal yang tak bisa ditolak bahwa bagi kader partai amanat nasional asas partai merupakan hukum dan aturan kedua setelah agama karena adanya tuntutan dalam menjalankannya karena hal itu juga dijadikan sebagai letak loyalitas pada partai dari para participant.



IMPLEMENTASI AGAMA DALAM FORUM KOMUNIKASI ANAK MUDA BETAWI
(FORKABI)
Nama   : Milki Amirus Sholeh
Nim     : 1112051000138
a)      Latar belakang
Forkabi merupakan organisasi yang tumbuh dalam masyrakat yang khususnya pada komunitas betawi , tujuan terbentunya organisasi yang di rampungkan dengan nama forum anak muda betawi , lebih jelasnya lagi bahwa dalam terbentuknya organisasi ini terdorong dari suatu permasalahan yang melingkupi masyrakat betawi yang mulai tergerus zaman sehingga sulit didapatkan dengan kesatuan dalam satu wilayah yang tetap, pada awalnya betawi merupakan kumpulan dari berbagai etnis mulai dari arab dan cina (mayoritas) namun sekarang telah tumbuh menjadi masyarkat multi etnis karena telah bercampur dengan berbagai macam etnis
            Hal inilah yang terus diusahakan oleh forkabi sebagai forum dari komunitas betawi dari sekian banyak perkumpulan organisasi betawi yang ada saat ini dengan penelitian ni pula kita juga harapkan apa sebenarnya pokok dari berdirinya karenanya seperti kita ketahui mayoritas orang betawi merupakan penganut agama mayoritas yang ketat dan bisa dikatakan merupakan bagian dari cita cita , berangkat dari itu penelitian ini tak hanya mengakaji tentang nilai kereligian dalam forkabi sendiri tapi bisa ditarik lebih jauh pada aspek sosialnya
            Dengan keyataan dilapangan bahwa orang betawi banyak yang menganut agama islam apakah nantinya juga akan berimbas pada forum ku anak betawi (forkabi) sendiri sebagai wadah dari organisasi kebetawian , yang bisa juga dikatakan merupakan penduduk asli Jakarta dalam anggapannya
            Akhir akhir ini pula terjadi beberapa gesekan antar ormas yaitu dari pihak ormas betawi dengan ormas yang lain , dan ini apakah nanti ada indikasi adanya pembelaan pada asas tertentu bisa juga dalam lingkup agama ataukah dalam lingkup antar kelompok, dengan jelas bahwa penelitian ini adalah bentuk memahami gejala dan lingkup tentang ormas forkabi sendiri.
            Pertanyaan pokok
 
1)      Bagaimanakah peran agama dalam kepemudaan forkabi dan masyarakat betawi yang mayoritas beragama ketat?
Dalam pertanyaan ini diharapkan akan mendapatkan beberapa data seberapa tanggapan mereka terhadap adanya forum  forkabi serta adanya peran signifikan agama dalam menjalankan sebauah organsasi, pertanyaan ini juga menggali kemungkinan terbentunya organisasi keagamaan dalam forkabi dengan partisipant yang juga menyebar di area Jakarta , dan ini pun juga kadang luput dalam pandangan kita , walaupun forkabi bukan organisasi tunggal dalam masyrakat betawi tapi juga kita rasakan dari kalangan sekitar Jakarta yang juga merasakan peran dari forkabi sendiri ,dan hal ini yang tak bisa dinafikan keberadaanya dan pengaruhnya
2)      Perlukah nilai agama diterapkan dalam forkabi dan kira kira bentuknya seperti apa ?
Termin ini berdasarkan banyak peran dalam tak hanya dalam lingkup kekeluargaan betawi tapi dari kenyataanya terkadang forkabi sering melakukan bakti sosial, dan kegiatan keagamaan , hal ini pula yang membuat bertanya mungkinkan dengan diterapkannya suatu pesan keagamaan dalam forkabi bisa lebih baik ataukah lebih buruk 
b)     Metode penelitian
Metode penelitiaan          : kuantitatif, metode ini saya rasa tepat dengan berdasarkan persebaran ormas forkabi yang amat luas di Jakarta khusunya, dan ini akan memungkinkan mendapatkan sample dari random data yang beragam dari satu wadah yaitu forkabi
Waktu                              : 08 november 2012 , jam 14:00-16:30
Tempat                             : pasar minggu ,Jakarta selatan dan
                                          Rawa belong , Jakarta barat
c)      Gambaran tokoh
Ahmad dahlan .s.sos   : Pembina utama forkabi (nara sumber utama)
Zulkifli hasan              : participant
Abdullah yasin            : participant
Muhammad sodikin    : anggota
Idrus shahab                : anggota
Kamaluddn harahap    : anggota
Muhammad syarifuddin: anggota
Jihat alamsyah             : anggota
Maskur ahmad                        : anggota
Helmy yahya               : anggota
Chairul razak               : anggota
Ahmad mumtaz raiz    : anggota
Putra jaya Husain        : anggota
Taufik abdillah            : anggota
Chairil anwar               : anggota
Ahmad bakri Husain   : anggota
Ali farhan                    : participant
Darwis habibi              : anggota
Ahmad maulana          : anggoa
Aries saputra               : participant
Mustofa arifin             : anggota
Decky umammur rais  : anggota
Deden zainuddin        : anggota
Ahmad zikrillah          : anggota
Zainuddin umar          : anggota
Muhammad najib        : anggota
Muhammad aidillah p : anggota
Rahman hakim            : anggota
Asep saipullah             : anggota
Radytia                       : anggota
Kusni mubarok            : anggota
Haryanto                     : anggota
Didin hafiluddin         : anggota
d)     Analisis
Dalam menggunakan metode wawancara dengan memperhatikan fokus dari jawaban maka dapatlah diketahui dari para sumber bahwa peran agama dalam pandangan mereka dapat dibuktikan dengan table:
HASIL JAWABAN RESPONDEN
PRESENTASE
 
DITEKANKAN
 
62 %
BIASA SAJA
 
17%
TIDAK TERLALU DITEKANKAN
 
21%
 
KET: jawaban ditekankan dikarnakan dalam masyarakat kebanyakan masalah yang dihadapi cendrung akan pada persoalan pada agama dan moral , sehingga begitu juga dengan organisasi forkabi ,dan mereka melihat dari mayoritas dalam keanggotaan forkabi dinominasi para agama islam
KET: jawaban biasa  mereka juga merasan bahwa dalam penerapannya bahwa forkabi sendri bukan kelompok keagamaan melainkan masyarakat totalistic yaitu betawi
KET: jawaban tak terlalu ditekankan dikarnakan dalam tubuh para masyrakat betawi juga ada segelintir yang bukan agama mayoritas di dalam orang betawi seperti keturunan cina denganagama konghucunya , jadi keterikatan inilah yang diharapkan agar dapat menjadi sebuah nilai toleransi
       Dalam kelanjutannya dalam wawancara menanyakan peran nilai keagamaan perlu atau tidaknya dalam lingkup forkabi sendiri, walaupun juga dalam hal ini akan bicara tentang pengamalan dilapangan yang mereka lakukan dalam kinerja organisasi maka didapatlah hasil dalam bentuk table:
 
HASIL JAWABAN RESPONDEN
 
PRESENTASE
PENTING
35 %
 
RAGU-RAGU
15 %
 
TIDAK PENTING
50 %
 
 
KET: jawaban penting diperoleh dari sejuamlah responden yang beranggapan dengan penerapan nilai agama titik fokus serta penyelesaiannya lebih gampang dikarnakan dalam agama sudah sangat dijelaskan, untuk forkabi sendiri karena mayoritas beragama islam maka juga amat penting dalam penerapan dan dijadikan asas
KET: jawaban ragu-ragu diperoleh dari renponden yang beranggapan jika nilai agama di jadikan tolak ukur maka dikawatirkan adanya gesekan perubahan dari ormas menjadi organisasi kegaamaan
KET: jawaban tidak penting diperoleh dari responden yang lebih menekankan kebersahajaan dan kompleknya anggota dari ditakutkan nanti dari segelintir orang akan banyak keluar dari keanggotaan forkabi, karena pada identitasnya seperti kita ketahui bahwa forkabi terbentuk dari penyatuan masyrakat betawi bukan dari keagamaan betawi itu sendiri, jadi sangat disayangkang jika hal ini akan di tekankan pada forkabi
Dari data yang didapat dari penelitian diatas maka akan menyimpulkan suatu asumsi bahwa forum komunikasi anak muda betawi (forkabi)  adalah organisasi kemasarakatan dan bukan keagamaan dan betentangan dengan sikap toleransi yang dilakukan oleh forkabi, dalam lingkupnya forkabi juga sering berpartisipasi dalam pengamanan hari natal dan masih kegiatan lainnya ,  namun yang menjadi titik simpulnya bahwa dalam nilai agama itu hanya diimplementasikan dalam kesosialan semata dengan tujuan kebersahajaan demi terbentuknya komunitas betawi yang lebih solid kedepannya.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Cari Blog Ini