Rabu, 14 November 2012

AnggaSatriaPerkasa_Jurnalistik1B_InstitusiSosial

PROGRAM SEKOLAH GRATIS UNTUK WARGA KURANG MAMPU DI LINGKUNGAN  RT. 05 RW. 02 SARUA INDAH

Peniliti:

Angga Satria Perkasa

JURNALISTIK 1-B

NIM (1112051100045)

 

I.                  LATAR BELAKANG :

Saat ini banyak anak-anak dari kalangan keluarga tidak mampu yang tidak dapat bersekolah. Anak-anak adalah calon masa depan bangsa yang harus kita jaga. Agar masa depan tersebut menjadi cerah sebaiknya sejak dini anak-anak diberikan pendidikan yang baik. Dengan memberikan fasilitas sekolah gratis, para orang tua yang mungkin kurang mampu dalam hal ekonomi dapat segera mendaftarkan anak-anak mereka.

Banyak sekolah-sekolah di daerah pelosok yang sudah berdiri tetapi pemerintah tidak memberikan perhatian yang khusus terhadap sekolah itu. Sehingga banyak anak-anak di Indonesia yang tidak bersekolah. Banyak juga dari mereka yang hijrah ke Ibukota diajak oleh oknum-oknum tidak bertanggungjawab dan menjadikan mereka pengemis-pengemis di setiap sudut kota. Banyak juga orang tua yang mengajak anak mereka datang ke Jakarta dengan alasan mengadu nasib di Ibukota, tetapi yang terjadi mereka hanya menambah daftar panjang warga yang masuk ke dalam kategori tidak mampu di Jakarta. Hal ini harus segera dihentikan.

Ada banyak manfaat dan tujuan dari didirikannya Sekolah Gratis.

Manfaat:

·         Menyalurkan kegiatan-kegiatan positif dari anak-anak

·         Memberikan pendidikan yang baik kepada anak-anak

·         Memberikan motivasi anak-anak agar mereka bersemangat dalam menuntut ilmu

Tujuan:

·         Mengurangi angka anak yang tidak bersekolah

·         Mewujudkan program wajib belajar enam tahun

·         Mengurangi beban orang tua untuk membiayai anak mereka dalam menuntut ilmu

·         Menciptakan pemuda-pemudi bangsa yang berhasil di masa depan

 

II.               PERTANYAAN POKOK PENELITIAN :

Pertanyaan pokok :

1.      Bagaimana cara meyakinkan para orang tua untuk mendaftarkan anaknya dalam program sekolah gratis?

2.       Apakah metode pengajaran di sekolah gratis sama dengan metode pengajaran di sekolah umum?

Pertanyaan tambahan:

1.      Sudah berapa lama sekolah gratis ini berdiri?

2.      Bagaimana respon warga saat didirikannya sekolah gratis?

3.      Apakah sejauh ini anak-anak merasa senang bersekolah di sekolah gratis?

4.      Sudah berapa banyak anak-anak yang mengenyam pendidikan di sekolah gratis ini?

5.      Apa harapan anda untuk sekolah gratis ini kedepannya?

 

III.            METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan : Kualitatif. Yaitu metode sosiologi yang prosesnya mengambil data secara langsung, dimana peneliti sebagai instrument. Metode ini dilakukan dengan dasar mencari data-data yang kuat lalu dilakukan wawancara terhadap narasumber.

 

Wawancara ini dilakukan pada :

Lokasi : Rumah Pak RT 05/02 Kel. Sarua Indah, Kec. Ciputat Tanggerang Selatan

Tanggal : 12 November 2012

Waktu : Pukul 14.00 WIB

 

IV.            Gambaran Subjek dan Objek Penelitian

Bapak Amri ( Jakarta, 5 Mei 1970 ) ialah seorang kepala RT 05 RW 02 Kelurahan Sarua Indah Kecamatan Ciputat Tanggerang. Ia sudah menjabat sebagai Ketua RT sejak sembilan tahun lalu. Selama menjadi seorang kepala RT beliau sangat bijaksana dalam memimpin warga. Beliau sangat mengedepankan kepentingan warganya.

Beliau juga sangat perhatian kepada warganya yang kurang mampu. Beliau sangat serius dalam usaha-usahanya dalam mensejahterakan semua warganya. Salah satu usahanya yang sangat menarik perhatian saya yaitu usahanya dalam mendirikan sekolah gratis untuk warga yang tidak mampu. Beliau begitu arif dalam mendirikan sekolah ini. Sampai sekolah ini pun bisa berdiri.

Pada kesempatan kali ini saya akan melakukan penelitian dengan tema PROGRAM SEKOLAH GRATIS UNTUK WARGA KURANG MAMPU DI LINGKUNGAN  RT. 05 RW. 02 SARUA INDAH. Saya memilih untuk meneliti hal ini karena saya tertarik dengan semangat Pak Amri dalam mendirikan sekolah ini.

 

V.               Analisis

Sekolah ini sudah berdiri sejak enam tahun yang lalu. Dalam pembangunannya memakan waktu hingga tiga tahun. Cukup lama dalam masa pembangunannya karena di awal masa pembangunannya sulit sekali bagi Pak Amri dan orang-orang lain yang ada di belakangnya mendapatkan izin, donatur, biaya dan lain-lainnya untuk membangun sekolah ini. Butuh proses yang panjang bagi mereka dalam hal mendapatkan izin untuk membangun sekolah. Tapi akhirnya izin itu datang dan kami pun bisa membangun sekolah ini.

Saat sekolah ini berdiri awalnya warga tidak terlalu tertarik karena mereka mengira sekolah ini tidak serius dalam menjalankan sistem pendidikannya. Mereka lebih memilih anak mereka tidak bersekolah dan diajarkan untuk mencari uang. Tetapi perlahan-lahan Pak Amri dan anggota lainnya berhasil meyakinkan warga untuk mempercayakan anaknya diberi pendidikan di sekolah gratis ini. Banyak cara yang sudah mereka lakukan, mulai dari penyuluhan kepada semua warga pentingnya pendidikan bagi anak-anak sejak dini, lalu dijelaskan sistem pendidikan di sekolah gratis ini sama dengan sekolah-sekolah lainnya, lalu warga juga diyakinkan bahwa sekolah gratis ini tidak akan mengambil sedikitpun uang dari warga. Semua biaya ditanggung oleh pemerintah dan donatur-donatur yang sudah berbaik hati menyumbangkan sebagian uangnya untuk sekolah ini. Pada akhirnya warga pun percaya pada Pak Amri dan anggota lainnya.

Para orang tua lalu mulai mendaftarkan anak-anaknya untuk menuntut ilmu di sekolah ini. Mereka merasa senang akhirnya anak-anak mereka bisa bersekolah dan mendapatkan pendidikan yang baik. Para orang tua tidak dibebankan biaya sedikitpun untuk sekolah anaknya. Seragam sekolah diberikan gratis untuk para muris, begitu juga buku kami berikan dengan sistem meminjam dengan catatan buku tersebut tidak boleh rusak.

Sejauh  ini anak-anak merasa sangat senang bersekolah di sekolah gratis ini. Mereka senang karena selain belajar juga mereka bisa bermain dengan teman-teman lainnya. Anak-anak pun tidak diberatkan dengan pelajaran yang melulu diberikan, di waktu-waktu tertentu mereka juga diajak bermain sambil belajar oleh pengajar-pengajar yang ada di sekoalh itu.

Sampai saat ini sudah 136 anak yang sudah mengenyam pendidikan di sekolah ini. Belum ada alumni dari sekolah ini, tahun ini adalah tahun pertama kami akan menjumpai Ujian Akhir Nasional. Anak-anak yang berada di tingkat kelas 6 sangat bersemangat menyambut Ujian Nasional karena akhirnya mereka akan memasuki Sekolah Menengah Pertama.

Harapan Pak Amri untuk sekolah ini kedepannya semakin banyak lagi anak-anak dari keluarga yang tidak mampu mengenyam pendidikan di sekolah ini. Lebih baik mereka belajar daripada mereka harus berkeliaran di jalanan. Dan semoga pemerintah semakin perhatian kepada sekolah ini, tidak hanya sekolah ini tetapi sekolha-sekolah lain yang sangat membutuhkan perhatian dari pemerintah terutama sekolah-sekolah yang berada di daerah pedalaman seperti Papua dan daerah-daerah lainnya.

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

·         www.google.com

·         www.wikipedia.com

·         Narasumber : Bpk. Amri (Ketua RT 05 RW 02)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini