Rabu, 14 November 2012

Institusi Sosial_Dwinda Nur Oceani_JNRL1B_laporan1

 

Judul Penelitian :

"Peranan Guru BK dalam Mengantisipasi Bullying di Sekolah"

 

Peneliti :

Nama   : Dwinda Nur Oceani

NIM    : 1112051100039

 

 

I.                   Latar Belakang

Maraknya aksi kekerasan saat ini yang dilakukan oleh banyak kalangan masyarakat menimbulkan banyak masalah. Dari mulai jatuhnya korban meninggal hingga akhirnya dijadikan contoh oleh banyak kalangan anak muda (siswa/i). Aksi bullying menjadi kasus nyata imbas aksi kekerasan saat ini. Banyak anak yang memanfaatkan aksi bullying sebagai alat atau jalan pintas untuk menindas orang lain atau mengancam dengan kekerasan secara terus-menerus dan biasanya pelaku melakukan bullying memiliki motivasi  untuk  pencitraan dirinya agar dianggap hebat, kuat dan berkuasa. Adapun faktor penyebabnya, dan bagi korban aksi bullying akan merasakan krisis kepercayaan diri yang menyebabkan siswa/siswi tersebut dijauhi oleh teman-temannya, sulit untuk bersosialisasi dan pada akhirnya tidak memiliki kepekaan sosial. Disini peranan orang tua, guru/lingkungan sekolah dan lingkungan sekitar itu sangat berpengaruh dalam pembentukan psikologis siswa/siswi karna anak itu sangat membutuhkan perhatian yang lebih dalam hal menyalurkan aspirasinya dan keinginannya, komunikasi yang baik juga harus diterapkan untuk membentuk sikap dan sifat keterbukaan dalam segala hal agar tidak terjadinya kesalah pahaman.

Aksi bullying banyak terjadi di sekolah-sekolah menengah pertama sampai menengah atas. Kasus ini harus ditemukan titik pemecahan masalah karena dapat berimbas pada masa depan anak tersebut. Disinilah dibutuhkan peran guru BK untuk membantu membentuk karakter seorang siswa/i.

 

 

II.                Pertanyaan Pokok

1.      Penyebab seorang siswa melakukan aksi bullying?

2.      Untuk mengantisipasi perilaku bullying, apa yang dilakukan seorang Guru BK?

 

III.             Metode Penelitian

Metode yang digunakan : Kualitatif. Yaitu metode sosiologi yang prosesnya mengambil data secara langsung, dimana peneliti sebagai instrument. Metode ini dilakukan dengan dasar mencari data-data yang kuat lalu dilakukan wawancara mendalam terhadap narasumber.

Lokasi : Ruang BK, SMK YADIKA 5 Pondok Aren

Waktu : Pukul 14.19 WIB , 14 November 2012

 

 

 

IV.             Gambaran Subyek/ Obyek  Penelitian

Gambaran subyek :Sukma Ria Emma wati,S.pd kelahiran Depok, 18 November 1983 lulusan UNINDRA PGRI, FIPPS, BK , yang menjabat sebagai guru BK di SMK Yadika 5 dari tahun 2008 s/d sekarang selain itu beliau juga bekerja sebagai freelance tutor di LSM Witayani, beliau sangat concern/ memperhatikan masalah bullying disekolah sehingga ketika ada kasus bullying disekolah langkah pertama yang dilakukannya adalah pendekatan terhadap murid yang melakukan bullying atau korbannya  .

Obyek penelitian : Bullying berasal dari kata Bully, yaitu suatu kata yang mengacu pada pengertian adanya "ancaman" yang dilakukan seseorang terhadap orang lain (yang umumnya lebih lemah atau "rendah" dari pelaku), yang menimbulkan gangguan psikis bagi korbannya (korban disebut bully boy atau bully girl) berupa stress (yang muncul dalam bentuk gangguan fisik atau psikis, atau keduanya; misalnya susah makan, sakit fisik, ketakutan, rendah diri, depresi, cemas, dan lainnya). Apalagi Bully biasanya berlangsung dalam waktu yang lama (tahunan) sehingga sangat mungkin mempengaruhi korban secara psikis. pengalaman yang biasa dialami oleh banyak anak-anak dan remaja di sekolah.

 

V.                Analisis

Ada beberapa faktor dan penyebab dari aksi bullying, penyebabnya bisa dari pengalaman seorang siswa/i yang pernah disakiti atau ditindas sebelumnya sehingga menimbulkan rasa ingin membalas/membalas dendam dengan cara membully orang lain yang memiliki tujuan agar apa yang dia lakukan bisa memberi kepuasan tersendiri untuk dirinya , sebenarnya belum tentu yang melakukan bullying itu bersalah maka ada latar belakang juga yang menyebabkan seorang siswa/i melakukan bullying bisa dari meniru perilaku orang tua atau dari tempat pergaulanya atau trauma psikis yang pernah dirasakan.

Untuk mengantisipasi terjadinya bullying dilingkungan sekolah seorang guru BK memiliki wewenang atau kewajiban untuk Mensosialisasikan kepada siswa/i mengajarkan bagaimana cara menerapkan etika pergaulan seperti memberikan pendapat dan mendengarkan pendapat teman, perhatian dari semua yaitu dari orang tua, lingkungan sekolah dan dari lingkungan pergaulan yang baik. Etika pergaulan yaitu sopan santun / tata krama dalam pergaulan yang sesuai dengan situasi dan keadaan serta tidak melanggar norma-norma yang berlaku baik norma agama, kesopanan, adat, hukum dan lain-lain.

Harapan : Agar  siswa/i dapat menerapkan etika dalam pergaulaan dan dapat mengisi waktu dan waktu yang ada dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya, dapat membatasi input yang berasal dari media seperti media online yang dapat merusak moral dari siswa/siswi.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Narasumber   : Sukma Ria Emma Wati S.Pd (Guru BK SMK Yadika 5)

-P. Ambarwati S.Pd (Guru BK SMK Bina Informatika)

http://disan99.blogspot.com/

http://walidrahmanto.blogspot.com/

 

           

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini