Karl Marx lahir dari keluarga Yahudi di Trier, Jerman, pada 1818. Marx meraih gelar doktor filsafat dari Universitas Berlin, Marx aktif dalam gerakan buruh dan komunis, Marx sangat berpengaruh terhadap cara berfikir tentang pendidikan dan masyarakat.
Mode Of Production (mode produksi), yaitu elemen dasar dari suatu tahapan sejarah dengan memperlihatkan bagaimana basis ekonomi membentuk hubungan sosial, yaitu cara mengorganisasi produksi. Marx mengidentifikasi terdapat lima mode produksi yang terdapat sepanjang sejarah, secara berurutan komunisme primitif, masa kuno, feodal, kapitalis dan komunis.
Pertarungan Kelas, Marx menyatakan "Sejarah dari semua masyarakat hingga saat ini ialah sejarah perjuangan kelas". Perjuangan kelas berakar dari adanya pembagian kerja dan pemilikan pribadi. Keberadaan pembagian kerja dan pemilikan pribadi menghasilkan kontradiksi yang dalam dan luas pada masyarakat, yaitu antara kelompok yang memiliki (pemilik) dan kelompok yang tidak memiliki serta menciptakan stratifikasi sosial dalam masyarakat yaitu kelas pemilik dan kelas bukan pemilik. Pada masa feodal, kontradiksi terjadi antara tuan tanah sebagai pemilik tanah pertanian dan hamba sahaya sebagai orang yang tidak memiliki alat produksi, yang bekerja bagi tuan tanah. Kontradiksi dialektis antara tuan tanah dan hamba sahaya menghasilkan sintesis masyarakat kapitalis melalui perubahan cara produksi dan kekuatan produksi meliputi perkembangan teknologi baru seperti ditemukan mesin uap, pemintal dan industri lainnya serta perubahan hubungan produksi seperti migrasi penduduk desa pertanian kedaerah industri-perkotaan. Pada masyarakat kapitalus, juga ditemukan kontradiksi yang bersumber pada pemilikan dan pembagian kerja, yaitu antara kelas borjuis, sebagai pemilik alat produksi seperti mesin, gedung dan modal lainnya, dan kelas proletar, sebagai kelompok yang bekerja bagi kepentingan kapitalis. Perbedaan kelas yang ada tak dapat disadari, khususnya oleh kelas proletar.
Kelas proletar tidak memiliki kesadaran kelas, yaitu satu kesadaran subjektif akan kepentingan kelas objektif yang mereka miliki bersama orang-orang lain dalam posisi yang serupa dalam sistem produksi. Konsep "kepentingan" mengacu pada sumber-sumber material yang aktual yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan individu. Keadaan ini disebabkan oleh superstruktur sosial budaya seperti ideologi, agama, dan aturan perundangan dibangun di atas infrastruktur ekonomi, yang notabene dikuasai oleh kelas borjuis. Superstruktur budaya seperti ini menciptakan kesadaran palsu.
Ilmplikasi-implikasi teori Marx tentang masyarakat pada dasarnya berhubungan sebab-akibat. Dengan menelanjangi mekanisme-mekanisme yang berlangsung di dalam ekonomi kapitalis Marx merasa mampu meramalkan keruntuhannya yang segera menyonsong. Selain itu, dilihat dari teorinya tentang produksi pabrik dan stabilitas sistem yang ada di dalamnya, maka dapat ditemukan bahwa ilmplikasi Marx juga merujuk pada revolusi proktarial. Teori Marxian kadang-kadang dikatakan tidak konsisten di dalam dirinya sendiri. Marx tidak berpikir bahwa sebab-sebab material dari tingkah-laku sosial melampaui kesadaran manusia. Ketidak konsisten-an dikatakan terjadi dalam kritik Marx atas moralitas sebagai ungkapan dari kepentingan-kepentingan kelas yang disembunyikan sebagai patokan-patokan hak yang bersifat universal dan dipakai oleh kelas-kelas lain sebagai hasil dari kesadaran palsu. Kelemahan Marx sebagai seorang filsuf moral barangkali adalah dia relatif kurang memberi persetujuan evaluatif mengenai prioritas moral dari kedamaian, kemakmuran, harmoni sosial dan kerja kreatif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar