Nama : Rr. Aisyah Perwitasari
NIM : 1113054100018
Kesejahteraan Sosial 2A
Teori Karl Marx
Kelas Sosial atau golongan sosial merujuk pada stratifikasi (penggolongan) antara insan, atau kelompok manusia dalam masyarakat atau budaya. Berdasarkan karakteristik stratifikasi sosial dapat ditemukan beberapa pembagian kelas atau golongan dalam masyarakat. Konstribusi teoritis Marx pada studi tentang penguasa dan dikuasai telah membangkitkan kontroversi dan polemik dalam serta pengelompokan dalam ilmu-ilmu sosial.
Kesulitan pertama yang langsung kita hadapi ketika membahas mengenai kelas sosial dari pandangan Kral Marx adalah bahwa meskipun Marx sering berbicara tentang kelas-kelas sosial.
Modal Produksi
Dalam tulisan Marx dengan Frederich yang berjudul “Communist Manifesto” tentang proses terhadap aliansi-aliansi dalam dunia kerja. Dalam tulisan selanjutnyaMarx juga memberikan dorongan untuk buruh untuk berjuan agar tidak di tindas para penguasa. Dengan adanya sistem kapitalis menjadikan kaum ploletar terus di eksploitasi oleh kaum borjuis. Karena kaum borjuis merasa memiliki modal dan alat-alat produksi sehingga berkuasa pada kaum plolentar atau buruh. Jika kita lihat secara mendalam tentang ajaran Marx tentang kapitalis sangat tidak relevansi dengan situasi ini, apabila kaum borjuis sebagai penguasa otomatis kaum borjuis tidak akan berkembang dan negara tersebut juga tidak akan berkembang. Hanya dikuasai oleh para pemilik modal. Kaum buruh pun menganggapnya monster yang sangat menkutkan, dan negara harus menjadi lembaga pengayoman untuk semua lapisan masyarakat baik pemilik modal ataupun buruh.
Pertarungan Kelas (Class Struggle)
Teori Class Struggle ini sangan koheren apabila disandingkan dengan karya Karl Marx yang berjudul Manifesto of Communist Party. Konsep pertarungan kelas yang ditulis oleh Karl Marx memerlukan waktu untuk mendongkrak popularistasnya. Pemikiran Marx tentang teori pertarungan kelas ini ialah : “kebebasan dan perbudakan, bangsawan dan kampungan, tuan pelayanan. Kepala dan para tukang atau buruh. Penekanan yang ditekan selalu pada posisi yang kontradiksiantara satu dan lainnya atau secara singkatnya, sebuah fakta ada dalam kehidupan masyarakat terdapat dalam suatu pertarungan.
Teori Kritis
Karl Marx mempunyai dampak mendalam terhadap praktek politik internasional. Mereka juga memiliki pengaruh luas terhadap teorisasi soal kritis. Pemikiran Marx menjadi landasan sekaligus fokus utama tantangan teoritis bagi sebagian besar. Ada berbagai penafsiran membawa konsekuensi yang penting secara teorisasi, retoris, dan hingga politis. Oleh karena problem Internasional sulit yang terkait denga tulisan-tulisan Karl Marx.teori kritis ini ialah salah satu perspektif teoritis yang bersumber pada berbagai pemikiran yang berbeda. Tujuan nya ialah menghilangkan berbagai bentuk dominasi dan mendorong kebebasan, keadilan dan persamaan. Marxisme berasal dari pemikiran Karl Marx beranggapan bahwa sarana produksi dalam masyarakat bersifat terbatas. Dalam kehidupan sosial dikuasai oleh kelompok kapitalis atau disebut pula sistem ekonomi kapitalis. Teori Marx berbicara tentang usaha membuka kebebasan manusia dari penindasan ekonomi.
Impilikasi Marx Akademis dan Pergerakan Sosial
Dalam dunia pendidikan teori ini juga masih berlaku yaitu pendidikan yang didapatkan masyarakat kelas borjuis tentunya berbeda dengan pendidikan yang di dapatkan masyarakat kelas buruh dalam pendidikan sekolah Favorit atau unggulan biasanya di akses oleh kaum borjuis sedangkan kaum buruh hanya bisa mengakses sekolah-sekolah pinggiran. Pendidikan diIndonesia lebih mementingkan struktur sosial artinya sekolah-sekolahnya Favorit berisi orang-orang kaum borjuis. Hal ini berarti seleksi yang dilakukan sekolah di Indonesia masih menggunakan seleksi sosial. Hal ini juga berdampak kepada prestasi belajar yang didapatkan berbeda antara kaum borjuis dan buruh. Karl Marx juga memiliki konstribusi besar atas perannya dalam perkembangan ilmu sosial, dan perlu dijadikan option sebagai paradigma ilmu sosial. Menurut Marx bagi ilmu sosial adalaah cara pandang terhadap konflik. Menurutnya, konflik merupakan sesuatu jangan intern karena pada dasarnya masyarakat memang berbeda-beda kepentingannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar