Rabu, 14 November 2012

INSTITUSI SOSIAL_Anisa Indriani_JNRI/B_Laporan1

 

Judul Penelitian :

"Eksistensi SMK dalam dunia pendidikan"

 

Peneliti :

Nama   : Anisa Indriani

NIM    : 1112051100053 Jurnalistik I/B

 

 

I.                   Latar Belakang

Pada era global seperti ini, kebutuhan akan tenaga profesional di bidang informatika semakin mendesak. Seiring dengan perkembangan teknologi informatika yang semakin meningkat memunculkan banyak Sekolah Menengah Kejuruan yang memiliki spesifikasi kearah teknologi dan informasi.

 

Pada saat ini, SMK masih dipandang sebelah mata oleh kebanyakan orang yang justru seiring berjalannya waktu SMK semakin menunjukkan kreatifitas dan kemampuannya, bahkan SMK dapat bersaing di kancah internasional. Namun, dibalik keseriusan usaha SMK dalam menunjukkan eksistensinya tersimpan dilema yang besar mengenai keseriusan pemerintah dalam membantu dan mendukung kemajuan SMK.

 

Pemerintah dalam hal ini dinilai kurang memfasilitasi Sekolah Menengah Kejuruan yang justru lebih membutuhkan perhatian yang tidak kalah besar dengan sekolah umum atau Sekolah Menengah Atas.

 

 

II.                Pertanyaan Pokok

1.    Bagaimana cara Sekolah Menengah Atas menunjukkan kelebihan yang mereka miliki dan diakui oleh orang lain?

2.    Mengapa sampai saat ini SMK masih dipandang sebelah mata atau tidak terlalu menjamin untuk masa depan?

 

 

III.             Metode Penelitian

Metode yang digunakan : Kualitatif. Yaitu metode sosiologi yang prosesnya mengambil data secara langsung, dimana peneliti sebagai instrument. Metode ini dilakukan dengan dasar mencari data-data yang kuat lalu dilakukan wawancara mendalam terhadap narasumber.

Lokasi : SMK Bina Informatika

Waktu : Pukul 13.00 WIB , 14 November 2012

 

 

 

IV.             Gambaran Subyek dan Obyek  Penelitian

Shinta Dewi, S.pd, M.Kom lahir di Jakarta 30 Juni 1971 yang bertempat tinggal di Komplek Villa Japos, beliau merupakan wakil bidang kependidikan di Sekolah Menengah Kejuruan Bina Informatika yang berdiri sejak tahun 2007, walaupun usia sekolah yang masih terhitung muda, tetapi SMK Bina Informatika ini sudah menunjukkan ke-eksisannya di dunia SMK tingkat kota maupun nasional. Dengan banyaknya prestasi yang telah diraih SMK Bina Informatika ini dapat dikatakan sukses dalam memanajemen pendidikan didalamnya.

Sekolah Menengah Kejuruan merupakan lembaga pendidikan yang bertanggung jawab dalam mencetak dan menghasilkan sdm yang memiliki kemampuan akademis sekaligus mempunya keahlian khusus sesuai dengan program keahliannya masing-masing. Siswa atau siswi SMK memperlajari teori dan melakukan praktek kejuruan sehingga mereka pada saat lulus nanti mempunyai pengalaman yang mantap untuk langsung memasuki dunia kerja.

 

V.                Analisis

Berawal dari analisis dan melihat kebutuhan pasar sekitar 5-6 tahun kemudian di Indonesia membutuhkan adanya tenaga kerja yang mampu menguasai ilmu di bidang teknologi, maka banyak sekolah menengah kejuruan yang membuka jurusan dengan spesifikasi teknologi dan informatika. Cara SMK untuk menunjukkan kelebihan yang mereka miliki, menurut beliau sebenarnya semua sekolah menengah kejuruan bisa menunjukkan kelebihan mereka dengan cara memenuhi 8 point yang diatur oleh pemerintah yang menunjang keterjaminannya pelayanan pendidikan yang baik dalam suatu sekolah menengah kejuruan, misalnya: fasilitas yang baik, tenaga pengajar yang kompeten, pembiayaan, pengelolaan, kelulusan, proses, isi, dll. Dan 8 standar tersebut dan peraturan pemerintah yang dikeluarkan semuanya mengacu kepada pembentukan sekolah yang baik. Namun, yang membedakan suatu sekolah dengan sekolah lainnya hanya cara berfikir dan pemimpin yang paling mendominasi. Apabila seseorang dengan cara berfikir dan berorientasi hanya pada keuntungan maka tidak akan tercapai sekolah dengan kualitas yang baik.

Dan mengapa sampai saat ini SMK masih dianggap sebelah mata, beliau mengemukakan pendapatnya bahwa beliau yakin pada saatnya SMK akan mendominasi, apalagi dengan dibukanya banyak jurusan yang dapat menyalurkan minat dan bakat siswa dan siswi yang baru keluar dari SMP. Peraturan pemerintah juga lebih menganjurkan Sekolah Menengah Kejuruan agar lebih banyak di Indonesia ini karena dapat memberikan kompetensi dasar yang dibutuhkan di dunia kerja. Kurangnya sosialisasi dari pemerintah juga mempengaruhi penilaian masyarakat terhadap SMK, namun di sisi lain ini hal ini menjadi tantangan terhadap tenaga pengajar untuk merealisasikan slogan SMK Bisa!.

Pada intinya setiap organisasi atau lembaga mengharapkan keterwujudan visi dan misi dari lembaga tersebut, dan sebaiknya pemerintah lebih memperhatikan kebutuhan Sekolah Menengah Kejuruan karena tenaga pengajar dan sekolah tersebut turut membantu program pemerintah.

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Narasumber : Shinta Dewi, S.pd, M.Kom

sudarmansmk.blogspot.com

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini