Nama : Mulya Abdullah
Kelas : Manajemen Dakwah 4 A
NIM : 11140530000023
Majlis Nurul Musthofa didirikan oleh Al-Habib Hasan bin Ja'far Assegaf pada tahun 1996. Didirikan pertama kali di kota Bogor tepatnya di rumah ibunda beliau di dekat kramat empang Bogor. Dilaksanakan pada malam minggu. Di dalam nya dibacakan Maulid Simthud Duror karangan Habib Ali bin Muhammad bin Husein AlHabsyi. Setelah membaca maulid dibacakan kitab-kitab para alim ulama terdahulu. Selesai majlis Habib Hasan mengajak rombongan ziarah kepada Habib Abdullah bin Muhsin AlAtthas atau yang sering disebut Habib Kramat Empang Bogor. Minggu pagi nya Habib Hasan mengajak para jamaah nya pergi ke Majlis Habib Ali bin Abdurrahman AlHabsyi di Kwitang, Jakarta Pusat.
Semenjak itu mulai lah Habib Hasan berdakwah di Jakarta. Awal-awal mulai masuk di daerah Ciganjur, Jakarta Selatan. Awal nya majlis ini bernama Majlis Al-Irfan. Habib hanya mengajarkan membaca Ratibul Atthas. Dan majlis ini berdakwah dari rumah ke rumah. Sampai akhirnya mulai ada undangan dari musholla dan masjid yang ingin mengundang majlis Al-Irfan. Secara bertahap jamaah terus berjamaah mulai dari 15 orang sampai 200 orang. Setelah itu masuk lah Habib ke daerah Cilandak bahkan sampai ke daerah Kampung Pulo, Kalibata.
Pada tahun 2000 pada acara di malam minggu, majlis ini kedatangan ulama besar yakni Habib Anis bin Alwi AlHabsyi cucu dari pengarang maulid Simthud Duror. Dan Habib Anis memberi nama majlis ini dengan nama An-Nur. Pada tahun 2001 datang juga ke Majlis Nurul Musthofa Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz di malam minggu yang waktu itu acara bertempat di Masjid Baiturrahman, Cilandak, Jakarta Selatan dan beliau memberi nama Majlis ini dengan nama Al-Musthofa. Disinilah terjadi kebingungan yang melanda Habib Hasan karena diberi dua nama yang mulia. Lalu beliau bertemu kepada Habib Abdurrahman bin Ahmad Assegaf dan bertanya tentang pemverian kedua nama tersebut. Lalu Habib Abdurrahman menuruh Habib Hasan untuk menyambung kedua nama tersebut menjadi Nurul Musthofa. Semenjak berganti nama Majlis ini semakin banyak jamaah nya yang mulanya ratusan orang sekarang menjadi ribuan orang.
Pada tahun 2006, Majlis ini berkembang semakin pesat. Pada tahun ini pula, Habib Hasan mendiami rumahnya sendiri yang menjadi kantor sekretariat Yayasan Nurul Musthofa yang diketuai oleh adik beliau yakni Habib Abdullah bin Ja'far Assegaf. Pada tahun 2007, Yayasan Nurul Musthofa mulai mendirikan gedung khusus untuk kegiatan ta'lim diatas tanah hibah yang terletak persis di belakang kediaman Habib Hasan,
Pada tahun 2009 tepatnya pada bulan rabiul awwal atau yang dikenal bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW, Majlis Nurul Musthofa menyelenggarakan event akbar yang dilakukan didaerah Monumen Nasional (MONAS). Disana pertama kalinya Majlis bisa mengadakan diacara itu. Disana hadir gubernur DKI Jakarta yang waktu itu menjabat yakni Bapak Fauzi Bowo. Setelah itu barulah banyak majlis mengadakan acara di monas. Diacara itu monas sangat penuh dengan kaum muslim hampir yang hadir bisa mencapai ratusan ribu manusia baik dari kaum pria maupun wanita yang didominasi oleh kaum muda.
Pada tahun 2010 Majlis ini sedang diuji oleh Allah SWT. Banyak orang yang tidak suka dengan majlis ini dan orang-orang tersebut menghina, mencaci, dan menghasud Majlis ini dengan hal-hal yang tidak pantas. Tapi ujian ini dapat dilewati oleh majlis inii dengan tenang. Karena semakin tinggi pohon maka semakin kencang pula angin yang menerpa. Setelah ujian ini terlewati malah makin bertambah jamaah dari majlis ini.
Pada tahun 2011 Majlis ini kembali bisa memasuki tempat yang sangat strategis untuk dapat menjangkau jamaah yang lebih banyak yakni dapat mengadakan acara di Gelora Bung Karno. Acara ini memperingati maulid Nabi Muhammad SAW disana hadir K.H. Zaenuddin MZ dan masih banyak lagi. Pada tahun 2013 saat acara tabligh akbar Majlis Nurul Musthofa di Monas di datangi oleh Ustadz Jefry Al-Buchori. Acara tersebut 40 hari sebelum wafatnya Ustadz Jefry.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar