Selasa, 15 Maret 2016

Afif Saifuddin Ahmad¬_Metode Penelitian Dakwah_ Tugas 1

Nama               : AFIF SAIFUDDIN AHMAD

Nim                 : 11140530000014

Jurusan            : Manajemen Dakwah ( MD ) 4A

 

 

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu, cara ilmiah, data, tujuan dan kegunaan. Cara ilmiah berarti kegiatan itu dirdasarkan pada cirri-ciri keilmuan yaitu, rasional, empiris dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara –cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat di amati oleh panca indra manusia, sehingga orang lain dapat mengetahui dan mengamati cara-cara yang digunakan (bedakan dengan cara yang tidak ilmiah misalkan, mencari uang yang hilang atau provokator, atau tahanan yang melarikan diri melalui paranormal). Sistematis artinya proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkahtertentu yang bersifat logis.[1]

Data yang diperoleh melalui penelitian itu adalah cara empiris (teramati) yang mempunyai kriteria tertentu yaitu valid. Valid menunjukan derajat ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada objek dengan data yang dapat dikumpulkaan oleh peneliti. Misalnya dalam masyarakat tertentu terdapat 5000 orang miskin, sementara peneliti melaporkan jauh dibawah atau diatas 5000 orang miskin, maka derajat validitas hasil penelitian itu rendah atau misalnya dalam suatu unit kerja pemerintahan, dimana dalam unit keja tersebut iklim kerjanya sangat bagus, sementara peneliti melaporkan iklim kerjanya  tidak bagus, maka data yang dilaporkan tersebut juga tidak valid. Untuk mendapatkan data yang langsung valid dalam penelitian sering sulit dilakukan, oleh karna itu data yang belum diketahui validitasnya, dapat di uji melalui pengujian relabilits dan obtektivitas. Pada umumnya kalau data itu reliabel dan obyektivterdapat kecenderungan data tersebut akan valid.

Setiap penelitian mempunyai tujuan dan kegunaan tertentu. Secara umum tujuan penelitian ada tiga macam yaitu yang bersifat penemuan, pembuktian dan pengembangan. Penemuan berarti data yang diperoleh dari penelitian itu adalah data yang betul-betul baru yang sebelumnya belum pernah diketahui. Pembuktian berarti data yang diperoleh itu digunakan untuk membuktikan adanya keraguan-keraguan terhadap informasi atau pengetahuan tertentu, dan pengembangan berarti memper dalam dan memperluas pengetahuan yang telah ada.

Dakwah secara lughowi berasal dari bahasa arab, merupakan bentuk dari kata masdar da'a, yad'u, da'watan yang berarti seruan, panggilan, undangan, Secara istilah kata dakwah  berarti menyeru atau mengajak manusia untuk melakukan kebaikan dan menuruti petunjuk, menyuruh berbuat kebajikan dan melarang perbuatan munkar yang dilarang oleh Allah SWT. Dan Rasul-Nya agar manusia mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akhirat.[2]

Kata dakwah adalah kata dasar atau kata masdar. Kata kerjanya adalah da'a, yang mempunyai arti memanggil, menyeru, atau mengajak. Setiap gerakan yang bersifat menyeru, atau mengajak, dan memanggil orang untuk beriman kepada dan taat  kepada Allah SWT. Sesuai garis kaidah, syari'at, dan akhlak Islamiyah.    Sedangkan dakwah menurut istilah, ialah usaha seorang da'I dalam menyampaikan pesan-pesan ajaran Islam yang bersumber dari Al-Qur'an dan Al-Hadits, yang dilakukan dengan cara mengajak, menyeru, membimbing manusia agar kembali kejalan Allah SWT. Guna menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya [3]

            Jenis-jenis metode penelitian dapat diklasifikasikan berdasarkan tujuan dan tingkat kealamiahan (natural setting) obyek yang diteliti, berdasarkan tujuan metode metode penelitian dapat diklasifikasikan menjadi penelitian dasar (basic research)   penelitian terapan (applied research) dan penelitian pengembangan (research and development). Selanjutnya berdasarkan tingkat kealamiahan  metode penelitian dapat dikelompokan menjadi metode penelitian eksperimen , survey dan naturalistic.[4]

Gay (1997). Menyatakan bahwa sebenarnya sulit membedakan antara penelitian murni ( dasar ) dan terapan secara terpisah, karena keduanya terletak pada satu garis kontinum. Penelitian dasar bertujuan untuk mengembangkan teori dan tidak memperhatikan kegunaan yang langsung bersifat praktis. Penelitian dasar pada umumnya dilakukan pada laboratorium yang kondidinya terkontrol dengan ketat. Penelitian terapan dilakukan dengan tujuan menerapkan, menguji, dan mengevaluasi kemampuan, suatu teori yang diterapkan dalam memecahkan masalah masalah praktis. Jadi penelitian murni atau dasar berkenaan dengan penemuan dan pengembangan ilmu. Setelah ilmu tersebut digunakan untuk memecahkan masalah, maka penelitian tersebut akan menjadi penelitian terapan.

            Jenis data penelitian terbagi menjadi dua yaitu: metode kuantitatif dan metode kualitatif. Metode kuantitatif dinamakan metode tradisonal, karena metode ini sudah cukup lama digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metode untuk penelitian. Metode ini disebut sebagai metode positivistic karena berlandaskan pada filsafat positivism. Metode ini sebagai metode ilmiah/scientif. Karena telah memenuhi kaedah kaedah ilmiah yaitu konkrit/empiris, obyektif, terukur, rasional dan sistematis. Metode ini juga disebut metode discovery, karena dengan metode ini dapat ditemukan dan dikembangkan berbagai iptek baru. Metode ini disebut dengan metode kuantitatif, karena data penelitian berupa angka angka dan analisis menggunakan statistic.

            Metode penelitian kualitatif dinamakan sebagai metode baru, karena popularitasnya belum lama, dinamakan metode postpositivistik karena berlandaskan pada filsafat postpositivistime. Metode ini disebut juga metode sebagai metode arttistik. Karena proses penelitian lebih bersifat seni ( kurang terpola ), dan disebut juga sebagai metode interpretive karena data hasil penelitian lebih berkenaan untuk interprestasi terhadap data yabg ditemukan di lapangan. Untuk selanjutnya dalam buku ini kedua metode itu disebut metode kuantitatif dan kualitatif.



[1]Prof. Dr. Sugiyono,, Metode Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif, ( Bandung, Alfabeta, 2011 ) hlm  2

[2] Rubiyanah, MA dan Ade Masturi, MA, Pengantar Ilmu Dakwah, ( Jakarta, UIN Jakarta Press, 2010 ) hlm 2

[3] Rubiyanah, MA dan Ade Masturi, MA, Pengantar Ilmu Dakwah, ( Jakarta, UIN Jakarta Press, 2010 ) hlm 12

[4] Prof. Dr. Sugiyono,, Metode Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif, ( Bandung, Alfabeta, 2011 ) hlm  4

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini