Minggu, 16 September 2012

EMILE DURKHEIM

SKETSA BIOGRAFIS EMILE DURKHEIM
Oleh: DEBY NOVIA JURNALISTIK I A
Durkheim lahir di Epinal, Prancis, 15 april 1858. Ia keturunan pendeta yahudi. Ia mendalami pendidikan agama, kesusastraan dan estetika, metodologi ilmiah, dan prinsip moral yang diperlukan untuk menuntun kehidupan social. Ia mengajar filsafat disejumlah sekolah di paris (1882-1887). Ia mendalami psikologi ilmiah yang dirintis Wilhelm Wundt (1887/1993). Durkheim menerbitkan sejumlah buku diantaranya tentang pengalamannya selama di Jerman (R.Jones, 1994). Ia mendapatkan jabatan di Jurusan Filsafat Universitas Bordeaux (1887). Ia menerbitkan tesis doktornya , The Devision of Labor in Society dalam bahasa prancis dan tesisnya tentang Montesquieu dalam bahasa latin (W.Miller, 1993).

Buku metodologi utamanya, The Rules of Sociological Method  (1895). Ia menjadi professor penuh di universitas Bordeaux (1896). Ia mendapat kehormatan mengajar di Universitas Sorbonne (1902) mendapat title professor ilmu pendidikan (1906) dan diganti menjadi professor ilmu pendidikan dan sosiologi (1913). Karyanya yang lain The Elementary Forms of Religious Life (1912).
Durkheim berpengaruh besar dalam pembangunan sosiologi, tetapi pengaruhnya tak terbatas pada bidang sosiologi saja. Sebagian besar pengaruhnya terhadap bidang lain tersalur melalui jurnal L'annee Sociologique (1898). Sebuah lingkaran intelektual muncul sekeliling jurnal itu dan Durkheim berada di pusatnya. Melalui jurnal itu, Durkheim dan gagasannya mempengaruhi berbagai bidang seperti antropologi, sejarah, bahasa, dan psikologi.
Durkheim meninggal pada 15 november 1917 sebagai seorang tokoh intelektual perancis tersohor. Tetapi, karya Durkheim mulai mempengaruhi sosiologi amerika dua puluh tahun sesudah kematiannya, yakni setelah terbitnya The Structure of Social Action karya Tallcot Parson (1937).
EMILE DURKHEIM (1858-1917)
            Durkheim dipandang sebagai pewaris tradisi pencerahan karena penekanannya pada sains dan reformisme social. Durkheim juga dipandang sebagai pewaris tradisi konservatif. Durkheim mengembangkan basis akademi yang kokoh untuk kemajuan karirnya. Durkheim melegitimasi sosiologi di perancis dan karyanya akhirnya menjadi kekuatan yang dominan dalam perkembangan sosiologi dan teori sosiologi.
            Secara politik Durkheim adalah seorang liberal namun secara intelektual ia tergolong lebih konservatif. Durkheim cemas dan membenci kekacauan social. Karyanya banyak mendapat inspirasi dari kekacauan yang ditimbulkan oleh perubahan social besar seperti revolusi perancis, pemogokan buruh industry, kekacauan kelas penguasa, perpecahan Negara-gereja, dan kebangkitan politik antisemitisme. Sebagian besar karyanya tercurah pada studi tentang tertib social. Menurutnya, kekacauan social bukan keniscayaan dari kehidupan modern dan dapat dikurangi melalui reformasi social. 
FAKTA-FAKTA SOSIAL
Dalam The Rule of Sociological Method (1895/1982) Durkheim menekankan bahwa tugas sosiologi adalah mempelajari apa yang ia sebut sebagai fakta-fakta social. Ia membayangkan fakta social sebagai kekuatan (forces) dan struktur yang bersifat eksternal dan memaksa individu. Studi tentang kekuatan dan struktur berskala luas ini misalnya, hukum yang melembaga dan keyakinan moral bersama. Dalam bukunya yang berjudul Suicide (1897/1951) Durkheim berpendapat bahwa bila ia dapat menghubungkan perilaku individu seperti bunuh diri itu dengan sebab-sebab social maka ia akan dapat menciptakan alasan meyakinkan tentang pentingnya disiplin sosiologi.Tapi Durkheim tidak sampai menguji mengapa individu A atau B melakukan bunuh diri. Tapi ia lebih tertarik terhadap penyebab yang berbeda-beda dalam rata-rata perilaku bunuh diri. Argumen dasarnya adalah bahwa sifat dan perubahan fakta sosiallah  yang menyebabkan perbedaan rata-rata bunuh diri. Durkheim mengembangkan pandangan sosiologi tersendiri dan mencoba menunjukan kegunaannya dalam studi ilmiah tentang bunuh diri.
Dalam The Rule of Sociological  Method ia membedakan antara dua tipe fakta social: material dan non material. Fakta social nonmaterial misalnya misalnya kultur dan institusi social. Sedangkan fakta social material misalnya birokrasi dan hukum. Perhatiannya terhadap fakta social nonmaterial dibahas dalam karyanya yang berjudul The Division of Labor in Society (1893/1964). Ia menyimpulkan bahwa masyarakat primitive dipersatukan terutama oleh fakta social nonmaterial, khususnya oleh kuatnya ikatan moralitas bersama atau oleh apa yang ia sebut sebagai kesadaran  kolektif yang kuat. Menurut Durkheim, pembagian kerja dalam masyarakat modern menimbulkan beberapa patologi (pathologies). Menurutnya, berbagai reformasi dapat  memperbaiki dan menjaga system social modern agar tetap berfungsi.
AGAMA
            The Elementary Forms of Religius Life (1912/1965) Durkheim membahas masyarakat primitive untuk menemukan akar agama. Sumber agama adalah masyarakat itu sendiri. Masyarakatlah yang menentukan bahwa sesuatu itu bersifat sacral dan yang lainnya bersifat profane, khususnya dalam kasus yang disebut totemisme. Durkheim menyimpulkan bahwa masyarakat dan agama adalah satu dan sama. Agama adalah cara masyarakat memperlihatkan dirinya sendiri dalam bentuk fakta social non material. Durkheim adalah seorang reformis yang mencari cara untuk meningkatkan fungsi masyarakat


SUMBER: TEORI SOSIOLOGI MODERN-GEORGE RITZER&DOULAS J. GOODMAN.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini