Minggu, 16 September 2012

agama menurut August Comte dan Emile Durkheim

  Tugas ke-2 sosiologi agama

   

          Agama Menurut Emile Durkheim dan August Comte 

                                 Oleh:Achmad Faizal Riwanto(KPI 1 E)

                                                                         Tugas ke-2

                                                          

                                         Emile durkheim

                                           https://encrypted-tbn1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRRy9difibvffNuvpYbL9euSovM_pJ7wyGLoEkqnxOsX7swlWrp

Emile Durkheim dilahirkan pada 15 April 1858 di Epinal, Prancis, yang terletak di Lorraine dan mennggal 15 November 1917 pada umur 59 tahun. Ia berasal dari keluarga Yahudi Prancis yang saleh - ayah dan kakeknya adalah Rabi.

Emile Durkheim sebagai salah satu sosiolog pada abad ke-19,berpendapat bahwa agama aalah suatu pranata yang dibutuhkan oleh masyarakat untuk mengikat individu menjadi satu kesatuan melalui sistem kepercayaan yang disebut agama.

Durkheim juga membedakan antara solidaritas mekanis dengan solidaritas organis, dengan konsep ini ia membedakan wujud masyarakat modern dan masyarakat tradisional.

Menurut teori Durkheim agama bukanlah sesuatu yang 'diluar'tetapi ada 'didalam' masyarakat itu sendiri.Agama terbatas hanya pada seruan kelompok untuk tujuan menjaga kelebihan-kelebihan khusus kelompok tersebut.Oleh karena itu agama dengan segala syariatnya tidak mungkin berhubungan dengan seluruh manusia.

Emile durkheim juga memandang kemunculan agama secara positif sejalan dengan perkembangan masyarakat.Agama bagi mereka bukanlah persoalan individu melainkan representasi kolektif dari masyarakat.Mereka menekankan bahwa agama pertama-pertama adalah aksi bersama dari masyarakat dalam bentuk ritual-ritual,upacara keagamaan,larangan-larangan praktis dari pada keimanan.Dengan demikian dapat dikatakan masyarakat  secara positif berperan dalam terbentuknya atau munculnya suatu agama.

Teori keagamaan Emile Durkheim menyatakan,fungsi agama sebagai pemersatu masyarakat.Agama bagi Durkheim sendiri adalah sebuah kekuatan kolektif dari masyarakat yang mengatasi individu-individu dalam masyarakat.Dengan demikian,agama menjadi tempat bersatunya individu-individu,bahkan ketika terjadi banyak perbedaan antara individu karena agama sebagai kekuatan kolektif masyarakat bersifat mengatasi kekuatan-kekuatan individual.

Dengan berdasar pada pandangan Emile Durkheim diatas,dapat ditarik kesimpulan bahwa agama dibawa oleh nenek moyang kita berikut dengan ajaran,ritual,perintah beserta larangan,dan  syariat-syariatnya.yang diturunkan secara turun temurun sebagai alat pemersatu dan alat untuk untuk memecahkan segala macam masalah individu dalam kehidupan ini.

Sumber:   

·         http://id.wikipedia.org/wiki/%C3%89mile_Durkheim

·         http://filsafat.kompasiana.com/2011/03/15/agama-dan-perubahan-sosial-sebuah-telaah-pemikiran-karl-marx-dan-emile-durkheim/

·         http://sos-ant.blogspot.com/2009/05/agama-menurut-pandangan-emile-durkheim.html

 

 

                                                                     August Comte

 

https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQH-5lpuiphNq4Dxk8YhGnGCAvS7fv5GKb9oPt08qZ3ZXfYr8f7qIx-bPbk

 

August Comte atau Aguste Comte lahir di Montpllleir,Perancis,17 Januari 1978 dan meninggal dunia di Paris,Perancis,15 September 1857 pada umur 59 tahun,adalah ilmuwan Perancis yang di juluki "Bapak Sosiologi".Beliau orang pertama yang mengaplikasikan metode ilmiah dalam ilmu social.

August Comte bercita-cita mendirikan agama baru bernama "agama kemanusiaan".Allah paa pertengahan digantinya dengan Le Grand Etre (Ada Agung),yakni:kemanusiaan.

Konsep "agama kemanusiaan"ini dilatar belakangi atas absolutisme kekuatan diluar kekuatan manusia pada massa teologis dan abstraksi-abstraksi metafisik pada metafisik.

Pemikiran teologis dan metafisik bagi comte tidak didasari fakta,sehingga bukan merupakan kenyataan.Sedangkan manusia dan dan relasi antarmanusia adalah fakta karena bisa di observasi.

Ada tiga hal yang berkaitan antara "agama kemanusiaan"dengan masa kini,yaitu:

Ø  Pertama:menurut Comte,manusia zaman sekarang sedang menuju "masa kanak-kanak,"kembali pada masa teologis."Dimana banyak orang yang berlomba untuk menjadi yang terdekat atau terkasihi oleh sesuatu kekuatan di luar manusia,atau yang bisa dikenal dengan Tuhan Yang Maha Kuasa.Masa ini ditandai dengan adanya pemikiran yang beranggapan agama sebagai "pusat kekuasaan ".Masa iu diwarnai dengan kebangkitan agam diseluaruh penjuru dunia,tempat ibadah dipenuhi jemaah,dan symbol agama semakin merebak.

Ø  Kedua: Manusia zaman sekarang juga sedang mengandrungi hal-hal yang berbau metafisik,dimana orang banyak percaya hal-hal diluar kenyatan.Sedangkan bagi Comte pengetahuan sejati hanyalah yang faktual,maka ia menolak metafisika.

Ø  Ketiga:"agama kemanusiaan "mungkin bisa menjadi penyeimbang bagi kemajuan pesat "masa teologis"dan"metafisik"sekarang ini.Karena,selain menjalin hubungan vertical(dengan Tuhan)umat manusia juga diwajibkan menjalin relasi horizontal yang baik dengan sesamanya.

Dengan demikian "agama kemanusiaan"dapat di tafsirkan sebagai ajakan agama untuk membumi pada manusia,agar kehidupan manusia makin hari semakin baik.Dari sinilah kesalehan seseorang dinilai,bukan hanya dari rajinnya beribadah.

Sumber:

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini