Minggu, 16 September 2012

Nama: M.Hidayatul Munir Kelas: KPI E NIM:1112051000131 Tugas: ke 2(Sosiologi Agama) Judul:Pemikiran Tentang Agama Menurut August Comte dan Emile Durkheim 1.Pemikiran Tentang Agama Menurut August Comte August Comte lahir di Montpelier,Prancis pada tanggal 19 Januari 1978. Ia adalah orang pertama yang menggunakan istilah sociology (Pickering,2000;Turner,2001). Ia membawa pengaruh besar pada beberapa orang teoretisi sosiologi yang lebih kemudian (khususnya Herbert Spencer dan Emile Durkheim).Ia percaya bahwa study sosiologio haruslah ilmiah,sebagaimana yang diritis teoretisi klasik dan sosiolog kontemporer. Comte sanaga terusik oleh anarki yang berlangsung di tengah-tengah masyarakat Prancis dan bersikap kritis terhadap pemikir yanhg menumbuhkembangkan pencerahan dan revolusi.Ia mengembangkan pandangan ilmiahnya positivisme.Comte sejalan,dan dipengariuhi oleh pemikir agama katolik kontrarevolusi Prancis. Namun, karyanya dapat dibedakan dari pandangan kedua orang tersebut paling tidak karena dua alasan .Pertama ,menurut pendapatnya ,tidak mungkin kembali lagi ke zaman pertengahan kecanggihan ilmu pengetahuan dan industry menjadikannya mustahil.Kedua ia mengembangkan system teoritis yang jauh lebih canggih daripada pendahulunya,untuk membangun sosiologi awal. Comte mengembangkan fisika social,atau yang pada tahun 1839 disebutnya sosiologi .Pengetahuan ini untuk membangun ilmu-ilmu keras,focus pada perubahan ini mencerminkan minatnya terhadap reformasi social.Reformasi hanya diperlukan untuk sedikitnya membantu terlaksananya proses ini. Hal ini membawa kita kepada dasar pendekatan Comte-teori evolusi,atau hokum tiga tahap. Teori ini menyatakan bahwa terdapat tiga tahap intelektual yang dijalani dunia ini sepanjang sejarahnya. Menurut Comte bukan hanya dunia saja yang mengalami proses ini,namun kelompok manusia,masyarakat ,ilmu pengetahuan ,individu dan pikiran pun melalui ketiga tahap ini. Tahap pertama adalah tahap teologis,pada tahap ini system ide utama dititikberatkan pada kepercayaan bahwa kekuatan supranatural dan figure-figur agama yang berwujud manusia,menjadi akar segalanya.Secara khusus ,dunia social dan fisik dipandang sebagai dua hal yang dibuat Tuhan. Tahap kedua adalah tahap metafisis ,yang kira-kira berlangsung pada tahun 1300-1800.Era ini dicirikan oleh kepercayaan bahwa kekuatan abstrak alam dan bukannya Tuhan yang dipersonalisasikan,diyakini dapat menjelaskan segalanya. Tahap ketiga adalah tahap positvistik, yang dicirikan oleh kepercayaan terhadap ilmu pengetahuan .kini orang cenderung berhenti melakukan pencarian terhadap sebab mutlak(Tuhan atau alam). Kesimpulan Pemikiran Agama menurut August Comte bahwa figure-figur agama yang berwujud manusia menjadi akar segalanya dan lebih berkonsentrasi pada dunia social dan fisik dalam upayanya menemukan hokum yang mengaturnya. 2.Pemikiran Tentang Agama Menurut Emile Durkheim Raymod Aron mengatakan The Elementary Form of Religious Life adalah karya Durkheim yang paling penting,paling besar,dan paling orisinil.Argumen Durkheim yang paling berani adalah bahwa ikatan moral ini kemudian berubah menjadi ikatan kognitif karena kategiri pemahaman ,semisal klasifikasi,waktu,tempat,dan penyebab semuanya berasal dari ritual keagamaan. Mari kita memulai dengan teori agama Durkheim.Masyarakat melalui individu menciptakan agama dengan mendefinisikan fenomena tertentu sebagai sesuatu yang sacral sementara yang lain sebagai profan.Di satu pihak, sacral melahirkan sikap hormat,kagum,dan bertanggung jawab Di pihak lain sikap-sikap terhadap fenomena –fenomena inilah yang membuatnya profan menjadi sacral. Di sini Durkheim tetap mempertahankan kebenaran esensial agama sembari mengungkapkan realitas sosialnya.Durkheim tidak percaya bahwa agama itu tidak ada sama sekali kerena tidak sekedar sebuah ilusi.setiap fenomena memiliki kebenaran.Durkheim tidak percaya realitas supranatural apapun yang menjadi yang menjadi sumber perasaan agama tersebut.namun kekuatan moral yang superior yang member inspirasi kepada pengikut dan kekuatan itu adalah masyarakat,bukan Tuhan. Agama adalah satu-satunya symbol yang dengannya masyarakat dapat menyadari dirinya.inilah satu-satunya yang bias menjelaskan kenapa masyarakat memiliki kepercayaan agama,akan tetapi masing-masing kepercayaan tersebut berbeda satu sama lain. Kepercayaan,Ritual,dan Gereja.Perbedaan antara yang sacral dan yang profan serta terangkatnya beberapa aspek kehidupan social ke level yang memang merupakan syarat tertentu. Kepercayaan adalah representasi yang mempunyai ekspres hakikat yang sacral dan hubungan yang mereka miliki. Ritual dan Gereja sangat penting dalam teori agama Durkheim karena keduanya memiliki representasi social dengan praktik individu.kerena representasi ritual dan gereja dapat menjaga dari kehilangan tekanan mereka denga mengulang reaksi ingatan kelompok kolektif secara dramatis.Terakhir menghubungkan kembali individu dengsn sosisl,sumber kekuatan paling tinggi yang member inspirasi meraka kembali pada kesenangan dunia mereka. Dan Durkheim mempercayai agama primitive dan totemisme. Agama primitive adalah untuk menyelidiki agama dalam masyarakat modern.Agama dalam masyarakat nonmodern merupakan yang melingkupi kesadaran kolektiv Totemisme, Durkheim percaya totemisme adalah sumber agama atau system agama di mana sesuatu ,bisa binatang dan tumbuhan dianggap sacral dan menjadi symbol klan,dan di anggap agama yang paling sederhana dari organisasi social sebuah klan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini