LAPORAN OBSERVASI LAPANGAN
Fizna Sa'diyya (KPI 1A) 11150510000028
Khurun In Umama (Jurnalistik 1B ) 11150510000225
A. PENDAHULUAN
Menurut pandangan Karl Marx, kapitalisme telah berkembang menjadi sistem dua kelas di mana sejumlah kecil kapitalis menguasai proses produksi, produk, dan jam kerja dari orang yang bekerja untuk mereka. Pengejaran keuntungan merupakan hal yang hakiki dalam kapitalisme; tujuan dari modal bukan untuk melayani kebutuhan-kebutuhan tertentu, melainkan untuk mendapatkan keuntungan. Oleh karena kapitalisme didasarkan pada persaingan dalam hal pengejaran keuntungan, maka peningkatan teknologi, terutama mekanisme produksi yang semakin berkembang, merupakan senjata yang paling ampuh bagi setiap kapitalis di dalam perjuangannya untuk mempertahankan hidup di pasaran.
Munculnya berbagai macam bentuk pasar modern dewasa ini menimbulkan berbagai pertanyaan bagi kami. Dan kegiatan terjun ke lapangan adalah penegasan terhadap tinjauan teori Marxisme atas fenomena sosial tersebut. Pada kajian kali ini, kami mengambil kasus tentang "KAPITALISME PASAR MODERN: INDOMART". Kegiatan ini kami lakukan di salah satu gerai Indomart , yakni Indomart Juanda 2 yang beralamatkan di Jl. Ir. H. Juanda No.67, Ciputat Timur, Tangerang Selatan.
Metode yang kami gunakan dalam observasi ini adalah dengan wawancara terhadap beberapa pegawai Indomart sebagai salah satu pelaku pasar, yakni sebagai kaum proletar. Selain itu, kami juga mewawancarai beberapa pelanggan dan juga para penjual kaki lima yang biasa berjualan di teras Indomart. Dalam proses wawancara, kami menggunakan recorder yang dapat membantu dalam penyusunan laporan ini. sehinga keakuratan data yang kami buat dapat dipertanggung jawabkan.
Kami memulai dengan mereview kembali teori-teori Marxian dn Neo Marxian yang sudah pernah kami pelajari. Kemudian kami menyusun kajian teori dan beberapa pertanyaan. Barulah pada hari berikutnya kami melakukan observasi sekaligus wawancara terhadap beberapa narasumber di objek kajian kami.
B. TINJAUAN TEORI
Teori Marxisme
Seperangkat upaya perubahan yang bertujuan menanggulangi sistem industri dan kapitalisme itu biasa disebut dengan istilah "sosialisme". Karl Marx adalah pendukung aktif penghancuran sistem kapitalisme dan hendak menggantikannya dengan sistem sosialis. Meski Marx tak mengembangkan teori sosialisme namun ia menghabiskan banyak waktunya untuk mengkritik baerbagai aspek masyarakat kapitalis. Ia pun terlibat dalam berbagai aktivitas politik yang diharapkannya dapat membantu melahirkan masyarakat sosialis.
Karl Marx adalah seseorang yang sangat terpengaruh oleh pemikiran Hegel. Pengaruh utama Hegel adalah sebagai berikut; pemikiran dasar yang besar bahwa dunia tidak dipahami sebagai sebuah benda yang telah siap dibuat, tetapi sebuah proses-proses yang kompleks dimana benda tampak stabil, paling tidak dibanding pemikiran mereka yang ada dalam kepala kita. Bisa dikatakan bahwa ada dua konsep yang menceminkan esensi filsafat Hegel, yakni dialektika dan idelisme.
Jadi menurut kami, Marxisme itu adalah sebuah paham komunisme yang mengikuti pandangan dari Karl Marx, dan Karl Marx menyusun sebuah teori besar yang berkaitan dengan sistem ekonomi, sistem sosial dan sistem politik. Dalam teori ini Marx menjelaskan tentang fenomena penindasan yang dilakukan oleh kaum kapitalis terhadap kaum buruh. Dia ingin mengembangkan sebuah teori yang menjelaskan fenomena itu dengan maksud untuk menghilangkan sistem itu. Dasar analisis teori Marxisme adalah konsep kekutan politik sebagai pembantu terhadap kekuatan kelas dan perjuangan politik sebagai bentuk khusus dari perjuangan kelas. Pengikut teori ini disebut sebagai Marxis.
Teori Neo-Marxisme
Pada tahun 1990-an teori Marxian tak lagi berhubungan dengan program yang bertujuan mengubah basis masyarakat seperti yang dimaksudkan Marx. Teori Marxian menjadi teori tanpa praktik. Suatu ketika teoritisi Marx tak lagi tergantung pada program Marxian, tetapi harus bergulat dengan masyarakat modern dengan kekuatan energi mereka sendiri (Aronson,1995:4). Kemudian munculah variasi teori yang mereflesikan gagasan Marx secara lebih baik ketimbang teori konflik Marxian itu sendiri, inilah yang kemudian dikenal dengan teori Neo-Marxian.
Karl Marx
Secara garis besar, dapat dikatakan bahwa Marx menawarkan sebuah teori tentang masyarakat kapitalis berdasarkan citranya mengenai sifat mendasar manusia sebagaai makhluk sosial , dimana mereka perlu bekerjasama untuk menghasilkan segala sesuatu yang mereka perlukan untuk hidup. Namun tatanan hidup ini kemudian dihancurkan oleh masyarakat kapitalis. Kapitalisme telah berkembang menjadi sistem dua kelas di mana sejumlah kecil kapitalis menguasai proses produksi, produk, dan jam kerja dari orang yang bekerja untuk mereka. Pemikiran Marx sangat terpusat pada struktur kapitaslisme dan dampak penindasannya terhadap buruh. Menurut Marx, satu-satunya cara untuk keluar dari sistem kapitalis yang tidak adil itu ialah dengan melakukan revolusi dengan syarat kaum buruh harus sadar bahwa mereka adalah orang tertindas, dan mereka harus mengelompokkan diri dalam suatu organisasi.
George Lukacs
Lukacs memiliki teori sosiologi yang kaya meski tersimpan dalam istilah Marxian. Ia memusatkan pada hubungan dialektika antara struktur (terutama ekonomi) kapitalisme, sistem gagasan (terutama kesadaran kelas), pemikiran individual, dan akhirnya tindakan individual. Perspektif teoritisnya menyediakan jawaban penting antara pemikiran determinan ekonomi dan Marxis yang lebih modern.
Ralf Dahrendorf
Teori konflik yang dikemukakan oleh Dahrendorf sering kali disebut teori konflik dialektik. Bagi Dahrendorf, masyarakat mempunyai dua wajah, yakni konflik dan konsensus. Dia mengatakan bahwa dalam fungsionalisme sruktural, kestabilan dapat bertahan karena kerjasama yang sukarela, sedangkan dalam teori konflik, kestabilan terjadi karena paksaan. Konflik terjadi karena kaum kapitalis (penguasa) ingin tetap mmepertahankan status quo, sedangkan kaum buruh ingin supaya ada perubahan.
Antonio Gramsci
Gramsci memerankan peran kunci dalam transisi determinisme ekonomi menuju Marxian yang lebih modern. Gramsci memiliki focus pada konsep hegemoni yang mengkombinasikan analisis dari ekonomi Marxis dan penekanannya pada proses politik dan kultur. Menurutnya, hegemoni tidak otomatis berasal dari kelas yang berkuasa, tetapi adalah sesuatu yang harus dibangun dan diperjuangkan.
Jurgen Habermas
Menurut Habbermas, tujuan tindakan rasional-purposif (kerja) dalam teori Marxian hanya menumbuhkan kekuatan produksi dan meningkatkan kontrol teknologi atas kehidupan saja. Namun yang dibutuhkan manusia (sebagai makhluk yang berperasaan) yang sebenarnya adalah rasionalisasi tindakan komunikatif yang meliputi emansipasi dan menyingkirkan penghalang komunikasi. Rasionalisasi tindakan komunikasi ini bertujuan untuk menyingkirkan perintang yang menyebabkan distorsi komunikasi (sistem menyajikan gagasan secara terbuka dan mau menerima kritik serta saran).
Pierre Bourdieu
Dalam menjelaskan fenomena sosial beberapa konsep penting digunakan oleh Bourdieu, yakni habitus (kerangka penafsiran untuk memahami dan menilai realitas sekaligus penghasil praktik-praktik kehidupan sesuai dengan struktur-struktur objektif), arena (derajat/kekayaan yang dipertaruhkan), dan beragam modal (modal ekonomi, sosial, budaya dan simbolik). Dimana banyak sedikit modal sangat menentukan peneguhan dan peningkatan posisi pada arena itu.
C. HASIL ANALISIS
Karl Marx sebagai pelopor lahirnya teori Marxisme menyatakan bahwa masalah kehidupan modern dapat dirujuk ke sumber materialnya yag riil. Karena itu penyelesaiannya hanya dapat ditemukan dengan menjungkirbalikkan struktur kapitalisme itu melalui tindakan kolektif sejumlah besar orang. Marx yakin bahwa seluruh dunia sosial, dan khususnya kehidupan ekonomilah yang harus dianalisis. Dan dalam kasus ini, kami mengambil kajian tentang salah satu bentuk pasar modern yang sudah tersebar luas di seluruh Nusantara, yakni Indomart.
Berawal dari pemikiran untuk mempermudah penyediyaan kebutuhan pokok sehari-hari karyawan, maka pada tahun 1988 didirikanlah sebuah gerai yang di berinama Indomaret. Sejalan pengembangan oprasional toko, perusahaan tertarik untuk lebih mendalami dan memahami berbagai kebutuhan dan perilaku konsumen dalam berbelanja. Guna mengakomodasi tujuan tarsebut, beberapa orang karyawan ditugaskan untuk mengamati dan meneliti perilaku belanja masyarakat. Kesimpulan yang didapat adalah bahwa masyarakat cenderung memilih berbelanja di gerai Modern. Berdasarkan alasan kelengkapan pilihan produksi yang berkualitas, harga yang pasti dan bersaing, serta suasana yang nyaman.
Berbekal pengetahuan mengenai kebutuhan konsumen, keterampilan pengoperasian toko dan pergeseran perilaku berbelanja masyarakat ke gerai modern, maka terbit keinginan luhur untuk mengabdi lebih jauh bagi nusa dan bangsa. Niat ini diwujudkan dengan mendirikan Indomaret, dengan badan hukum PT. Indomarco Prismatama yang memiliki visi "Menjadi jaringan ritel yang unggul" serta moto "Mudah dan hemat".
Pada mulanya Indomaret membentuk konsep penyelenggaraan gerai yang berlokasi di dekat hunian konsumen, menyediakan kebutuhan sehari-hari pokok maupun kebutuhan sehari-hari, melayani masyarakat umum bersifat majemuk, serta memiliki luas toko sekitar 200 m2.
Seiring dengan berjalannya waktu dan kebutuhan pasar, Indomaret terus menambah gerai di berbagai kawasan perumahan, perkantoran, niaga, wisata, dan apartemen. Dalam hal ini terjadilah proses pembelajaran untuk pengoperasian suatu jaringan ritel yang berskala besar, lengkap dengan berbagai pengalaman yang kompleks dan bervariasi.
Setelah menguasai pengetahuan dan keterampilan mengoprasikan jaringan ritel dalam sekala besar, Manajemen berkomitmen untuk menjadikan Indomaret sebagai sebuah asset nasional. Hal ini tidak terlepas dari kenyataan bahwa seluruh pemikiran dan pengoperasian perusahaan ditangani sepenuhnya oleh putera puteri Indonesia. Sebagai asset nasional, Indomaret ingin berbagi kepada masyarakat Indonesia melalui bisnis waralaba dan juga mampu bersaing dalam persaingan global. Oleh karena itu, visi perusahaan kemudian berkembang "Menjadi aset nasional dalam bentuk jaringan ritel waralaba yang unggul dalam persaingan global".
Konsep bisnis waralaba Indomaret adalah yang pertama dan merupakan pelopor di bidang minimarket di Indonesia.Sambutan masyarakat ternyata sangat positif, terbukti dengan peningkatan jumlah terwaralaba Indomaret dari waktu ke waktu. Konsep bisnis waralaba Perusahaan juga diakui oleh pemerintah melalui penghargaan yang diberikan kepada Indomaret selaku "Perusahaan waralaba unggul 2003". Penghargaan semacam ini adalah yang pertama kali diberikan kepada perusahan minimarket dI Indonesia dan sampai saat ini hanya Indomaret yang menerimanya.
Saat ini Indomaret berkembang sangat pesat dengan jumlah gerai mencapai lebih dari 11.285 gerai, terdiri dari 40% gerai milik terwaralaba dan 60% gerai milik perusahaan. Sebagian besar pasokan barang dagangan untuk seluruh gerai berasal dari 22 pusat distribusi Indomaret yang menyediakan lebih dari 4.800 jenis produk. Kini, keberadaan Indomaret makin diperkuat dengan kehadiran Indogrosir, anak perusahaan dengan konsep bisnis pusat perkulakan.
Di dalamnya terdapat beberapa pelaku pasar, yang pertama adalah kaum kapitalis (para pemilik modal) atau sebut saja pemilik Indomart, dan yang kedua adalah kaum proletar (para pekerja). Disini kemudian dikembangkan dalam beberapa kelas, yang pertama area manager. kedua area supervisor. Ketiga ada kepala toko yang mempunyai asisten, kemudian ada pula mercendiser yang membantu kepala toko dan asistennya dalam pembagian shift dan pengecekan data barang yang masuk. Di bawah mercendiser ada bawahan yang bertugas sebagai pengangkut barang, atau yang biasa disebut pramuniaga, dan kasir yang bertugas dalam pelayanan toko dan pengecekan jumlah barang yang ada di setiap rak.
Materialism Marx dan penekanannya pada sektor ekonnom menyebabkan pemikirannya sejalan dengan pemikiran keompok ekonom politik. Mereka menyatakan bahwa tenaga kerja merupakan sumber seluruh kekayaan. Pada dasarnya premis inilah yang menyebabkan Marx merumuskan teori nilai tenaga kerja. Dalam teori ini menegaskan bahwa keuntungan kapitalis menjadi basis eksploitasi tenaga kerja.
Dalam wawancara kali ini kami mendapatkan satu kanyataan bahwa keuntungan kapitalis atau pemilik modal adalah suatu basis eksploitasi tenaga kerja. Mereka mendapat penghasilan kurang lebih 21 juta perhari dengan hanya mempekerjakan empat orang dalam setiap shift nya. Dan dalam sehari shift dibagi menjadi tiga waktu, yakni pertama dari jam 07.00-15.00, kemudian dari jam 15.00-22.00 dan yang terakhir dari jam 22.00-07.00. namun sebenarnya mereka (kaum kapitalis) tidak benar-benar mengeksploitasi tenaga kerja. Karena mereka (para tenaga kerja) mendapatkan upah atau gaji sesuai ketentuan pemerintah, yakni kurang lebih 2,8 juta perbulannya. Mereka mendapatkan upah setiap bulan pada tanggal 25. Bisa dikatakan kaum kapitalis mengeksploitasi tenaga kerja jika mereka memaksa pekerja menambah waktu lembur. Tapi biasanya dalam kasus ini, pekerja menawarkan waktu lembur sendiri saat salah seorang pekerja yang lain tidak hadir dan kemudian pada saat pembagian upah, mereka yang sudah mengambil jam lembur akan diberikan tambahan gaji. Dalam kasus lain, seperti saat mereka mengalami kehilangan komoditas pada setiap rak yang mereka jaga. Dan petugas yang bertanggung jawab dari setiap rak harus mengganti atas kerugian itu dengan pemotongan gaji mereka.
Konflik kelas antara kaum kapitalis (para pemilik modal) dan proletar (buruh) diambil sebagai titik sentral dari masyarakat. Segala macam konflik mengansumsikan bentuk dari peningkatan konsolidasi terhadap kekacauan. Kaum kapitalis telah mengelompokkan populasi, memusatkan tujuan produksi dan mengkonsentrasikan produksi pada segelintir orang saja. Kaum kapitalis telah menciptakan kekuatan produksi dari semua generasi dalam sejarah sebelumnya. Seperti sistem yang digunakan kaum kapitalis disini ialah pengelompokan pekerja menurut daerah pendaftarannya. Pusat pendaftaran ada di tiga titik, yakni di Parung, Sentul dan Pondok Labu. Para pelamar yang mendaftar di Pondok Labu biasa di tempatkan di area Ciputat dan Pamulang. Semantara yang mendaftar di Parung biasa ditempatka di daerah Serpong,Tangerang. Dan yang mendaftar di Sentul biasa ditempatkan di daerah Bogor dan Depok.
George Lukacs memiliki teori sosiologi yang kaya meski tersimpan dalam istilah Marxian. Ia memusatkan pada hubungan dialektika antara struktur (terutama ekonomi) kapitalisme, sistem gagasan (terutama kesadaran kelas), pemikiran individual, dan akhirnya tindakan individual. Perspektif teoritisnya menyediakan jawaban penting antara pemikiran determinan ekonomi dan Marxis yang lebih modern.
Lukacs memulai menjelaskan pemikiran Marx tentang reifikasi dengan konsep komoditi Marxian yang ia akui sebagai sebuah masalah structural penting dalam mastarakat kapitalis. Komoditi yang mereka yakini berbentuk barang dan berkembang menjadi objek itu menjadi basis hubungan antarindividu. Dalam masyarakat kapitalis, interaksi manusia dengan alam menghasilkan berbagai macam produk atau komoditi. Semakin berkembangnya zaman, arus pertukaran uang menjadi sangat mudah. Adanya sistem rekening dan atm memudahkan manusia untuk mengadakan kegiatan tukar menukar uang melalui rekening yang kemudian mengambilnya melalui mesin atm yang tersebar luas di seluruh dunia. Di Indomart Juanda 2, terdapat 4 gerai atm. Indomart Juanda 2 juga melayani layanan pembayaran listrik bagi masyarakat. Selain itu ada pula mesin yang bisa digunakan untuk membeli tiket kereta
Lukacs berpendapat ada hubungan yang nyata antara posisi ekonomi objektif, kesadaran kelas, dan pemikiran psikologis riil orang mengenai kehidupan nyata mereka. Dalam hal ini, kami mengambil pernyataan seorang pegawai tentang kedudukannya sebagai kasir di Indomart Juanda 2 "hubungan kami (antara manager dan kasir) memang dekat. Kita sudah seperti teman jika di luar jam kerja. Namun saya sebagai kasir tahu diri, saya harus menghormati atasan saya saat saya bekerja". Hal ini juga dikemukakan oleh seorang tukang parkir yang biasa bekerja disana. Ia mengatakan bahwa manager dan atasan-atasan lain di gerai Indomart ini sangat baik, namun dia (tukang parkir) tetap harus menghormatinya. Dalam konteks lain, si bapak tukang parkir juga mengatakan bahwa para pelanggan Indomart adalah tuannya. Dia akan melayani pelanggan dengan sangat baik, dia tidak pernah meminta bayaran parkir "jika diberi ya Alhamdulillah, jika tidak ya tidak mengapa" ujar si bapak.
Dalam kasus ini sama seperti pendapat yang dikemukakan oleh Ralf Dahrendorf. Dia mengatakan bahwa dalam fungsionalisme sruktural, kestabilan dapat bertahan karena kerjasama yang sukarela, sedangkan dalam teori konflik, kestabilan terjadi karena paksaan. Konflik terjadi karena kaum kapitalis (penguasa) ingin tetap mempertahankan status quo, sedangkan kaum buruh ingin supaya ada perubahan. Bapak tukang parkir ini dengan sukarela membantu pelangan yang akan menempatkan atau mengeluarkan kendaraan dari parkiran, selainitu, dia juga menjaga kendaraan mereka dengan senang hati tanpa beban. Maka dari itu, terciptalah kestabilan dan terhindar dari adanya konflik.
Untuk berevolusi, massa tak hanya butuh adanya faktor structural berupa ekonomi, namun juga harus ada ideologi revolusionernya. Menurut Antonio Gramsci, esensial filsafat paling modern tentang praksis (menghubungkan pemikiran dan tindakan)adalah konsep filsafat sejarah tentang hegemoni. Gramsci mendefinisikan hegemoni sebagai kepemimpinan kultural yang dilaksanakan oleh penguasa. Ia mengatakan bahwa ekonomi bukanlah faktor utama dari perjalanan sejarah manusia, akan tetapi hubungan seseorang di dalam masyarakat, posisi seseorang dalam masyarakat, bagaimana seseorang kemudian mencari kesepakatan diantara sesamanya, dan kemudian membangun masyarakat berdasar kesepakatan tersebut.
Ia menyatakan agar revolusi terwujud masyarakat seharusnya bertindak, dan sebelum mereka bertindak mereka harus mampu memahami hakikat dan situasi keberadaan mereka dalam suatu sistem yang mereka jalani. Gramsci bukan sekedar memastikan bahwa kaum pekerja lebih berkuasa dibandingkan kelas lain yang menjadi sekutunya, melainkan suatu kekuasaan berdasarkan suatu konsensus sungguh-sungguh. Perebutan kekuasaan tidak berarti dengan melakukan penindasan para musuh yang kontra revolusi, melainkan perebutan hati dan pikiran masyarakat oleh pandangan dunia, nilai-nilai dan keyakinan kaum buruh.
Seperti yang ada di lingkungan Indomart Juanda 2 ini. Selain komoditas yang dijual di dalam toko, di halaman luar Indomart juga terdapat beberapa penjual kaki lima. Tujuan mereka sama, yakni menjual komositas mereka masing-masing. Namun tak pernah ada konflik yang terjadi di antara mereka. Malahan, mereka bersatu dengan adanya café mini yang berada tepat di teras Indomart.
Menurut Habbermas, tujuan tindakan rasional-purposif (kerja) dalam teori Marxian hanya menumbuhkan kekuatan produksi dan meningkatkan kontrol teknologi atas kehidupan saja. Namun yang dibutuhkan manusia (sebagai makhluk yang berperasaan) yang sebenarnya adalah rasionalisasi tindakan komunikatif yang meliputi emansipasi dan menyingkirkan penghalang komunikasi. Rasionalisasi tindakan komunikasi ini bertujuan untuk menyingkirkan perintang yang menyebabkan distorsi komunikasi (sistem menyajikan gagasan secara terbuka dan mau menerima kritik serta saran). Dalam hal ini kami mengambil penuturan salah seorang pegawai kasir yang mengatakan bahwa antara atasan dan karyawan tak pernah ada yang namanya miskomunikasi, karena atasan selalu baik terhadap karyawan walaupun sebenarnya atasan melakukan rasionalisme kerja, namun mereka (kartayawan) sadar bahwa hal itu dilakukan untuk profesionalisme kerja yang akan meningkatkan kekuatan produksi dan income.
Dalam tindakan komunikatif, partisipan terutama tidak berorientasi pada keberhasilan mereka sendiri; mereka mengejar tujuan individual mereka di bawah kondisi dimana mereka bisa mengharmoniskan rencana tindakan mereka erdasarkan definisi situasi bersama.
D. KESIMPULAN
Dalam analisis Teori Marxian dan Neo-Marxian yang kami lakukan di gerai Indomart Juanda 2 ini kami menemukan fakta bahwa Indomaret memang ada sistem kelas seperti yang dikemukakan oleh Karl Marx, dimana sejumlah kecil kapitalis menguasai proses produksi, produk, dan jam kerja dari orang yang bekerja untuk mereka. Mereka yang menguasai proses produksi biasa disebut kaum kapitalis, sedangkan yang bekerja kepada mereka biasa disebut kaum buruh. Namun pemikiran Marx yang terpusat pada struktur kapitaslisme dan dampak penindasannya terhadap buruh tidak ada dalam analisis kami karena menurut penuturan narasumber, para atasan (kaum kapitalis) memperlakukan kaum buruh dengan baik tanpa adanya diskriminasi dan mereka menggunakan sistem kesadaran kelas seperti yang dikemukakan oleh Lukacs.
Selain itu, di Indomaret Juanda 2 juga menerapkan teori fungsionalisme structural yang dikemukakan oleh Dahrendorf, dimana kestabilan dapat bertahan karena adanya kerjasama yang sukarela antar pelaku pasar. Dan hal yang tak kalah penting lagi adalah adanya gagasan yang terbuka dan mau menerima kritik dan saran serta adanya rasionalisasi tindakan komunikasi yang kemudian dapat menumbuhkan kekuatan produksi dan meningkatkan control teknologi atas kehidupan seperti yang dikemukakan oleh Habermas.
DAFTAR PUSTAKA
· Bachtiar, Prof. Dr. Wardi, M.S. 2006. Sosiologi Klasik. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.
· Ritzer, George, dan J.Goodman. 2010. Teori Sosiologi Modern. Jakarta: Kencana Perdana Media Grup.
· Raho, Bernard, SVD. 2007. Teori Sosiologi Modern. Jakarta: Prestasi Pustakarya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar