Selasa, 01 Desember 2015

TUGAS OBSERVASI_ IFNA MAULIDA /JURNALISTIK 1A ( 11150510000144 ) - Mutia Drajat /KPI 1B ( 11150510000073 )

                        LAPORAN HASIL KULIAH LAPANGAN

"PEREKONOMIAN PEDAGANG KRIUK"

MATA KULIAH PENGANTAR SOSIOLOGI



Disusun Oleh:

 

Ifna Maulida               ( 11150510000144 ) JURNALISTIK 1A

      Mutia Drajat               ( 11150510000073 ) KPI 1B

 

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2015

 

 

 

BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Perusahaan perseorangan adalah badan usaha yang kepemilikannya dimiliki oleh satu orang. Individu dapat membuat badan usaha perseorangan tanpa izin dan tata cara tertentu. Semua orang bebas membuat bisnis personal tanpa adanya batasan untuk mendirikannya. Pada umumnya perusahaan perseorangan bermodal kecil, terbatasnya jenis serta jumlah produksi, memiliki tenaga kerja atau buruh yang sedikit dan penggunaan alat produksi teknologi sederhana.

Ekonomi adalah Ilmu yang mempelajari tentang usaha-usaha Manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari yang jumlahnya tak terbatas itulah Ekonomi atau juga Ekonomi Ada masa mempertahankan kelangsungan hidupnya, orang-orang berburu dan bertani, tidak untuk sendiri, melainkan untuk komunitasnya atau orang lain.

1.2  Metode Penelitian

1)     Subyek Penelitian : Deni Ardianto

2)     Sumber data          : Hasil Wawancara

3)     Tekhnik pengumpulan data :

a)     Observasi

b)     Wawancara

Alat-alat yang digunakan dalam wawancara ini yaitu: Pertanyaan, Daftar Pertanyaan.

4)     Jenis sumber data :

Data primer : data yang diperoleh dari Narasumber langsung dengan mengajukan pertanyaan secara tertulis untuk mendapatkan jawaban diperlukan peneliti.

1.3  Tahapan Waktu

1.     Minggu, 29 November 2015

a)       Perkenalan diri dari anggota kelompok kepada subyek yang menjadi tujuan riset

b)      Menjelaskan tujuan wawancara

c)       Melakukan pengamatan terhadap narasumber dan kegiatan yang dilakukan

d)      Wawancara

2.     Senin, 30 November 2015

a)     Observasi lagi untuk menambahkan bahan

b)     Menganalisis dengan menggunakan teori Sosiologi Aliran Marxian

 

 

 

 

BAB II

TINJAUAN TEORITIK

 

Neo-Marxisme adalah istilah yang diterapkan pada teori sosial atau analisis sosiologi yang mengacu pada ide-ide Karl Marx, Friedrich Engels dan unsur-unsur dari tradisi intelektual lain, seperti psikoanalisis (teori kritis), sosiologi Weberian (teori Erik Olin Wright tentang kelas yang bertentangan) dan anarkisme (kriminologi kritis). Neo-Marxisme juga meliputi analisis Marxisme, Marxisme Hegelian, teori Antonio Gramsci tentang hegemoni, feminisme Marxis, Marxisme ekologis, post-Marxisme dan berbagai teori sosial kritis yang berasal dari Frankfurt School.

Penganut Neo-Marxisme (Neo-Marxis) menunjukkan bagaimana kebijakan-kebijakan dalam kapitalisme menghambat pembangunan dan meningkatkan kesenjangan antara negara di bagian utara dan selatan. Sejak saat itu, Neo-Marxis menghasilkan teori ketergantungan dan teori sistem dunia sebagai ilustrasi tentang bagaimana kapitalisme neo-liberal meningkatkan ketidaksetaraan ekonomi global.

Teori neo-Marxian pertama secara historis adalah determinasi ekonomi, tetapi determinasi ekonomi kurang penting pada masa sekarang, khususnya bagi pemikir yang berorientasi sosiologis. Teori yang berdasarkan determinasi ekonomi ini ditentang oleh berbagai jenis teori Marxian lain yang berkembang kemudian. Marxisme-Hegelian, teutama yang diwakili karya George Luckas, adalah contoh yang menentang. Pendekatan ini menco ba mengatasi keterbatasan determinasi ekonomi dengan kembali pada akar subyektif Hegelian teori Marxian. Marxisme-Hegelian juga sedikit sekali relevansinya dengang keadaan masa kini. Signifikansinya terletak pada dampaknya  terhadap teori neo-Marxian yang kemudian.

Aliran kritis pewaris dari tradisi Marxisme-Hegelian adalah penting untuk sosiologi masa kini. Sumbangan besar teoritisasi kritis (Marcise, Habermas, dan sebagainya) adalah diskursus yang tentang kultur, kesadaran, dan hubungan timbal balik antara keduanya. Teoritisasi ini telah meningkatkan pemahaman kita mengenai fenomena cultural seperti rasionalitas instrumental, "industri kultur", "industri ilmu pengetahuan", tindakan komunikatif, diminasi, dan legitimasi. Mereka menambahkan konsep-konsep kesadaran, terutama dalam bentuk penginterasian teori Freudian, kedalam pemikiran mereka. Tetapi, teori kritis telah bergerak terlalu jauh dalam upayanya mengimbangi keterbatasan determinasi ekonomi dalam menganalisis kekuatan social berskala luas pada umumnya.

Berikutnya dikemukakan dua aliran pemikiran dalam sosiologi ekonomi neo-Marxian.Pertama, yang menerangkan hubungan antara modal dan tenaga kerja, terutama dalam karya Baran-Sweezy dan Braverman. Kedua, yang menerangkan transisi dari Fordisme ke post-Fordisme. Ketiga,kumpulan pemikiran ini mencerminkan upaya untuk kembali ke beberapa pemikiran ekonomi tradional sosiologi Marxian. Pemikiran ini penting karena upayanya untuk memperbarui sosiologi ekonomi Marxian dengan memperhatikan realitas yang muncul dalam masyarakat kapitalisme saat ini. Pemikiran lain adalah Marxisme berorientasi sejarah, khususnya pemikiran Immanuel Wallerstein dan pendukungnya mengenai system dunia modern.


 

BAB III

ANALISIS HASIL

 

"KRIUK" Nama Snack ini mungkin sudah tidak asing buat kita yang suka ngemil. Namun tidak banyak diantara kita yang tau proses produksinya hingga menjadi KRIUK. Pada dasarnya, KRIUK Snack yang diproduksi dibeberapa Industri Rumah Tangga yang khusus memproduksi makanan ringan. Kemudian produk-produk dari Industri Rumah Tangga tadi dibeli bal-balan/ curah dan kemudian dibungkus ulang dengan merek KRIUK sehingga jadilah Kriuk snack seperti yang sering kita makan.

Disamping modal yang relatif kecil, resikonyapun sangat kecil dan bisa dilakukan oleh siapapun yang berjiwa bisnis. Karena kapanpun dan dimanapun asalkan ada kemauan, jualan Snack KRIUK bisa dilakukan, baik sebagai pekerjaan sampingan, jualan dirumah, jualan dikantor bahkan diperkumpulan arisan.

Berdasarkan hasil wawancara dari narasumber, kami mendapatkan banyak keperluan-keperluan atau jawaban-jawaban yang kami tanyakan kepada narasumber kita, bahwa pada tahun 2011 ada sepasang suami-istri yaitu mas deni yang berumur 31th dan mba ana berumur 29th yang memulai untuk mencari keuntungan dengan berwirausaha kecil-kecilan atau berjualan makanan ringan yaitu KRIUK, mereka memulai bisnis ini awalnya karena sang suami yaitu mas deni ditawari oleh temannya untuk membantu jualan makanan ringan tersebut dengan yang tadinya ikut orang berjualan atau reseller KRIUK  lama kelamaan mereka mempunyai toko untuk memproduksi sendiri.   

Sebelum mereka memulai berwirausaha ini tadinya mba ana hanyalah seorang ibu rumah tangga dan mas deninya hanyalah kerja serabutan atau sering juga menjadi tukang bangunan kalau ada panggilan-panggilan saja. Dan mereka memulai ini dengan tujuan untuk menambah penghasilan dan untuk mengisi waktu kosongnya mba ana ini. apalagi dengan awal modal yang bisa dibilang sedikit ini.

Kami pun bertanya apa kedepannya mereka tidak menyesal mengambil KRIUK ini sebagai wirausaha yang mereka jalani sekarang atau apa ada persaingan. Mereka mengatakan kalau mungkin mereka tidak akan menyesal karena juga mereka baru saja memulai berwirausaha ini masa iya sudah mulai ada perasaan akan menyesal. Mereka juga awalnya takut kalau mereka jualan ini tidak ada yang membeli atau mereka akan rugi atau ditipu oleh agen-agennya. Tapi pereasaan itu hilang dengan keyakinan mereka yang bertujuan untuk mengubah atau menambah hasil perekonomiannya. Mereka juga tidak merasa tersaingi untuk kedepannya karena yang pertama yaitu di daerah tersebut baru mereka yang berjualan makanan ringan tersebut.

Yang kedua karena mereka berfikir kalau rejeki sudah ada yang ngatur, jadi untuk apa bersaingan dalam berjualan dan pasti ada pelanggan yang setia untuk membeli makanan ringan mereka, untuk untung-ruginya gimana cara mereka menajalani bisnis ini saja

Ketika kami bertanya kepada narasumber kenapa memilih untuk berdagang atau berbisnis ini, lalu mas deni menjawab mereka memilih berbisnis ini karena disamping dengan awal modal yang seadanya juga karena sudah ada tawaran atau ajakan yang semakin mempermudah untuk berjualan makanan ringan ini. Selain itu juga mereka berjualan makanan ringan ini di rumahnya yang bertempatan di Jalan Peninggaran Barat, Jakarta selatan Kebayoran Lama.

Dengan mereka berjualan di rumahnya sendiri, mereka berjualannya diteras atau di halaman depan rumahnya. Yang berarti mereka mengurangi pengeluarannya, karena tidak perlu mengeluarkan bayaran lagi untuk membayar kontrakan atau semacemnya. Mereka awal berjualan dengan modal yang bisa dibilang sedikit atau seadanya. Mereka bilang kalau modal pertama mereka berjualan kurang lebih dari Rp. 350 ribu karena pada saat itu mereka hanya ada pegangan segitu tapi dengan modal nekat yang besar juga yang membawa mereka pada sekarang dengan keuntungan yang cukup untuk mereka balik modal dari modal awalnya.

Saat awal-awal mereka baru memulai berdagang makanan ringan ini, mereka memulainya dengan menjadi reseller yang menjualin barang-barang orang yang sudah siap dijual dengan kata lain mereka mengambil barang atau makanan ini ketemannya yang menawari itu dan langsung dengan mengambil berapa pack sesuai dengan modal awal yang mereka punya. Dan dalam hitungan hari atau minggu dagangan mereka selalu habis karena mereka jualan dipinggir jalan, yang banyak kemungkinan juga gampang dilihat oleh para konsumen dengan tempat yang mudah ditambah juga dengan harga yang cukup murah mulai dari Rp. 3000 – Rp. 5000/packnya, karena tergantung juga dengan makanan apa atau sebesar apa yang dibelinya.

Semakin lama banyak yang memesan KRIUK tersebut dan itu yang membuat mereka untuk membeli semakin banyak, dan mereka juga sering beli langsung banyak atau seplastik besar yang mereka bungkus sendiri di rumahnya untuk mengurangi pengeluarannya. Dan dengan mereka sering membeli seplastik besar itu, semakin banyak juga tawaran dari para konsumen yang membeli diatas rata-rata penjualan yang alasannya karena mereka membeli itu untuk acara-acara keluarga atau acara lainnya.

Dengan mereka sering membeli banyak tadi itu, akhirnya sekarang makanan ringan tersebut yang tadinya mereka mengambil ditemannya langsung sekarang sudah ada agen yang bisa langsung membeli sakaligus banyak dan perplastik besar dan juga menganter makanan tersebut ke tokonya. Dan semakin besar juga bisnis mereka sekarang. Ditambah dengan keuntungan yang sekarang semakin besar dari awal mereka berbisnis.

Apalagi saat hari-hari atau bulan-bulan tertentu seperti menjelang lebaran atau hari raya lainnya. Banyak yang memborong dengan jumlah yang banyak karena untuk pelengkap diatas meja pada saat itu. Semakin banyak juga omset yang mereka dapat dari hari biasanya. Tetapi kadang mereka juga sering mengalami kehabisan barang atau stok makanan ringannya.

Dan kadang ini juga yang menjadi penghambat atau penurunan omset. Dikarenakan banyak konsumen yang ingin membeli tidak jaadi karena KRIUK yang mereka inginin tidak tersedia atau sedang habis stoknya. Karena mereka mengambil barang atau belanja untuk memenuhi dagangannya perminggu karena sambil menunggu banyak yang kosong stoknya. Karena kalau membeli satuan jenis makanan harganya berbeda dengan langsung membeli banyak. Dan mereka juga tidak menjual makanan yang sudah tidak layak dimakan.

Disamping bisnis yang sukses pasti sebelumnya ada pengalaman-pengalaman pahit yang dirasanya. Begitu pula dengan mereka, mereka juga pernah mengalami kekurang untungan dalam berbisnis ini. Mereka mengatakan awal-awal mereka memulai berjualan ini, keuntungan yang didapatnya tidak memadai dikarenakan kurangnya pemasaran atau promosi-promosi yang mereka lakukan. Sehingga masih banyak belom tahunya masyarakat atau pejalan kaki yang tahu kalau mereka berjualan makanan ringan.

Merekapun mengatasi itu dengan membuat banner kecil untuk ditempel dipintu depan rumahnya. Suapaya menandai kalau mereka berjualan makanan ringan ini. Dan dari mulut ke mulut masyarakat sekitar tentang kalau adanya toko kecil yang berjualan makanan ringan ini. Dan saya juga tahu kalau ada toko KRIUK disitu sekitar tahun 2012 waktu itu saya diajak saudara saya untuk membeli makanan ringan untuk acara keluarga di rumah saya, saya dan saudara saya akhirnya membeli KRIUK disitu. Karena banyak pilihan makanan dan juga harganya murah, semenjak itu saya juga sering jajan disitu untuk cemilan di rumah.

Yang mereka jual juga ada berbagai macam makanan ringan atau KRIUK dari berbagai pilihan makanan maupun rasa yang dijualnya mulai dari rasa manis, asin, pedes, gurih, kaya semacem ciki-cikian, coklat, astor, kripik dll. Sekarang mereka bukan hanya dari satu agen saja yang mereka jualin tetapi mereka juga mengambil dari agen-agen lain yang berada di Pasar Kebayoran Lama. Karena mereka bilang supaya yang mereka jual semakin banyak variasi makanan ringannya.

Selanjutnya yaitu keterkaitan antara hasil analisis kita dengan teorinya. Berikut ini dikemukakan dua aliran pemikiran dalam sosiologi ekonomi neo-Marxian. Dan kami hanya mengambil yang Pertama, yang menerangkan hubungan antara modal dan tenaga kerja, terutama dalam karya Baran-Sweezy dan Braverman. Dengan kata lain modal itu sangat penting dalam berwirausaha atau berbisnis kalau tidak ada modal tidak akan dimulainya wira usahanya. Tenaga kerja juga, kalau tidak adanya tenaga kerja siapa yang akan menjalani wira usahanya.

 

 

 

 

KESIMPULAN

Perusahaan perseorangan adalah badan usaha yang kepemilikannya dimiliki oleh satu orang. Individu dapat membuat badan usaha perseorangan tanpa izin dan tata cara tertentu. Semua orang bebas membuat bisnis personal tanpa adanya batasan untuk mendirikannya

Snack "KRIUK" yaitu sebuah nama makanan ringan yang mungkin sudah tidak asing buat kita yang suka ngemil. KRIUK Snack yang diproduksi dibeberapa Industri Rumah Tangga yang khusus memproduksi makanan ringan. Kemudian produk-produk dari Industri Rumah Tangga tadi dibeli bal-balan/ curah dan kemudian dibungkus ulang dengan merek KRIUK sehingga jadilah Kriuk snack seperti yang sering kita makan.

Dan dari analisi yang diatas dapat kita simpulkan dari narasumber kita yaitu yang tadinya mereka tidak ada kerjaan dengan tiba-tiba mereka mempunyai toko sendiri walaupun butuh waktu yang lama dan pelajaran yang dapat kita ambil yaitu kesabaran dan keyakinan.

Kesabaran untuk melatih kalau semua yang kita lakukan itu butuh proses tidak bisa langsung jadi. Dan keyakinan, narasumber kita awalnya tidak yakin tapi dengan tekat yang kuat mereka bisa memusnahkan keraguannya itu dengan keyakinan dan jika kita ingin memulai berwira usaha jangan takut gagal, merasa tersaingi atau apapun itu karena rejeki sudah ada yang ngatur dan satu lagi yaitu juga bagaimana cara kita menjalani usaha itu buat kedepannya.


DAFTAR PUSTAKA

http://bibitkriuk.indonetwork.co.id/group+102878/agen-makanan.htm

http://www.kompasiana.com/search?q=pengertian%20ekonomi

Ritzer, George. 2012. Teori Sosiologi. Bantul: Kreasi Warna

Setiadi, Elly M, Usman Kolip. 2011. Pengantar Sosiologi : Pemahaman Fakta dan Gejala Permasalahan Sosial : Teori, Aplikasi, dan Pemecahannya. Jakarta: Kencana.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini