Selasa, 01 Desember 2015

Tugas UTS/ Adita Roro Lastamimi 11150510000096 (jurnalistik 1A) Fahmi Darwaman 11150510000070 (KPI 1B)

PENGANTAR SOSIOLOGI



Dosen Pembimbing :

Dr. Tantan Hermansyah, M.Si



Disusun Oleh :

1. Adita Roro Lastamimi (11150510000096) Jurnalistik 1A

2. Fahmi Darmawan (11150510000070) KPI 1B



Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta

2015






PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perusahaan adalah tempat terjadinya kegiatan produksi dan berkumpulnya
semua faktor produksi. Setiap perusahaan ada yang terdaftar di
pemerintah dan ada pula yang tidak. Bagi perusahaan yang terdaftar di
pemerintah, mereka mempunyai badan usaha untuk perusahaannya. Badan
usaha ini adalah status dari perusahaan tersebut yang terdaftar di
pemerintah secara resmi. Pada salah satu pemikiran Ralf Dahrendorf
yakni terjadi perubahan dalam proses transformasi adalah pembagian
komposisi kapital yang mengakibatkan timbulnya pergolongan
(diferensiasi) kelas borjuis seperti pemilik saham dan manager
perusahaan. Kelas pemilik saham merupakan kelas pemilik sarana
produksi, sedangkan kelas manager adalah kelas pengontrol sarana
produksi. Dalam hal ini, kepentingan pemilik saham dan manager tidak
selalu sama.[1]

B. Pertanyaan Penelitian

· Kontribusi perusahaan tersebut kepada masyarakat?

· Target kepada konsumen?

· Informasi tentang proses penerbitan buku?

· Konflik yang biasa terjadi dalam perusahaan?

· Fasilitas yang diberikan kepada para staff?

· Bagaimana sistem kerja dalam perusahaan tersebut?

· Hubungan antar staff dan pimpinan?

C. Metode Penelitian

Penulisan Metode dengan teori Van dijk dalam menyampaikan suatu teks
sosial dari hasil analisi yang dilakukan dengan salah satu tingkatan
yang dikemukakan Van Dijk dalam melihat teks yang tersusun yaitu
Superstruktur yang merupakan kerangka dari suatu teks, seperti bagian
pendahuluan, isi, penutup dan kesimpulan. Sedang metode penelitian
dilakukan dalam beberap metode berikut :

· Metode penelitian kualitatif

Dalam penelitian sosiologi, metodelogi penelitian kualitatif banyak
digunakan karena objek kajian sosiologi adalah manusia sebagai
masyarakat dan individu. Metode penelitian ini menggunakan bahan yang
sukar diukur dengan angka. Walau demikian bukan berarti metode
penelitian tidak menggunakan angka (statistik). Perhitungan statistik
diperlukan untuk mendukung dan sebagai alat untuk memperjelas
penelitian.

· Wawancara

Yaitu memperoleh data dengan menggunakan wawancara antara peneliti
dengan nara sumber.

· Observasi

Hal ini dilakukan untuk memperoleh data dengan pengamatan langsung.
Sehingga hasil yang ditulis diharapkan akurat.

D. Tahapan Kegiatan

Tahapan keegiatan yang dilakukan ialah pada 26 November 2015 mulai
melakukan diskusi, dihari berikutnya mulai mewawancarai nara sumber
yaitu Ibu Dian Komala selaku General Affairs di Pusat studi Al-Quran
yang beralamatkan di jln KertaMukti no. 63 Pisangan, Ciputat,
Tangerang Selatan. Selanjutnya di hari ketiga melakukan wawancara
ulang untuk menanyakan hal-hal yang kurang dimengerti dan yang belum
sempat ditanyakan lalu hari keempat penulisan hasil observasi dan pada
tanggal 30 November 2015 melengkapi isi laporan.

E. Tinjauan Teoritis

Karl Marx (1818-1883) melalui pendekatan materialismehistoris percaya
bahwapenggerak sejarah manusia adalah konflik kelas. Marx memandang
bahwa kekayaan dan kekuasaan tidak terdistribusi secara merata dalam
masyarakat. Oleh karena itu kaum penguasa yang memiliki alat produksi
(kaumborjuis/kapitalis) senantiasa terlibat konflik dengan kaum buruh
yang dieksploitasi (kaumproletar).

Sosiologi Marxis tentang kapitalisme menyatakan bahwa produksi
komoditas mau tak mau membawa sistem sosial yang secara keseluruhan
merefleksikan pengejaran keuntungan ini. Tingkat keuntungannya
menentukan berapa banyak staf dan tingkat layanan yang diberikan.
Inilah yang dimaksud Marx bahwa infrastruktur ekonomi menentukan
suprastruktur (kebudayaan, politik, hukum, dan ideologi).

Pendekatan Sosiologi Marxis menyimpulkan mengenai ide pembaruan sosial
yang telah terbukti sebagai ide yang hebat pada abad XX, sebagai
berikut : semua masyarakat dibangun atas dasar konflik, penggerak
dasar semua perubahan sosial adalah ekonomi, masyarakat harus dilihat
sebagai totalitas yang di dalamnya ekonomi adalah faktor dominan,
perubahan dan perkembangan sejarah tidaklah acak, tetapi dapat dilihat
dari hubungan manusia dengan organisasi ekonomi, individu dibentuk
oleh masyarakat, tetapi dapat mengubah masyarakat melalui tindakan
rasional yang didasarkan atas premis-premis ilmiah (materialisme
historis), bekerja dalam masyarakat kapitalis mengakibatkan
keterasingan (alienasi), dan dengan berdiri di luar masyarakat,
melalui kritik, manusia dapat memahami dan mengubah posisi sejarah
mereka.

Teori konflik bukanlah suatu teori terpadu dan komprehensif. Mungkin
karena alasan inilah,istilah "teori konflik" merupakan suatu istilah
yang tidak cocok. Teori konflik merupakan teori penting masa kini
yang kedua yng menekankan kenyataan sosial di tingkat struktur sosil
daripada tingkat individual, anatarpribadi, atau budaya. Karl Marx
menjelaskan sumber-sumber konflik serta pengaruhnya terhadap
peningkatan peerubahan sosial secara revolusioner

Teori Marx memberikan semacam batas yang penting dalam bidang
intelektual sehingga para ahli teori sosial sejak Marx dapat dengan
mudah dikelompokkan menurut pakar mereka mengambil pendekatan Marxis
atau Non-Marxis. Jika seseorang ahli teori setuju atau tidak dengan
posisi Marx, ada beberapa segi kenyatan sosial yang dia tekankan yang
tidak bisa diabaikan antara lain adalah pengakuan akan adanya struktur
kelas dalam msyarakat, kepentingan ekonomi yang saling bertentangan
dianta orang-orang dalam kelas berbeda , pengaruh yang besar dari
posisi kels ekonomi terhadap gaya hidup seseorang sert bentuk
kesadaran, dan berbagai pengaruh dari konflik kelas dalam menimbulkan
perubahan struktur sosial.

Neo-Marxisme

Neo-Marxisme adalah istilah diterapkan pada teori sosial atau analisis
sosiologi yang mengacu pada ide-ide Karl Marx, Friedrich Engels dan
unsur-unsur dari tradisi intelektual lain, seperti psikoanalisis
(teori kritis), sosiologi Weberian (teori Erik Olin Wright tentang
kelas yang bertentangan) dan anarkisme (kriminologi kritis).
Neo-Marxisme juga meliputi analisis Marxisme, Marxisme Hegelian, teori
Antonio Gramsci tentang hegemoni, feminisme Marxis, Marxisme ekologis,
post-Marxisme dan berbagai teori sosial kritis yang berasal dari
Frankfurt School.

Penganut Neo-Marxisme (Neo-Marxis) menunjukkan bagaimana
kebijakan-kebijakan dalam kapitalisme menghambat pembangunan dan
meningkatkan kesenjangan antara negara di bagian utara dan selatan.
Sejak saat itu, Neo-Marxis menghasilkan teori ketergantungan dan teori
sistem dunia sebagai ilustrasi tentang bagaimana kapitalisme
neo-liberal meningkatkan ketidaksetaraan ekonomi global.

Fokus dalam Neo-Marxisme adalah kekuasaan serta konflik yang terjadi
dalam negara. Mereka berseberangan dengan analisis
structural-functional dari para behavioralis karena terlalu
mengutamakan harmoni dan keseimbangan sosial dalam suatu sistem
politik. Bagi kalangan Neo-Marxis, konflik antar kelas merupakan
proses dialektis paling penting dalam mendorong perkembangan
masyarakat dan semua gejala politik harus dilihat dalam rangka konflik
antar kelas ini.

Teori konflik Ralf Dahrenhof, seorang ahli sosiologi jerman, menarik
perhatian para ahli sosiologi amerika sejak terbitnya buku Class and
Class Conflict in Industrial Society, edisi Inggris yang sudah
diperbaiki pada tahun 1959. Dahrenhof menolak teknanan kaum
fungsionalis pad integerasi, nilai dan konsensus normatif, serta
stabilitas karena berat sebelah, sebaliknya di berusaha untuk
mendasarkan teorinya pada suatu perspektif marxis yang modern yang
menerima meluasnya konflik sosial yang didasarkan oposisi kepentingan
kelas dan konsekuesnsi konflik itu dalam melahirkan perubahan
sosial.[2]

Teori Dahrenhof ini lebih umum daripada teori Marx, karena berlaku
untuk baik masyarakat kapitalistik maupun masyarakat sosialistik.
Haruslah diingat bahwa Marx mendasarkan teorinya mengenai pembentukan
kelas pada pemilikan alat produksi. Dahrenhof berpendapat bahwa
kontrol atas alat produksi merupakan faktor yng penting, dan bukan
pemilikan alat produksi. Tidak seperti aliran Frankfurt, Dahrenhof
tidak mengunakan perspektif Marxis sebagai sutu dasar untuk kritik
budaya yang radikal.

Ada pula Antonio Gramsci (1891-1937), seorang sosiolog Italia, ia
seorang pemikir kunci dalam pendefinisian ulang perdebatan mengenai
kelas dan kekuasaan. Konsepnya tentang Hegemoni menjadi diskusi
tentang kompleksitas masyarakat modern. Gramsci menyatakan bahwa kaum
Borjuis berkuasa bukan karena paksaan, melainkan juga dengan
persetujuan, membentuk aliansi politik dengan kelompok-kelompok lain
dan bekerja secara ideologis untuk mendominasi masyarakat. Dengan kata
lain, masyarakat berada dalam keadaan tegang terus-menerus. Ide
mengenai hegemoni (memenangkan kekuasaan berdasarkan persetujuan
masyarakat) sangat menarik karena pada kenyataannya individu selalu
bereaksi terhadap dan mendefinisi ulang masyarakat dan kebudayaan
tempat mereka berada. Ide-ide Gramsci selanjutnya banyak berpengaruh
pada studi kebudayaan dan budaya populer.

Teori Jurgen Habermas ialah Komunikasi Rasional. Setelah tahun
1960-an, sosiologi makin menyadari pentingnya faktor kebudayaan dan
komunikasi dalam menganalisis masyarakat. Jurgen Habermas (1929- )
menggabungkan kesadaran baru dengan Mazhab Frankfurt. Habernas
membicarakan komunikasi rasional dan kemungkinan keberadaannya dalam
masyarakat kapitalis. Dalam karyanya The Theory of Communicative
Action (1981), Habermas mengemukakan analisis kompleks tentang
masyarakat kapitalis dan cara-cara yang mungkin untuk melawan melalui
emansipasi komunikatif dan moral.

Karya Habermas terkenal dikalangan luas terutama tekanannya pada
pentingnya komunikasi yang bebas dan terbuka sebagai syarat mutlak
unutk membebaskan diri dari kondisi dominasi sosiopolitik[3]

F. Hasil Observasi Lapangan

PT. Lentera Hati berdiri pada awal tahun 2003 sebagai perusahaan yang
bergerak dalam bidang penerbitan buku khusuh dibilang islam antara
lain :

1. Buku kajian islam

2. Buku keluarga (anak dan oang tua )

3. Buku umum berkaitan dengan islam

Target pembaca secara psikografi, ditargetkan pada muslim perkotaan
yang modern, dinamis, menerapkan nilai-nilai islam, ingin banyak
mengetaui tentang islam, mencintai keluarga dan tetap mempertahankan
nila-nilai ketimuran. Dalam merealisasikan visi, misi, PT. Lentera
Hati berpegang teguh pada sejumlah nilai dasar yang menjadi pedoman
dalam menjabarkan visi, dan misi dan tujuan institusi. Nilai-nilai
tersebut adalah tauhid, yakni untuk menyatakan komitmen terhadap
keesaan Allah SWT, Tuhan semesta alam dan kemanusian, bahwa setiap
orang harus dihargai pendapatnya sebagai manusia berpotensi
melahirkan pendapat yang patut disertai ukhuwah, bahwa perbedaan suku
bangsa, bahsa, aliran, madzhab, dan agama bukanlah penghalang untuk
menciptakan kebersamaan.

PT. Lentera Hati cukup menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat yang
berada dalam bidang publishing, komunikasi, jurnalistik dan lain lain.
Walaupun begitu PT. Lentera Hati jugua menyediakan lapangan pekerjaan
bagi para pelamar yang bukan dari bidang pada umumnya dalam penerbitan
buku yaitu seperti office boy, security, sales dan lain lain.
Perusahaan ini juga tidak sembarangan dalam menerima pelamar, karena
pelamar harus mengikuti tahapan-tahapan sebagai berikut :

· Tes Psikotes : untuk melihat kepribadian pelamar dan IQ pelamar

· Wawancara : pada umumnya wawancara pertama dilakukan oleh
HRD lalu wawancara kedua kepada User yaitu orang yang akan memerlukan
jasanya. Hal ini dilakukan untuk melihat apa pelamar cocok dan pantas
untuk diterima pada bidang tersebut.

Biasanya pelamar yang riwayat pekerjaannya sudah lama berkiprah
didunia penerbitan akan ditempatkan di bagian editor sedangkan untuk
bidang design membutuhkan pelamar yang fresh graduated dengan prestasi
yang baik dikarenakan sering kali kekreatifannya lebih tinggi daripada
para pelamar yang usia nya diatas 30 tahun.

Para staff dibedakan dalam beberapa tingkatan dengan upah yang
berbeda-beda pula yaitu :

1. Office Boy, Resepsionis, fresh graduated dan Security dengan
upah sebesar Upah Minimum Provinsi (UMP)

2. Staff yang minimal sudah bekerja 2 tahun diberi upah sebesar
±max 3,5 juta.

3. Supervisor sebesar ±4 juta

4. Manager ±5-7 juta

Dari hal ini kita bisa melihat bahwa dalam perusahaan ada perbedaan
kelas yang dilihat dari kemampuan atau bakat sehingga muncul
menikngkatnya mobilitas sosial secara antargenerasi yang ditandai
dengan adanya tingkat akan mengubah konflik kelompok menjadi kompetisi
individual[4], artinnya akan ada persaingan diantara para staff untuk
naik ketingkat diatasnya sehingga mendapatkan kedudukan yng lebih baik
dari sebelumnya.

Dalam perusahaan biasanya juga tidak luput dari kompetisi antar
perusahaan yang mana dalam bidang ini berlomba-lomba untuk menerbitkan
buku yang bermutu dengan harga pasar yang terjangkau. Juga menjaga
nilai buku sehingga penjualan buku bisa treus menaik dan diminati
banyak kalangan di toko-toko buku.

Kontribusi lain PT. Lentera Hati pada masyarakat ialah dengan
menerbitkan buku-buku yang bertemakan pendidikan keluarga, agama,
pendidikan anak, dan buku-buku umum yang memiliki nilai moral tinggi
ditengah masyarakat. Buku yng diterbitkan bukan sembarangan buku. Ada
beberapa seleksi dan pertimbangan saat memilih buku yang akan
diterbitkan yaitu dengan melihat beberapa hal ini :

· Kualitas materi buku

· Riwayat penulis

· Bahasan yang ditulis sesuai dengan keadaan masyarakat sekitar

· Inovatif

· Menginspirasi

· Memberi pengalaman dan pengetahuan untuk pembaca

Dengan adanya buku yang mendidik para generasi bangsa bisa membantu
memajukan bangsa dengan kisah yang inspiratif dan karya-karya yang
inovatif.

Kekuasan di perusahaan pernebitan buku biasanya di pegang oleh divisi
Redaksi yang mana mereka yang memilih buku yang akan di terbitkan,
design dan pengeditan materi buku termasuk dalam divisi redaksi.
Sehingga hanya Divisi Redasksi saja yang bisa menentukan mana buku
yang layak dan akan diterbitkan. Sebelum buku di terbitkan, ada proses
pra cetak yang harus dilakukan yaitu pengeditan tulisan yang akan
diterbitkan. Hal ini dilakukan untuk mengurang adanya kesalahan pada
penulisan buku yang akan ditrebitkan.

sistem kerja yang diterapkan yakni waktu jam kerja dimulai dari 08.00
WIB sampai 17.00 WIB pada hari senin sampai jum'at. Jika para staff
diharuskan masuk pada hari kerja tetapi diluar jam kerja atau di luar
hari kerja maka hal itu dihitung lembur dan akan diberikan uang
pengganti

Hubungan para staff dengan atasannya saat observasi dilakukan
terlihat cukup terjalin dengan baik, yaitu saling menghormati satu
sama lain walau berbeda tingkatan. Walaupun begitu tidak bisa
dipungkiri bahwa tetap saja terjadi konflik antar staff maupun divisi
masing-masing. Menurut penuturan narasumber bahwa dalam perusahaan
mustahil tidak terjadi konflik, pasti ada saja konflik yang terjadi
antar divisi bidang masing-masing, sebagai contoh Divisi Marketing dan
Komunikasi (Markom) dengan Divisi Keuangan, kadang kala ada konflik
yang terjadi saat Divisi Markom meminta dana kepada Divisi Keuangan
dimana Divisi Markom merasa bahwa uang yang diberikan harus sesuai
yang dibutuhkan tanpa pengecualian, tetapi beda lagi dengan Divisi
Keuangan yang merasa bahwa mereka berhak membatasi pengeluaran uang
apalagi jika pengeluaran tidak sebanding dengan pemasukan. kepentingan
yang dibutuhkan terbatas oleh keprntingan pihak lain, maka akan
terjadi konflik yang merubah kondisi sosial saat itu.

G. Kesimpulan

Teori Marx memberikan semacam batas yang penting dalam bidang
intelektual sehingga para ahli teori sosial sejak Marx dapat dengan
mudah dikelompokkan menurut pakar mereka mengambil pendekatan Marxis
atau Non-Marxis. Jika seseorang ahli teori setuju atau tidak dengan
posisi Marx, ada beberapa segi kenyatan sosil yang dia tekankan yang
tidak bisa diabaikan antara lain adalah pengakuan akan adanya struktur
kelas dalam msyarakat, kepentingan ekonomi yang saling bertentangan
dianta orang-orang dalam kelas berbeda , pengaruh yang besar dari
posisi kelas ekonomi terhadap gaya hidup seseorang serta bentuk
kesadaran, dan berbagai pengaruh dari konflik kelas dalam menimbulkan
perubahan struktur sosial.

Daftar Pustaka

-Setiadi, Elly M. Pengantar Sosiologi Pemahman Fakta dan Gejala
Permasalahan Sosial : Teori, Aplikasi, dan Pemecahannya. Jakarta :
Kencana, 2011

-Sunarto, Kamanto. Pengantar Sosiologi edisi Revisi

-Berry, David. Pokok-Pokok Pikran Dalam Sosiologi, cv. Rajawali, jakarta 1981






________________________________

[1]Elly M. Setiadi, Usman Kholip, Pengantar Sosiologi, jakarta:
Kencana, 2011. hlm. 367

[2]teori Sosiologi Klasik dan Modern Oleh Doyle Paul Johnson jilid II, Hlm. 183

[3]Teori Sosiologi Klasik dan Modern oleh Doyle Paul Johnson, hlm. 166

[4]Pengantar Sosiologi Pemahaman Fakta dan Gejala Permasalahan Sosial
: Teori, Aplikasi dan Penanganannya. Setiadi, Elly M. Hlm. 368

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini