Selasa, 01 Desember 2015

TUGAS OBSERVASI LAPANGAN Farihatun Nasriyah / Jurnalistik IA (11150510000113) dan Yama Nuraini KPI IB (11150510000088)

OBSERVASI LAPANNGAN


"Warung Soto Betawi H. Usman Ali Country Woods"




PENDAHULUAN

 

            Sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang masyarakat. Masyarakat sendiri berkembang dan tidak mungkin terlepas dari suatu interaksi sosial. Interaksi sosial ini mencakup berbagai bidang yang salah satunya adalah ekonomi. Dalam hubungan  tersebut, dapat dilihat bagaimana masyarakat mempengaruhi ekonomi dan bagaimana ekonomi mempengaruhi masyarakat.

            Sosiologi ekonomi merupakan kajian sosiologis terhadap kompleksnya kegiatan yang melibatkan produksi, distribusi, pertukaran dan konsumsi barang dan jasa yang bersifat langka.[1]. Konsep masyarakat mempengaruhi ekonomi dapat kita lihat contohnya dalam melakukan kegiatan ekonomi, seperti apa yang diproduksi, bagaimana cara memproduksi, dan dimana terjadinya proses produksi. Dari kegiatan inilah yang dapat menunjukkan bahwa masyarakat mempengaruhi kegiatan ekonomi.

Mengutip teori Karl Max, hakekat kenyataan sosial adalah konflik. Konflik adalah satu kenyataan sosial yang bisa ditemukan dimana-mana. Bagi Marx, konflik sosial adalah pertentangan antara segmen-segmen masyarakat untuk memperebutkan aset-aset bernilai. Jenis dari konflik sosial ini bisa bermacam-macam, yakni konflik antara individu, kelompok, bahkan konflik antara bangsa. Tetapi bentuk konflik yang paling menonjol menurut Marx adalah konflik yang disebabkan oleh cara produksi barang-barang material.[2]

Dalam penelitian yang penyusun lakukan, penyusun memilih metode observasi dan wawancara. Observasi adalah pengamatan langsung yang digunakan untuk melihat dan mengamati perubahan fenomena-fenomena sosial yang tumbuh dan bekembang di sekitar objek kajian. Observasi merupakan salah satu metode yang sering digunakan, karena dengan menggunakan metode observasi, data yang dilakukan cenderung mempunyai keandalan yang sangat tinggi.  Disamping itu, peneliti bisa melihat dan mengamati secara langsung apa yang dikerjakan serta pekerjaan yang awalnya rumit dan sulit dijelaskan menjadi lebih mudah.

Sedang wawancara merupakan teknik  pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara pengumpul data maupun peneliti terhadap narasumber atau sumber data. Wawancara sebagai teknik untuk mendapatkan informasi dan data-data  yang dibutuhkan. Selain itu, wawancara menjawab masalah tertentu yang bersifat kompleks, sensitif atau kontraversial, sehingga kemungkinan jika dilakukan dengan kuesioner atau metode yang lain akan kurang memperoleh tanggapan responden.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

TINJAUAN TEORITIK

 

-          Marxism

Jenis penjelasan yang diberikan dalam teori sosial Marx yaitu berupa pejelasan historis. Teori ini menjelaskan, bahwa semua perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat melalui kesadaran kolektif sangat ditentukan oleh basis material atau ekonomis. Oleh karena itu, kegagalan atau keberhasilan suatu masyarakat atau negara sangat ditentukan oleh basis material atau ekonomis.[3]

Sumbangan utama Marx bagi sosiologi terletak pada teorinya mengenai kelas. Menurut Marx, perkembangan pembagian kerja dalam kapitalisme menumbuhkan dua kelas yang berbeda : kaum bourgeouisie (capital) dan proletar..[4] Pertama adalah bourgeouisie  (kapital). Mereka adalah orang-orang yang mempunyai modal dan menguasai sarana-sarana produksi. Kekhasan kelompok ini adalah bahwa jumlah mereka sedikit dan mereka menjual hasil-hasil poduksi dengan harga yang jauh lebih besar daripada biaya produksi sehingga mereka mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya. Kedua adalah kaum ploretariat atau kelompok pekerja yang jumlahnya jauh lebih banyak dari kelompok pertama. Mereka ini menyerahkan tenaganya untuk menjalankan alat-alat produksi dan sebagai imbalannya mereka mendapatkan upah dan bukannya barang yang mereka hasilkan.[5]

            Proses produksi yang demikian menyebabkan dua hal. Pertama, kaum poletariat mengalami aliensi dalam empat bidang, yakni aliensi dari pekerjaannya karena mereka diperlakukan sebagai bagian alat produksi yang bersifat mekanik, aliensi dari hasil pekerjaannya karena mereka tidak mendapatkan apa yang mereka hasilkan, melainkan upah aliensi dari pekerja lainnya karena mereka terasing dan bersaing dengan pekerja lain, dan aliensi dari kemampuan manusiawi mereka dan tunduk kepada mesin. Kedua, kaum kapitalis dan proletariat terlibat dalam konflik yang tidak terelakan. Alasannya ialah, guna mendapat keuntungan yang sebesar-besarnya, para kapitalis menekan upah buruh serendah-rendahnya. Di pihak lain, guna mendapat keuntungan besar, para pekerja juga berusaha untuk mendapatkan upah setinggi-tingginya. Oleh karena keuntungan dan upah berasal dari sumber yang sama maka konflik menjadi tidak terhindarkan. Menurut Marx, konflik ini tidak akan berakhir kecuali kalau ada perubahan dalam sistem produksi yang sebenarnya bisa dibuat.[6]

-          Neo Marxism

 Neo Marxism adalah sebuah paham yang mengacu pada kebangkitan kritis teori Marxis pasca perang, yang paling sering digunakan untuk menunjukkan pekerjaan dibidang ekonomi politik radikal yang mencoba untuk menggabungkan aspirasi revoluioner dan berorientasi konsep Marxis dengan beberapa perangkat yang disediakan oleh ekonomi non marxis.

Teori Neo Marxian yang membahas hubungan antara kelompok etnik ini sebagai upaya untuk mengatasi adanya reduksi kelas dalam teori klasik Marx dan kegagalannya dalam memprediksi kekuatan dari keterkaitan etnik. [7]

Neo Marxism melihat kesemuanya itu sebagai sebuah sistem kapitalis dari rangkaian pelbagai hubungan sosial, ekonomi, dan politik yang saling terhubung dan secara bersama-sama membentuk sebuah struktur. Dengan demikian, jelaslah bahwa sistem kapitalis global sebagai suatu sistem yang menunjukkan mulai adanya pelbagai hubungan diantara para ellit dengan saling berbagi kepentingan dasar.

Neo Marxism sendiri, muncul sebagai analisa lanjutan dari teori klasik Marx, namun dengan pelbagai kritik dan penggabungan. Tanggapan dan penggabungan yang fokus pada ekonomi politik kesenjangan kelompok etnik, dimana prespektif politi ekonomi ini menyajikan sebuah penjelasan ilmiah mengenai ekslusi sosial dan kesenjangan kelompok etnik. Kemudian, tanggapan dan penggabungan lain adalah bagaimana keterkaitan antara ideologi, perbedaan kultural, dan pembagian kelas, dimana prespektif kultural lebih fokus pada strategi dan taktik perjuaangan kelas.

 

 

 

 

 

 

HASIL OBSERVASI LAPANGAN

 

Warung Soto Betawi H. Usman Ali Country Woods merupakan rumah makan  yang didirikan oleh sepasang suami istri yaitu H. Usman Ali dan Hj. Siti Aminah pada tahun 1977 di depan perumahan Country Woods, Pondok Ranji. Pada awalnya, rumah makan ini hanyalah sebuah warung makan kecil yang terletak di pinggir jalan. Fokus perkembangannya adalah pada  perkenalan kepada masyarakat luas akan makanan khas betawi, kecepatan, dan keramahtamahan kepada konsumen, yang diharapkan akan berdampak pada peningkatan pembelian konsumen. Pada awalnya, rumah makan ini menjual makanan khas betawi saja seperti semur, sayur asem, dan pesmol. Setelah rumah makan ini mengalami peningkatan jumlah konsumen, para konsumen menyarankan agar rumah makan ini menjual soto betawi dan pecak lele. Lalu akhirnya warung ini mencoba menu baru tersebut dan sampai sekarang akhirnya rumah makan ini terkenal dengan menu khas andalannya yaitu soto betawi. Dan semenjak itu nama dari rumah makan ini adalah Warung Soto Betawi H. Usman Ali Country Woods, dimana nama Soto Betawi adalah makanan andalannya, H. Usman Ali adalah pendirinya, dan Country Woods adalah tempat pertama didirikannya rumah makan ini.

Dikarenakan meningkatnya jumlah konsumen, rumah makan yang tadinya hanya sebuah warung makan kecil, lalu dikembangkan menjadi sebuah rumah makan yang bisa dibilang cukup besar. Tidak hanya makanan betawi saja, menu-menu di Warung Soto Betawi H. Usman Ali Country Woods pun semakin bervariasi. Dari segi harga pun bisa dibilang terjangkau. Dua hal tersebut merupakan bagian dari faktor peningkatan jumlah konsumen di rumah makan ini.

Warung Soto Betawi H. Usman Ali Country Woods ini berlokasi di depan perumahan Country Woods dari tahun 1977 sampai 2001. Dikarenakan tanah yang ditempatkan adalah tanah milik orang lain, bukan milik sendiri. Lalu rumah makan ini memiliki lokasi baru yang tidak jauh dari tempat yang lama yaitu di Perumahan Pelangi Bintaro, Pondok Ranji. Di tempat baru ini tempatnya lebih luas dan berpengaruh juga terhadap peningkatan jumlah konsumen. Di lokasi ini Warung Soto Betawi H. Usman Ali Country Woods hanya bertahan sampai tahun 2009 dengan alasan yang sama yaitu mengenai kepemilikan tanah. Sampai akhirnya, untuk kedua kalinya rumah makan ini pindah lokasi menjadi di Jl. Wr. Supratman yang tidak jauh dari tempat pertama dan kedua hingga sekarang. Tanah pun sudah menjadi milik Warung Soto Betawi H. Usman Ali Country Woods ini sehingga kemungkinan untuk pindah lokasi lagi sangat kecil. Di lokasi ini interior banyak yang diubah seperti lantai yang tadinya dari semen menjadi menggunakan ubin keramik, kursi plastik menjadi kursi kayu, dan masih banyak lagi yang diupgrade. Kesamaan dari ketiga lokasi tersebut adalah tetap berada di daerah Pondok Ranji. Hal ini untuk memudahkan para pelanggan menemukan lokasi baru dari Warung Soto Betawi H. Usman Ali Country Woods juga rumah dari pemilik Warung Soto Betawi H. Usman Ali Country Woods ini berlokasi di daerah Pondok Ranji.

Sebenarnya, Warung Soto Betawi H. Usman Ali Country Woods ini pernah juga membuka cabang di food court Bintaro Trade Center. Tetapi hanya bertahan beberapa bulan dikarenakan banyak yang tidak tahu akan lokasi tersebut. Jadilah sampai sekarang Warung Soto Betawi H. Usman Ali Country Woods satu-satunya hanya berlokasi di Jl. Wr. Supratman Pondok Ranji.

Setiap harinya, rumah makan ini melayani lebih dari 100 tamu. Dikarenakan rumah makan ini pada saat didirikan masih ada campur tangan keluarga besar, jadi sebagian besar yang bekerja di sini masih ada hubungan keluarga. Jumlah pegawai di luar dari keluarga di rumah makan ini adalah 15 pegawai.

Pada tahun 2007 dan 2012, pasangan yang mengelola Warung Soto Betawi H. Usman Ali Country Woods ini meninggal dunia. Sekarang Warung Soto Betawi H. Usman Ali Country Woods dikelola oleh anak-anak mereka. Pengelola rumah makan ini setiap harinya datang karena mereka pun juga turut menjadi bagian dari pekerja. Jadi tidak hanya memantau para pekerja, mereka yang mengelolapun turut menjadi bagian yang melayani di bagian depan seperti kasir dan olahan masakan yang ada di bagian depan.

Warung Soto Betawi H. Usman Ali Country Woods yang menjadi tempat observasi kami ini buka dari pukul 08.00 – 20.00 WIB. Buka dari hari senin sampai jumat kecuali hari selasa. Tradisi hari selasa tutup sudah ada sejak pertama kalinya rumah makan ini didirikan. Ada sistem pembagian kerja atau shift di Warung Soto Betawi H. Usman Ali Country Woods ini yaitu biasa disebut dengan Anak Pagi dan Anak Siang.

Anak Pagi diwajibkan datang pukul 03.00 WIB untuk memasak dan menyiapkan  bahan makanan yang akan disajikan pada pukul 08.00 WIB. Anak Pagi sebagian besar adalah mereka yang bekerja di dapur. Dan mereka pulang pukul 16.30 WIB. Anak Siang diwajibkan datang pukul 10.00 WIB dan sebagian besar mereka adalah pelayan yang bertugas melayani konsumen di bagian depan. Mereka pulang pukul 21.00 WIB.

 

 

 

 

 

 

 

 


Dalam segi promosi, Warung Soto Betawi H. Usman Ali Country Woods tidak terlalu menyusun strateginya dengan pasti. Promosi yang telah dilaksanakan adalah dari cerita dari mulut ke mulut dari pelanggan yang pernah datang ke Warung Soto Betawi H. Usman Ali Country Woods ke masyarakat luas. Jadi bisa dikatakan Warung Soto Betawi H. Usman Ali Country Woods ini bisa dikenal di masyarakat luas karena pengalaman dari pelanggan dan mereka menginfokan kepada kerabat-kerabatnya. Seiring berjalannya waktu, rumah makan ini semakin dikenal dan pernah diliput di media massa maupun media cetak.

Fasilitas yang ada di Warung Soto Betawi H. Usman Ali Country Woods bagi konsumen adalah musholla, kamar mandi, listrik gratis (untuk charge), lahan parkir, dan playground.

Bidang pekerjaan di Warung Soto Betawi H. Usman Ali Country Woods antara lain: pengelola, pelayan, driver, koki, tukang parkir, dan satpam.

Sistem pembagian kerja di Warung Soto Betawi H. Usman Ali Country Woods hampir sama dengan teori ekonomi marxisme yaitu adanya pembagian kelas-kelas seperti kaum bourgeouisie (capital) dan kaum proletar, dimana bourgeouisie  (kapital) adalah orang-orang yang mempunyai modal dan menguasai sarana-sarana produksi, jumlah yang sedikit dan menjual hasil-hasil produksi dengan harga yang jauh lebih besar daripada biaya produksi sehingga mereka mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya. Kelompok bourgeouisie di Warung Soto Betawi H. Usman Ali Country Woods ini adalah mereka yang mengelola atau lebih tepatnya adalah anak-anak dari H. Usman Ali dan Hj. Siti Aminah.  Dan kaum ploretariat atau kelompok pekerja yang menyerahkan tenaganya untuk menjalankan alat-alat produksi dan sebagai imbalannya mereka mendapatkan upah dan bukannya barang yang mereka hasilkan adalah mereka yang bekerja sebagai pelayan, koki, satpam, dan juga tukang parkir.

Beberapa hal yang kami amati di Warung Soto Betawi H. Usman Ali Country Woods adalah:

1.      Tamu diperbolehkan masuk jika memesan menu dari Warung Soto Betawi H. Usman Ali Country Woods, baik itu makan di tempat maupun makanan dibawa pulang.

2.      Dalam menu baru, Warung Soto Betawi H. Usman Ali Country Woods akan mempromosikannya dalam pamflet yang diletakkan di etalase yang menjadi pusat dan juga dipasang di buku menu.

3.      Halaman parkir diperuntukan untuk tamu Warung Soto Betawi H. Usman Ali Country Woods.

4.      Playground hanya untuk anak-anak yang dibawa oleh tamu Warung Soto Betawi H. Usman Ali Country Woods.

5.      Pada pesan antar, dikenakan biaya antar.

6.      Harga menu dinominalkan dalam bilangan bulat dan tidak ada pajak restaurant.

7.      Jika ingin memesan menu, konsumen bisa memanggil pelayan di tempat atau langsung datang ke kasirnya langsung.

8.      Diperbolehkan membawa makanan dan minuman dari luar.

9.      Di meja makan, sudah disediakan tissue, tusuk gigi, sambal, acar, dan kecap dan tidak ada biaya tambahan jika ingin menambahkan pelengkap kecuali pelengkap yang tertera di menu.

 

Peraturan yang diterapakan kepada pegawai di Warung Soto Betawi H. Usman Ali Country Woods adalah:

1.         Tidak boleh izin kerja di hari sabtu dan minggu.

2.         Diwajibkan menggunakan seragam kerja sesuai dengan ketentuan hari dan tidak dibolehkan menggunakan seragam kerja di luar jam kerja.

3.         Dilarang keras menggunakan resep-resep menu dan digunakan di luar Warung Soto Betawi H. Usman Ali Country Woods.

4.         Jika pegawai diberikan uang tips oleh pelanggan, wajib dikumpulkan di tempat pengumpulan uang tips.

Tidak terlalu banyak dan detail mengenai peraturan bagi para pegawai. Pengelola selalu menekankan agar para pegawai untuk selalu disiplin dan ramah kepada para tamu yang datang.

Warung Soto Betawi H. Usman Ali Country Woods merupakan salah satu rumah makan yang menerapkan teori ekonomi kapitalis marxisme. Dilihat dari keuntungan, pemilik modal lebih banyak menerima keuntungan. Seperti ketentuan berseragam dan menjaga ketat rahasia resep. Pada pelanggan pun juga dilihat dari segi fasilitas halaman parkir, hanya boleh digunakan oleh tamu dari Warung Soto Betawi H. Usman Ali Country Woods. Juga dengan fasilitas-fasilitas yang lain seperti playground.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PENUTUP

 

  1. Kesimpulan

Warung Soto Betawi H. Usman Ali Country Woods adalah sebuah rumah makan di daerah Pondok Ranji yang mengandalkan menu makanan khas betawi. Rumah makan ini menerapkan sistem  teori ekonomi marxisme yaitu adanya pembagian kelas-kelas seperti kaum bourgeouisie (capital) dan kaum proletar, dimana bourgeouisie  (kapital) adalah orang-orang yang mempunyai modal dan menguasai sarana-sarana produksi, jumlah yang sedikit dan menjual hasil-hasil produksi dengan harga yang jauh lebih besar daripada biaya produksi sehingga mereka mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya. Kelompok bourgeouisie di Warung Soto Betawi H. Usman Ali Country Woods ini adalah mereka yang mengelola atau lebih tepatnya adalah anak-anak dari H. Usman Ali dan Hj. Siti Aminah.  Dan kaum ploretariat atau kelompok pekerja yang menyerahkan tenaganya untuk menjalankan alat-alat produksi dan sebagai imbalannya mereka mendapatkan upah dan bukannya barang yang mereka hasilkan adalah mereka yang bekerja sebagai pelayan, koki, satpam, dan juga tukang parkir.

Fasilitas yang ada di Warung Soto Betawi H. Usman Ali Country Woods hanyalah untuk para pelanggan yang datang dan memesan menu yang ada di Warung Soto Betawi H. Usman Ali Country Woods. Hal ini mencirikan bahwa pihak dari Warung Soto Betawi H. Usman Ali Country Woods hanya memberikan fasilitas kepada mereka yang juga menguntungkan Warung Soto Betawi H. Usman Ali Country Woods sendiri.

Melalui paham teori Marxis dan Neo Marxis, diharapkan tidak lagi terjadi adanya pertentangan atau perbedaan kelas ekonomi.

 

B.  Daftar Pustaka

Anwar Yesmil, Adang. 2013. Sosiologi Untuk Universitas. Bandung: Refika Aditama.

Raho, Bernard. 2007. Teori Tosiologi Modern. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.

Setiadi, Elly M, Usman Kolip. 2011. Pengantar Sosiologi : Pemahaman Fakta dan Gejala Permasalahan Sosial : Teori, Aplikasi, dan Pemecahannya. Jakarta: Kencana.

Sunarto, Kamanto. 2004. Pengantar Sosiologi. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas   Ekonomi Universitas Indonesia.

             http://www.pengertianpakar.com/2015/03/pengertian-sosiologi-ekonomi-html?m=1

            http://klaussurinka.blogspot.co.id/2010/06/marxism-neo-marxism.html?m=1

 

 

 

 

 



[1] Suunarto, Kamanto. Pengantar Sosiologi. Hal. 77

[2] Raho, Bernard. Teori Sosiologi Modern. Hal. 73

[3] Setiadi, Elly M, Usman Kolip. Pengantar Sosiologi : Pemahaman Fakta dan Gejala Penrmasalahan Sosial : Teori, Aplikasi, dan Pemecahannya. Hal. 11

[4] Suunarto, Kamanto. Pengantar Sosiologi.  Hal. 8

[5]Raho, Bernard. Teori Sosiologi Modern. Hal. 73

[6]Raho, Bernard. Teori Sosiologi Modern. Hal. 74

[7] Anwar Yesmil, Adang. Sosiologi Untuk Universitas Hal. 139                                                                   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini