Selasa, 01 Desember 2015

Vina Triani (11150510000094) _ KPI 1B _Ineike Pramestiya (1150510000117) _ Jurnalistik 1A_Tugas Sosiologi_Kelas_Kelas Sosial

Vina Triani (11150510000094) _ KPI 1B

Ineike Pramestiya (1150510000117) _ Jurnalistik 1A

 

A.    PENDAHULUAN

Wirausaha adalah orang yang melakukan aktifitas wirausaha yang dicirikan dengan pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun manajemen operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya serta mengatur permodalan operasinya. Oleh karena itu kami berniat melakukan observasi tentang teori Marxian dan Neo Marxian dengan pelaku wirausaha yang dalam laporan ini kami mewawancarai dan melakukan observasi di toko SIIN Snack yang berada di Kampung Kukun, Kecamatan Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi. Kami memilih subjek dan objek ini karena dinilai pas dan sangat mudah untuk dimintai keterangan lebih lanjut maupun mudah dalam menjangkau untuk melakukan observasi.

Kami melakukan observasi ini dengan metode kualitatif dimana data-data naratif dan visual yang diperoleh untuk menambah wawasan maupun bahan untuk laporan tentang fenomena yang diminati. Meski terkendala waktu dan cuaca saat melakukan observasi maupun wawancara, namun kami bisa mengusahakan bahan untuk laporan semaksimal mungkin.

 


B.     TINJAUAN TEORITIK

MARXISME

DETERMINISME EKONOMI

Marx sering kali terkesan sebagai seorang determinis ekonomi; dia seolah melihat sistem ekonomi berada pada titik terpenting dan menentukan seluruh sektor lain dalam kehidupan masyarakat politik,agama,sistem gagasan, dan lain sebagainya. Politik,agama,dan lain sebagainya tidak dapat direduksi menjadi epifenomena yang ditentukan oleh ekonomi,karena mereka memengaruhi ekonomi sebagaimana mereka dipengaruhi olehnya. Kendati seorang yang menganut paham dialektis, Marx masih ditafsirkan sebagai seorang determinis ekonomi. Meskipun beberapa bagian karya Marx menggiring ke arah kesimpulan ini, namun mengamininya begitu saja berarti mengakibatkan seluruh ciri dialektis dalam teorinya.

MARXISME HEGELIAN

Akibat dari kritik yang baru saja didiskusikan tersebut, determinisme ekonomi mulai pudar arti pentingnya, dan sejumlah teoretisi mengembangkan ragam lain dari teori Marxian. Marxis Hegelian awal berusaha mengembalikan dialektik anatara aspek subjektif dan aspek objektif kehidupan sosial. Minta mereka pada faktor-faktor subjektif menjadi dasar bagi pengembangan selanjutnya dari teori kritis, yang mulai memustkan perhatiannya pada faktor-faktor subjektif. Kita juga akan membahas gagasan-gagasan Antonio Gramsci secara singkat.

GEORG LUKACS

Perhatian yang diberikan oleh para ilmuwan Marxian pada abad ke-20 hanya terbatas pada karya-karya akhir Marx, karya ekonomi Marx, seperti Capital (1867/1967). Lukacs menulis karya utamanya, di mana ia menekankan sisi subjektif terori Marxian. Teori Marxian terletak pada karyanya tentang dua gagasan utama reifikasi (Dahms, 1998), dan kesadaran kelas                                             

KELAS DAN KESADARAN PALSU

Kesadaran kelas merujuk pada sistem kepercayaan yang dimiliki bersama oleh mereka yang menempati posisi kelas yang sama dalam masyarakat. Dalam karya Lukacs, terdapat kaitan jelas antara posisi ekonomi subjektif, kesadaran kelas, dan "pemikiran manusia yang riil dan psikologi tentang kehidupan mereka". Kesadaran palsu. Jadi,pada umumnya,kelas dalam kapitalisme tidak memiliki pengertian yang jelas tentang kesadaran kelas mereka sebenarnya.

ANTONIO GRAMSCI

Marxis Italia Antonio Gramsci juga memainkan peran kunci dalam transisi dari determinisme ekonomi menuju posisi Marxian yang lebih modern (salamini, 1981). Gramsci menggunakan konsepsi yang agak elitis tempat di mana gagasan dibangun oleh intelektual dan selanjutnya diperluas ke massa dan praktikkan oleh mereka. Masa tidak mampu membangun gagasan-gagasan semacam itu, dan kalau pun ada, mereka hanya dapat mengalaminya pada pada level keyakinan. Massa tidak dapat sadar dengan sendirinya;mereka perlu bantuan elite-elite sosial.

TEORI KRITIS

Teori kritis adala produk dari sekelompok neo-Marxis Jerman yang tidak puas dengan kondisi teori Marxisan (Bernstein, 1995; Kellner, 1993; untuk pandangan yang lebih luas tentang teori kritis, baca Agger, 1998), khususnya kecenderungan teori ini ke arah determinisme ekonomi. Organisasi yang diasosiasikan dengan teori kritis, Institut penelitian sosial, secara resmi dibentuk di Frankfurt, Jerman, pada tanggal 23 Februari 1923 (Wiggershaus, 1994). Teori kritis telah melampaui batas-batas Mazhab Frankfurt (Calhoun dan Karaganis, 2001; Telos, 1989-1990). Dahulu, dan sebagian besar pada masa kini, teori kritis berorientasi Eropa, meskipun pengaruhnya ke dalam sosiologi Amerika tumbuh semakin pesat (Marcus, 1999; van den Berg, 1980).

NEO-MARXISME

Neo-Marxisme adalah istilah diterapkan pada teori sosial atau analisis sosiologi yang mengacu pada ide-ide Karl Marx, Friedrich Engels dan unsur-unsur dari tradisi intelektual lain, seperti psikoanalisis (teori kritis), sosiologi Weberian (teori Erik Olin Wright tentang kelas yang bertentangan) dan anarkisme (kriminologi kritis). Neo-Marxisme juga meliputi analisis Marxisme, Marxisme Hegelian, teori Antonio Gramsci tentang hegemoni, feminisme Marxis, Marxisme ekologis, post-Marxisme dan berbagai teori sosial kritis yang berasal dari Frankfurt School. 

Penganut Neo-Marxisme (Neo-Marxis) menunjukkan bagaimana kebijakan-kebijakan dalam kapitalisme menghambat pembangunan dan meningkatkan kesenjangan antara negara di bagian utara dan selatan. Sejak saat itu, Neo-Marxis menghasilkan teori ketergantungan dan teori sistem dunia sebagai ilustrasi tentang bagaimana kapitalisme neo-liberal meningkatkan ketidaksetaraan ekonomi global. 

Teori neo-Marxian pertama secara histories adalah determinasi ekonomi, tetapi determinasi ekonomi kurang penting pada masa sekarang, khususnya bagi pemikir yang berorientasi sosiologis. Teori yang berdasarkan determinasi ekonomi ini ditentang oleh berbagai jenis teori Marxian lain yang berkembang kemudian. Marxisme-Hegelian, teutama yang diwakili karya George Luckas, adalah contoh yang menentang. Pendekatan ini mencoba mengatasi keterbatasan determinasi ekonomi dengan kembali pada akar subyektif Hegelian teori Marxian. Marxisme-Hegelian juga sedikit sekali relevansinya dengan keadaan masa kini. Signifikansinya terletak pada dampaknya  terhadap teori neo-Marxian yang kemudian.

Aliran kritis pewaris dari tradisi Marxisme-Hegelian adalah penting untuk sosiologi masa kini. Sumbangan besar teoritisasi kritis (Marcise, Habermas, dan sebagainya) adalah diskursus yang tentang kultur, kesadaran, dan hubungan timbale balik antara keduanya. Teoritisasi ini telah meningkatkan pemahaman kita mengenai fenomena cultural seperti rasionalitas instrumental, "industri kultur", "industri ilmu pengetahuan", tindakan komunikatif, diminasi, dan legitimasi. Mereka menambahkan konsep-konsep kesadaran, terutama dalam bentuk penginterasian teori Freudian, kedalam pemikiran mereka. Tetapi, teori kritis telah bergerak terlalu jauh dalam upayanya mengimbangi keterbatasan determinasi ekonomi dalam menganalisis kekuatan social berskala luas pada umumnya.

Berikutnya dikemukakan dua aliran pemikiran dalam sosiologi ekonomi neo-Marxian.Pertama, yang menerangkan hubungan antara modal dan tenaga kerja, terutama dalam karya Baran-Sweezy dan Braverman. Kedua, yang menerangkan transisi dari Fordisme ke post-Fordisme. Ketiga,kumpulan pemikiran ini mencerminkan upaya untuk kembali ke beberapa pemikiran ekonomi tradional sosiologi Marxian. Pemikiran ini penting karena upayanya untuk memperbarui sosiologi ekonomi Marxian dengan memperhatikan realitas yang muncul dalam masyarakat kapitalisme saat ini. Pemikiran lain adalah Marxisme berorientasi sejarah, khususnya pemikiran Immanuel Wallerstein dan pendukungnya mengenai system dunia modern.

 


C.   
HASIL OBSERVASI

 

SIIN Snack adalah toko kue kering yang berada di kampung Kukun, kecamatan Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi. Toko kue kering ini didirikan oleh seorang yang tidak puas akan berwiraswasta. Toko kue kering ini berjualan makanan ringan yang berasal dari berbagai daerah. Beliau lantas mencoba berwirausaha sebagai sampingan saat beliau masih berwiraswasta dengan cara menitipkan kepada warung-warung diperumahan sederhana. Namun beliau memutuskan untuk serius dibidang wirausaha dan mulai membuka toko di sebuah ruko sederhana.

Menurut beliau, berwirausaha lebih bisa menentukan apa yang ia inginkan atau dengan kata lain bisa mengatur sendiri apa yang ia mau. Terbukti dengan tata ruangan dan harga jual yang dinilai pas ketimbang saat berwiraswasta. Meski terkadang ada dan terbilang banyak pelanggan yang bertindak semaunya tanpa memperhatikan sudut pandang lain. Seperti saat menawar harga yang terbilang tidak wajar dengan mengatas namakan toko lain yang berjualan dengan barang yang sama. Juga terkadang kembali dengan keinginan menukar barang yang sudah dibeli dengan atas nama cacat namun tidak bisa dibuktikan bahwa barang tersebut dibeli ditoko yang sama.

Beliau juga sering memberitahukan beberapa kebijakan yang beliau berlakukan ditokonya kepada pelanggan maupun pedagang lain yang menitipkan barang dagangannya di tokonya. Seperti jika kepada pelanggannya, pelanggannya tersebut tidak boleh meminta untuk mencampur barang yang dibeli meski masih satu jenis snack namun berbeda rasa. Pelanggannya juga tidak diperbolehkan untuk mencicipi snack yang tidak di tempatkan di toples dan tidak mengambil banyak untuk mencicipi, karena jika meminta mencicipi snack yang tidak ditempatkan ditoples akan menyusahkan dan membuat plastik bungkusan snack yang masih disegel dibuka, ini menyulitkan jika ada pembeli yang ingin membeli satu bal (ukuran satu plastik sekitar 2-3 kg atau sesuai harga), juga jika pelanggan mengambil banyak untuk mencicipi dikhawatirkan akan merugikan atau mengurangi total berat yang akan di jual. Meski demikian masih banyak pelanggan yang memaksa melakukannya tanpa diketahui oleh beliau, seperti saat beliau sedang berkonsentrasi melayani pelanggan yang lain.

Untuk pedagang yang menitipkan barang dagangannya kepadanya, beliau menerapkan kebijakan untuk membeli barang tersebut atau tidak menjual dengan membayar diakhir saat barang tersebut sudah habis. Beliau juga kadang bertukar pikiran dengan pedagang lain yang berjualan dengan barang yang sama maupun tidak. Membicarakan pelanggan-pelanggan yang terkadang berbuat sesuka hatinya. Ada pedagang dengan berjualan barang yang sama yang letaknya tidak jauh dari toko ini juga mengeluhkan kelakuan pelanggan.

Terlihat pula saat pelanggan tersebut memarkirkan kendaraannya disekitar toko yang malah membuat banyak pengendara lain menjadi terlibat kemacetan di daerah sekitar ruko SIIN Snack. Menurut beliau kebanyakan pelanggan memarkirkan kendaraannya dipinggir jalan bukan di tempat parkir di depan toko SIIN Snack maupun toko yang ingin pelanggan tersebut kunjungi. Terlebih jika yang diparkir adalah mobil. Para pelanggan tersebut tidak peduli tentang kepentingan orang lain yang berada dalam tempat yang dipakai maupun keamanan kendaraan yang telah ia parkirkan.

Jalan disekitar toko ini juga terbilang sempit dan kecil, karena hanya bisa 1 mobil yang melewati jalanan tersebut juga kerena letaknya di perkampungan. Namun letaknya terlihat strategis karena banyak pegawai PT dari industri sekitar yang bertempat tinggal dikontrakan maupun masyarakat perumahan disekitar toko tersebut dan merupakan jalan utama kampung tersebut meski hanya satu mobil yang bisa lewat dan akan menjadi kemacetan panjang jika ada dua mobil yang berpapasan di jalan tersebut. Jalanan tersebut juga tidak diimbangi dengan sistem drainase yang baik. Jika musim hujan tiba dan hujan yang terjadi dalam intensitas yang tinggi juga dalam waktu yang lama akan menyebabkan banjir disekitar jalanan tersebut. Meski tidak sampai masuk ke toko, namun sampah yang terbawa oleh air banjir mengganggu kebersihan jalanan di depan toko tersebut. Para pedagang juga mengeluhkan keadaan ini karena kebanyakan sampah yang terbawa air banjir adalah sampah rumah tangga yang sengaja dibuang di saluran air oleh para pegawai yang tinggal di kontrakan sekitar toko tersebut.

Pemilik toko tersebut juga mengeluhkan sistem sewa ruko pertahun yang kadang pembayarannya terkesan sangat memaksa jika sang penyewa sedang membutuhkan uang sewa tersebut. Meski belum berada diakhir tahun, namun terkadang dan sudah terbilang sering pemilik ruko tersebut meminta uang sewa dengan semaunya.

Pelanggan dan pemilik ruko tersebut secara tidak langsung membuat contoh atas kaum borjuis yang mempunyai alat untuk melakukan apapun sesuai kehendaknya. Mereka makhluk sosial yang saling bergantung satu sama lain dan saling bekerja sama untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, namun yang mereka lakukan tidak bisa mencerminkan perilaku yang baik. Meski demikian, mereka adalah contoh kecil maupun ciri-ciri kecil kaum borjuis yang tidak sadar telah mengeksploitasi sesamanya meski saling membutuhkan.

 


D.    KESIMPULAN DAN DAFTAR PUSTAKA

Berdasarkan teori Marxian dan Neo Marxian yang telah kami cantumkan diatas, juga berdasarkan hasil observasi maupun wawancara kami bersama pemilik toko SIIN Snack dapat ditarik kesimpulan bahwa teori Marxian masih berlaku hingga sekarang ini. Meski pelakunya tidak merasa atau tidak sadar sama sekali bahwa mereka telah menggunakan teori Marxian dalam kehidupan dan tindakan mereka sehari-hari.

Teori Marx tentang keinginannya mendirikan kaum tanpa kelas atau kaum proletar akan mendirikan suatu kaum tanpa kelas. Meski ramalan tersebut tidak pernah terwujud namun pemikiran Marx tentang stratifikasi sosial dan konflik tetap berpengaruh serta diterapkan oleh kebanyakan masyarakat meski mereka sendiri tidak menyadarinya.

 

Daftar Pustaka

Ritzer, George. 2014. Teori Sosiologi Modern Edisi Ketujuh. Jakarta: Kharisma Putra Utama

Sunarto, Kamanto. 2004. Pengantar Sosiologi. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universtas Indonesia.

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini