Selasa, 01 Desember 2015

sosiologi teori marxis

PENGANTAR SOSIOLOGI-LAPORAN OBSERVASI LAPANGAN

Muhamad Fahreza (11150510000054) – KPI 1 B

Muhammad Rifki Purnama (11150510000063) – JURALISTIK 1 A

PENDAHULUAN

1.      LATAR BELAKANG

Masjid Nurul Iman masjid paling tertua di Daerah Cipadu, dan masjid Nurul Iman sering di gunakan untuk pengajian ibu-ibu ataupun hari-hari besar, serta banyak Ulama yang datang ke masjid Nurul Iman sekedar untuk shalat atau bersilaturahmi dengan imam masjid, masjid Nurul Iman terkenal dengan pemudanya yang aktif di masjid tersebut. Sehingga menjadikan masjid Nurul Iman lebih di senangi oleh jama'ah di daerah cipadu itu juga karena kerjasama tim pengurus masjid dan imamnya yang tersohor di daerah cipadu, masjid Nurul Iman tidak terlalu besar dan mewah hanya saja masjid Nurul Iman lebih ramai anak-anak mengaji serta kegiatan lainnya, di bandingkan dengan masjid lainnya di daerah Cipadu.

 

  • Masjid Nurul Iman masjid yang paling tertua berdirinya di antara masjid lainnya di daerah Cipadu.
  • Masjid Nurul Iman paling ramai untuk tempat pengajian, sering diadakan pengajian.
  • Imamnya terkenal di daerah Cipadu.
  • Pengurusnya juga aktif di banding masjid yang lain di Cipadu.
  • Tempatnya yang strategis dekat jalan, sehingga sering banyak orang yang mampir untuk shalat
  • Terlihat tempatnya bersih.

2.      TINJAUAN TEORITIK

Karl Marx terkenal karena ucapannya bahwa "agama adalah candu rakyat". Kalimat ini sering diartikan seakan-akan Marx menuduh agama, menyesatkan dan menipu rakyat. Dan memang, dari retorika Marxis kemudian, ucapan Marx itu sering dipakai dalam arti tuduhan, bahwa agama dengan menjanjikan kebahagiaan di alam sesudah kehidupan, membuat orang miskin dan tertindas menerima saja nasib daripada memberontak terhadapnya. Hal itu lebih lagi berlaku bagi Lenin yang menulis bahwa "agama adalah candu bagi rakyat", jadi agama dengan licik diciptakan kelas-kelas atas untuk menenangkan rakyat tertindas.

Akan tetapi bukan itulah yang dimaksud Marx. Ia tidak membicarakan apakah fungsi agama dalam masyarakat adalah positif atau negatif. Melainkan ucapannya itu menanggapi kritik agama Feurbach. Marx setuju dengan kritik itu. Tetapi menurut Marx, Feurbach berhenti di tengah jalan. Betul, agama adalah dunia khayalan di mana manusia mencari dirinya sendiri. Tetapi, Feurbach tidak bertanya mengapa manusia melarikan diri ke khayalan daripada mewujudkan diri dalam kehidupan nyata. Jawaban yang diberikan Marx adalah: Karena kehidupan nyata, dan itu berati: struktur kekuasaan dalam tidak mengizinkan manusia untuk mewujudkan kekayan hakekatnya. Manusia melarikan diri ke dunia khayalan karena dunia nyata menindasnya.

Dari fakta dan pemikiran-pemikiran Marx dapat diketahui bahwa yang menjadi objek kritik Marx ialah orang yang menjalankan agama, bukanlah agama itu sendiri. Karena manusia merupakan faktor independen yang melatarbelakangi terciptanya agama yang merupakan faktor dependen, atau sesuatu yang dipengaruhi. Sebagaimana candu, semakin banyak dikonsumsi maka semakin menggerogoti jiwa pecandunya. Namun selalu ada keinginan yang kuat dan hasrat tak tertahankan untuk seallu menkonsumsi candu. Seperti itulah agama menurut Marx.

Pertanyaan yang terbesit dalam benak tentu tentang kebenaran teori Marx ini sebagai refleksi kegundahan hatinya melihat keadaan sekitarnya, dan benarkah bahwa manusia agar ia dapat mengembangkan diri sebagai mahkluk yang sosial dan politik harus berhenti tunduk terhadap Allah? Jika pemikiran Marx ini dipandang sebelah mata tentu sudah jelas bahwa dua pengandaian Marx ini tidak benar, haus kelihatan dari praxis agama. Agama bukan pelarian apabila agama justru memberdayakan para penganutnya untuk membangun masyarakat yang solider dengan mereka yang mskin dan lemah, masyarakat yang positif, damai saling menghormati, serta melawan ketidakadilan dan penindasan mereka yang tidak berdaya. Dan profil para agamawan harus memperlihatkan bahwa mencari Allah bukan hanya tidak mengasingkan manusia dari dirinya sendiri, melainkan justru akan mengembangkan identitas dan hakekatnya yang positif. Menjawab panggilan Sang Pencipta memang tidak mungkin mengasingkan ciptaan dari hakekatnya, tetapi hal itu hanya akan meyakinkan apabila kaum agamawan adalah manusia-manusia yang terbuka, positif, toleran, yang memperhatikan saudara dan solider, yang mencintai keadilan dan melawan ketidakadilan tanpa menjadi keras di dalam hati.

Akan tetapi, jika dilihat secara komprehensif dan melihta latar belakang serta metodologi dan kerangka berpikirnya, ia tidak bermaksud menjastifikasi semua agama negatif, pun yang ia kritik pada dasarnya bukanlah agama itu sendiri, melainkan manusia atau penggunanya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

 

 

LAPORAN PENELITIAN MASJID

Di : Jl. K.H. Wahid Hasyim RT 03/04, Jurang Mangu Timur, Pondok Aren, Tangerang

 

  1. Profil masjidBerdasarkan penelitian masjid pada tanggal 1 Februari 2013 di masjid Nurul Iman yang beralamatkan di Jl. K.H. Wahid Hasyim RT 03/04, Jurang Mangu Timur, Pondok Aren, Tangerang , masjid di bangun 43 tahun yang lalu. Masjid tersebut tidak terlihat terlalu mewah sederhana tetapi selalu ramai jama'ah sholat karena tempatnya cukup strategis dekat jalan. Dan rame anak-anak mengaji dari anak kecil dan pengajian-pengajian serta masjidnya terlihat bersih dan nyaman.

Masid Nurul Iman yang dipimpin oleh bapak kyai.Nurhadi masjid yang di bangunnya menggunakan uang sumbangan seikhlasnya dari penduduk atau dari penyumbang yang menyumbang, sehingga dari penggalangan dana lewat sumbangan terbangun masjid Nurul Iman.

  1. Fasilitas masjid

Masjid Nurul Iman mempunyai fasilitas tempat wudhu yang di pisah antara tempat jama'ah laki-laki dan perempuan yang berjumlah 3 kran dimasing-masing tempat wudhu jama'ah laki – laki dan jama'ah perempuan.

Dimasid tersebut terdapat :

  • Tempat rak buku-buku kitab dan alqur'an serta ada buku sejarah yang menceritakan tentang Nabi Muhammad SAW.
  • Jumlah al quran sejumlah 20 buah 10 dalam kondisi sedang dan 10 dalam kondisi rusak.
  • Dan kipas angin sejumlah 4 di ruang laki-laki,dan 2 diruang perempuan.
  • Ada juga mukenah sejumlah 5 pasang dengan kondisi baik atau layak digunakan
  • Dan memeiliki sejumlah kamar mandi cukup baik dan dalam kondisi bersih ,karena ada petugas yang membersihkan masjid. Yang berjumlah masing-masing 1 di tempat laki-laki dan perempuan.
  • Masjid memiliki bedug dan kethongan berjumlah masing-masing 1, dan dalam kondisi baik.
  • Masjid memiliki pelataran cukup luas, sehingga dapat untuk parkir juga terkadang dapat untuk bermain anak-anak.
  • Masjid juga memiliki kotak amal berjumlah 1 dam ukuran cukup besar yang di letakan di dalam masjid.
  • Bentuk bangunan masjid seperti rumah joglo pada umumnya namun karena di atas ada kubah dengan ukuran besar dan jumlah ruangan yang cukupluas, serta jumlah pintu masjid yang berjumah 3 buah sehingga membuat berbeda antara masjid dan rumah joglo.
  • Di masjid terdapat speaker yang berjumlah 2 buah danmimbar berjumlah 1 buah dalam kondisi sedang, karena sudah lama.
  • Jam dinding berjumlah 2 buah
  • Pel berjumlah 2 buah
  • Lampu berjumlah 7 buah, tikar berjumlah 5, dan sajadah berjumlah 9 buah
  • Tanggalan berjumlah 1 buah.

 

  1. Sejarah masjid

Masjid Nurul Iman yang dipimpin oleh kyai.Nurhadi didirikan pada tahun 1970.Dan pendiri masjid Nurul Iman adalahTokoh kaum Arjoutomo, KadusDulhari, Ky.Turmudzi.Jadiumur masjid sekitar 43 tahun.

 

  1. Kondisi masjid

Kondisi masjid Nurul Iman dalam kodisi bersih terutamanya di lingkungan masjid dan keamanan masjid terjamin karena ada petugas masjid masing-masing.

Kapasitas masjid di masjid Nurul Iman setiap memasuki shalat jama'ah, jumlahjama'ah setiap waktu shalat jama'ah rata-rata berjumlah 13 jama'ahsampai 15 jama'ahuntukkaumlaki-laki, danberjumlah 5 sampai 7 jama'ahuntukkaumperempuan.pada shalat juma'at terutama untuk kaum laki-laki berjumlah 30 keatas, tapi tidak sampai 100 jam'ah.

Namun sangat disayangkan tidak ada jadwal masuk shalat jama'ah, hanya ada jadwal khutbah dan jadwalnya pun hanya di pegang oleh pengurus masjid.Tidak di tempel di dinding masjid.

 

  1. Kegiatan masjid

 

Selanjutnya di masjid Nurul Iman ada beberapa kegiatan, seperti:

  1. Pengajian orang tua itu hanya pada waktu subuh.
  2. Dan pada malam selasa kegiatan al barjanji yang diikutisejumlah orang tua dan beberapa pemuda
  3. Pada setiap malam jum'atkliwon dimasjid diadakan tahlilan bersama yang diikutisejumlah orang tua.
  4. Jadwal mengaji di masjid setelah shalat magribh untu kanak-anak kecil
  5. Pada bulan romadhon juga ada kegiatan tadarus bersama yang
  6. Diikuti oleh sejumlah pemuda dan orang tua.
  7. Juga pada bulan romadhon ada kegiatan pengajian setelah shalat subuh dan sore hari.

 

Koflik Di Area Masjid

 

Ketepatan masuk waktu shalat, terutama pada adzan shalat yang di lakukan oleh khotbah dengan jadwal yang telah dibuat.Karena tidak ada jadwal Jam shalat di masjid jadi hanya perkiraan waktu shalat .

 

Peranan serta masyarakat dalam memanfaatkan fasilitas masjid, seperti pada acara maulid nabi, sya'ban, rajaban biasanya di laksanakan dimasjid al barokah.serta kegiatan lain seperti khataman santri-santri kecil.

 

Perbandingan pada bulan ramadhan dengan hari-hari biasa, jikap ada bulan romadhon jumlah jama'ah lebih banyakdi banding hari-haribiasa. Kalau pada hari-hari biasa Cuma hanya orang tua tertentu saja itu hanya yang rumahnya dekat saja.

 

Masjid tidak luput dari berbagai problematika, baik menyangkut pengurus maupun berkenaan dengan jamaahnya, jika hal ini dibiarkan keberadaan masjid tak berbeda dengan banguna biasa.

1.    Pengurus Tertutup

Pengurus dengan corak kepemimpina yang tertutup biasanya tidak peduli terhadap aspirasi jamaahnya. Mereka menganggap diri lebih tahu dan bersikap masa bodoh atas usul dan pendapat. Mereka sulit memperlakukan kritik sebagai masukan yang konstruktif untuk perbaikan.

2.    Jamaah Pasif

Jamaah yang pasif juga salah satu faktor penghambat kemajuan dan kemakmuran masjid. Pembangunan masjid akan sangat tersendat apabila jamaahnya enggan turun tangan atau malas menghadiri kegiatan-kegiatan yang direncanakan oleh pihak pengelola.

3.    Kegiatan Kurang

Memfungsikan masjid semata-mata sebagai tempat ibadah shalat jum'at otomatis menisbikan inisiatif untuk menggelorakan kegiatan kegioatan lain. Masjid seperti ini sungguh jauh dari status maju apalagi makmur.

 

 Keuangan Masjid

Ada cara mengumpulkan dana ada beberapa cara diantaranya:

1.    Mengadakan bazar amal

2.    Mengadakan pertunjukan

3.    Menjual kalender hijriah

4.    Lelang bahan bangunan masjid

5.    Menjual piagam

 

Upaya Memakmurkan Masjid

Membangun dan mendirikan masjid tampaknya dapat saja diselesaikan dalam tempo yang tak terlalu lama.alangkah sia-sianya jika diatas masjid yang didirikan itu tak disertai dengan orang-orang yang memakmurkan.

Berbagai macam usaha berikut ini, bila benar-benar dilaksanakan dapat diharapkan memakmurkan masjid secara material dan spiritual, yaitu:

1.    Kegiatan Pembangunan

Bangunan masjid perlu dipelihara dengan sebaik-baiknya. Apabila ada yang rusak diperbaiki atau diganti dengan yang baru, yang kotor dibersihkan, sehingga masjid senantiasa berada dalam keadaan bagus, bersih, indah, dan terawat. Kemakmuran masjid dari segi material ini mencerminkan tingginya kualitas hidup dan kadar iman umat disekitarnya.

2.    Kegiatan Ibadah

Meliputi shalat berjamaah lima waktu, shalat jum'at, dan shalat taraweh. Shalat berjamaah ini sangat penting artinya dalam usaha mewujudkan persatuan dan ukhuwah islamiyahdi antara sesama umat islam yang menjadi jamaah masjid tersebut. Kegiatan spiritual lain yang sangat baik dilakukan didalam masjid mencakup berdzikir, berdoa, ber'itikaf, mengaji al-Qur'an, berinfaq, bersedekah.

3.    Kegiatan Keagamaan

Meliputi kegiatan pengajian rutin, khusus ataupun umum yang dilaksanakan untukmu meningkatkan kualitas iman dan menambah penegtahuan. Seperti peringatan hari isra mi'raj dan sebagainya.

4.    Kegiatan-Kegiatan Lainnya

Banyak kegiatan yang juga perlu dilaksanakan dalam usaha memakmurkan masjid. Sebut saja seperti menyantuni anak fakir miskin, kegiatan olahraga, kesenian dan sebagainya.

                                                         

Kesimpulan

Agama sebagai candu memiliki arti bahwwa dalam agama manusia tidak menjadi diri sendiri, melainkan ia menjadi objek Tuham. Manusia tidak mengobjektifkan diri sendiri dalam kehidupan nyata ini. Teori ini dilatarbelakangi oleh prinsip-prinsip ekonomi dan politik yang dipertautkan dengan agama.

Teori ini juga mengindikasikan bahwa manusia tidak menjadi diri sendiri, tidak mampu merealisasikan kehendak diri, dan tidak memiliki otonomi terhadap diri. Manusia terasing dari diri sendiri disebabkan dogma-dogma agama. Namun, manusia tetap selalu terlibat dalam agama berikut aspek-aspeknya.

Teori ini mengindikasikan bahwa manusia memproyeksikan dirinya kepada Tuhan, tetapi tidak pernah melihat hakikat dirinya sendiri. Sehingga dalam hal ini, Marx ingin menafikan agama dai kehidupan manusia.

Karl Marx mengungkapkan teori agama sebagai alienasi dan candu sebagai penderitaan manusia yang merupakan tempat kehadiran Tuhan. Marx menghindarkan agama dari kehidupan dan tetap ada dalam aturan diri.

Marx tidak mengkritik agama itu sendiri, melainkan manusia yang menciptakan agama, pun yang terlibat di dalamnya, tunduk padanya. Agama yang dikritik Marx pun tidaklah semua agama, melainkan agama yang tidak bisa dirasionalisasikan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Daftar Pustaka

 

L. Pals, Daniel.. Seven Theories of Religions; Dari Animisme E.B. Taylor, Materialsm Karl Mark, hingga Antropologi Budaya C.Geertz, Terj. Ali Noerjaman. Yogyakarta: Qalam. 2001.

Magnis, Frans. & Suseno.  Pemikiran Karl Marx: Dari Sosialisme Utopis ke Perselisihan Revisionisme. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 1999.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini