Selasa, 01 Desember 2015

STUDY LAPANGAN_SHERLYANA PULUNGAN_RANTY APRILIA


  
 
Disusun oleh:
Sherlyana Pulungan (11150510000044) / KPI 1A
Ranty Aprilia (11150510000003) / Jurnalistik 1B
Dosen Pembimbing : Dr. Tantan Hermansyah, M.Si
 
MATA KULIAH PENGANTAR SOSIOLOGI
FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2015


 
 
BAB 1
PENDAHULUAN
 
1.1 Latar belakang

          Ibadah secara bahasa (etimologi) berarti merendahkan diri serta tunduk. Sedangkan menurut syara' (terminologi), ibadah mempunyai banyak definisi, tetapi makna dan maksudnya satu. Pengertian Ibadah menurut islami Ibadah adalah merendahkan diri kepada Allah Azza wa Jalla, yaitu tingkatan tunduk yang paling tinggi disertai dengan rasa mahabbah (kecintaan) yang paling tinggi. Kali ini kami membahas tentang tempat ibadah .
Tempat ibadah, rumah ibadah, tempat peribadatan adalah sebuah tempat yang digunakan oleh umat beragama untuk beribadah menurut ajaran agama atau kepercayaan mereka masing-masing. Kami membahas tentang tempat ibadah umat beragama islam dan tempat ibadah umat beragama kristen. Seperti yang kita ketahui umat beragam islam tempat ibadah nya masjid atau musholah dan umat beragama kristen tempat ibadah nya adalah gereja.
            Kami study lapangan ke tempat yang kami ingin wawancarai, kami memilih Masjid Fatullah UIN Syarif Hidayatullah dan Gereja Bethel Indonesia Gatot Subroto. Oleh karena itu,kami akan mengulas beberapa hal tentang masjid Fathullah yang ada di sekitar kita,salah satu masjid yang ada di daerah Ciputat,Tangerang Selatan.Tentu nya kita merasa sudah tidak asing lagi dengan masjid ini. Dan Gereja Bethel Indonesia Gatot Subroto.
          
1.2 Rumusan Masalah
     Masjid :
1.      kapan berdirinya Masjid Fathullah?
2.      Siapa pendiri Masjid Fathullah ?
3.      Kegiatan apa saja yang dilakukan di Masjid fathullah?
4.      Dimana letak Masjid Fathullah?
5.      Bagaimana kegiatan yang dilakukan di Masjid Fathullah bisa berjalan dengan lancar?
Gereja :
6.      Kapan berdirinya Gereja Bethel Indonesia Gatot Subroto?
7.      Kegiatan apa saja yang dilakukan Gereja Bethel Indonesia Gatot Subroto?
8.      Dimana letak Gereja Bethel Indonesia Gatot Subroto?
 
1.3   Tujuan Penelitian
          Tujuan dari penulisan laporan ini untuk mengetahui tentang lembaga agama dalam kaitannya dengan lembaga sosial yang ada dalam masyarakat tempat ibadah Agama islam dan kristen serta pandangannya dalam sosiologi dalam penerapannya. Dan mengetahui dimana letak perbedaan tempat ibadah umat islam dan tempat ibadah umat beragama kristen.
1.4  Waktu & Lokasi
Jum'at , 27 November 2015 di masjid fatullah uin syarif hidayatullah ciputat jam 16.00 wib
Sabtu , 28 November 2015 di gereja bethel indonesia Gatot Subroto jam 13.00 wib
1.5 Tinjauan teoritis
Teori Marxian
Dari awal 1900-an hingga 1930-an teori Marxian terus berkembang, sebagian besar terlepas dari aliran utama teori sosiologi. Sebagai perkecualian adalah kemunculan aliran kritis atau aliran Frankfurt yang berasal dari Marxisme Hegelian yang lebih awal.
Gagasan perkembangan teori Marxian berasal dari Felix J. Weil. Pada 3 februari1923 resmi berdiri Institute Riset Sosial di Frankfurt, Jerman (Jay, 1973; Wiggershaus, 1994) . setelah berdiri beberapa tahun sejumlah pemikir yang sangat terkenal dalam teori Marxian bergabung dengan aliran kritis ini. Diantaranya Marx Horkheimer, Theodor Adorno, Erich Fromm, Herbert Marcuse, dan lebih belakangan, Jurgen Haberma.
Jadi, masjid dan gereja adalah dua aliran agama yang berfungsi sama bagi masing-masing pemeluknya.
Teori Radikal di Amerika C. Wright Mills
Meski teori Marxian sebagian besar diabaikan atau di cerca oleh sosiolog aliran utama Amerika, namun ada pengecualian, yang paling terkemuka diantaranya adalah C. Wright Mills (1916-1962). Mills adalah penting karena upaya nya yang hampir sendirian untuk menjaga agar tradisi Marxian tetap hidup dalam teori sosiologi. Sosiolog Marxian modern jauh melebihi Mills dalam kecanggihan teoritis, tetapi mereka berutang budi kepada Mills karna aktivitas personal dan profesionalnya banyak membantu mereka untuk menyusun karya sendiri (Alt, 1985: 86). Mills bukanlah seorang Marxis dan dia tidak pernah membaca karya Marx hingga pertengahan tahun 1950-an. Bahkan kemudian ia membaca terbatas pada sedikit terjemahan dalam bahasa inggris yang tersedia, karna ia tidak bisa membaca bahasa jerman. Karna sebagian besar karya Mills di terbitkan sekitar 1950-an , maka karyanya tidak mendapat bahan dari Marxian yang sangat canggih.
Perkembangan teori konflik
Rintisan lain yang menyatukan Marxisme dan teori sosilogi adalah perkembangan teori konflik, sebuah alternatif terhadap fungsionalisme struktural. Seperti yang telah kita lihat, fungsionalisme struktural tak lama dalam memegang kepemimpinan dalam teori sosiologi karna mulai menghadapi serangan yang memuncak. Serangan terhadapnya beraneka ragam. Fungsionalisme struktural dituduh bersifat politik konservatif, tak mampu menjelaskan perubahan sosial karna perhatiannya tertuju pada struktur statatis dan tak mampu menganalisis konflik sosial.
Salah satu hasil dari kritik itu adalah upaya dipihak sejumlah sosiolog untuk menanggulangi masalah fungsionalisme struktural dengan menyatukan perhatian pada struktur dan pada konflik. Pemikiran inilah yang menjadi cikal bakal teori konflik sebagai alternatif terhadap teori struktural-fungsional. Sayangnya , teori konflik ini sering dilihat sebagai cerminan fungsionalisme struktural dengan sedkit intrgritas inteletual didalamnya.
Upaya penting pertama adalah karya Lewis Coser (1956) tentang fungsi konflik sosial (Jaworski, 1991). Karya ini dengan jelas mencoba menerangkan konflik sosial didunia menurut kerangka pandangan struktural-fungsional. Meski bermanfaat untuk melihat fungsi konflik, namun masih lebih banyak yang perlu dikaji tentang konflik ketimbang menganalisis fungsi positif nya itu.
Masalah terbesar yang dihadapi kebanyakan teori konflik adalah kekurangan apa yang justru diperlukan, yakni landasan kuat dalam teori Marxian. Teori Marxian berkembang dengan baik diluar sosiologi dan seharusnya dapat dijadikan basis untuk mengembangkan teori sosiologi yang canggih tentang konflik. Perkecualian disini adalah karya Ralf Dahrendorf (lahir 1928).
Jadi antar umat beragama bisa terjadi konflik, seperti saling menjelek-jelekkan anatara agama yang satu dengan agama yang lainnya. Hal ini yang menyebabkan timbulnya konflik.
 
BAB 2
Hasil observasi lapangan
 
        Masjid atau mesjid adalah rumah tempat ibadah umat Muslim. Masjid artinya tempat sujud, dan mesjid berukuran kecil juga disebutmusholla, langgar atau surau. Selain tempat ibadah masjid juga merupakan pusat kehidupan komunitas muslim. Kegiatan - kegiatan perayaan hari besar, diskusi, kajian agama, ceramah dan belajar Al Qur'an sering dilaksanakan di Masjid. Bahkan dalam sejarah Islam, masjid turut memegang peranan dalam aktivitas sosial kemasyarakatan hingga kemiliteran.
        Pada hari jum'at 27 november 2015 kami ke masjid fathullah uin syarif hidayatullah untuk mewawancarai pengurus masjid fathullah . kami masuk ke dalam kantor masjid fatullah selesei sholat ashar. Kami bertemu dengan pengurus masjid fatullah yang bernama bapak Heri Fajrin. Narasumber (Heri Fajrin) mengatakan bahwa Masjid ini didirikan oleh Muhammad Quraish Shihab. Ia lahir tanggal 16 Februari 1944 di Rappang, Kabupaten Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan. Ia berasal dari keluarga keturunan Arab Quraisy - Bugis yang terpelajar. Ayahnya, Prof. Abdurrahman Shihab adalah seorang ulama dan guru besar dalam bidang tafsir. Abdurrahman Shihab dipandang sebagai salah seorang ulama, pengusaha, dan politikus yang memiliki reputasi baik di kalangan masyarakat Sulawesi Selatan. Kontribusinya dalam bidang pendidikan terbukti dari usahanya membina dua perguruan tinggi di Ujungpandang, yaitu Universitas Muslim Indonesia (UMI), sebuah perguruan tinggi swasta terbesar di kawasan Indonesia bagian timur, dan IAIN Alauddin Ujungpandang. Ia juga tercatat sebagai rektor pada kedua perguruan tinggi tersebut: UMI 1959-1965 dan IAIN 1972–1977.
         Sebelum berdirinya masjid fathullah ada masjid kecil yang bernama fatahillah, masjid tersebut dibongkar dan akhirnya pindah yang terletak di terletak di Jl. Ir. H. Juanda No. 95 Ciputat-Tangerang Selatan 15412. Dan berubah nama menjadi masjid fathullah. masjid fathullah selesai dibangun pada hari senin, tanggal 10 November 1997, sebuah bangunan masjid dengan kontruksi Permanen berlantai II seluas 2.125 m2. Ruang Shalat lantai I : 985 m22, lantai II : 821 m2. Ruang Kegiatan lantai I : 155 m2, lantai II : 164 m2. Tempat wudlu lantai I : 119 m2, lantai II : 119 m2. Dua buah menara konstruksi permanent.
 
Masjid fathullah juga memiliki Program kerja di berbagai bidang diantaranya :
1.      Kesekretariatan
a)      Menata tata organisasi (statuta) lembaga-lembaga di bawah Masjid Fathullah, hubungannya dengan pengurus Masjid Fathullah.
b)      Menata tata administrasi dan penggunaan fasilitas serta keuangan Masjid Fathullah dan lembaga-lembaga di bawahnya.
c)      Menata sistem dan tata kerja petugas (marbot) Masjid Fathullah.
d)     Menata (merehab) kaligrafi Masjid Fathulllah.
e)      Mendata harta kekayaan masjid Fathullah
f)       Menata sistem penggunaan dan peminjaman barang-barang inventaris.
g)      Penambahan fasilitas masjid seperti Wireless, LCD, dll. untuk kepentingan kegiatan Masjid Fathullah.
h)      Pembuatan Yayasan Masjid Fathullah.
i)        Reposisi lembaga-lembaga ke belakang Masjid Fathullah.
j)        Membuat sejarah masjid Fathullah.
k)      Membuat tim perumus AD/ART.
l)        Membuat struktur organisasi BUPERDA masjid Fathullah periode 2011 - 2014.
 
Bidang I (Peribadatan Dan Dakwah)
a)      Menyelenggarakan shalat fardhu berjamaah dengan tertib aman.  nyaman dan khusyu`.
b)      Menyusun imam dan  muadzin shalat fardhu  berjamaah pertahun
c)      Menyelenggarakan shalat jum`at
d)     Menyusun Khatib, Imam, dan MC shalat jumat pertahun.
e)      Menyelenggrakan shalat sunnah tarawih, kultum, tadarus al-Quran kaum ibu (pagi hari) dan i`tikaf pada bulan Ramadhan.
f)       Menyusun Imam Tarawih, Penceramah Kultum dan MC selama bulan Ramadhan.
g)      Menyelenggarakan shalat sunnah 'Idain ('Idul Fitri dan 'Idul Adha)
h)      Menyelenggarakan shalat sunah istisqa', shalat sunah gerhana apabila terjadi gerhana bulan dan matahari.
i)        Menertibkan jamaah jumat yang melakukan shalatnya di halaman parkir belakang masjid dan di bawah teras kiri kanan masjid, serta memindahkan penitipan alas kaki ke sebelah kantor sekreteriat masjid.
j)        Membentuk Team Tajhiz al–Janazah  (pengurusan jenazah dan menyelenggarakan pelatihan pelayanan jenazah secara berkala) yang terdiri dari team laki laki dan team perempuan.
k)      Mengoleksi dan membukukan hasil khutbah jumat.
l)        Menyelenggarakan Qiraatul Qutub.
m)    Bedah buku
n)      Peringatan Hari Besar Islam (PHBI)
o)      Membentuk dan mengirimkan tim dakwah Masjid fathullah UIN ke masyarakat, minimal 1 tahun sekali.
p)      Menyelenggarakan shubuh bersama masjid-masjid se-Tangsel
q)      Menyelenggarakan penataran khatib dan imam
r)       Mengusahakan keseragaman waktu sholat dengan masjid-masjid yang ada di sekitar masjid fathullah
s)       Menghidupkan kembali kuliah dluha minimal 1 bulan sekali
t)       Membentuk tim mubaligh masjid fathullah UIN Syahid Jakarta.
 
Bidang II (Keuangan dan Usaha)
a)      Pembuatan dan pembangunan tempat penitipan sepatu.
b)      Membangun lembaga/biro perjalanan Haji dan Umrah (BPIH) Fathullah.
c)      Membangun unit usaha (toko) mini market.
d)      Pembentukan Event Organizer konsultan (dalam bidang agama dan keluarga).
e)      Menginventarisasi kembali dan mengembangkan donator bulanan ataupun tahunan di luar komplek UIN.
f)       Melakukan re-evaluasi dan perhitungan kembali biaya penyewaan mobil jenazah, serta menyiapkan tenaga pengurus jenazah secara professional.
g)      Penetapan harga sewa tempat dan fasilitas masjid.
h)      Mengusulkan ke rektorat bantuan biaya operasional Masjid Fathullah.
i)        Melakukan kegiatan pendidikan dan pelatihan-pelatihan (seperti pelatihan da'I, manajemen masjid, manajemen majlis taklim, kursus bahasa dll).
j)        Membentuk Tim auditor keuangan masjid
k)      Pengadaan dan penyewaan media dakwah, (seperti LCD, screen dll)
l)        Mengatur Mekanisme pengeluaran keuangan Masjid Fathullah
m)    Evaluasi keuangan diakhir bulan.
n)      Mencari donator yang mau menyumbangkan alat dakwah/alat-alat perlengkapan masjid.
o)      Penyewaan tempat dan alat-alat pernikahan.
p)      Memasang kotak-kotak amal di kampus (bagian keuangan), kantin-kantin kampus, dan darmawanita.
 
Bidang III (Rumah Tangga dan Perlengkapan)
JANGKA PENDEK:
a)      Membersihkan/mencuci dinding pengimaman, lampu-lampu gantung/hias, asmaul husna, dan mengganti lampu tl yang mati.
b)      Merehab dak beton (karena bocor) di atas ruang wudhu dan mengganti 5 buah tangki air yang rusak dari 16 buah tangki air yang ada.
c)      Menyekat ruangan gedung asrama di atas tempat wudhu'.
d)      Mengganti gordiyn ruangan aula dan kantor Masjid Fathullah
e)      Pengadaan/membeli mesin cuci.
f)       Mengganti pakaian dinas karyawan Masjid Fathullah
g)      Memperbaiki pintu-pintu gedung masjid
h)      Memperbaiki pintu-pintu kamar mandi dan WC
i)        Meremajakan 40 buah kipas angin.
j)        Meremajakan lampu-lampu penerangan.
k)      Meremajakan/merenovasi dan menambah lukisan/kaligrafi
l)        Meremajakan/mengganti kursi ruang sidang (aula lantai 2)
m)    Meremajakan kran-kran air, 3 unit sound sistem, dan 6 unit pompa air.
n)      Menambah ruangan tempat penitipan sepatu
o)      Merawat, memperbaiki lantai tempat wudhu, kamar mandi dan WC
p)      Mengecat dinding-dinding tembok yang kelihatan kotor
q)      Membuat dan memindahkan kantor IRMAFA, LTTQ dan LPQ ke belakang masjid.
r)       Menambah daya listrik berikut instalasinya untuk tiga lembaga (IRMAFA, LTTQ dan LPQ)
s)       Memagar sekeliling gedung Masjid Fathullah dengan pagar besi
t)        Menambah fasilitas almari/rak untuk menyusun al-Quran, mukena dll di ruang shalat.
u)      Melengkapi kelengkapan mobil jenazah dengan AC
v)      Menutup lobang lantai tingkat dua
w)    Menyewakan ruangan-ruangan masjid fathullah untuk menambah pemasukan masjid.
x)      Membuat sebuah design wajah masjid fathullah sehingga tampil lebih indah dan megah.
JANGKA PANJANG:
a)       Renovasi bangunan masjid lama (eks gedung ICMI) untuk dibuat TPA
b)        Memperluas bangunan masjid ke sebelah timur.
c)       Pembuatan dan peremajaan 4 buah sumur bor (relokasi).
d)        Pengecatan seluruh bangunan masjid
e)       Membangun kios ruangan kantin dll, untuk disewakan guna menambah pendapatan keuangan masjid.
Dimasjid fathullah ini bukan hanya tempat untuk sholat atau ibadah saja, tetapi juga ada aktivitas lain yang dilakukan. Seperti ketika selesai sholat magrib ada ceramah agama atau santunan. Aktivitas ini sering dilakukan untuk menjadikan masyarakat dan sekitarnya memiliki aqidah islamiyah yang lurus.Untuk dapat mengetahui bagaimana cara melaksanakan ibadah yang baik dan benar yang sesuai dengan syari'ah islam. Juga dapat membentuk atau mengubah dari pribadi yang kurang baik menjadi yang lebih baik. Dalam hal ini kita juga gemaruntuk melakukan amaliyah sosial.
Beberapa contoh kegiatan yang dilakukan dimasjid fatullah.
Bidang IV (Kelembagaan, Pendidikan, dan Sosial)
       I.            Ikatan Remaja Masjid Fatullah (IRMAFA)
A.    JANGKA PANJANG (Tiga tahun ke depan)
a)      Menjadi center kajian Islam remaja se-Jakarta Selatan
b)      Lahirnya generasi-generasi pemikir Islam yang berilmu, beramal dan berdayaguna.
c)      Menjadi model "Ikatan Remaja-Ikatan Remaja" lain Se-DKI
d)     Berdirinya perpustakaan masjid yang berisi koleksi lengkap untuk menunjang keilmuan masyarakat.
e)      Berdirinya lembaga bimbel yang mentor-mentornya berasal dari pengurus dan anggota IRMAFA yang memiliki kompetensi di bidangnya.
f)       Lahirnya radio Fathullah FM.
g)      Memiliki 'Majalah Remaja Islami' guna memenuhi keilmuan remaja yang funky dan gaul yang berjiwa islami.
h)      IRMAFA PUBLISHER (penerbitan IRMAFA)
i)        Forum Keluarga Besar IRMAFA\
B.     JANGKA MENENGAH
a)      Pendidikan dan Pelatihan Kader
b)      Seminar-seminar/Bedah Buku/Talkshow
c)      Rihlah atau studi banding
d)      Peringatan Hari Besar Islam
e)      Aksi Solidaritas (Donor Darah, Sunatan Massal, Posko Bantuan Bencana)
f)       Training motivation
g)      Training enterpreneur
h)      Bazzar
i)        IRMAFA online
j)        IRMAFA Awards
C.     JANGKA PENDEK
a)      Study Club (Bahasa Inggris, Bahasa Arab dan Bahasa Jepang)
b)      Kajian Remaja/Keislaman (Bedah Disertasi) serta kajian-kajian kontemporer.
c)      Pelatihan-pelatihan seperti pelatihan MC, Marawis, Nasyid, Futsal, dan Pembuatan Souvenir.
d)     Pelatihan memandikan mayat.
e)      Pelatihan Jurnalistik
f)       Pengelolaan mading dan buletin
 
       I.            LEMBAGA TA'LIM DAN TAHFIDZ AL-QURAN (LTTQ)
a)      Mencetak generasi intelektual Muslim Qurani
b)      Mengadakan Khotmil Quran
c)      Mengadakan MTQ (Musabaqah Tilawatil Quran)
d)     Memberikan beasiswa bagi mahasiswa yang berprestasi dalam bidang al-Qur'an.
 
    II.            LEMBAGA PENDIDIKAN AL-QURAN (LPQ)
a)      Peringatan HUT RI
b)      Pesantren Ramadhan "Quantum Kids"
c)      Pembinaan Calon Peserta TAS (Tashih Akhir Santri) Lembaga
d)     Kunjungan TAS (Tashih Akhir Santri) Qiraati ke Korcab
e)      Evaluasi belajar semesteran
f)       Peringatan HUT LPQ Masjid Fathullah
g)      Haflah Akhirussanah
h)      Pembelajaran Outdoor
 
Bidang V (Humas dan Kerjasama)
 
a)        Membuat dan menyiapkan berbagai berkas atau data yang terkait dengan informasi mengenai kegiatan dan usaha yang diselenggarakan oleh BUPERDA Masjid Fathullah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
b)        Menyebarluaskan informasi mengenai kegiatan dan usaha Masjid Fathullah.
c)        Melakukan penjajakan kerjasama dengan instansi pemerintah, mulai dari struktur pemerintahan RT, RW, Kelurahan, Kecamatan, Kota, Provinsi, hingga pemerintahan pusat dalam bidang kegiatan dan usaha yang diselenggarakan oleh Masjid Fathullah.
d)       Melakukan penjajakan kerjasama dengan lembaga-lembaga non pemerintah, seperti Dewan Dakwah Indonesia (DDI), Badan Koordinasi Pemuda dan Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI), Badan Kontak Majelis Ta'lim, DMI, FORSIMAS, dll.
e)        Menjajaki terbentuknya forum bagi Pengurus Masjid dan Majelis Ta'lim tingkat Kecamatan, Ciputat Timur, dan Kota Tangerang Selatan.
f)         Penulisan buku Sejarah Masjid Fathullah
g)        Pengadaan Website Masjid Fathullah
h)        Penerbitan buletin Jum'at/ 2 Minggu sekali
 
Pada hari sabtu tepatnya tanggal 28 november 2015 pukul 13.00 wib kami kembali menemui seorang narasumber yang beribadah di Gereja Bethel Indonesia Gatot Subroto. Yang sebelumnya kami telah janjian dengan narasumber tersebut untuk melakukan wawancara tentang gereja. Narasumbernya bernama bapak Albert Stavino. Narasumber pun menjelaskan dan menjawab yang kita tanyakan.
Gereja berasal dari bahasa portugis "igoreya" atau "igrea" yang awalnya berarti kawanan domba yang dikumpulkan seorang gembala.Gereja adalah persekutuan orang-orang percaya yang telah dipanggil Allah dari kegelapan menuju terang-Nya yang ajaib untuk dijadikan milik-Nya. Gereja juga tempat persekutuan orang-orang percaya, yang mengaku bahwa Yesus adalah Tuhan juru selamat dunia dan manusia.
Gereja Bethel Indonesia (GBI) Jemaat Induk Jalan Gatot Subroto merupakan sebuah gereja lokal yang berdiri sejak 4 September 1988 di Wisma Karsa Pemuda, Jakarta. Gereja ini terhisap di bawah Sinode Gereja Bethel Indonesia dan digembalakan oleh Pdt Dr Ir Niko Njotorahardjo. Awal  berdiri, GBI Gatot Subroto menggunakan nama GBI Bethany Jakarta, dan langsung dibawah pembinaan GBI Bethany Pusat Surabaya.
Pada tahun 2002, sesuai keputusan Sinode Gereja Bethel Indonesia (GBI)nama Bethany diganti dengan nama jalan tempat gereja berlokasi. Alhasil, GBI Bethany Jakarta berubah menjadi GBI Jalan Gatot Subroto Jakarta.
Keputusan tersebut direspon oleh Gembala GBI Bethany Pusat Surabaya dengan membentuk sinode baru bernama Gereja Bethany Indonesia. Namun, sebagai bentuk ketaatan Pdt. Dr. Ir Niko Njotorahardjo kepada Sinode GBI, ia memutuskan bergabung dalam Sinode Gereja Bethel Indonesia.
Pada awal berdiri, GBI Jalan Gatot Subroto Jakarta mempunyai tugas khusus yaitu Restorasi Pondok Daud. (Kis. 15:16-17). Untuk menggenapi tugas tersebut, Pdt. Dr. Ir. Niko Njotorahardjo meminta visi tahunan dari Tuhan Yesus Kristus sebagai kepala gereja.
Aktivitas di Gereja Bethel Indonesia gatot subroto antara lain ibadah anak-anak pada hari sabtu pukul 10.00 pagi dan hari minggu jam 16.00 sore , ibadah lansia pukul 10.00 pagi pada hari jum'at, ibadah umum pukul 07.30 , 09.30 , 11.30 , 16.30 , dan 18.30 yang diadakan pada hari miggu, dan komunitas remaja.
Dan pada saat natal tiba biasanya perayaanya ada di GBK dan yang datang Gereja Bethel Indonesia se jabodetabek.
Kebiasaan mereka saat datang ke gereja adalah dateng,duduk,berdoa,nyanyi lagu puji-pujian,denger khotbah , lagu pujian lagi (biasanya kayak buat respo firmannya, lagunya sesuai sama firmannya), persembahan, dikasih tau tentang warta minggu depan misalnya ada kegiatan apa lagi, doa , dan selesai.
Bagi mereka visi dan misi nya setiap tahun harus berganti atau diubah dari yang sebelumnya. Untuk mempersiapkan kedatangan raja kemuliaan mereka harus semakin sungguh-sungguh dengan tuhan. Karena menurut mereka, seseorang dikatakan suci atau soleh apabila seseorang menanti dan mempercepat kedatangan hari Allah atau Tuhan. Maksudnya menanti adalah selalu duduk diam dikaki yesus.
Apapun agama yang kita pilih dengan sesuai keyakinan kita, kita harus taat menjalaninya. Dan saling bertoleransi antar umat beragama. Sehingga tidak ada lagi konflik yang terjadi di antara umat beragama.
BAB 3
Kesimpulan
 
          Masjid dan gereja adalah suatu tempat ibadah, dimana masjid tempat ibadah umat islam dan gereja tempat ibadah nya umat kristiani. Bagi umat islam masjid sangat berperan penting untuk tempat ibadah umat islam.
            Khusunya sholat dan i'tikaf (berdiam diri), akan tetapi masjid merupakan pusat kebudayaan islam yang demikian kaya berkah. Masjid bagi umat islam merupakan salah satu instrumen perjuangan dan menggerakkan risalah yang di bawa Rasulullah dan amanah beliau bagi umatnya.
            Selain itu, masjid juga berfungsi sebagai tempat pembinaan dan pengembangan peradaban islam, oase spritual dan pencerahan intelektual dalam mencetak kader untuk mewujudkan misi rahmatal lil'alamin sebagai khalifah fil ard.
            Gereja juga berperan penting, bagi umat kristiani karna bagi mereka gereja berguna untuk mengadakan perkumpulan, dimana mereka berkumpul umumnya pada hari minggu. Disana ada aktivitas ibadah anak-anak, ibadah lansia, ibadah umum dan komunitas remaja. Disini mereka juga membagikan sembako kepada orang yang kurang mampu bagi mereka, ini suatu bentuk atau cara mereka membantu seseorang melalui bakti sosial.
            Jadi, masjid dan gereja pada umumnya memiliki fungsi yang sama. Yang sangat berperan penting bagi penganutnya.
 
Daftar pustaka:
Ritzer, george dan Douglas J. Goodman. 2003. Teori Sosiologi Modern. Jakarta: kencana prenada media gruop.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini