Selasa, 01 Desember 2015

Tugas sosiologi_ANWAR KAMIL HANIF JURNALISTIK 1A (11150510000036)_SHOLIHAH ASRI WIJAYANI KPI 1B (11150510000091)

TUGAS MATA KULIAH SOSIOLOGI

 

 

 

Disusun Oleh :

Sholihah Asri Wijayani           11150510000091

Anwar Kamil Hanif                11150510000036

 

 

 

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH



KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga dapat menyelesaikan laporan observasi di Pondok Pesantren Riyadlul 'Ulum Waddawah. Laporan ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Sosiologi. Semoga laporan ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

 

1 Desember 2015


 

BAB 1

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Agama pada umumnya dan islam pada khususnya dewasa ini semakin dituntut peranannya untuk menjadi pemandu dan pengaruh kehidupan manusia agar tidak terperosok pada keadaan yang merugikan dan menjatuhkan martabatnya sebagai makhluk mulia. Dalam situasi dunia yang semakin global seperti sekarang ini, manusia semakin dihadapkan kepada berbagai tantangan, disamping peluang dan kesempatan. Dalam keadaan yang demikian, di jumpai adanya manusia yang berhasil menyikapi kehidupan global tersebut secara lebih bermakna dan berdaya guna, tetapi ada juga yang tidak tahu arah yang harus dituju.

Dalam situasi global, agama diharapkan dapat memberikan jawaban terhadap berbagai masalah, baik yang berkaitan dengan masalah social, ekonomi, politik, keamanan, kemakmuran, dan lain sebagainya. Hal ini karena diyakini bahwa agama mengandung nilai-nilai universal dan absolute (mutlak) bias memberikan resep-resep mujarab yang tidak ada habisnya. Namun demikian, untuk mencapai pada keadaan yang mana agama mampu bersentuh dengan berbagai persoalan actual yang berkaitan dengan berbagai dimensi kehidupan tersebut, maka diperlukan pendekatan-pendekatan baru yang lebih relevan. Dalam kaitan itu, agama tidak cukup dipahami dari satu pendekatan saja, seperti yang selama ini dilakukan, melainkan harus dipahami dan dianalisis dengan menggunakan berbagai pendekatan yang komprehensif, actual dan integral. Seseorang yang ingin memahami agama dalam hubungannya dengan berbagai persoalan tersebut perlu melengkapi diri dengan ilmu-ilmu selain ilmu agama.

 

B.     Rumusan Masalah

1.      Bagaimana Struktur organisasi dari pondok pesantren Riyadlul 'Ulum Waddawah?

2.      Bagaimana sejarah dari pondok pesantren Riyadlul 'Ulum Waddawah?

3.      Apa yang menjadi visi, misi serta tujuan dari pondok pesantren Riyadlul 'Ulum Waddawah?

4.      Bagaimanakah kegiatan yang di lakukan di Pondok Pesantren Riyadlul 'Ulum Waddawah?

C.     Tujuan

1.      Mengetahui struktur organisasi di pondok pesantren Riyadlul 'Ulum Waddawah

2.      Mengetahui sejarah dari pondok pesantren Riyadlul 'Ulum Waddawah

3.      Mengetahui visi, misi serta tujuan dari pondok pesantren Riyadlul 'Ulum Waddawah

4.      Mengetahui kegiatan yang di lakukan di pondok pesantren Riyadlul 'Ulum Waddawah


 

BAB 2

TINJAUAN TEORITIS

A.    . Neo Marxisme

Neo Marxisme adalah sebuah aliran yang berkembang di abad ke 20 yang mengingatkan kepada awal tulisan Marx sebelum dipengaruhi oleh Engels. Aliran ini memusat pada idealisme dialektika dibanding fahaman materialisme dialektika yang menolak determinisme ekonomi awal Marx. Fahaman Neomarxis tidak mengamalkan perubahan secara evolusi. Menurut teori ini, transformasi boleh berlaku secara perlahan. Fahaman neomarxis memusatkan pada suatu revolusi psikologis bukan fisik, yang bermakna bahwa perubahan ide yang datang dari jiwa seseorang lebih penting daripada perubahan secara fisik. Neo Marxisme adalah aliran pemikiran Marx yang menolak penyempitan dan reduksi ajaran Karl Marx oleh Engels. Ajaran Marx yang dicoba diinterpretasikan oleh Engels ini adalah bentuk interpretasi yang kemudiannya dikenali sebagai Marxisme. Marxisme Engels ini adalah versi interpretasi yang digunakan oleh Lenin. Interpretasi Lenin nanti pada akhirnya berkembang menjadi Marxisme-Leninisme atau yang lebih dikenal dengan Komunisme. Asumsi neomarxisme mengenai manusia pada dasarnya adalah sama dengan asumsi dasar dari Marxisme. Namun ada beberapa penambahan yaitu karakteristik manusia tidaklah bersifat tetap dan esensial.perhatian utama manusia adalah sosial dan sejarah. Karakteristik manusia dikondisikan oleh berbagai bentuk dari organisasi sosial, ekonomi, dan politik yang ada. Tetapi yang diasumsikan oleh neomarxisme adalah sistem internasional yang terpilah berdasarkan kelas. Yaitu kelas kapitalis-eksploiter dalam marxisme adalah borjuis dan kelas negara dunia ketiga atau negara periphery dalam marxisme adalah proletar yang menjadi obyek eksploitasi karena memiliki sumber daya alam yang tidak dimiliki oleh negara bermodal kapital. Neo-marxisme juga terkenal dengan teori dependensi atau ketergantungan,

B.     Marxisme

Marxisme adalah suatu paham ekonomi dan sosial berdasarkan ide politik dan ekonomi dari Karl Marx dan Frederich Engels. Marxisme adalah sistem sosialisme dimana kepentingan yang dominan ialah pada kepemilikan publik, yaitu produksi, distribusi dan tukar-menukar proses jual beli. Ekonomi lebih ditonjolkan dalam paham ini dan politik berada dalam posisi kedua karena politik sebagian besar ditentukan oleh konteks sosial-ekonomi, sehingga kelas sosial yang dominan di ekonomi, secara otomatis juga dominan dalam politik.

Sifat hubungan ekonominya adalah konfliktual, dimana antar negara dapat saling mencari maximum profit seluas-luasnya dan diperbolehkan menjatuhkan negara lain. Pada marxisme, publik dibagi menjadi dua golongan, dimana kaum borjuis yang berperan sebagai pemilik alat produksi, serta kaum proletar (buruh) yang berperan sebagai tenaga kerja / penggerak produksi. Bisa dikatakan bahwa aktor dari Marxisme itu ialah kedua kelas tersebut, borjuis dan proletar (dengan kelas borjuis sebagai pemegang kendali). Elemen dasar Marxisme dalam buku Dictionary of International Relations diantaranya :

a.       Semua sejarah (dalam Marxisme) adalah sejarah dari perjuangan kelas antara kelas yang berkuasa dan kelas yang menentang.

b.      Kapitalisme membangkitkan adanya pertentangan kelas, antara kelas borjuis dan proletar dengan kelas borjuis sebagai pemegang kendali.

c.       Kapitalisme menggunakan perang untuk semakin memanjangkan umur.

d.      Sosialisme, yang menghancurkan kelas, juga harus menghancurkan perang.

e.       Ketika suatu negara telah lemah, begitu pula politik internasional. (Evans & Newnham.1998)

Karl Marx melihat bahwa kapitalisme tidak sepenuhnya buruk meskipun perekonomian kapitalis yang notabene dikendalikan oleh kaum borjuis bersifat eksploitatif terhadap buruh. Karena Marx melihat bahwa sistem feodalisme yang justru mencerminkan eksploitasi buruh yang parah. Dalam feodalisme, seolah-olah buruh adalah budak, sehingga harus mau mendedikasikan hidupnya pada majikan, sedangkan lain halnya dengan kapitalisme dimana para buruh masih diberi penghargaan atas kerjanya dengan melalui upah. Meskipun tidak sebanding antara tenaga yang dijual dengan imbalan yang diperoleh, Marx percaya bahwa kapitalisme yang menciptakan ketidakmerataan kelas pada akhirnya justru akan membawa jalan bagi revolusi sosial dimana alat-alat produksi akan ditempatkan dalam kontrol sosial bagi keuntungan kaum proletar dan menciptakan masyarakat sosialis seperti cita-cita Marx. Marxisme mengutamakan sebuah kebebasan, artinya sebuah independensi dimana tiap-tiap individu dapat bebas berpegang pada pendiriannya berkenaan dalam proses produksi, sebagai contoh, kaum proletar bebas menjual keterampilan bekerjanya kepada kaum borjuis dengan harapan mendapatkan upah yang terbaik


 

BAB 3

OBSERVASI

 

Pada kesempatan kali ini kelompok kami memilih untuk observasi di Pondok Pesantren Riyadlul Ulum Wadda'wah, dimana pondok pesantren yang berlokasi di Kp. Condong Rt.01 Rw.04 Kel. Setianegara Kec. Cibeureum Kota Tasikmalaya Jawa Barat,  merupakan salah satu pondok pesantren tertua yang ada di kota tasikmalaya jawa barat. Dilihat dari sejarahnya asal mulanya pesantren ini memberlakukan sistem pendidikan klasikal yang mengkhususkan diri pada pengajian kitab-kitab klasik ulama-ulama terdahulu, didirikan oleh K.H. Nawawi yang berasal dari kampung Sukaruas Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya, yang telah mengalami 7 generasi kepemimpinan, yaitu :

1.      K.H. Nawawi mendirikan pesantren akhir abad 18 atau sekitar tahun 1864 M dengan bukti sejarah adanya wakap tanah seluas 400 tumbak dari Pangeran Kornel Sumedang.

2.      Sepeninggal beliau perjuangannya dilanjutkan anaknya bernama K.H. Adrai.

3.      Berhubung K.H Adrai membuka pesantren di daerah yang lain maka pesantren ini diserahkan kepada menantunya, K.H. Hasan Muhammad.

4.      Sepeninggal K.H. Hasan Muhammad Pondok Pesantren ini dipimpin oleh K.H. Damiri mengingat anak laki-laki tertuanya masih kecil.

5.      Tatkala anak laki-laki tertua sudah besar yakni K.H. Nazmuddin, maka kepemimpinan sejak itu diserahkan kepada beliu sampai tahun 1986. 

6.      Dari tahun 1986 sampai sekarang dipimpin adik almarhum, K.H. Ma'mun.

7.      Dari tahun 2014 sampai sekarang pimpinan pesantren diamanatkan kepada putra tertua beliau Yaitu KH.Diding Darul Falah.

Pada awalnya pesantren ini hanya mengajarkan kitab kuning, hingga sudah banyak alumninya yang menjadi pejuang penyebar agama di berbagai daerah yang datang dari pelosok nusantara dan luar negeri (Jawa Barat, Banten, DKI, Jawa Tengah, Jawa Timur, Aceh, Kalimantan, Sumatra, Sulawesi, NTT, Papua, Singapura, Malaysia).  Sehingga pada waktu kerusuhan 26 Desember 1996 di Tasikmalaya, banyak para alumni beserta jama'ahnya yang datang ke Pesantren untuk menengok ustad Mahmud Farid, putra Pimpinan Pesantren yang menjadi korban kekerasan oknum Polisi yang mengakibatkan kemarahan masyarakat luas. Sejak tahun 1985 pondok pesantren ini sudah mulai memadukan kurikulum pondok pesantren dengan kurikulum gontor, dan sejak tahun 2001 sudah memadukan dengan kurikulum pendidikan Nasional, yaitu  SMP Terpadu. Mulai 2003-2004 dibuka SMA Terpadu dengan program lanjutan dari SMA Terpadu dan Program Intensif (SMP dari luar). Sama seperti halnya SMP Terpadu, SMA Terpadu juga paduan dari kurikulum Pendidikan Nasional, Kurikulum Pondok Pesantren dan kurikulum Gontor.

Pondok pesantren ini dilihat dari sejarahnya memiliki suatu perkembangan dan kemajuan dalam kajian sistem pembeljaran dan pengajaran dipondok pesantren tersebut. Ini membuktikan bahwa ada suatu badan struktur organisasi yang menjadikan tolak ukur untuk mengembangkan dan memajukan pondok tersebut. Adapun struktur organisasi pondok pesantren Riyadlul 'Ulum sebagai berikut :

1.      Badan Wakaf

Badan wakaf disini adalah badan tertinggi yang berperan sebagai lembaga legislative dan bersama-sama majelis kyai menentukan garis-garis kebijakan pondok diawal tahun pelajaran dan di akhir tahun ajaran. Badan wakaf menerima laporan tahunan dari dewan riasah tentang prestasi pondok selama satu tahun pelajaran,badan wakaf diambil dari internal maupun eksternal pondok dan dipilih melalui rapat badan wakaf.

2.      Majelis kyai/Dewan Riasah

Majelis kyai adalah lembaga tinggi di pondok yang berperan sebagai lembaga esekutif dan pelaksana kebijakann-kebijakan pondok  dan memiliki tanggung jawab sepenuhnya terhadap jalannya roda kegiatan di pondok. Majelis kyai/dewan riasah adalah pimpinan pondok yang bekerja dengan sistem kolektif kolegial.

3.      Majelis Pendamping Kyai

Majelis pendamping kyai adalah lembaga konsultatif dan kontrol setiap kebijakan pondok, lembaga ini memberikan saran-saran kebijakan kepada Majelis kyai/dewan riasah,selain itu juga sebagai media pengkaderan pimpinan pesantren.

Adapun direktorat-direkotorat di pondok pesantren ini, diantaranya :

1.      Direktur I Pengasuhan Santri

Direktorat ini memiliki tugas utama menjalankan kegiatan-kegiatan santri diluar kelas menaungi empat bagian : 1.bagian disiplin santri 2.bagian ekstrakurikuler 3.bagian konseling 4.bagian university center

2.      Direktur II Pendidikan dan Pengajaran

Direktorat ini bertugas mengelola kegiatan pesantren yang berkaitan dengan pendidikan dan pengajaran menaungi emapt bagian : 1.bagian pengembangan kurikulum 2.bagian guru master 3.bagian pengajaran 5.bagian language advisory council.

3.      Direktur III Bahasa

Direktorat ini bertugas mengontrol dan meningkatkan penggunaan bahasa Arab dan Inggris dalam kehidupan santri dan lembaga mengadakan pelatihan bahasa asing bagi santri.

4.      Direktur IV Administrasi Keuangan/Bendahara

Bagian ini mengelola alur keuangan pondok ditingkat pusat.

5.      Direktur V Unit Usaha, Ekonomi dan Sarana

Direktotar ini memiliki tugas mengelola potensi ekonomi pondok dan pengelolaan fasilitas pondok menaungi empat bagian : 1.koperassi pondok 2.lembaga keuangan syariah 3.badan pemeliharaan dan perluasan wakaf 4.bagian pemeliharaan dan peningakatan sarana.

6.      Direktur VI Dakwah dan Pengabdian Masyarakat

Direktorat ini memiliki tugas utama mengadakan pendidikan dan pengabdian bagi masyarakat sekitar, diharapkan hubungan pondok dan masyarakat sekitar menjadi harmonis dan keberadan pondok bermanfaat bagi masyarakat menaungi tiga bagian : 1.balai kesehatan 2.lazis 3.lembaga dakwah.

 

 

 

7.      Direktur VII Pudilam dan Litbang

Direktorat ini memiliki tugas mengembangkan budaya ilmiyah dan cinta ilmu di lingkungan pondok dan berfungsi sebagai lembaga yang memberikan kontribusi saran dan ide dalam pengembangan pondok.

8.      Direktur VIII Kaderisasi dan Alumni

Direktorat ini memiliki tugas kaderisasi pondok, yang siap mewakafkan diri untuk pondok dan kordinator pondok dengan alumninya

9.      Direktur IX ICT Pesantren

Ditektorat ini memiliki tugas mengembangkan proses pembelajaran berbasis ICT dengan dukungan tenaga pendidik, tenaga kependidikan, tenaga teknisi ICT, dan santri

Dengan berkembangnya pondok pesantren ini yang begitu pentingnya dalam berorganisasi. Disamping itu pondok pesantren ini meiliki suatu visi dan misi yang memang berpengaruh dalam kemajuan serte perkembangan pondok pesantren ini. Visi tersebut adalah membangun insane paripurna yang berakhlaku karimah, berwawasan ilmiyah dan memiliki daya saling dalam menghadapi era globalisasi yang dilandasi oleh ilmu amaliyah, amal ilmiyah, dan dengan memiliki motto hidup sekali hiduplah yang berarti.

Misi dari pondok pesantren ini adalah menanamkan akidah yang kuat, memiliki jiwa kesederhanaan dan kemandirian, memperkuat ukhuwah islamiyah, wathoniah, dan basyariah, berpikir luas, kreatif, dan inovatif serta menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran, keadilan, dan kebenaran.

Pondok pesantren ini memiliki begitu banyak kegiatan untuk para santri putra mauapun santri putrid, dimana kegiatan mulai dari awal bangun sampai tidur kembali. Sehingga para santri ini sudah memiliki jiwa mental yang kuat ketika telah lulus dipondok tersebut. Pada dasarnya masyarakat sekitar justru sangat bangga dan senang bisa memiliki tempat tinggal di dekat pondok ini. Dengan adanya kagiatan acara-acara yang biasanya dilakukan setiap setahun sekali yaitu Panggung Gembira, diamana para santri mengeluarkan ide-ide kreatif untuk berkarya dan berseni, mulai dari membuat gambar background, membuat acara, team kreatif panggung, dan lain-lain. Sehingga saat tiba acara tersebut mulai, para santri mengundang masyarakat sekitar yang berada di daerah cibeureum ini untuk mengikuti dan meriahkan acara puncak tersebut. Dalam hal ini secara tidak langsung para santri pun sudah memiliki jiwa social yang baik, dan suatu pengamalan dalma hal sifat karakter dalam dirinya untuk bisa terjun di masyarakat nanti.

Para santri di pondok ini juga memiliki organisasi-organisasi. Organisasi tersebut adalah Organisasi Santri Pesantre Condong (OSPC) ini biasa diseut sebagai organisasi pusat untuk para santri, dimana seluruh kelas 11 SMA menjadi bagian-bagian organisasi tersebut selama 1 tahun. Setalah OSPC adapun organisasi-organisasi kecil yang terdapat di ekstrakurikuler, sehingga para santri disana sudah memiliki jiwa team serta memiliki kelompok-kelompok kecil maupun besar untuk bersama-sama memajukan serta mengembangkan pondok pesantren ini. Dengan adanya organisasi dan tema di dalam ekstrakurikuler ini sudah memilik begitu banyak prestasi-prestasi intra maupun ekstra, dan pondok pesantren ini juga memiliki daya tarik terhadap masyarakat serta pondok pesantren maupun sekolah lainnya untuk mempelajari sistem organisasi-organisasi santri di pondok pesantren Riyadlul 'Ulum.

Pondok pesantren Riyadlul 'Ulum ini memiliki organisasi ekstra (organisasi luar) dimana organisasi ini di kembangkan dan diamanatkan untuk para alumn-alumni pesantren tersebut. Dengan adanya organisasi tersebut pondok pesantren ini memiliki keluarga yang sangat kuat dan banyak karna memiliki alumni-alumni berbeda daerah. Organisasi ini bernamakan IKPC (Ikatan Alumni Pesantren Condong) dan ini adalah organisasi pusat untuk para alumni-alumni pesantren tersebut. Adapun organisasi-organisai kecil yang di dalamnya, yaitu organisasi IKPC perkontingen-kontingen. Jadi pesantren ini meiliki begitu banyak kaderisasi-kaderisasi untuk memajukan, mengembangakan serta memperkenalkan pondok pesantren ini.

 

 

 

BAB 4

KESIMPULAN

Pada dasarnya manusia ketika dilahirkan sudah memiliki jiwa social dan peranan social. Dimana jiwa dan peran social tersebut dikembangkan secara perlahan-lahan. Seperti halnya pondok pesantren Riyadlul 'Ulum yang memiliki motto "Hidup Sekali Hiduplah Yang Berarti" dimana kita sebagai manusia memiliki satu kesempatan dalam hidup untuk menjadi orang yang berguna dalam masyrakat luas, yang berperan aktif dan membangun insane paripurna yang berakhlakuk karimah, berwawasan ilmiyah dan memiliki daya ketertarikan dalan peranan sosialnya untuk bisa bersama-sama membangun masyarakat maju dan membangun yang memiliki hasil kesejahteraan untuk masyarakat


 

DAFTAR PUSTAKA

Teori Sosiologi Klasik, George Ritzer Douglas.

Pengantar Sosiologi, Elly M. Setiadi dan Usman Kolip.

Teori Sosiologi Modern, Bernard Raho, SVD.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini