Selasa, 01 Desember 2015

tugas observasi /sulistyowati (11150510000126) jurnalistik 1A _ Maulana Abdul Zhaki (11150510000082) kpi 1B

PENDAHULUAN

1.     LATAR BELAKANG

 

        Ilmu sosiologi adalah ilmu yang membahas tentang masyarakat,masyarakat adalah sekelompok individu yang mempunyai hubungan,memilki kepentingan bersama,dan memilki budaya,jadi seperti yang  kita ketahui,bahwasaanya,manusia tidak bisa hidup tanpa orang lain.

     Manusia adalah makhluk sosial yang artinya membutuhkan manusia lainnya dan tidak bisa hidup sendiri. Dalam hidup ada 3 kebutuhan yang harus dipenuhi yaitu kebutuhan primer, sekunder dan tersier. Kebutuhan primer berupa kebutuhan inti seperti tempat tinggal dan pakaian. Tempat tinggal atau sering disebut rumah adalah kebutuhan wajib untuk setiap manusia, namun tidak semua manusia bisa membangun rumahnya sendiri. Dalam hal ini, kita membutuhkan manusia yang mempunyai skill atau kemampuan dalam membangun sebuah rumah. Yang tentunya tidak mudah untuk membangun sebuah bangunan, pasti ada resiko yang harus ditanggung.

 

Bangunan biasanya dikonotasikan dengan struktur buatan manusia yang terdiri atas dinding dan atap yang didirikan secara permanen di suatu tempat. Bangunan juga biasa disebut dengan rumah dan gedung, yaitu segala sarana, prasarana atau infrastruktur dalam kebudayaan atau kehidupan manusia dalam membangun peradabannya.

 

                Pekerjaan apapun di dunia ini pasti mempunyai resiko atau dampak negative yang memiliki bahaya ringan hingga fatal. Selain itu, ada konflik yang terjadi antara atasan dengan bawahan. Resiko dan konflik perlu di hindari dalam sebuah pekerjaan. Oleh karena itulah kami melakukan observasi dan penelitian mengenai resiko dan konflik dari suatu pekerjaan.Dengan mendatangi tempat penelitian kami,dan mewawancari salah satu buruh bangunan di tempat itu. Untuk saat ini penulis membahas tentang resiko dan konflik yang dialami buruh bangunan saat bekerja.Dengan ini kami melakukan observasi yang berkaitan dengan teori marxisme yang dicetuskan oleh Karl Marx.Semoga hasil penelitian ini bermanfaat bagi kita semua.


 

BAB II

Tinjauan Teoritis

Karl Marx

            Karl Marx Adalah seorang fisuf,pakar ekonomi politik dan teori kemasyarakatan dari Pruisa ,beliau dilahirkan di Pruisa tepatnya di Trier pada 5Mei 1818.Beliau paling terkenal atas analisisnya terhadap sejarah,terutama tentang pertentangan kelas,

"Sejarah dari berbagai masyarakat hingga saat ini pada dasarnya adalah sejarah pertentangan kelas" kutipan pada pembuka buku karangannya Manifesto Komunis.[1]

Teori Konflik MARX[2]

Beberapapandangan Marx tentang kehidupan sosial yaitu:

1.      Masyarakat sebagai arena yang didalamnya terdapat berbagai bentuk pertentangan.

2.      Negara dipandang sebagai pihak yang terlibat aktif dalam pertentangan dengan berpihak kepada kekuatan yang dominan.

3.      Paksaan (coercion) dalam wujud hukum dipandang sebagai faktor utama untuk memelihara lembaga-lembaga sosial seperti milik pribadi,perbudakan,kapital yang menimbulkan ketidaksamaan hak dan kesempatan.

4.      Negara dan hukum dilihat sebagai alat penindasan yang digunakan oleh kelas yang berkuasa demi keuntungan mereka.

5.      Kelas-kelas dianggap sebagai kelompok-kelompok sosial yang mempunyai kepentingan sendiri yang bertentangan satu sama lain,sehingga konflik tak terelakan lagi.

            Menurut Karl Marx masyarakat terdiri dari dua kelas yang didasarkan pada kepemilikan sarana dan alat produksi,yaitu kelas Borjuis dan Proletar.

Kelas Borjuis adalah kelompok yang memiliki sarana atau alat produksi yang dalam hal ini adalah perusahaan sebagai modal dalam usaha. Kelas Proletar adalah kelas yang tidak memiliki sarana dan alat produkasi sehingga dalam pemenuhan akan kebutuhan ekonominya tidak lain hanyalah menjual tenaganya.Menurut Marx,masyarakat terintergrasi kerana adanya sruktur kelas dimana kelas Borjuis menggunakan negara dan hukum untuk mendominasi kelas prolentar.Konflik anatar kelas sosial terjadi melalui proses produkasi sebagai salah satu kegiatan ekonomi dimana dalam proses produkasi terjadi kegiatan pengeksploitasian terhadap kelompok proletar oleh kelompok borjuis.

Dan itu membawa dampak yang buruk bagi nasib kaum buruh karena perubahan sosial berdampak pada semakin banyaknya jumlah penduduk.

 

Teori Konflik Ralf Dahrendorf[3]

      Bagi Dahrendorf, masyarakat mempunyai dua wajah, yakni konflik dan konsensus. Suatu kelompok tidak mungkin mengalami konflik kalau sebelumnya tidak ada konsensus. Misalnya si A dan si B dalam kelas ini tidak mungkin terlibat dalam konflik karena mereka tidak pernah mengenal satu sama lain dan hidup bersama. Demikianpun sebaliknya, konflik bisa menghantar orang kepada konsensus. Kerjasama yang sangat erat antara Jepang dan Amerika Serikat pada saat ini terjadi sesudah mereka terlibat dalam konflik yang sangat hebat pada waktu perang dunia II. Menurut Dahrendorf, otoritas atau kekuasaan di dalam suatu perkumpulan bersifat dialektik. Dalam setiap perkumpulan hanya akan terdapat dua kelompok yang bertentangan, yakni kelompok yang berkuasa atau atasan dan kelompok yang dikuasai atau bawahan. Kedua kelompok ini mempunyai kepentingan yang berbeda.

    Antonio Gramsci teori hegemoni[4]

      Berdasarkan pemikiran Gramsci tersebut dapat dijelaskan bahwa hegemoni merupakan suatu kekuasaan atau dominasi atas nilai-nilai kehidupan, norma, maupun kebudayaan sekelompok masyarakat yang akhirnya berubah menjadi doktrin terhadap kelompok masyarakat lainnya dimana kelompok yang didominasi tersebut secara sadar mengikutinya. Kelompok yang didominasi oleh kelompok lain (penguasa) tidak merasa ditindas dan merasa itu sebagai hal yang seharusnya terjadi.

   Teori Habitus Pierre Bourdieu

Bourdieu merumuskan konsep habitus sebagai analisis sosiologis dan filsafati atas perilaku manusia. Dalam arti ini, habitus adalah nilai-nilai sosial yang dihayati oleh manusia, dan tercipta melalui proses sosialisasi nilai-nilai yang berlangsung lama, sehingga mengendap menjadi cara berpikir dan pola perilaku yang menetap di dalam diri manusia tersebut. Habitus seseorang begitu kuat, sampai mempengaruhi tubuh fisiknya. Habitus yang sudah begitu kuat tertanam mengendap menjadi perilaku fisik disebutnya sebagai Hexis.

      Teori Jurgen Habermas[5]

Jurgen Habermas adalah seorang filsuf dan sosiolog dari Jerman ia adalah generasi kedua dari mazhab Frankfurt.Ia adalah penerus dari  teori kritis[6] yang ditawarkan oleh para pendahulunya (Max Horkheirmer,Theodor Ardono,dan Herbert Marcuse).Teori Kritis adalah sebuaah aliran pemikiran yang menekankan penilaian reflektif dan kritik dari masyarakat dan budaya dengan menerapkan pengetahuan dari ilmu-ilmu sosial dan humaniora.Sebagai istilah,teori kritis memiliki dua makna dengan asal-usul dan sejarah yang berbeda:dari sosiologi dan kritik sastra,dimana digunakan dan diterapkan sebagai istilah umum yang dapat menggambarkan teori yang didasarkan atas kritik dengan demikian menggambarkan teori kritis adalah ,sejauh berusaha "untuk membebahkan manusia dari keadaan yang memperbudak mereka".

 

 

Teori George Lukacs[7]

George Lukacs mempunyai prinsip dasar teori bahwa suatu karya seni tidak hanya dibentuk oleh kesadaran lingkungan sosial,tapi juga punya daya untuk membentuk kesadaran.Dan pekerjaseni yang mampu merefleksikan esensi realitas,dalam pandangan Lukacs adalah seniman realis.Menurut Lukacs pula,seni realisme adalah karya yang dihasilkan atas dasar "totalitas obyek",Seorang  pekerja seni,menurut Lukacs adalah seorang  realis sejati ,kalau melalui karya- karyanya  ia sungguh memperlihatkan komitmennya pada kaum  yang tertindas.Lukasc dengan teori sastranya ingin memberikan dasar fundamental  kekuatan sastra dalam  mengubah kesadaran  manusia.

Teori Van Dijk

Van Dijk memperkenalkan analisis wacana  kritis , dari sekian banyak analisis kritik wacana yang diperkenalkan dan dikembangkan oleh beberapa ahli ,model van dijk adalah model yang paling banyak dipakai.Hal ini kemungkinan  karena van Dijk mengkolaborasi elemen-elemen wacana sehingga bisa didaya gunakan dan dipakai secarapraktis.Model van Dijk ini sering disebut sebagai "kognisi sicial". Nama pendekatan ini tidak dapat dilepaskan Dijk.Menurut Dijk penelitian atas wacana tidak cukup hanya didasarkan pada analisis teks semata,karena teks hanyalah hasil dari suatu teks hanyalah  hasil dari  suatu  praktek  produksi yang harus juga diamati.

Marxisme dan Neo-Marxisme

marxisme lahir dari sebuah pemikiran dari tokoh terkenal yaitu Karl Marx, dan neo-marxisme adalah paham yang ada dan berasal dari perkemabangan marxisme.Walaupun neo-marxisme hadir dari hasil kembangan dari marxisme, kedua perspektif  itu memiliki perbedaan yang  mendasar  tentang  sistem  kajiannya. Namun mereka juga memiliki  persamaan yaitu tentang eksploitasi dalam hal perekonomian. Neo-marxisme adalah sebuah paham yang mengacu pada kebangkitan kritis teori Marxis pada pasca-perang, yang paling sering digunakan untuk menunjukan pekerjaan di bidang ekonomi  politik radikal yang mencoba untuk menggabungkan aspirasi revolusioner dan berorientasi konsep marxisme dengan beberapa perangkat yang disediakan oleh ekonomi non-Marxis, terutama karya Keynes. Neo-marxisme adalah sebutan untuk menunjukan upaya, selama dan setelah perang Dunia II, yang bercermin pada ketepatan kategori Marxis untuk memahami kondisi perubahan akumulasi modal (Toscano, 2007). Aliran ini berusaha untuk memberi kritik terhadap perkembangan yang ada menggunakan sudut pandang marxisme, sekaligus menyusun teori yang menyatakan konstribusi mereka terhadap trend global (Baylis & Smith, 2001:216).

                           

 

 

 

 

BAB III

 

Hasil Observasi Lapangan.




 

Bangunan pertama di Bumi  telah ada sejak 500.000 tahun yang lalu berbentuk pemukiman penduduk setempat.

Bangunan adalah struktur buatan manusia yang terdiri atas dinding dan atap yang didirn secara permanen di suatu tempat.Bangunanjuga biasa disebut dengan rumah dan gedung,yaitu segala sarana,prasarana atau infrastruktur dalam kebudayaan hidupan manusia dalam membangun peradabannya.Bangunan memiliki beragam bentuk,ukuran,dan fungsi,serta telah mengalami penyesuaian sepanjang sejarah yang disebabkan oleh beberapa faktor,seperti bahan bangunan,kondisi cuaca,harga,kondisi tanah,dan alasan estetika.

Bangunan mempunyai beberapa fungsi bagi kehidupan manuia,terutama sebagai tempat berlindung dari cuaca,keamanan,tempat tinggal,privasi,tempat menyimpan barang,dan tempat bekerja.Suatu bangunan tidak bisa lepas dari kehidupan manusia khususnyasebagai sarana pemberi rasa aman,dan nyaman.

              

       Karena bangunan berkaitan dengan kemajuan peradaban manusia, maka dalam  perjalanannya, manusia memerlukan  ilmu atau teknik yang berkaitan dengan bangunan, dan menunjang dalam membuat suatu bangunan. Adapun ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan bangunan adalah arsitektur dan teknik sipil.Bahkan penggunaan trigonometri dalam matematika juga berkaitan dengan bangunan yang diduga padamasa mesir kuno dalam membangun piramida.

 

               Bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal disebut dengan rumah,sedangkan tempat tinggal yang berupa gedung pencakar langit yang dibagi menjadi beberapa unithunian disebut apartement.Bahkan material pembuat bangunan anata lain kayu,batu,semen,dan lain-lain.




                  Apartement,flat,atau rumah pangsa  merupakan sebuah model tempat tinggal yang hanya mengambil sebagian kecil ruang dari suatu bangunan .Suatu gedung apartement dapat memilki puluhan bahkan ratusan unit apartement.Istilah apartenet digunakan secara luas di Amerika Utara,sementara istilah flat digunakan di Britania Raya dan negara-negarapersemakmuran.Jumlah apartement di Indonesia terus naik.Pada 2013 ada 15,068 apartement baru di Jakarta,pada 2014 ada 20,889 dan 2015 ada 24,854 apartement baru di Jakarta.


            Sebuah bangunan biasanya dirancang ,dikembangkan,dan didirikan oleh sekelompok profesional,dan pengembang properti.Bangunan yang kokoh dan cepat selesai dalam pembangunanya,dilihat dari sebagaimana kinerja buruh-buruh yang membangunnya.manusia tidak dapat hidup sendiri begitu pula dengan pemimpin perusahaan (atasan) ia pun membutuhkan karyawan(bawahan) untukmembantu menyesuaikan dan demi tercapainya keinginannya.Seperti yang penulis tulis pada kutipan Teori Karl Marx .Sempitnya lapangan pekerjaan membuat manusia rela bekerja sebagai apapun demi baiknya perekonomian mereka .Berpanas - panasan hingga mengeluarkan tenaga yang besar demi mendapatkan hasil yang memuaskan sang atasan mereka.





Apalagi berprofesi sebagai kuli (buruh) bangunan tentu saja tidak mudah, dibutuhkan fisik dan stamina yang kuat serta mental baja  jika ada konflik yang menyebabkan atasan merasa tidak puas. Serta banyak resiko yang harus ditanggung seorang buruh bangunan dan tak jarang diantara mereka harus berkunjung  rumah sakit akibat cedera yang dialaminya. Namun itu semua bukan penghalang untuk bapak Thalib, seorang buruh bangunan berusia 42 tahun yang sedang bekerja menyelesaikan proyek pembangunan apartement di daerah Ciputat.

Menjadi buruh bangunan sudah dijalaninya sejak tahun 1992, atau kurang lebih sudah 23 tahun ia menekuni pekerjaan ini.Dalam observasi ini kami berusaha untuk mewawancarai beliau ditempat kerjanya bertepatan di Jalan Dewi Sartika No.28 Ciputat – Indonesia 15411.




 

 

 

Pak Thalib,sudah berapa lama pembangunan apartement ini berlangsung? dan diperkirakan sampai kapan pembangunan ini bisaterselsaikan pak?

Apartement ini sudah empat tahun dibangun,target kami,pembangunan ini bisa terselaikan bulan juni/juli dari atasan begitu mba,

 

Pak maaf sebelumnya,apakah kami boleh bertanya tengtang pribadi bapak/privasi bapak?

Oh, gak apa-apa mba,saya tau jadi mahasiswa mba, gak apa-apa tanyakan saja,kalau saya bisa jawab,pasti saya jawab.

 

Berapa hasil atau gajih yang dapat bapak dapatkan?dibagikan perbulan atau perminngu pak?

Saya dihitung perharinya mba,perhari saya biasa mendapatkan 70.000 kalau lembur ada tambahannya lagi mba,dibagikannya setiap dua minggu sekali mba.

 

Bagaimana jadwal berkerjanya pak?

Untuk jadwal,ya sama seperti pekerja kantoran mba, masuk pagi sekitar jam 7:30 sampai dengan sore hari jam 16:30 ,kalau untuk lembur bisa sampai jam 22:00 mba,

 

Bekerja ditempat seperti ini pasti banyak sekali pengalamannya ya pak,bapak bisa ceritakan kepada saya?apa saja pengalaman bapak?

kalau pengalaman mah banyak mba seperti kecelakaan,disini hampir setiap hari terdapat kecelakaan mba, yah namanya juga pekeerjaan,pasti ada resiko yang harus ditempuh,kan duitnya juga buat keluarga dirumah juga mba,

 

           Kecelakaan sepeerti apa pak?

banyak mba,dari yang terpeleset,sampe ada yang jatoh mba,

 

Bapak pernah mengalaminya?

Wah, Alhamdulillah saya belum pernah sampai jatuh .Paling hanya kecelakaan kecil saja,seperti terpeleset,terkena mesin dan lain-lain

 

Lalu korbannya pak?apakah langsung dibawa ke rumah sakit atau diobati disekitar lokasi kerjaan?

Ya tergantung bagaimana lukanya mba, kalau lukanya ringan dan bisa untuk diobati,paling diobati sama mandor disini.Kalau samapi patah tulang sampai bocor atau cidera,sama atasan langsung dibawa ke Rumah Sakit mba,

 

Lalu biaya rumah sakit di tanggung sendiri atau ditanggung dari pihak perusahaan?

Untuk itu mah ditanggung sama perusaaan mba,

 

Pak,seringkah atasan bapak berkunjung atau memeriksa keadaan disini pak?

           Ya kalau atasan saya yang paling tinggi sih jarang kesininya,paling hanya    melihat-lihat.Kalau seperti mandor,itu setiap saat pasti ada disini,dya yang mengawasi tempat disini.

 

          Tugas seorang mandor itu seperti apa sih pak? Sama seperti buruh tidak? Kerja keras,panas-panasan seperti ini?

          Yang saya perhatikan setiap hari dari mandor saya,ya sama ngebantu-bantu anak buahnya juga dalam pekerjaan tapi yang saya nilai,dya lebih nyantai dari pada buruh.Kalau buruh kan mba bisa lihat sendiri bagaimana keadaan disini,lebih berpanas-panasan,lebih mengeluarkan tenaga.

         

          Maaf pak kalau saya bertanya tentang hal seperti ini,menurut bapak adilkah seorang atasan seperti itu?

          Ya kalau menurut saya ya mba,seharusnya ikut kerja,panas-panasan ,tapikan kita juga harus tau mba,setiap pekerjaan dan jabatan ada tingkatannya,kitapun harus patuh kepada atasan,kan atasan juga yang ngasih kita gajih mba.Kalau kita sebagai karyawan,seperti saya buruh bangunan tidak patuh kepada atasan saya,saya bisa dipecat mba, syukur kalau hanya dikurangi gajihnya,kalau langsung dipecatkan  keluarga saya makan apa mba? Mba kan tahu sendiri zaman sekarang gak ada yang gak pakai uang,kebutuhan pokokpun serba mahal.Cari kerjaan lainpun susah,apalagi seperti saya yang hanya lulus SMA.

 

          Apakah pernah bapak mendapat perlakuan yang tidak enak dari atasan bapak?

          Alhamdulillah yah mba,kalau itu gak pernah,atasan saya mba paling hanya menegor saja jika ada buruh yang salah dalam kerjaannya.Namanya juga pekerjaan mba,mendapat tegoran apalagi dari atasan itu wajar mba,sudah biasa,buat pelajaran kedepannya mba,

 

          Pernahkah bapak meminta izin untuk cuti bekerja?diperbolehkan kah pak?

          Kalau cuti,saya pernah itupun karena memang benar-benar saya harus pulang kampung karna ibu saya sakit keras,maka sebab itu saya meminta waktu cuti sekitar 1 minggu.Menurut pandangan saya selama saya berkerja pada PT ini,dikasih cuti  atau tidaknya tergantung pada alasan kenapa ingin mengambil cuti mba,kalau alasannya masuk akal pasti dikasih mba.

 

          Bagaimana harapan bapak terhadap buruh-buruh di Indonesia?

          Saya berharap mba,seorang buruh janganlah dianggap terlalu rendah,saya sering kasian jika mendengar ada buruh yang sampai diperlakukan tidak baik oleh atasannya,bahkan sudah berkerja tetapi tidak digajih-gajih. Dan saya berharap,agar pemerintah menyediakan lapangan kerja untuk masyarakat.Sekarang nyari kerja susah mba,kebanyakan lulusan S1atau D3 yang banyak diterima, dan sisanya menjadi buruh,kuli bahkan pembantu.

 

Keterkaitan Dengan Teori Karl Marx

          Dengan demikian terlihat adanya teori karl marx dari  hasil observasi di atas, yaitu:

1.      menurut karl marx,masyarakat terdiri dari dua kelas yang didasarkan pada "kepemilikan sarana dan alat produksi" yaitu pembangunan apartement yang dimilki oleh seorang atasan (yang memilki apartement)

2.      Kelas Borjuis dan Proletar .

Borjuis adalah "kelompok yang memilki sarana atau atau alat produksi adalah perusahaan sebagai modal atasan" yaitu atasan.

Proletar adalah "kelas yang tidak memiliki sarana dan alat produksi sehingga dalam pemenuhan akan kebutuhan ekonominya tidak lain hanyalah menjual tenaganya" yaitu Bawahan.

 

        Konflik anatar kelas sosial terjadi melalui proses produkasi sebagai salah satu kegiatan ekonomi dimana dalam proses produkasi terjadi kegiatan pengeksploitasian terhadap kelompok proletar oleh kelompok borjuis.Dan itu membawa dampak yang buruk bagi nasib kaum buruh karena perubahan sosial  berdampak pada semakin banyaknya jumlah penduduk.

 

BAB IV

KESIMPULAN

   Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan bapak Thalib seorang buruh kuli bangunan yang membutuhkan waktu berhari-hari,kita mendapatkan pelajaran berharga darinya.Walaupun hanya seorang kuli bangunan iaberhak mendapatkan apresiasi  karna sikapnya yang  pantang menyerah,kerja kerasdan ulet.Dilingkungan kerja beliau dikenal baikoleh rekan kerjanya karna sikapnya yang baik dan ramah.Dan didalam keluargapun ia menjadi sosok pemimpin yang patut untuk dicontoh,walaupun beliau hanya seorang kuli bangunan,tetapi beliau tetapberkerjakerasuntuk menafkahi keluarganya,agar kelak nasip anaknya tidak menjadi sepertinya.

Tidak dengan Bapak Thalib saja selain itu,Setiap manusiapun  masing - masing mempunyai hak untuk mendapatkan apa yang mereka harapkan .Begitu pula dengan buruh .Mereka berhak atas mendapatkan prilaku yang baik dari sang atasan ,terlebih mereka berhak untuk mendapatkan hasil yang setimpal dari apa yang telah mereka kerjakan demi keberlangsungan hidup mereka.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Daftar Pustaka

1.       Jonathan H. Turner. The Emergence of sociological theory. 1981. Illinois: The Dorsey Press. Hlm. 165-190.

2.       Teori sosiologi modern.Bernard Raho,Prestasi Pustaka,hal 73.

3.       Teori sosiologi modern,Bernard Raho,Prestasi Pustaka,hal 77.

4.      Ilmu pengantar sosiologi.



[1] Jonathan H. Turner. The Emergence of sociological theory. 1981. Illinois: The Dorsey Press. Hlm. 165-190.

[2] Teori sosiologi modern.Bernard Raho,Prestasi Pustaka,hal 73.

[3] Teori sosiologi modern,Bernard Raho,Prestasi Pustaka,hal 77.

[4] Teori sosiologi modern,Bernard Raho,Prestasi Pustaka.

[5] Bertens filsafat barat kontemporer inggris jerman Jakarta :Gramedia 2002 hlm 236.

[6] Horkheimer 1982,244

[7] Realismesosial george lukas karya Ibe karyanto.

[8] Bun, Amelia. "Bisnis Properti di Indonesia "Enggak Ada Matinya", "Rukamen", Jakarta, 18 March 2015. Retrieved on 21 April 2015.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini