Selasa, 21 April 2015

HARAPAN GURU TPA MURSAN oleh Noviana dan Hilyati

TUGAS KUALITATIF
GATHERING DATA
NAMA                  : NOVIANA FATIKHATUZ  Z
                : HILYATI FIJRIYAH
Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam/ 6
TEMA:
HARAPAN GURU TPA MURSAN
o   KEBUTUHAN DASAR PARA GURU SEBELUM MENGAJAR
1.       Mental
                Rasa percaya diri yang kuat untuk mengatur, mendidik, mengajari, membawa anak-anak pada kebaikan, para guru harus ceria juga. Bila pembawaan guru di awal pertemuan lesu, lunglai, tidak semangat maka anak didiknya pun akan malas mendengarkan perintah/ kemauan guru tersebut.

2.       Materi
                Para guru harus mempunyai bekal dalam mengajar, karena yang utama adalah pemberian materi. Apa materi yang akan disampaikan dalam mengajar saat itu. Alhamdulillah, di TPA Mursan ini sudah memiliki jadwal ajar tertentu dari mulai Senin hingga Jum'at. Sang guru mampu menguasai materi pada waktu tertentu, mampu mencampurkan dengan suatu kisah-kisah teladan atau kisah-kisah para Nabi/ para umat terdahulu.
3.       Cara atau metode mengajar
                Metode mengajar sesuai dengan peserta didik, memahami akan cara mengajar yang baik, dengan penuh keikhlasan dan kesabaran.                           
4.       Wawasan yang luas
                Sangat dibutuhkan suatu pengalaman, pengetahuan yang meluas, tidak hanya terpaku pada satu pemikiran, maupun pandangan. Pemikiran yang sangat luas.
5.       Memahami psikologi anak TPA
                Jika kami belum memahami kondisi psikis maupun fisik anak TPA, jangan harap kami bisa mengajar dengan sukses/ baik dan benar. Karena, memahami keadaan anak itu penting. Saat anak kondisinya tidak baik, maka jangan dipaksakan untuk belajar, cukup kita memahami dan mengerti keadaan anak tersebut. Biasanya, kami pisahkan anak itu dengan guru lain. Pada dasarnya, tiap anak itu berbeda watak dan sikap mereka di kelas. Ada yang pendiam, periang, hiperaktif, dsb. Dalam satu kelas terdapat dua guru. Jadi, kami sebagai para guru saling bekerja bersama, mensuport satu sama lain dalam mendidik anak-anak didik kami.
6.       Kesabaran dalam menghadapi anak-anak
                Kesabaran juga menjadi poin terpenting setelah guru memahami psikologi anak, karena kesabaran ini adalah suatu perasaan keihlasan terutama dalam mengajar agar anak didik memahami apa yang kita sampaikan. Karena disini kami menghadapi anak-anak TPA maka yang diperhatikan dalam mengajar adalah kesabaran.
7.       Mampu menyesuaikan suasana mengajar
                Agar tidak monoton, maka kami pribadi membuat suasana yang rileks agar anak didik tidak monoton dalam belajar. Kegiatan yang dilakukan agar anak bisa mengikuti apa yang kita perintahkan yaitu dengan bernyanyi yang Islami, permainan, energizer.
o   PERTANYAAN
1.       Apa saja harapan para guru untuk anak-anak TPA ?
                                Harapan dari guru menginkan anak-anak TPA bisa membaca Al-Qur'an dengan benar,   menulis bahasa Arab, mengetahui kosa kata bahasa arab, mengetahui arti atau makna,                 melatih kreativitas anak-anak, menjadi anak yang berakhlakul karimah, karena    focus     TPA Mursan ini adalah mendidik anak agar memiliki akhlak yang baik, dan     berwawasan      luas.
2.       Kesulitan apa yang di hadapi dalam mewujudkan harapan?
                Kesulitan pada anak-anak yang hiperaktif dan mereka suka menganggu teman-teman yang lain, suka bercanda sendiri padahal belum waktu untuk istirahat. Orang tua sangatlah mendukung , tuujuan orang tua juga pun menginnginkan anak-anaknya bisa mengaji, bisa menulis.
                Kesulitan yang lainnya juga saat anak sedang tidak mood  belajar itu menurut para guru cukup sulit untuk melanjutkan mengajar, dari guru pribadipun ada yaitu dalam mengatur waktu saat waktunya mengajar lebih sering telat karena itu kesulitan bagi diri para guru untuk mengatur anak-anaknya kembali. Mulai saat mengaji yang seharusnya dari baris ke berapa hingga baris ke berapa, tetapi pada hakikatnya tidak sesuai. Padahal yang kami harapkan adalah anak didik kami ingin lancar dalam mengaji sesuai dengan tajwid maupun makhraj. Sangat sulit jika pembagian waktu diri sendiri para guru pun belum teratur
3.       Dorongan apa saja yang di peroleh dalam mewujudkan harapan?
                Dorongan paling utama itu adalah karena menyayangi atau menyukai anak kecil, motivasi diri dalam mencerdaskan anak bangsa, menghilangkan kejenuhan ataupun kepenatan setelah kuliah, kemudian motivasi sesama guru untuk saling mendukung dalam mengajar, mencari kesibukan lain, mencari ridho  Allah dan terakhir untuk menambah pemasukan, benar-benar mengajar itu diniatkan dengan penuh keikhlasan agar anak-anak bisa belajar ngaji dengan lancar, keinginan terbesar yang ada di benak para guru adalah memiliki anak didik yang berhasil.
4.       Usaha apa saja yang sudah di lakukan dalam mewujudkan harapan?.
                Ada beberapa usaha yang sudah di lakukan para guru-guru TPA, seperti: mengadakan sebuah kegiatan seperti lomba-lomba menghafal surat-surat pendek, lomba membaca Al-Qur'an, lomba bercerita tentang Nabi-Nabi, menyanyi lagu-lagu Islami.  Kemudian para guru juga memberikan tontonan  kisah-kisah para nabi, kisah-kisah teladan selama 1 minggu sekali.
                Di sela-sela mengajar guru juga memberikan kisah-kisah nabi dan kisah teladan. Jadi anak-anak semakin semangat dan suka, tidak bosen juga dalam mengaji. Jika anak-anak mulai merasa bosan kita akan memberikan game-game. Kemudian kita juga memberikan ice braking. Semua itu membuat anak-anak menjadi rindu dalam mengaji, semangat untuk berangkat TPA, serta diiringi dengan kesabaran mengajak anak-anak dalam belajar terutama mengaji dengan sesuai makhrajnya, menghafal juga salah satu metode yang mengasah otak (guru membaca: mereka mengulang, hingga anak didik tersebut hafal, lancar dan bisa mengingat secara kontinu tidak hanya waktu itu saja), jika tidak diiringi dengan kesabaran maka emosi diri untuk marah akan berkelanjutan.
Cara mengajar agar anak didik tertarik akan materi pelajarannya yaitu dengan tepuk-tepuk tangan sambil bernyanyi, karena memang anak TPA disini itu mayoritasnya anak-anak ya hanya dengan bermain-main, bernyanyi sambil belajar. Akan tetapi, semua nyanyian dan permainan itu bernafaskan islami karena pada dasarnya yayasan ini adalah TPA (Taman Pendidikan Al-Qur'an), lembaga pendidikan non formal yang bersifat keislaman.


 


                                                                             Menyesuaikan Suasana Mengajar

                                                                  Kesabaran
                                                                                      Memahami Psikologi Anak Didik
                                                                      Wawasan yang Luas
                                                                                          Metode Mengajar

                                                                                        materi                          

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini