Ahmad Nabhan_PMI 6
Kawah Api Turkmenistan
Di jantung Gurun Karakum, Darvaza, Turkmenistan, terdapat lubang berukuran 2 kali lapangan sepak bola yang besar dengan semburan api menjulur di sekitarnya. Karena terlihat mengerikan, lubang misteri ini kemudian di juluki "Pintu Neraka". Lokasinya sekitar 26 km dari ibu kota Ashgabat, Turkmenistan.
Sejak lama daerah Asia Tengah ini memang dikenal memiliki kekayaan gas alam yang melimpah. Tahun 1971 beberapa ahli geologi Russia mencoba melakukan pencarian gas alam dengan cara menggali area tersebut. Saat pengeboran itulah muncul lubang yang diduga mengandung endapan gas. Namun para ahli meyebutkan bahwa gas yang mengandung metana dan beracun ini akan mengganggu warga sekitar.
Karena sudah mengudara dan khawatir merusak atmosfer, mereka kemudian melakukan pembakaran. Selain untuk meredakan efek gas racun tersebut, mereka juga berharap dapat melakukan penambangan kembali dan api segera padam. Tetapi, ledakan besar justru terjadi sehingga menyebabkan beberapa alat terperosok ke dalamnya. Beberapa penduduk setempat lalu diungsikan. Tidak ada korban akibat ledakan tersebut. Lubang pun semakin menyebar sehingga besarnya berdiameter 70 meter.
Anehnya, api terus menyala bahkan saat hujan sekalipun. Api ini tidak pernah padam selama hampir 37 tahun! Bau belerangnya bahkan cukup kuat saat mendekati kawasan ini. Walaupun begitu, "lubang neraka" Turkmenistan menjadi obyek wisata mengasyikan, terutama jika dikunjungi malam hari karena cahanya dapat dilihat sampai beberapa mil jauhnya.
Indira-Foto: http://uniqpost.com
Dari hasil liputan yang diuraikan diatas sebenarnya ada kejanggalan yang terjadi dalam proses terjadinya ledakan besar tersebut. Menurut kesimpulan sederhana dari saya bahwa terjadinya ledakan besar itu bukan hanya secara tidak sengaja melainkan ada unsur kesengajaan. seharusnya para ilmuan itu tahu bahwa kondisi ketika gas dibakar justru akan menjadi polusi besar yang justru lebih merusak lapisan ozon. selain itu seharusnya para ilmuan lebih berupaya menemukan penangkal dari gas tersebut bukan malah berpikir pendek dan membakar gas tersebut hingga menghasilkan kerusakan alam yang lebih besar lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar