Selasa, 04 November 2014

DwikoMaxiRianto,SyachulHamdi_PMI5_Tugas Penelitian institusi kesehatan swasta

LAPORAN HASIL PENELITIAN

"LAPORAN HASIL KUNJUNGAN KLINIK QITA DI BOJONGGEDE"

 

 

Disusun oleh:

Syachul Hamdi           1112054000022

Dwiko Maxi Rianto    1112054000029

 

JURUSAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2014

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Kesehatan merupakan aspek yang sangat penting demi kelangsungan hidup. Sampai saat ini masalah kesehatan masih menjadi masalah yang kompleks untuk dipecahkan solusinya. Dimulai dari penyebaran tenaga kesehatan yang kurang pada daerah-daerah terpencil, pendistribusian obat dan alat yang memerlukan waktu lama bahkan masyarakat diperkotaan pun harus berjuang demi mendapatkan pelayanan kesehatan dengan orang-orang yang berada pada kalangan menengah ke atas.

Pengetahuan masyarakat tentang konsep sehat dan sakit yang benar akan  membuat masyarakat mengerti bagaimana memberdayakan diri untuk hidup sehat dan kebiasaan mereka untuk mempergunakan fasilitas kesehatan yang ada. Hal ini merupakan dua dari empat grand strategy yang dilakukan Departemen Kesehatan untuk mewujudkan visinya yaitu "memandirikan masyarakat untuk hidup sehat" dengan misi "membuat masyarakat sehat" (Depkes RI, 2009).

Oleh karena itu dengan adanya permasalahan-permasalahan seperti diatas pemerintah bekerja sama dengan lembaga kesehatan swasta mendirikan lembaga-lembaga yang bergerak pada bidang kesehatan. Sehingga dengan adanya pelayanan tambahan yang dilakukan dari pihak swasta dapat meringankan beban pemerintah setidaknya pemerintah dapat memfokuskan pelayanan pada orang-orang yang seharusnya pantas menerima pelayanan dengan baik sementara pihak swasta dapat memberikan pelayanan baik kepada mereka yang berekonomi menengah keatas. Selain itu dengan banyaknya akses kesehatan yang didapatkan disekitar lingkungan tempat tinggal misalnya seperti klinik, rumah praktek dokter, posyandu dan puskesmas dapat meminimalisir angka kematian akibat keterlambatan dalam penanganan medis. Sehingga masyarakat pun tidak akan memakan waktu lama untuk mendapatkan pengobatan.

 

 

 

 

 

 

B.     Tujuan Penelitian             : Untuk mengetahui motif dari pendirian pada lembaga kesehatan                                               swasta (Klinik Qita) di Bojonggede serta pandangan masyarakat                                               disekitar klinik tersebut

C.    Rumusan Masalah          :

·         Khusus Institusi

1.      Apa motif dari pendirian institusi kesehatan ?

2.      Bagaimana institusi memahami perilaku klien/konsumen/masyarakat pengguna jasa kesehatan tersebut ?

3.      Pandangan mereka tentang penyelenggaraan kesehatan di Indonesia (secara umum), dan di daerah/ lokasi tempat lembaga/ institusi beroperasi.

 

·         Khusus Masyarakat

1.      Mengapa bapak/ibu/sdr memilih klinik tersebut ?

2.      Bagaimana tanggapannya terhadap klinik/ lembaga kesehatan yang diadakan pemerintah ?

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

PEMBAHASAN

A.    Hasil Wawancara Institusi Terkait

Berdasarkan hasil wawancara terhadap lembaga kesehatan swasta yakni sebuah klinik bernama Klinik Qita yang berlokasi di Komplek.Pertanian jl.sedap malam kecamatan Bojonggede kab.Bogor, motif dari pendirian institusi ini adalah untuk bisa menjadi wadah dalam melayani dan memuliakan hamba-hamba Allah karena memang pada dasarnya profesi seperti ini lebih mengarah pada proses pemberian pelayanan dan pemberdayaan masyarakat sekitar khusunya pada bidang kesehatan. Motif lainnya adalah untuk bisa membantu pemerintah dalam memberikan pelayanan kesehatan agar setiap lapisan masyarakat dapat merasakan tinngkat pelayanan kesehatan yang baik  khususnya pelayanan yang berada dilingkungan tempat tinggal.

Dalam proses pemahaman terhadap klien atau pasien di klinik tersebut lebih menekankan kepada pendekatan secara interpersonal atau pribadi, terkadang setiap klien yang datang untuk berobat disini menginginkan sebuah kerahasiaan terhadap apa yang dideritanya oleh karena itu pelayanan yang diberikan pun dilakukan dengan sepenuh hati dan penuh kerahasiaan. Tidak hanya itu, pada dasarnya klien yang datang kesini sudah dekat dan juga rasa empati terhadap sesama, dimana apa yang klien rasakan bisa juga dirasakan oleh dokter sehingga pendekatan yang dilakukan cukup mudah. Hal lain yang dilakukan yakni dalam dunia kedokteran mengenal sebutan diagnosis, sebelum mendiagnosis perlu adanya anamnesis. Anamnesis yaitu wawancara untuk mendapatakan data diri klien atau pasien selanjutnya dilakukan pemeriksaan fisik sehingga dapat didiagnosis pelayanan seperti apa yang seharusnya klien atau pasien tersebut dapatkan di klinik tersebut. Apabila setelah dilakukan pemeriksaan fisik belum bisa didiagnosis maka dapat dilakukan pemeriksaan penunjang seperti cek laboratorium, melakukan CT-scan, Rotgen dan penunjang lainnya agar didapatkan diagnosis yang lebih akurat.

Dalam hal ini di Klinik Qita untuk pengobatan pada tingkat dasar atau tingkat primer klinik tersebut sudah dapat dinyatakan telah memadai dan telah memfasilitasi mayarakat dengan pelayanan yang layak. Selain itu klinik tersebut merupakan klinik yang memiliki predikat baik untuk lingkungan bojonggede khususnya di komplek Pertanian. Ditambah lagi klinik tersebut telah memiliki tingkat pelayanan penyakit kronis terbaik kedua di distrik untuk  tingkat provinsi.

Menurut penyelanggara pada klinik tersebut, pelayanan kesehatan di Indonesia masih terbilang sangat minim. Dimana banyak daerah-daerah terpencil yang belum rata merasakan pelayanan kesehatan, jikalau ada pelayanan kesahatan ditempat terpencil tersebut masih dikatakan belum layak karena dilihat dari ketersediaan alat-alat, obat yang terkadang sulit didapatkan dan butuh waktu yang cukup lama serta penyebaran dokter-dokter yang tidak merata sehingga ada daerah yang mendapatakan dokter lebih dari satu atau terkadang dokter tersebut hanya bekerja sendiri tanpa ada asisten atau dokter lain dalam menangi permasalahan kesehatan di suatu daerah. Jadi dapat dikatakan bahwa pelayanan kesehatan di Indonesia memang harus dan perlu untuk diawasi bagaimana pelaksanaan dan juga pendistribusian obat dan alat-alat kesehatan agar sampai pada tempat yang tepat.

B.     Pandangan Mayarakat Sekitar

Menurut salah seorang klien atau pasien yang sudah cukup lama berobat di klinik tersebut bahwa pada awalnya memang klinik yang sudah resmi diakui pendiriannya oleh lembaga kesehatan adalah klinik Qita. Apalagi di jaman seperti ini malpraktek marak terjadi sehingga dengan adanya tanda resmi yang dimiliki oleh klinik tersebut dapat meminimalisir rasa ketakutan bila ada malpraktek atau hal-hal yang tidak diinginkan. Selain itu tarif untuk setiap pengobatan di klinik tersebut relatif terjangkau karena pada dasarnya klinik itu melakukan penanganan dengan sikap dan rasa kekeluargaan sehingga dapat merangkul semua lapisan masyarakat yang berada disekelilingnya. Tidak hanya itu saja di klinik Qita setiap pasien atau klien yang datang berobat pasti akan memiliki riwayat atau rekam medis yang jelas dan tertulis meskipun penyakit yang diderita cukup ringan tetap saja ada rekam medisnya sehingga dokter di klinik itu pun dapat melihat proses pemulihan dari penyakit yang diderita oleh pasien. Berbeda dengan klinik lain yang hanya asal dalam melakukan rekam medis apalagi jika penyakit yang diderita terbilang penyakit ringan. Sehingga dengan adanya rekam medis yang jelas, pengobatan dan proses pemulihan terbilang cepat dan membuat pasien yang datang langsung merasakan perubahan yang lebih baik dari penyakit yang dideritanya.

Untuk tingkat lembaga kesehatan yang diadakan pemerintah, lebih berharap adanya perubahan pada tingkat penanganan. Memang pada tingkat pelayanan sudah tidak diragukan lagi fasilitasnya, namun untuk apa fasilitas memadai tetapi penanganannya tidak cukup baik. Tidak cukup baik itu dikarenakan penanganannya lebih mendahulukan bagi orang-orang yang memiliki uang. Sedangkan orang yang dapat dikatakan belum mencukupi standar tarif yang dikenakan justru malah dipersulit. Oleh karena itu pemerintah harus terus berupaya untuk melakukan perubahan pada sistem penanganannya serta lebih mendahulukan mereka yang berekonomi rendah agar pelayanan kesehatan di Indonesia mencapai pada taraf yang mencangkup semua lapisan masyarakat tanpa ada pertimbangan-pertimbangan lainnya.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini