Selasa, 11 Desember 2012

Institusi Keagamaan: Pesantren, Ahmad Hilman Zulfahmi, KPI 1/E

Pesantren Bahrul Ulum dalam Membina Masyarakat

Nama
    :    Ahmad Hilman Zulfahmi
NIM
        :    1112051000153

I.
    Latar Belakang

Menurut Abudin Nata dalam bukunya Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan Lembaga – Lembaga Pendidikan Islam di Indonesia, Pada awal abad ke – 20 ini dapatlah dikatakan bahwa sejarah islam di Indonesia identik dengan sejarah pesantren dan para kiai / ulama, baik sistem pendidikan, metode yang digunakan oleh para ulama/ kiai biasanya yaitu dengan cara dakwah, atau pun seperti strategi perjuangan lainnya dalam mengahadapi segala tantangan.

Pesantren seringkali berkonotasi tempat pembinaan agama secara mendalam. Memang benar pesantren adalah tempat belajar ilmu agama secara dalam, tapi selain itu masih banyak lagi fungsi pesantren. salah satunya adalah dalam membina masyarakat agar masyarakatnya makmur. Bukan hanya dalam masalah agama saja, tetapi juga dalam masalah keduniawian. Contohnya, pesantren bisa memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar yang ingin mengabdi dalam pesantren tersebut.

Saya meneliti Pesantren Bahrul Ulum yang berlokasi di Jl. KH. Thohir, Kelurahan Sukabumi Selatan, Kecamatan Kebon Jeruk, Kodya Jakarta Barat. Dalam penelitian ini saya akan mengupas sejauh mana Pesantren Bahrul Ulum dalam membina masyarakat.



II.
    Pertanyaan Pokok Penelitian

Apa saja kontribusi Pesantren Bahrul Ulum dalam masyarakat sekitar?



III.
    Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif agar mendapatkan informasi secara mendalam dari narasumber. Waktu penelitian dilaksanakan pada hari Sabtu, 24 November 2012. Pesantren Bahrul ulum ini terletak di
Jl. KH. Thohir, No. 6, Kelurahan Sukabumi Selatan, Kecamatan Kebon Jeruk, Kodya Jakarta Barat.


IV.
    Gambaran Tokoh

Pendiri sekaligus pembina Pesantren ini adalah Hj. Umroh, S.Pd.I, Ibu yang berusia 50 tahun ini merupakan tokoh dalam memajukan pendidikan anak-anak melalui Yayasan dan Pesantren Bahrul Ulum. Beliau dikaruniai 6 orang anak dari suaminya Bapak Drs. Samsul Bahri yang juga menjadi ketua Yayasan Bahrul Ulum. Sejak saat ini, Ibu Umroh masih belajar agama di Pesantren AsSyafiiyah, Tebet.


V.
    Analisis

Yayasan dan Pesantren Bahrul Ulum didirikan oleh Pasangan suami istri, Ibu Umroh dan Bapak Samsul pada tanggal 7 Juli 1988. Sejak awal berdiri, Pesantren ini tidak lepas dari para donatur dermawan yang membantu pembangunan pesantren ini. Ibu Umroh dan Bapak Samsul membangun pesantren ini dengan cara mengumpulkan dana melalui sura-surat permohonan atau proposal.Dan sampai saat ini, Pesantren Bahrul Ulum telah memiliki beberapa fasilitas yang memadai untuk menunjang kegiatan belajar mengajar dalam pesantren.

Tidak terlepas dari pendidikan agama, Pesantren Bahrul Ulum juga berpengaruh bagi masyarakat sekitar. sebagai contoh dalam pelaksanaan hari-hari besar Islam, Pesantren Bahrul Ulum selalu melibatkan masyarakat sekitar untuk berpartisipasi. Dalam pelaksanaan hari raya Idul Adha, Pesantren Bahrul Ulum telah berkontribusi dalam masyarakat dengan menyalurkan hewan kurban untuk masyarakat sekitar.
Menurut Ibu Umroh, dalam menghadapi arus perkembangan modernisasi yang kuat, santri tidak hanya menerapkan nilai-nilai luhur ajaran Islam, tetapi juga dituntut berperan aktif membangun negara dan bangsa. Santri juga harus mempunyai kepekaan realita kehidupan. Dalam masalah ini, Pesantren Bahrul Ulum membuka kesempatan bagi masyarakat sekitar yang kurang mampu untuk belajar ilmu di Pesantren Bahrul Ulum, bukan hanya ilmu agama, tetapi juga ilmu lainnya secara gratis. Pesantren Bahrul Ulum tidak memungut biaya apapun bagi masyarakat kurang mampu, terlebih lagi anak yatim. Menurut Ibu Umroh, Pesantren Bahrul Ulum juga bertanggung jawab atas pendidikan anak-anak yatim, mereka harus mendapatkan pendidikan yang layak bukan hanya sampai SMA tapi juga sampai perguruan tinggi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini